Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Ketika Mush’ah bin Umeir tiba di Madinah-sebagai utusan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasalam untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah bai’at kepada Nabi dan membimbing mereka melakukan shalat, maka’Abbad bin Bisyir radhiallahu anhu adalah seorang budiman yang telah dibukakan Allah hatinya untuk menerima kebaikan.

la datang menghadiri majlis Mush’ab dan mendengarkan da’wahnya, lain diulurkan tangannya mengangkat bai’at memeluk Islam. Dan semenjak saat itu mulailah ia menempati kedudukan utama di antara orang-olang Anshar yang diridlai oleh Allah serta mereka ridla kepada Allah .

Kemudian Nabi pindah ke Madinah, setelah lebih dulu orang-orang Mu’min dari.Eulekah tiba di sana. Dan mulailah terjadi peperangan-peperangan dalam mempertahankan diri dari serangan-serangan kafir Quraisy dan sekutunya yang tak henti-hentinya memburu Nabi dan ummat Islam. Kekuatan pembawa cahaya dan kebaikan bertarung dengan kekuatan gelap dan kejahatan. Dan pada setiap peperangan itu ‘Abbad bin Bisyir berada di barisan terdepan, berjihad di jalan Allah dengan gagah berani dan mati-matian dengan cara yang amat mengagumkan ….

Dan mungkin peristiwa yang kita paparkan di bawah ini dapat mengungkapkan sekelumit dari kepahlawanan tokoh Mu’min ini….

Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dan Kaum Muslimin selesai menghadapi perang Dzatur Riqa’, mereka sampai di suatu tempat dan bermalam di sana, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :memilih beberapa orang shahabatnya untuk berkawal secara bergiliran. Di antara mereka terpilih ‘Ammar bin Yasir dan ‘Abbad bin Bisyir yang berada pada satu kelompok.

Karena dilihat oleh ‘Abbad bahwa kawannya ‘Ammar sedang lelah, di usul kannyalah agar ‘Ammar tidur lebih dulu dan ia akan berkawal. Dan nanti bila ia telah mendapatban istirahat yang cukup, maka giliran ‘Ammar pula berkawal menggantikannya.

‘Abbad melihat bahwa lingkungan sekelilingnya aman. Maka timbullah fikirannya, kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan melakukan shalat, hingga pahala yang akan diperoleh akan jadi berlipat … ? Demikianlah ia bangkit melakukannya ….

Tiba-tiba sementara ia berdiri sedang membaca sebuah surat Al-Quran setelah al-Fatihah sebuah anak panah menancap di pangkal lengannya. Maka dicabutnya anak panah itu dan diteruskannya shalatnya…..

Tidak lama antaranya mendesing pula anak panah kedua yang mengenai anggota badannya.

Tetapi ia tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anak panah itu seperti yang pertama tadi, dan dilanjutkannya bacaan surat.

Kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya lalu untuk ketiga kalinya. ‘Abbad menarik anak panah itu dan mengakhiri bacaan surat. Setelah itu ia ruku’ dan sujud …,sementara tenaganya telah lemah disebabkan sakit dan lelah.

Lalu antara sujud itu diulurkannya tangannya kepada kawanya yang sedang tidur di sampingnya dan ditarik-tariknya ia sampai terbangun.

Dalam pada itu ia bangkit dari sujudnya dan membaca tasyahud, lalu menyelesaikan shalatnya.

‘Ammar terbangun mendengar suara kawannya yang tak putus-putus menahan sakit: “Gantikan daku mengawal …, karena aku telah kena… !”‘Ammar menghambur dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan takutnya musuh yang menyelinap. Mereka melarikan diri, sedang ‘Ammar berpaling kepada temannya seraya katanya: “Subhanallah … ! Kenapa saya tidak dibangunkan ketika kamu dipanah yang pertama kali tadi…,” Ujar ‘Abbad: -

“Ketika daku shalat tadi, aku membaca beberapa ayat al-Quran yang amat mengharukan hatiku, hingga aku tak ingin untuk memutuskannya … ! Dan demi Allah, aku tidaklah akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasul kepada kita menjaganya, sungguh, aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu … !”

‘Abbad amat cinta sebali kepada Allah, kepada Rasul dan kepada Agamanya …. Kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruh kehidupannya. Dan semenjak Nabi shallallahu alaihi wasalam berpidato dan mengarahkan pembicaraannya kepada Kaum Ansbar, ia termasuk salah seorang di antara mereka. Sabdanya:

“Hai golongan Anshar… !
Kalian adalah inti, sedang golongan lain bagai kulit ari!
Maka tak mungkin aku dicederai oleh pihak kalian ..,!”

Semenjak itu, yakni semenjak ‘Abbad mendengar ucapan ini dari Rasulnya, dari guru dan pembimbingnya kepada Allah, dan ia rela menyerahkan harta benda nyawa dan hidupnya di jaIan Allah dan di JaIan Rasul-Nya …, maka kita temui dia di arena pengurbanan dan di medan iaga muncul sebagai orang pertama, sebaliknya di waktu pembagian keuntungan dan harta rampasan, sukar untuk ditemukannya .

Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun …, seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang …,seorang dermawan yang rela berqurban …,dan seorang mu’min sejati yang telah membaktikan hidupnya untuk keimanannya ini … !

Keutamaannya ini telah dikenai luas di antara shahabat-shahabat Rasul. Dan Aisyah radhiallahu anha Ummul Mu’minin pernah mengatakan tentang dirinya: Ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasi oleh seorang pun juga yaitu:
Sa’ad bin Mu’adz, Useid bin Hudlair dan ‘Abbad bin Bisyir… !”

Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa ‘Abbad adalah seorang tokoh yang beroleh karunia berupa cahaya dari Allah …. Penglihatannya yang jelas dan beroleh penerangan, dapat mengetahui tempat-tempat yang baik dan meyakinkan tanpa mencarinya dengan susah-payah. Bahkan kepercayaan shahabat-shahabatnya mengenai cahaya ini sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi, bahwa ia merupakan benda yang dapat terlihat. Mereka sama sekata bahwa bila ‘Abbad berjalan di waktu malam, terbitlah daripadanya berkas-berkas cahaya dan sinar yang menerangi baginya jalan yang akan ditempuh ….

Dalam peperangan menghadapi orang-orang murtad sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wasalam maka ‘Abbad memikul tanggung jawab dengan keberanian yang tak ada taranya … i Apalagi dalam pertempuran Yamamah di mana Kaum Muslimin menghadapi balatentara yang paling kejam dan paling berpengalaman dibawah pimpinan Musailamatul Kaddzab, ‘Abbad melihat bahaya besar yang mengancam Islam. Maka jiwa pengurbanan dan teras kepahlawanannya mengambil bentuk sesuai dengan tugas yang dibebankan oleh keimanannya, dan meningkat ke taraf yang sejajar dengan kesadarannya akan bahaya tersebut, hingga menjadikannya sebagai prajurit yang berani mati, yang tak menginginkan kecuali mati syahid di jalan Ilahi ….

Sehari sebelum perang Yamamah itu dimulai,’Abbad mengalami suatu mimpi yang tak lama antaranya diketahui Ta’birnya secara gamblang dan terjadi di arena pertempuran sengit yang diterjuni oleh Kaum Muslimin.

Dan marilah kita panggil seorang shahabat mulia Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu untuk menceritakan mimpi yang dilihat oleh ‘Abbad tersebut begitu pun Ta’birnya, serta peranannya yang mengagumkan dalam pertempuran yang berakhir dengan syahidnya….
Demikian cerita Abu Sa’id: ” ‘Abbad bin Bisyir mengatakan kepadaku: — “Hai Abu

Sa’id! Saya bermimpi semalam melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi … !
Saya yakin bahwa ta’birnya insya Allah saya akan menemui syahidnya … !” “Demi Allah!” ujarku, “itu adalah mimpi yang baik … !”

“Dan di waktu perang Yamamah itu saya lihat ia berseru kepada orang-orang Anshar: “Pecahkan sarung-sarung pedangmu dan tunjukkan kelebihan kalian .. !”

Maka segeralah menyerbu mengiringkannya sejumlah empat ratus orang dari golongan Anshar hingga sampailah mereka ke pintu gerbang taman bunga, lalu bertempur dengan gagah berani.

Ketika itu ‘Abbad — semoga Allah memberinya rahmat menemui syahidnya. Wajahnya saya lihat penuh dengan bekas sambaran pedang, dan saya mengenalnya hanyalah dengan melihat tanda yang terdapat pada tubuhnya … !”

Demikianlah ‘Abbad meningkat naik ke taraf yang sesuai untuk memenuhi kewajibannya sebagaiseorang Mu’min dari golongan Anshar, yang telah mengangkat bai’at kepada Rasul untuk membaktikan hidupnya bagi Allah dan menemui syahid di jalan-Nya.

Dan tatkala pada permulaannya dilihatnya neraca pertempuran sengit itu lebih berat untuk kemenangan musuh, teringatlah olehnya ucapan Rasulullah terhadap Kaumnya golongan Anshar:
– “Kalian adalah inti … ! Maka tak mungkin saya dicederai oleh pihak kalian!”

Ucapan itu memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olah sekarang ini Rasulullah masih berdiri, mengulang-ulang kata-katanya itu … ‘Abbad merasa bahwa seluruh tanggung jawab peperangan itu terpikul hanya di atas bahu golongan Anshar semata …atau di atas bahu mereka sebelum golongan lainnya … ! Maka ketika itu naiklah ia ke atas sebuah bukit lalu berseru: — “Hai golongan Anshar … ! Pecahkan sarung-sarung pedangmu, dan tunjukkan keistimewaanmu dari golongan lain… !”

