Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Sebuah sengketa telah meletus tentang siapa yang akan menggantikan kepala staf Israel Gabi Ashkenazi ketika ia mundur tahun depan di tengah klaim bahwa dokumen yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan salah satu calon penggantinya sebenarnya palsu.

"Perang jenderal" tersebut menjadi headline di banyak media Israel pada hari Minggu waktu setempat (21/6) dengan banyak harian yang menuntut penyelidikan cepat dan menyeluruh untuk menentukan apakah dokumen tersebut itu asli.

Dokumen, yang diterbitkan oleh stasiun televisi swasta Channel 2 itu termasuk sebuah rekomendasi yang diduga dipasok oleh perusahaan hubungan masyarakat atas permintaan Jenderal Yoav Galant, komandan tentara untuk Israel selatan.

Rekomendasi itu tampaknya dirancang untuk meningkatkan peluang Galant untuk ditunjuk menduduki jabatan itu dan untuk melemahkan kedua saingannya dan Ashkenazi sendiri, yang dipercayai untuk menentang pengangkatan Galant.

Dokumen tersebut, yang berisi logo Arad Comunication, berisi kampanye humas yang menciptakan citra