Dan ketika seruannya dipenuhi oleh empat ratus orang pejuang, ‘Abbad bersama Abu Dajanah dan Barra’ bin Malik mengerahkan rnereka ke taman maut, suatu taman yang digunakan oleh Musailamah sebagai benteng pertahanan…..dan pahlawan besar itu pun berjuanglah sebagai layaknya seorang laki-laki, sebagai seorang Mu’min …, dan sebagai seorang warga anshar ….

Dan pada hari yang mulia itu, pergilah ‘Abbad menemui syahidnya .,. ! Tidak salah mimpi yang dilihat dalam tidurnya semalam ,,. ? Bukankah ia melihat langit terbuka, kemudian setelah ia masuk ke celahnya yang terbuka itu, tiba-tiba langit

bertaut dan tertutup kembali… ! Dan mimpi itu dita’wilkannya bahwa pada pertempuran yang akan terjadi ruhnya akan naik ke haribaan Tuhan dan penciptanya.

Sungguh, benarlah mimpi itu dan benarlah pula ta’birnya … ! Pintu-pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh ‘Abbad bin Bisyir dengan gembira, yakni searang tokoh yang oleh Allah diberi cahaya. (ar/ks)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Nama lengkapnya ‘Uwaimirbin Malik bin Qis bin Umaiyah al-Anshory al-Khazrojy. Nama panggilnya Abu Darda. Begitu juga nama gelarnya Abu Darda. Khazrojy berasal dari Khazroj yaitu nama kabilah yang berasal dari Yaman. Setelah itu beliau pindah ke Madinah. Bersama kabilah Aus, kabilah Khazroj merupakan ‘ikon’ penduduk anshor di Madinah.

Suatu hari beliau pergi tempat dagangnya. Sebelum pergi, beliau sempat memandangi patungnya yang diletakkan di tempat paling mulia. Patung itu dihiasi barang-barang mewah.

Sesampainya di Yatsrib (Madinah), di mana beliau berjualan, tampak jalan-jalan di pasar dipenuhi pengikut Rasulullah. Kononnya mereka baru pulang dari perang Badr. Diantara pengikut Rasulullah itu ada Abdullah bin Rawahah, teman satu kabilah. Di kalangan kabilahnya, Abdullah dikenal sebagai penyair. Kedunya memang dekat sejak masa jahiliyah. Ketika datang ajaran Islam, Abdullah mengikut ajaran Islam. Sedangkan beliau enggan. Meski demikian, keduanya masih tetap bersahabat baik.

Ketika beliau masih sibuk dengan barang dagangannya, Abdullah menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah beliau. Karena beliau masih di pasar, maka Abdullah hanya bertemu dengan ibunya. Karena sudah kenal, ibunya mengizinkan masuk rumahnya. Abdullah masuk ke kamarnya. Di kamarnya terdapat patung.

Kemudian Abdullah mengeluarkan pedangnya. Patung itupun dipotong-potong sambil berucap; “Sesembahan selain Allah adalah batil. Sesembahan selain Allah adalah batil.” Setelah itu Abdullah pergi.

Tidak beberapa lama, beliau datang dari pasar. Dilihatnya wanita menangis tersedu dan dengan suara tinggi di pintu rumahnya. Ada apa gerangan!!!Dilihatnya patung itu sudah berkeping-keping. Wanita itu memberitahu bahwa yang melakukan itu adalah Abdullah bin Rawahah.

Darahnya naik. Marah! Dirinya hendak membalas dendam atas penghinaanya itu. Hanya saja emosinya itu mulai reda. Marahnya sedikit berkurang. Setelah itu beliau berpikir apa yang terjadi dengan patung itu. Dalam hatinya berbisik; “Sekiranya patung itu memberi kebaikan, niscaya dia mampu mempertahankan dirinya!” Akhirnya mendatangi Abdullah. Keduanya kemudian pergi menghadap Rasulullah. Sejak itu, beliau berikrar masuk Islam.

Setelah dirinya dengan ikhlas mengikuti ajaran Rasulullah, beliau mulai rajin menjalankan syariat Islam. Beliau sadar bahwa selama ini kebaikannya sangat sedikit. Maka beliau ingin membuang dosa-dosa masa lampaunya dengan banyak beribadah. Dunia dagangnya ditinggalkan setelah dirinya masukIslam karena takut menganggu ibadahnya.

Siangnya untuk puasa. Malamnya untuk qiyamul lail ‘sholat malam.’ Terkadang kewajiban sebagai suami kepada istri terlupakan. Hingga suatu hari beliau berjumpa dengan Salman al-Farisi. Waktu itu Salman mendengar bahwa beliau kurang peduli dengan urusan keluarga. Maka Salman menasehatinya; “Ingat, kamu wajib menjalan hakmu kepada tuhanmu dan kamu juga wajib menjalankan hakmu kepada keluargamu.” Begitulah nasehatnya mengikuti ucapan Rasulullah.

Mengenai zuhudnya itu, beliau kata; “Dulu saya seorang pedagang sebelum Islam datang. Ketika ajaran Islam datang dan (saya masuk Islam), saya gabungkan antara dagang dan ibadah. Tapi keduanya tidak bersatu. Hingga akhirnya saya tinggalkan profesi dagang dan saya komitmen dengan ibadah.”

Mengenai ucapannya itu, al-Imam Ad-Dahaby berkata; “afdolnya mengabungkan keduanya dengan berijtihad. Terkadang memang tidak semua mampu mengabungkan keduanya. Akan tetapi hak-hak dalam keluarga juga tidak kalah penting.”

Beliau adalah salah seorang sahabat Rasul yang hafal al-Qur’an. Pada masa kholifah Umar bin Khottob, beliau dijadikan sebagai qodhi di Damaskus. Pada waktu beliau memangku jabatan qodhi di Syam pada masa kholifah Utsman, beliau tidak merasa heran dengan kerusakan penduduk Syam karena keduniaan. Di depan penduduk Syam beliau berkhutbah; “Wahai penduduk Syam, kalian adalah kawan seagama dan tetangga dalam rumah dan penolong dalam menghadapi musuh. Akan tetapi kenapa saya lihat kalian tidak merasa malu. Kalian kumpulkan sesuatu tapi kalian tidak memakannya. Kalian bangun bangunan bagus tapi tidak dihuni. Kalian mengharapkan apa yang tidak inginkan…”

Karena zuhudnya itu, beliau menolak menikahi putrinya dengan Yazid bin Muawwiyah tapi justru menikahi putrinya dengan orang miskin tapi soleh. Hal itu disebabkan kerena beliau takut akan melalaikan akherat.

Mengenai pribadinya Rasulullah pernah bersabda; “’Uwaimir adalah hakim umatku. Dan sebaik-baiknya tentara adalah ‘Uwaimir.” Dari Anas diceritakan bahwa Rasulullah wafat dan al-Qur’an belum dikumpulkan selain empat orang; Abu Darda, Mu’adh, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid.”

Diantara ucapan beliau yang terkenal;

“Kenapa saya lihat orang alim yang ada pada kalian pergi dan orang-orang bodoh engak belajar. Belajarlah! Karena orang alim dan orang yang belajar itu keduanya saling membagi pahala.”

“Celaka sekali bagi orang tidak tahu dan celaka tujuh kali bagi orang yang tahu tapi tidak mau mengerjakan.”

“Ingat, sesuatu sedikit tapi memberi kecukupan bagimu lebih baik daripada banyak tapi menghancurkanmu”

Selama berjuang bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 179 hadits. Diantara hadits riwayatnya itu; Rasulullah bersabda; “Kumpulkan aku dengan dhu’aafa (orang-orang lemah). Kalian dimenangkan dan diberi rezki sebab orang-orang dhu’afa.”

Pada tahun 32 Hijriah beliau wafat di Syam. Pendapat lain mengatakan beliau wafat tahun 23 Hijriah di Madinah. (ar/2l)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Biasanya dipanggil Abu Abdullah. Gelarnya “Mughiratul rayi”. Nama lengkapnya al-Mughirah bin Syu’bah bin Abu Amir bin Mas’ud as-Syaqafy. Dilahirkan di kota Thaif pada tahun 20 sebelum Hijrah. Wafat pada tahun 50 Hijriah.

Pada masa Jahiliyah, beliau meninggalkan Thaif dan datang ke Iskandaria. Beliau diutus untuk menemui Muqauqis, penguasa Mesir waktu itu. Setelah itu kembali ke Hijaz.

Beliau berikrar masuk agama Islam pada tahun 5 Hijriah. Selama berjuang dalam menegakkan ajaran Islam, beliau menyaksikan perjanjian Hudaibiyah, perang Yamamah, penaklukan Syam dan Qadasiya, Nahawan, Hamdan dan lainnya. Hanya saja pada waktu perang Yarmuk beliau tidak ikut berperang karena ada halangan.

Sebelum meletus perang Qadasiah, Rustum panglima Persia meminta kepada Sa’ad bin Abu Waqos untuk mengutus wakilnya yang cerdas dan pandai agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaanya. Sa’ad akhirnya mengutus al-Mughirah untuk memenuhi permintaan Rustum.

Setelah sampai di tempat Rustum, dia berkata; “Kalian adalah tetangga kami. Kami pun berbuat baik kepada kalian dan tidak pernah melakukan kekerasan terhadap kalian. Lebih baik kalian pulang saja ke negerimu. Kami tidak akan melarang perdagangganmu untuk masuk ke negeri kami.

Apa jawaban al-Mughirah mendengar ucapannya itu; “Kami tidak mencari keduniaan. Keinginan dan cita-cita kami adalah kehidupan akherat. Allah telah mengutus kepada kami seorang Rasul.”

Setelah itu beliau berkata lagi; “Sungguh saya telah kuasa kelompok ini bagi orang yang tidak mau masuk ke agamaku. Dan saya membalas dendam kepada mereka. Dan saya akan jadikan kemenangan bagi mereka selama mereka mengakui agamaku; yaitu agama yang benar. Tidak seorangpun menginginkan kecuali kemuliaan dan tidak seorangpun berpegang teguh melainkan kepada tali kejayaan dan kemuliaan.”

Rustum bertanya; “Apa itu agamamu?” Beliau menjawab; “Adapun tiang agama itu dimana dengannya sesuatu itu akan menjadi maslahah adalah syahadah; tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah dan mengakui apa yang dibawanya.” Rustum berkata; “Alangkah bagusnya ajaran itu. Terus apa lagi?”

Beliau menjawab; “Manusia adalah satu keturunan dari bani Adam dan mereka adalah bersaudara atas dasar satu ayah dan ibu.”

Rustum berkata lagi; “Bagus juga pendapatmu ini. setelah itu Rustum bertanya; “Apa pendapatmu sekiranya kami semua masuk agamamu, apakah kalian akan kembali lagi ke negeri kami?”

Beliau menjawab; “Iya. Demi Allah. Kami tidak mendekati negerimu melainkan untuk berdagang atau ada keperluan.”

Rustum menjawab; “Bagus.” Pada waktu beliau keluar dari tempatnya, Rustum mengingatkan para pemimpin kaumnya tentang ajaran Islam. Hanya saja mereka menolak ajakan Rustum itu untuk mengikuti ajaran Islam. Hingga akhirnya Allah berikan ganjaran atas perbuatannya itu.

Pada waktu Umar menjadi kholifah, beliau ditugaskan untuk menjadi wali di Basrah. Selama menjabat sebagai wali, banyak sekali negeri-negeri yang ditaklukan. Hanya saja kemudian beliau mengundurkan diri. Kemudian ditugaskan lagi untuk menjadi wali di Kuffah. Ketika kholifah dipegang Utsman bin Affan, beliau juga diberi amanah untuk menjadi wali Kuffah tapi kemudian mengundurkan diri. Ketika terjadi fitnah antara Ali dan Muawwiyah, beliau beriktizal dan tidak ikut kedalam mana-mana kubu.

Kononnya beliau adalah orang pertama yang membuat diwan Basrah. mengenai pribadinya, as-Sya’by berkata; “ Orang cerdik dan bijak Arab itu ada 4; Muawwiyah karena kesabaran dan kemurahan hatinya, Amru bin Ash karena pandai menyelesaikan masalah, al-Mughirah karena kepandian memberi jawaban dengan cepat dan Ziyad bin Abihi karena bijak terhadap yang muda dan tua.”

Selama hidupnya beliau telah meriwayatkan kurang lebih 136 hadits. Diantara riwayat haditsnya itu; Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya Allah mengharamkan kepadakalian; berbuat jahat terhadap ibu, melarang untuk memberi, membunuh anak perempuan. Dan Allah juga membenci berita yang tidak tahu sumbernya, banyak bertanya, dan membazirkan harta benda. (ar/2l)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Nama sebenarnya Salamah bin Amru bin Sinan al-Aku’. Anaknya, Iyaas, ingin mengambarkan kebaikan ayahnya dengan satu kalimat; “Ayahku tidak pernah berdusta.” Beliau termasuk tentara yang paling cerdik dalam pasukan infantri dan juga pandai memanah tombak dan panah. Beliau adalah sosok yang unik. Jalannya cepat dan mampu mengalahkan jalannya kuda.

Diceritakan bahwa pada waktu terjadi perjanjian Hudaibiyah, tersebar kabar kematian Utsman bin Affan. Setelah itu Rasulullah mengutus beliau untuk mengkabarkan kepada orang-orang Quraisy bahwa umat Islam akan pergi ke Mekkah. Tujuannya untuk melakukan umrah.

Bukan untuk berperang dengan orang-orang Quraisy. Tapi apa yang terjadi? Justru beliau ditahan oleh orang-orang Quraisy. Boleh jadi mereka menahan beliau karena ingin berunding mengenai situasi yang terjadi.

Karena ditahan, beliau terlambat pulang. Orang-orang Islam mengira bahwa beliau sudah dibunuh oleh bangsa Quraisy karena hingga hari itu belum pulang.Kemudian Rasulullah mengajak para sahabat untuk melakukan baiat.

Dengan kemampuannya, beliau mampu menghalau pasukan musuh yang mencoba menyerang perempuan Madinah ketika terjadi peperangan yang dikenal dengan perang “Dzatul Qord”. Pada perang itu beliau mendapat pujian dari Rasulullah.

Suatu ketika Rasulullah berkata kepada para sahabat yang lain; “Dia adalah tentara infantri yang paling baik dalam pasukan kami.”

Di kalangan para sahabat, beliau dikenal dermawan dan pemurah. Apalagi kalau diminta sesuatu karena Allah. Biasanya orang-orang kalau minta sesuatu dan ingin dikabulkan darinya, mereka cukupmengatakan ; “Saya meminta kepadamu karena Allah.” Dan beliau selalu menjawab; “Barangsiapa tidak memberi karena Allah, maka bagaimana akan diberi.”

Selama hidup bersama Rasulullah, beliau telah ikut dalam bai’ah ‘Ridwan’. Beliau juga ikut dalam berperang di Afrika pada masa kekhalifahan Utsman bin ‘Affan. Yazid bercerita, suatu ketika saya mendengar beliau berkata; “Saya membaiat Rasulullah hingga wafatku. Dan saya ikut berperangbersama Rasulullah tujuh kali perang.” Kurang lebih ada 77 hadits yang beliau riwayatkan dari Rasulullah langsung.

Diantara riwayat haditsnya itu; diceritakan bahwa seorang laki-laki sedang makan di rumah Rasulullah dengan tangan kirinya. Melihat hal itu Rasulullah berkata; “Silahkan makan dengan tangan kananmu.” “Saya tidak bisa” jawab laki-laki itu. Rasulullah berkata; “Semoga kamu tidak bisa selamanya.” apa yang menghalanginya melainkan kesombongan.

Mengenai pengalaman menarik bersama Rasulullah, beliau berkata; “Seringkali Rasulullah membonceng saya, mengusap wajah saya dan mendoakan saya.” Karena kecintaan pada Rasulullah begitu tinggi, maka pada waktu mendengar Rasulullah wafat beliau sangat sedih. Hampir-hampir hatinya tidak rela. Hanya saja, beliau masih ingat pesan dan nasehat Rasulullah sehingga masih tetap berpegang teguh kepada ajaran Islam.

Zabdah adalah tempat yang paling disukainya. Tempat itu berada di Madinah. Tempat ini juga menjadi tempat yang istimewa bagi Abu Zar. Pada waktu terjadipembunuhan Utsman bin Affan, beliau meninggalkan Madinah menuju Zabdah untuk menghindari fitnah. Di sinilah beliau menghabiskan sisa umurnya hingga tahun 74 Hijriah.

Bahkan beliau menikahi wanita penduduk Zabdah dan beranak pinang. Tahun itu beliau pergi ke Madinah untuk berkunjung selama dua hari. Pada hari ketiganya, beliau menghadapsang pencipta. (ar/2l)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Nama lengkap beliau adalah al-Qo’qo’a bin Amru at-Tamimy. Di kalangan bangsa Arab, beliau tergolong penyair terkenal dan terpandang. Pada masa Jahiliyah, beliau juga dikenal sebagai seorang kesatria dan ahli perang. Begitu juga ketika dirinya masuk Islam. Beliau adalah saudara dari ‘Ashim bin Amru at-Tamimy, seorang sahabat, yang dikenal sebagai penyair dan sastrawan.

Mengenai pribadinya, Abu Bakar berkata; “Suara al-Qo’qoa dalam tentara jauh lebih baik daripada suara seribu tentara.” Pada waktu dalam keadaan kritis, Kholid bin Walid meminta bantuan. Waktu itu betul-betul sangat ‘sukar sekali’ untuk keluar dari masalah itu.

Akhirnya Abu Bakar mengirim al-Qo’qo’a bin Amru sembari berkata; “Tidak orang yang dapat mengalahkan musuh seperti dia.” Pada waktu terjadi perselisihan antara sahabat di Shiffin dan Jamal, beliau ikut dalam kelompok Ali bin Abu Tholib.

Pada waktu penaklukan Mesir, beliau adalah salah seorang yang dikirim ke Mesir oleh Umar bin Khottob untuk membantu Amru bin Ash. Dalam suratnya Umar berkata; “Aku kirimkan kepadamu seorang laki-laki berbanding seribu dari umat Islam.” Dengan izin Allah, Mesir dapat ditaklukan dengan mudahnya.

Ketika terjadi perang Yarmuk, Kholid bin Walid menyuruh beliau dan Ikrimah untuk mengobarkan api peperangan. Akhirnya dengan langkah berani beliau bersama Ikrimah memulai peperangan itu. Disaat pasukan umat Islam menghadapi musuhnya pada waktu perang Madain, Sa’ad bin Waqos berdo’a agar umat Islam diberi keselamatan dan kemenangan.

Atas izin Allah do’anya dikabulkan. Pasukan umat Islam yang dikepalai beliau berhasil mengalahkan musuh. Tidak ada seorang muslim yang hilang dalamperang itu. Ada seorang yang hilang dalam perang itu tapi kemudian ditemukan oleh beliau. Lain halnya dengan perang Nahawan. Ketika orang-orang Persia mengepung umat Islam hingga berhari-hari, umat Islam berusaha membuat strategi untuk keluar dari kepungan musuh. an-Nu’man menyuruh beliau untuk melaksanakan strategi itu dengan mengunakan kuda.

Beliau berhasil melaksanakan strategi itu dengan cermat dan akurat yaitu melempar musuh kemudian balik lagi. Dalam waktu yang sama, mereka mengikuti beliau dan mengejarnya. Beliau mencoba mundur kebelakang. Mereka pun masih mengejarnya. Beliau bersikap seolah-olah hendak melarikan diri dari mereka. Hingga akhirnya pasukan musuh ikut mengejar semua kecuali penjaga. Di saat itulah, umat Islam menyerang dan menghancurkan mereka.

Rustum, pemimpin pasukan Rum mati di tanggannya pada waktu perang Qodisiyah. Suatu hari Umar bin Khottob berkirim surat kepada Sa’ad bin Abu Waqos, Dalam suratnya itu beliau bertanya; “Siapa kesatria yang paling berani dalam perang Qodisiyah?” Dalam surat balasannya, Sa’ad menjawab bahwa dirinya belum perah melihat kesatria paling berani seperti al-Qo’qo’a. Dalam satu hari dia mampu melakukantiga serangan. Dalam setiap serangan itu mesti ada musuh yang dibunuh.

Beliau juga berhasil membunuh al-Fairuzan, pemimpin pasukan Persia pada waktu perang Nahawan. Ketika al-Fairuzan hendak melarikan diri, beliau kejar dia. Hingga akhirnya dia turun dari kuda. Keduanya bertarung di tanah hingga al-Fairuzan terbunuh.

Pada waktu terjadi sengketa dan persilisihan antara sahabat, beliau pernah diutus Ali bin Abu Tholib ke Tholhah dan Zubair dengan tujuan untuk mendamaikan antara mereka. akhirnya sedikitdemi sedikit, mereka dapat didamaikan. Beliau menghebuskan nafas terakhirnya pada tahun 40 Hijriah. Betapa besar jasa beliau dalam perjuangan membela Islam. (ar/2l)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: , ,

Dialah Raja Muslim yang sangat berkuasa namun saleh. Daerah taklukannya membentang dari bumi bagian barat sampai timur. Ia mendapat julukan Iskandar “Zulkarnain”. “Zul”, artinya “memiliki”, Qarnain, artinya “Dua Tanduk”. Maksudnya, Iskandar yang memiliki kekuasaan antara timur dan barat.

Dia juga telah membangun dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, diantara dua Gunung. Para ahli sejarah meyakini, dinding tersebut terbuat dari besi yang dicampur dengan tembaga itu terletak tepat di pengunungan Kaukasus. Daerah itu kini disebut Georgia, negara pecahan Uni Soviet.

Secara topografis, deretan pegunungan Kaukasus itu memang terlihat memanjang dari laut Hitam sampai ke laut Kaspia sepanjang 1.200 kilometer tanpa celah. Kecuali pada bagian kecil sempit yang disebut celah Darialsepanjang 100 Meter kurang lebih.

Pada bagian celah itulah Zulkarnain membangun tembok penghalang dari Ya’juj dan Ma’juj. Kisah ketokohan Iskandar Zulkarnain ini juga tertulis dalam catatan sejarah orang-orang barat. Dalam catatan tersebut diceritakan bagaimana ia berjaya meluaskan daerah taklukannya dalam masa yang sangat singkat.

Oleh karena kejayaannya ini, ia diberi gelar “Alexander The Great”, Alexander Yang Agung”. Belakangan cerita ini diadaptasi ke film layar lebar oleh Sutradara Amerika Serikat, Oliver Stone, dengan judul Alexander The Great. Namun cerita dari orang-orang barat tersebut sangat bertentangan dengan yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Para Mufasir menyatakan, “Alexander The Great” adalah orang yang berbeda dengan tokoh yang di tulis dalam Al-Qur’an, Yakni, Iskandar Zulkarnain. Alexander Thr Great itu dalam sejarahnya tidak diberitakan pernah membangun sebuah dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, yang terbuat dari besi dicampur tembaga. Bahkan, ia adalah seorang musyrik. Sejarah tidak mencatatnya sebagai seorang Raja Muslim yang taat kepada agama Tauhid.

Sejarawan Muslim yang juga ahli tafsir, Ibnu Katsir, dalam kitabnya Al-Bidayah Wan Nihayah menjelaskan, meski punya nama yang sama dan plot cerita yang sama, yaitu kekuasaannya membentang dari Barat sampai ke Timur, keduanya adalah sosok yang berbeda. Antara mereka terbentang jarak dan waktu sampai 2000 tahun. “Hanya mereka yang tidak mengerti sejarah yang bisa terkecoh oleh identitas kedua orang itu,” katanya.

Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan, Zulkarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus Raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya – Qarnun,yaitu rambut kepala yang di ikat – sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Allah SWT menghidupkannya kembali dan menjulukinya Zulkarnain, pemilik duaTanduk, serta memberinya kekuasaan. Cerita yang sama juga di jumpai dalam kitab Jami Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, karangan Syekh Al-Aiji Asy-Syafi’i.

Dalam kitab tersebut disebutkan, Zulkarnain adalah seorang hamba yang taat kepada Allah dan mengajak kaumnya menyembah Allah. Lalu mereka memukul tanduknya yang kanan hingga mati. Kemudian Allah menghidupkannya lagi, dan dia kembali mengajak kaumnya mengesakan Allah. Tetapi mereka malah memukul tanduknya yang kiri hingga mati lagi. Lalu Allah menghidupkannya lagi dan menganugrahinya kekuasaan yang tak tertandingi. Oleh karena itu ia dijuluki Zulkarnain.

Di samping kedua kitab tersebut, Mufassir Muslim Ibnu Jarir Ath-Thabari juga mengisahkannya dalam kitab tafsir Ath-Thabari. Dikatakan, Iskandar Zulkarnain adalah seorang laki-laki yang berasal dari Romawi, ia anak tunggal seorang yang paling miskin diantara penduduk kota. Namun dalam pergaulan sehari-hari, ia hidup dalam lingkungan kerajaan, bergaul dengan para perwira dan berkawan dengan wanita-wanita yang baik dan berbudi serta berakhlak mulia.

Imam Al-Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Qur’annya yang populer, Tafsir Al-Qurtubi,menceritakan, sejak masih kecil dan masa pertumbuhannya Iskandar berakhlak mulia. Melakukan hal-hal yang baik sehingga terangkat nama baiknya. Ia juga menjadi mulia di kalangan kaumnya, sehingga Allah berkenan memberinya kewibawaan.

Setelah mencapai usia akil balig, Iskandar menjadi seorang hamba yang saleh, sehingga Allah Berfirman, “Wahai Zulkarnain, Sesungguhnya aku mengutusmu kepada umat-umat di bumi. Mereka adalah umat yang berbeda-beda bahasanya dan mereka adalah umat yang berada disegala penjuru bumi.

Mereka terbagi dalam beberapa golongan.” Mendapat amanat tersebut, Zulkarnain lalu berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau telah menugasiku melakukan seuatu hal yang aku tidak kuasa melakukannya kecuali engkau sendiri, maka beritahukan kepadaku tentang umat-umat itu, dengan kekuatan apa aku bisa melawan mereka? Dengan kesabaran apa aku bisa menahan mereka? Dan dengan bahasa apa aku harus bicara dengan mereka? Bagaimana pula aku bisa memahami bahasa mereka sedangkan aku tidak mempunyai kemampuan.”

Kemudian Allah SWT berfirman”Aku membebanimu sesuatu yang kamu mampu melakukannya, aku akan melapangkan pendengaran dan dadamu hingga kamu bisa mendengar dan memperhatikan segala sesuatu. Memudahkan pemahamanmu sehingga kamu bisa memahami segala sesuatu, meudahkan lidahmu, hingga kamu bisa berbicara tentang sesuatu, membukakan penglihatanmu, sehingga kamu bisa melihat segala sesuatu, melipatgandakan kekuatanmu hingga tak terkalahkan oleh sesuatu apapun, menyingsingkan lenganmu, hingga tidak ada sesuatupun yang berani meyerangmu, menguatkan hatimu, hingga kamu tidak takut pada apapun, menguatkan kedua tanganmu hingga kamu bisa menguasai segala sesuatu, menguatkan pijakanmu hingga kamu bisa mengatasi segala sesuatu, memberimu kemuliaan hingga tidak ada apapun yang menakutimu, menundukkan untukmu cahaya dan kegelapan dan menjadikan salah satu tentaramu. Cahaya itu akan menjadi petunjuk di depanmu, dan kegelapan itu akan berkeliling di belakangmu". (ar/sf)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: , ,

Sejak kecil, Iskandar sudah tidak senang melihat peperangan antara timur, yaitu kerajaan Persia, dan Barat, Kerajaan Romawi. Perang itu tak ada hentinya dari tahun ke tahun, malah dari abad ke abad.

Ribuan manusia tewas, kerugian harta benda tak terhitung lagi jumlahnya, apalagi kerusakan lingkungan hidup, merugikan manusia itu sendiri.

Untuk menghentikan permusuhan antara timur dan barat, Iskandar bercita-cita mendirikan sebuah kerajaan yang dapat menyatukan wilayah timur dan barat.

Iskandar pun tumbuh menjadi manusia dewasa yang saleh, berakhlak dan berbudi tinggi. Atas segala kesalehannya itu, Allah mengaruniakan kepadanya segala kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, lalu Allah memerintahkan untuk menyeru manusia kepada agama tauhid.

Mula-mula dengan tentaranya yang lengkap dan kuat, dia menuju ke barat wilaya Maroko, tempat terbenamnya matahari. Dilihatnya matahari itu terbenam di mata air yang berlumpur, lautan Atlantik sekarang ini.

Di situ ia bertemu dengan bangsa yang senantiasa berbuat kerusakan dan kejahatan. Bukan saja merusak permukaan bumi dan mengacaukannya, tetapi juga sudah menjadi tabiat mereka suka membunuh orang-orang yang tidak bersalah sekalipun. Bahkan mereka tidak beragama.

Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu Iskandar menadahkan tangannya ke langit, memohon petunjuk kepada Allah, tindakan apa sebaiknya yang harus dilakukan terhadap bangsa yang begitu kejam, apakah bangsa itu akan digempurnya habis-habisan, atau akan dibiarkan begitu saja?

Allah lalu memberinya dua pilihan: digempur habis-habisan sebagai balasan atas kekejaman mereka, atau di ajar dan didik agar mereka kembali kepada kebenaran dan menyembah Allah serta meninggalkan segala kejahatan.

Iskandar Zulkarnain memutuskan menggempur mereka yang durhaka dan jahat, sedangkan orang yang baik akan dilindungi. Sebelumnya ia berkata kepada bangsa tersebut, “Siapa yang aniaya, akan kami siksa dan dikembalikan kepada Tuhan, agar Tuhan memberikan siksa yang lebih pedih lagi. Adapun orang-orang yang saleh dan baik, akan kami lindungi, dan kepadanya kami hanya akan memerintahkan kewajiban-kewajiban yang ringan.”

Kemudian tentaranya bergerak menewaskan setiap orang yang kejam, melindungi setiap orang yang baik. Akhirnya negeri itu dapat diamankan dan di tentramkan serta di atur sebaik-sebaiknya, penuh dengan kehidupan bahagia dan makmur,

Setelah selesai menunaikan kewajiban terhadap bangsa dan negeri itu, Iskandar dengan tentaranya menuju ke arah timur, India. Dilihatnya matahari di atas bangsa yang musyrik, yang menyembah banyak tuhan, yaitu bangsa Hindustan.

Bangsa dan negeri itu pun dapat ditaklukkan, diamankan dan ditentramkannya, serta diatur sebaik-baiknya sehingga setiap orang dapat merasakan hidup aman, tentram dan bahagia. Bangsa itu juga dapat dikeluarkan dari lembah kesesatan.

Selesailah sudah kewajibannya terhadap bangsa dan negeri itu. Ia lalu menuju ke utara, negeri Armenia, melalui Persia dan Azarbaijan. Kemenangan demi kemenangan dicapainya selama dalam perjalanan itu, akhirnya sampailah di suatu tempat, di sana ia bertemu dengan suatu bangsa yang selalu dalam ketakutan dan ke khawatiran, karena ternyata negeri itu berbatasan dengan bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang terkenal kuat dan kejam. Bukan sekali dua kali saja, tetapi seringkali bangsa Ya’juj dan Ma;juj itu datang menyerang mereka, menghancurkan apa saja yang didapatinya dan membunuh siapa saja yang dijumpainya.

Kedatangan Iskandar ini, mereka sambut dengan segala kehormatan dan kegembiraan, karena mereka tahu dari kabar yang beredar bahwa Iskandar adalah Raja yang kuat dan paling adil di muka bumi ini.

Lalu mereka meminta bantuan kepada Iskandar, agar dilindungi dari serangan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka memohon supaya antara negeri mereka dan negeri Ya’juj dan Ma’juj dibangun dinding raksasa yang tidak dapat ditembus. Sebagai imbalannya mereka sanggup membayar mahal Iskandar.

Mendengar permohonan itu, menjawab, “Saya tidak mengharapkan upah dari kalian, nikmat dan pemberian Tuhanku lebih berharga daripada upah itu. Hanya kepada kalian saya minta kaum pekerja dan alat-alatnya: besi, tembaga, arang batu dan kayu.”

Setelah semuanya terkumpul, ia mulai bekerja dengan bantuan para pekerja. Mula-mula menyalakan api dengan kayu dan arang batu, diambilnya besi, lalu dileburkannya dengan api, setelah besi itu mencair, dituangkannya tembaga, dan diaduk menjadi satu. Dengan bahan campuran inilah di dirikan dinding raksasa antara negeri itu dan negeri Ya’juj dan Ma’juj. Dinding besi raksasa itu tidak dapat di tembus dan di lubangi oleh siapapun dan oleh apapun.

“Dinding ini adalah rahmat dari Tuhan kepada kalian, hanya tuhanlah yang dapat menembus dinding ini, jika dikehendakinya,” kata Iskandar. Maka aman dan tentramlah negeri tersebut.

Iskandar Zulkarnain dapat menaklukkan negeri-negeri yang terbentang antara timur dan barat. Dengan demikian cita-citanya untuk mempersatukan kerajaan di timur dan barat tercapai. Negeri yang berada di bawah kekuasaannya, antara lain Maroko, Romawi, Yunani, Mesir, Persia dan India.

Berkat ilmu dan pengetahuannya yang luas, serta dasar ketuhanan yang selalu dipagang teguh dalam mendirikan kerajaan yang besar itu. Penduduknya hidup dengan aman, tentram dan makmur.

Kebesaran dan kejayaan itu tidak membuatnya buta dan lupa akan nikmat yang diberikan Allah SWT. (ar/sf)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Sejarah mencatat nama Benito Mussolini sebagai seorang pendiri dari Poros Kejahatan yang sesungguhnya. Diktator Italia yang memegang kendali negara tersebut dengan menyebarkan rasa takut dan menempa sebuah aliansi dengan Nazi Jerman.

Namun pada hari Selasa lalu, sebuah fakta baru tersingkap mengenai sejarah Mussolini, yakni karir singkatnya sebagai seorang agen rahasia Inggris.

Berkas-berkas tersebut mengungkapkan bahwa Mussolini memulai karir politiknya pada tahun 1917, sebagian dilakukan dengan bantuan gaji sebesar 100 poundsterling setiap minggunya. Uang tersebut berasal dari agen intelijen Inggris, yang juga dikenal dengan sebutan MI5.

Bagi Inggris, hal itu adalah sebuah investasi yang menguntungkan. Mussolini, yang kala itu merupakan seorang jurnalis berusia 34 tahun, bukan hanya bersedia untuk memberikan kepastian mengenai kesediaan Italia untuk bertempur bersama dengan para sekutu dalam Perang Dunia I, dengan cara menyebarkan propaganda dalam pemberitaan di surat kabarnya. Namun ia juga bersedia untuk mengirimkan orang guna "membujuk" para pengunjuk rasa pro perdamaian untuk tetap tinggal dan tidak keluar rumah.

Pembayaran untuk Mussolini diberikan atas ijin dari Sir Samuel Hoare, seorang anggota parlemen Inggris dan agen MI5 di kota Roma, yang memiliki staf yang pada waktu itu beranggotakan 100 agen intelijen di Italia.

Sejarawan asal Cambridge, Peter Martland, yang mengungkapkan rincian perjanjian yang dibuat dengan mantan diktator tersebut, mengatakan: "Kala itu, sekutu Inggris yang paling bisa diandalkan dalam perang adalah Italia setelah Rusia menarik diri dari konflik tersebut. Mussolini mendapatkan bayaran 100 poundsterling per minggu, mulai dari musim gugur tahun 1917 hingga setidaknya satu tahun, untuk tetap menghidupkan kampanye pro-peperangan. 100 poundsterling pada masa itu setara dengan sekitar 6.000 poundsterling pada masa sekarang.

Hoare, yang kemudian menjadi Lord Templewood, menyebutkan perekrutan tersebut dalam memoarnya yang dirilis pada tahun 1954, namun Martland tidak memberikan rincian mengenai pembayaran pertama kali kepada Mussolini.

Selain menjaga perputaran pers di Il Popolo dItalia, nama surat kabar dimana Mussolini bekerja sebagai editor, ia juga mengatakan kepada Hoare bahwa dirinya akan mengirimkan para pejuang veteran Italia untuk menghajar para pengunjuk rasa pro perdamaian di Milan, sebuah permulaan dari unit fasis kaos hitam (blackshirt) miliknya.

"Hal yang paling tidak diinginkan oleh Inggris adalah terganggunya pabrik-pabrik di kota Milan karena aksi yang digelar oleh para demonstran pro perdamaian. Membayar seorang jurnalis pada masa itu memerlukan dana yang besar, namun jika dibandingkan dengan dana 4 juta poundsterling yang harus dikeluarkan Inggris setiap harinya dalam sebuah peperangan, maka jumlah uang tersebut kecil artinya," kata Martland.

"Saya tidak memiliki bukti untuk hal ini, namun menurut dugaan saya, Mussolini, yang dikenal sebagai seorang penakluk wanita, juga menghabiskan banyak uang untuk para wanitanya."

Setelah gencatan senjata, Mussolini mulai meretas jalannya menuju kekuasaan, dengan dibantu oleh kecurangan dalam pemilihan dan kekerasan yang dilakukan barisan kaos hitam, Mussolini mendirikan kediktatoran fasis Italia pada pertengahan tahun 1920an.

Ambisi kolonialnya di Afrika pada tahun 1935 membuat Mussolini kembali menjalin kontak dengan "atasan" lamanya. Hoare yang kala itu menjabat sebagai menteri luar negeri Inggris, enandatangani pakta Hoare-Laval, yang memberikan kekuasaan atas Abyssinia kepada Italia.

"Sama sekali tidak ada alasan untuk meyakini bahwa kedua orang tersebu t bersahabat, meski Hoare memang memiliki "skandal cinta" dengan Italia," kata Martland, yang penelitiannya dimasukkan dalam sejarah MI5 tulisan Christopher Andrew, Defence of the Realm, dan dipublikasikan minggu lalu.

Ketidakpopuleran pakta Hoare-Laval di Inggrisn memaksa Hoare untuk mengundurkan diri. Sementara Mussolini justru membangun pengaruh kolonial barunya melalui jalinan persekutuan dengan Hitler. Mussolini memasuki fase Perang Dunia II, namun kali ini dia berperang melawan kekuatan sekutu,

Setelah terguling pasca invasi sekutu di Italia pada tahun 1943, Mussolini terbunuh bersama wanita simpanannya, Clara Petacci, oleh kelompok pejuang Italia kala berupaya untuk melarikan diri dari negara tersebut menuju Swiss.

Martland mengatakan: "Hidup Mussolini berakhir dengan digantung terbalik di kota Milan, namun sejarah juga tidak berpihak kepada Hoare, dia dikecam sebagai seorang pendukung fasisme, bersama dengan (mantan perdana menteri Inggris) Neville Chamberlain." (dn/dw)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Pada tanggal 28 Juni 1957 di kota Jeddah adalah pendiri Al Qaeda. Dilahirkan di Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Osama adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayahandanya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya yang baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan. Pada akhirnya ia memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi.

Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika.

Ketika berusia pemuda-remaja, Usamah bin Ladin telah bergabung dengan gerakan Konservatif-Baru (Ultrakonservatif), sebuah gerakan politik dalam agama Islam yang sebagian mengadopsi sebagiannya pemahaman salaf (paham pemurnian agama para ulama saudi) tetapi kurang mendapat dukungan dari para ulama; dan ia pernah masuk kedalam dinas kepolisian yang menegakkan hukum-hukum syariah. Usamah menjadi mahasiswa pada Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada salah satu dari antara gurunya, yakni Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran memobilisasi dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan pendudukan Uni Soviet atas Afganistan. Usamah bin Ladin lulus menyelesaikan studinya dan diwisuda sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Manajemen.

Setelah Revolusi Rusia pada awal tahun 1919, pemerintah Uni Soviet memberi bantuan terhadap Afganistan dalam bentuk jutaan Rubel emas, senjata ringan, amunisi, dan sedikit pesawat untuk membantu orang Afganistan melawan Inggris.

Pada tahun 1924, Uni Soviet kembali memberikan bantuan militer kepada Afganistan. Mereka memberi orang Afganistan bantuan persenjataan, pesawat tempur dan juga pelatihan di Tashkent untuk pelatihan petugas. Kerjasama militer antara Soviet-Afganistan dimulai pada tahun 1956, di mana kedua negara menandatangani perjanjian. Menteri Pertahanan Soviet kini bertanggung jawab untuk melatih semua opsir militer Afganistan.

Pada tahun 1972, lebih 100 konsultan dan spesialis tekhnik Soviet dikirim ke Afganistan untuk melatih pasukan Afganistan. Pada Mei 1978, pemerintah Soviet menandatangani perjanjian internasional lainnya, mengirim 400 penasehat militer Soviet ke Afganistan.

Pada bulan Desember tahun 1978, Moskwa dan Kabul mendistribusikan pasukan untuk membantu Afganistan atas permintaan Afganistan. Bantuan Militer Soviet meningkat dan rezim Partai Demokrasi Rakyat Afganistan tergantung pada peralatan militer dan penasehat militer Soviet.

Dengan Afganistan dalam kondisi yang mengerikan selama negara diserang oleh berbagai pemberontakan, Uni Soviet mendistribusikan pasukan dengan mengirim pasukan ke-40 atas permintaan pasukan Afganistan. Pasukan ke-40, di mana di bawah komando Marshal Sergei Sokolov, terdiri dari 3 divisi angkatan bersenjata, satu divisi pasukan payung, satu brigade penyerang. Jika dijumlahkan, pasukan Soviet meliputi sekitar 1.800 T-62, 80.000 pasukan dan 2.000 kendaraan tempur lapis baja.

Pemerintah Afganistan meminta agar pemerintah Soviet memasukan pasukan Soviet di Afganistan saat musim semi dan musim panas tahun 1979. Mereka meminta pasukan Soviet untuk menyediakan keamanan dan meningkatkan efektivitas pertarungan melawan Mujahidin. 14 April, Pemerintah Afganistan meminta Uni Soviet mengirim 15 sampai 20 helikopter dengan awaknya ke Afganistan, dan pada 16 Juni, pemerintah Soviet merespon dan mengirim tank, BMP, dan awak untuk menjaga pemerintah Afganistan di Kabul dan untuk mengamankan lapangan udara Bagram dan Shindand.

Dalam merespon permintaan ini, 1 batalion pasukan payung, dikomando oleh Kolonel A. Lomakin, tiba di lapangan udara Bagram pada tanggal 7 Juli 1979. Mereka tiba tanpa alat pertempuran mereka, menyamar sebagai spesialis tekhnik. Mereka adalah penjaga pribadi Taraki. Prajurit payung telah diarahkan menuju penasehat militer senior Soviet dan tidak ikut campur dalam politik Afganistan.

Setelah 1 bulan, permintaan DRA tidak lagi untuk kru individual dan subunit, tapi adalah regimen dan pasukan yang lebih besar. Pada tanggal 19 Juli 1979, pemerintah Afganistan meminta agar 2 divisi pasukan penembak dikirim ke Afganistan. Sehari setelah itu, mereka meminta 1 divisi pasukan payung untuk penjumlahan permintaan awal. Mereka mengulangi permintaan dan berbeda dengan permintaan itu atas bulan selanjutnya Desember 1979. Walapun begitu, pemerintah Soviet tidak terburu-buru untuk menyelesaikan permintaan ini.

Pada bulan Juni tahun 1975, kelompok militan dari Partai Jamiat Islami berusaha menjatuhkan Pemerintahan Daoud. Mereka memulai pergerakan mereka di Lembah Panjshir, 100 kilometer di utara Kabul, dan di beberapa provinsi lainnya. Meskipun begitu, pemerintah dapat meredakan kekacauan dan perubahan porsi besar dari kekacauan meminta pengungsi di Pakistan saat mereka menikmati bantuan Pemerintah Zulfikar Ali Bhutto, yang diketahui oleh kebangkitan Daoud atas isu Pashtun.

Pemberontakan yang sesungguhnya dimulai tahun 1978, setelah Pemerintahan Taraki memulai serangkaian reformasi ditujukan pada "penumbangan feodalisme" di komunitas Afganistan. Reformasi ini memperkenalkan beberapa perubahan, tapi mereka dipaksakan dengan cara kebrutalan. Komunitas pedesaan Afganistan masih sangat tradisional, dan perubahan lokal telah merusak komunitas; selain itu reformasi pendidikan dan kebebasan wanita pun dianggap sebagai serangan melawan Islam. Maka dari itu, reaksi melawan reformasi tersebut adalah kekacauan, sebagian besar mengadakan pemberontakan. Revolusi dimulai bulan Oktober bersama dengan orang Nuristan dari Lembah Kunar, dan dengan cepat menyebar di antara etnis lainnya, termasuk suku Pashtun. Pasukan Afghanistan terserang wabah dengan pembelotan dan moral yang kecil dan terbukti sepenuhnya tidak mampu mengatasi kekacauan. Saat musim semi tahun 1979, 24 dari 28 provinsi telah menderita akibat kekacauan dan pemberontakan. Pemberontakan mulai mengambil bagian di kota, bulan Maret tahun 1979 di Herat. Pasukan Afganistan yang dipimpin oleh Ismail Khan memberontak dan dibunuh besar-besaran kira-kira 100 penasehat Soviet. Partai Demokrasi Rakyat Afganistan membalas dengan melancarkan kampanye bombardmen yang membunuh 24.000 penduduk dalam satu kota.

Pada bulan Mei tahun 1978, pemberontak membangun benteng pertama mereka di Pakistan untuk melatih pasukan untuk pertempuran di Afganistan.

Seperti pergerakan anti-komunis lainnya pada waktu itu, pemberontakan dengan cepat mendapat bantuan dari Amerika Serikat. Seperti yang dinyatakan oleh pemimpin CIA yang sebelumnya dan Sekretaris Pertahanan sebelumnya, Robert Gates, di riwayat hidupnya "From the Shadows", Badan Intelegen Amerika Serikat mulai membantu faksi yang melawan pemerintah 6 bulan sebelum pasukan Soviet datang. Pada tanggal 3 Juli 1979, Presiden Amerika Jimmy Carter menandatangani bahwa CIA diberi kekuasaan untuk menyebar operasi propaganda melawan rezim revolusi.

Penasehat Zbigniew Brzezinski menyatakan "Menurut sejarah, bantuan CIA kepada Mujahidin dimulai pada tahun 1980, dijaga sampai sekarang, setelah pasukan Soviet menyerbu Afganistan, 24 Desember 1979. Tapi kenyataan dirahasiakan sampai sekarang." Brzezinski sendiri memainkan peran fundamental dalam merakit kebijakan Amerika Serkat, di mana tidak diketahui oleh Mujahidin, adalah bagian dari strategi yang lebih besar "untuk membujuk inteversi militer Uni Soviet." Tahun 1998 saat wawancara dengan Le Nouvel Observateur, Brzezinski menyatakan lagi

Operasi rahasia itu adalah ide yang sangat bagus. Ide itu memiliki pengaruh atas penarikan pasukan Uni Soviet menuju perangkap Afganistan... Hari di mana Soviet menyebrang perbatasan, saya menulis kepada Presiden Carter. Kita sekarang punya kesempatan memberikan Uni Soviet Perang Vietnamnya.

Pasukan Soviet telah memasuki Afganistan dengan membawa 3 divisi pasukan tembak (termasuk Divisi Pasukan Tembak ke-201), 1 Regimen Pasukan Penembak tersendiri, 1 Divisi Pasukan Payung, Brigadir Angkatan Udara ke-56, dan 1 Regimen Pasukan Payung tersendiri.

Selama distribusi pasukan, Pasukan Uni Soviet tidak dapat membuat kekuasaan diluar Kabul, karena sebanyak 80% pedesaan masih lolos dari kontrol pemerintah. Karena itu terdapat misi yang bertujuan untuk mempertahankan Kota dan instalasi-instalasinya, dan melakukan ekspansi untuk menghancurkan mujahidin yang anti-komunis, terutama menggunakan pasukan cadangan Uni Soviet.

Militer melaporkan kesulitan pasukan Uni Soviet untuk bertempur di daerah pegunungan. Pasukan Soviet tidak terbiasa dengan pertempuran yang tidak ada pelatihan melawan pemberontakan, dan senjata, juga peralatan militer mereka, terutama tank dan mobil-mobil perang. Artileri berat banyak dipakai dalam melawan pasukan pemberontak.

Uni Soviet menggunakan helikopter (termasuk Mil Mi-24) sebagai serangan udara utama mereka, di mana dihargai sebagai helikopter terhebat di dunia, didukung oleh pesawat serang darat, pesawat pengebom, pasukan angkatan darat dan pasukan khusus.

Ketidaksanggupan Uni Soviet untuk memecahkan jalan buntu dalam militer, memperoleh beberapa pendukung Afganistan, dengan membangun kembali Pasukan Afganistan, membutuhkan ditingkatkannya penggunaan langsung dari pasukan itu sendiri untuk melawan pemberontak. Pasukan Soviet lebih sering menemukan diri mereka bertarung melawan rakyat sipil karena taktik dari para pemberontak. Mereka melakukan kesalahan yang sama dengan Amerika Serikat pada saat terjadinya Perang Vietnam dengan memenangi hampir semua pertempuran, namun gagal untuk menguasai pedesaan.

Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter menyatakan bahwa serbuan Uni Soviet adalah "ancaman paling serius sejak Perang Dunia II." Carter nantinya mengembargo pengiriman bahan keperluan seperti butir padi dan teknologi tinggi untuk Uni Soviet dari Amerika Serikat. Meningkatnya ketegangan, seperti kegelisahan di barat tentang pasukan Uni Soviet yang banyak sekali jumlahnya yang dekat dengan daerah yang kaya minyak di teluk, dan berhasil mengakhiri détente.

Respon diplomatik internasional sangat hebat, dengan adanya Boikot Olimpiade Musim Panas tahun 1980 di Moskwa. Invasi, dengan kejadian yang lain, seperti revolusi di Iran dan sandera Amerika Serikat yang mengikutinya, Perang Iran-Irak, Israel menyerang Lebanon, meningkatnya ketegangan antara Pakistan dan India, dan berkembangnya teroris anti Barat di Timur Tengah, turut menyebabkan Timur Tengah menjadi daerah yang paling kacau dan bergolak selama tahun 1980.

Pemerintahan Babrak Karmal kurang mendapat dukungan internasional pada awalnya. Aksi oleh PBB sangat tidak mungkin karena Soviet memiliki hak veto, namun Majelis Umum PBB tetap melewati resolusi melawan pendudukan Uni Soviet. Menteri Luar Negeri Organisasi Konferensi Islam menyesalkan masuknya Uni Soviet ke Afganistan dan menuntut mundurnya pasukan Soviet dari Afganistan pada pertemuan darurat di Islamabad yang digelar pada tanggal 10 Januari–14 Januari 1980. 18 dari 18 orang di Majelis Umum PBB pun memilih untuk sebuah resolusi (A/ES-6/2, GA/6172) di mana meminta agar Uni Soviet menarik semua pasukannya dari Afganistan untuk membiarkan orang-orangnya memilih takdir mereka sendiri dan tanpa ikut campur negara lain." Namun, resolusi ini ditolak oleh Leonid Brezhnev dan pemimpin Soviet lainnya karena mereka melakukan pertemuan internal yang sah di Afganistan di mana pertemuan seperti itu dipersilahkan dalam Pasal 51 Piagam PBB. Mereka mengklaim hanya pemerintah Afganistan yang mempunyai hak untuk mengatur status Pasukan Soviet. Posisi ini dilihat sebagai posisi bermuka dua oleh orang yang tidak suka dengan invasi ini bahwa tidak mungkin Amin mengatur agar dirinya dieksekusi, dan beberapa juga mengklaim kalau Afganistan merupakan Negara Boneka dari Uni Soviet. Gerakan Non-Blok dengan tajam terpecah di antara negara yang percaya bahwa pengiriman pasukan Soviet legal dan lainnya menyatakan bahwa pengiriman itu adalah invasi yang ilegal.

Petengahan tahun 1980, Pergerakan Perlawanan Afganistan mau menerima bantuan dari Amerika Serikat, Inggris, Republik Rakyat Cina, Arab Saudi, Pakistan, dan lain-lain. Jadi, gerilyawan Afganistan telah dilengkapi dengan senjata dan dana, kebanyakan gerilyawan itu telah dilatih oleh Amerika Serikat dan Pakistan. Amerika Serikat melihat konflik di Afganistan adalahbagian dari perjuangan Perang Dingin, dan CIA menyediakan bantuan untuk pasukan Anti-Soviet melalui ISI Pakistan, dalam program yang disebut Operasi Taufan.

Pergerakan yang sama terjadi di dunia Muslim, membawa kesatuan yang dipanggil Arab Afganistan (dikatakan oleh Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan sebagai "pejuang kebebasan"), pejuang luar negeri direkruit dari Dunia Muslim untuk melaksanakan jihad melawan komunis. Dicatat kalau di antara mereka, ada seorang anak muda Arab Saudi bernama Osama bin Laden, di mana grup Arab ang ikut dalam Al-Qaeda. Pemerintah Amerika Serikat mempertahankan bantuannya kepada Mujahidin, dan parsitipasi Osama Bin Laden dalam konflik ini tidak ikut dalam program CIA. Program Amerika Serikat membuat sistem keuangan yang mirip muncul di Dunia Muslim Arab. Donasi Amerika Serikat adalah FIM-92 Stinger, misil anti serangan udara systems, yang meningkatkan jumlah kehilangan pesawat Uni Soviet. Namun, banyak komandan lapangan, termasuk Ahmad Shah Massoud, menyatakan kalau dampaknya lebih besar. Juga, saat para pemberontak dapat menembak pendaratan pesawat dan lepas landasnya pesawat dari lapangan udara, anti misil Flare, keefesiennya terbatas.

Pemimpin Mujahidin memperhatikan operasi sabotase. Banyak sekali aksi-aksi sabotase seperti merusak jalur pipa, merusak stasiun radio, mengebom kantor pemerintah, hotel, bioskop, dan lain-lain. Dari tahun 1985 sampai 1987, lebih dari 1800 aksi terorisme terjadi. Di daerah perbatasan dengan Pakistan, Mujahidin menembakan 800 roket setiap hari. Di antara April 1985 dan Januari 1987, mereka membawa lebih dari 23.500 serangan amunisi dan dengan target pemerintah. Mujahidin menyelidiki posisi penembakan di mana mereka normalnya berlokasi di dekat desa sampai jarak dari pos artileri Soviet. Mereka menaruh orang-orang pedesaan dalam bahaya kematian karena pembalasan dendam Soviet. Mujahidin menggunakan ranjau darat secara besar-besaran, mereka akan memperoleh layanan dari penduduk lokal dan termasuk anak-anak.

Mereka juga berkonsentrasi dalam menghancurkan jembatan, menutup jalan, menghancurkan konvoy, mengganggu jaringan listrik dan industri, dan menyerang pos polisi dan instalasi militer Soviet dan lapangan udara. Mereka membunuh pejabat negeri dan anggota Partai Demokrasi Rakyat Afganistan. Mereka menyerang pos kecil. Pada Maret 1982, sebuah bom meledak di departemen pendidikan, menghancurkan beberapa bangunan. Di bulan yang sama, sebuah kekuatan besar gagal menggelapkan Kabul saat menara tinggi di pusat listrik Naghlu meledak. Pada Juni 1982, sekitar 1.000 anggota partai muda dikirim untuk bekerja di lembah Panjshir di mana mereka disergap sekitar 20 mil dari Kabul, dengan besarnya jiwa yang hilang. Pada tanggal 4 September 1985, pemberontak menembak sebuah pesawat domestik Bakhtar Airlanes saat pesawat itu lepas landas dari Bandara Kandahar, membunuh 52 orang yang naik di pesawat tersebut.

Grup Mujahidin mempunyai sekitar 3 sampai 5 anggota per grup. Setelah mereka menerima misi untuk membunuh seorang anggota pemerintah, mereka mempersibuk diri mereka dengan mempelajari latar belakang kehidupannya dan memilih hal untuk menyelesaikan misi mereka. Mereka mencoba menembak mobilm menaruh ranjau di rumah-rumah atau beberapa tempat, menggunakan racun, atau menggunakan bahan peledak di sarana transportasi.

ISI Pakistan dan SSG ikut aktif dalam keikutsertaannya dalam konflik ini dalam kooperasi dengan CIA yang mendukung perlawanan mujahidin terhadap Uni Soviet.

Pada bulan Mei tahun 1985, 7 pemimpin organisasi pemberontakan membentuk Persekutuan 7 Mujahidin untuk mengkoordinasi operasi militer mereka terhadap pasukan Uni Soviet. Pada tahun 1985, grup ini aktif di dan di sekitar Kabul, menembakan serangan roket dan membuat operasi melawan pemerintahan komunis.

Pada pertengahan tahun 1987, Uni Soviet mengumumkan bahwa mereka akan menarik mundur pasukannya.

Sibghatullah Mojaddedi dipilih sebagai kepala pemerintahan sementara Afganistan, dengan tujuan untuk menegaskan kembali legistimasinya melawan rezim Kabul yang disponsori Moskwa. Mojaddedi, sebagai kepala pemerintah sementara Afganistan, bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush, memperoleh kemenangan diplomatik untuk perlawanan Afganistan.

Ditaklukannya pemerintah Kabul adalah solusi mereka untuk perdamaian. Kepercayaan ini, ditajamkan oleh rasa tidak percaya PBB, pada hakekatnya dijamin penolakan mereka untuk menerima kompromi politik.

Distribusi pasukan Soviet di Afganistan menghalangi keinginan Pakistan untuk mendominasi Afganistan. Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter telah menerima bahwa agresi Soviet tidak bisa dilihat sebagai kejadian yang terisolasi, tapi harus ditangani seperti peringatan di daerah Teluk Persia.

Setelah distribusi pasukan Soviet, Jendral diktator militer Pakistan, Muhammad Zia-ul-Haq memulai menerima bantuan finansial dari kekuatan barat untuk membantu Mujahidin. Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi menjadi kontributor finansial kepada Jendral Zia, di mana sebagai pemimpin dari Negara yang bertetangga dengan Afganistan, membantu dengan membuat pemberontak Afganistan dilatih dengan baik dan memiliki dana yang cukup.

ISI Pakistan dan SSG menjadi lebih aktif ikut serta dalam konflik dengan Uni Soviet. Setelah Ronald Reagan menjadi Presiden Amerika Serikat tahun 1981, bantuan terhadap Mujahidin melalu Jendral Zia meningkat. Untuk pembalasan dendam, KHAD, di bawah pemimpin Afganistan Mohammad Najibullah, mengirim (menurut Mitrokhin dan sumber lainnya) operasi yang besar melawan Pakistan, di mana juga menderita karena pemasukan senjata dan obat dari Afganistan. Pada tahun 1980, sebagai negara garis depan dalam perlawanan anti-Soviet, Pakistan menerima bantuan dari Amerika Serikat dan mengambil jutaan pengungsi Afganistan (paling banyak orang Pashtun) melarikan dari dari pendudukan Soviet. Meskipun pengungsi itu mengontrol provinsi terbesar Pakistan, Balochistan, pengungsian dari banyak sekali pengungsi - dipercaya sebagai populasi pengungsi terbesar di Dunia

Alasan utama bahwa tidak ada konsolidasi nasional karena Karmal berharap untuk melanjutkan kekuasaannya di Kabul dengan bantuan kami.

Pada bulan November tahun 1986, Mohammad Najibullah, kepala polisi rahasia Afganistan (KHAD), dipilih sebagai presiden dan konstitutional baru digunakan. Dia juga memperkenalkan kebijakan 1987 tentang "rekonsiliasi nasional," dirancang oleh ahli Partai Komunis Uni Soviet, dan nantinya digunakan di daerah lain di dunia. Walaupun pengharapan tinggi, kebijakan baru membuat rezim Kabul lebih populer, maupun meyakinkan pemberontak untuk bernegosiasi dengan pemerintah yang berkuasa.

Negosiasi informal untuk mundurnya Soviet dari Afganistan telah berlangsung sejak tahun 1982. Tahun 1988, pemerintah Pakistan dan Afganistan, dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet melayani sebagai penjamin, ditandatangani kesetujuan penyelesaian perbedaan yang mereka ketahui sebagai persetujuan Jenewa. PBB mempersiapkan misi spesial untuk mengawasi proses. Dalam jalan ini, Najibullah telah mestabilkan posisi politiknya cukup untuk tandingan pergerakan Moskwa menuju penarikan diri. Pada tanggal 20 Juli 1987, penarikan diri pasukan Soviet dari Afganistan diumumkan. Pengunduran diri pasukan Soviet direncanakan oleh Boris Gromov, yang, pada waktu itu, adalah komandan pasukan ke-40 Uni Soviet.

Diantara hal lain, Persetujuan Jenewa mengidentifikasikan ketidakikut campuran Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam peristiwa di Pakistan dan Afganistan dan daftar pengunduran pasukan Soviet. Persetujuan tentang penarikan diri disetujui, dan pada tanggal 15 Februari, 1989, pasukan Soviet yang terakhir meninggalkan Afganistan.(wd/sm/hb)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

BIRMINGHAM – Seringkali disebut "Paki" dan "Teroris" oleh para kelompok rasis, Harun Bin Khaled menghabiskan masa remajanya dalam penolakan sebagian besar masyarakat Britania.

Namun pemuda Muslim ini menemukan jawaban tak terduga ditengah-tengah "pengucilan" dirinya dari masyarakat, sebuah cerita tentang keberanian dan kegigihan bala tentara Muslim Britania dalam perang dunia kedua, bertempur melawan kekejian Nazi.

Sejenak, Harun tertegun dan tak mampu berkata-kata mendapati kenyataan bahwa nenek moyang Muslimnya turut terjun menegakkan kemenangan, dan sedikit demi sedikit mengikis pemikiran bahwa rakyat Britania benar-benar membencinya karena agama yang dianutnya.

"Sejujurnya, kenyataan tersebut sungguh sangat menyentuh mengetahui nenek moyang kami (Muslim) turut membela mati-matian demi kemerdekaan negaranya," pemuda berusia 21 tahun ini menuturkan.

"Saya yakin semangat pemuda Muslim di Britania akan berkobar jika mengetahui kisah ini, karena Muslim tidaklah berbeda dengan golongan rakyat lainnya, dan berusaha memperbaiki citra Muslim di mata masyarakat yang telah terlanjur dikotori media Barat, terutama oleh konspirasi kejadian 11 September," ungkap Harun.

Harun merupakan salah satu dari sekian banyak pemuda yang ikut berpartisipasi dalam sebuah seminar yang diselenggarakan seorang anggota akademi Islam bernama Jahan Mahmud yang membahas mengenai jasa-jasa Muslim selama Perang Dunia II, dan menjadikannya teladan bagi pemuda Muslim Britania agar menghilangkan kekhawatiran munculnya tindakan ekstrimisme.

Jahan menjelaskan bahwa seminar yang diselenggarakannya bertujuan merubah pandangan-pandangan keliru masyarakat Barat mengenai Muslim, sekaligus untuk menghindarkan kesalahpahaman antar umat beragama yang seringkali mencap Muslim sebagai "teroris".

Pemuda Muslim lainnya yang turut menghadiri seminar tersebut adalah Sabil Sadiq, 19 tahun, yang masih seringkali merasa Britania belum 100 persen sungguh-sungguh menerimanya.

"Saya selalau merasa bahwa komunitas Muslim selalu dikucilkan," katanya dalam sebuah wawancara di distrik Sparkbrook, rumah bagi Muslim Pakistan.

"Kami seringkali berpikir, mengapa kami disebut teroris? Dan pertanyaan itu berulangkali berputar dalam benak kami," katanya.

"Ketika gedung WTC diserang, dan negara-negara Barat menuding Muslim sebagai pelakunya, kami tak tahu harus melakukan apa, namun ketika sejarah para tentara Muslim dibuka dihadapan kami, kami tahu kami para pemuda Muslim harus bersatu dalam memerangi Islamfobia yang menyebar seperti virus dalam masyarakat Barat."

Kini Sadiq merasa lebih memiliki Britania, sebagaimana yang dilakukan para pendahulunya. Dia berharap masyarakat Britania juga mengikuti seminar tersebut agar pandangan mereka terhadap Muslim akan berubah.

"Kami umat Muslim juga merupakan bagian dari negara ini, karena nenek moyang kami dulu turut berjuang dengan berani. Ketika anda merasa tidak memiliki negara ini, berarti anda belum mengetahui sejarah ini."

Bash Arab Najib, seorang penasehat muda di wilayah Barat Bromwich, menyebut seminar yang diselenggarakan Jahan tersebut merupakan langkah yang benar benar positif, dan mendapat tanggapan yang bagus dari pemuda Muslim Britania.

Dalam seminar tersebut, para pemuda Muslim juga dihimbau agar turut bergabung dalam militer Britania sebagaimana yang dilakukan pendahulu mereka.

Menurut penelitian Jahan, sejauh ini jumlah tentara Muslim hampir mendekati sepertiga jumlah keseluruhan tentara Britania.

Sejak lama Muslim Barat seringkali mengalami tindakan pelecehan dari masyarakat Barat, terutama oleh kelompok Neo-Nazi yang dikenal sangat rasis.

Tidak jarang, mereka juga melakukan pelecehan terhadap makam-makam para veteran pejuang Muslim. (al/too)

Sumber: http://suaramedia.com
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments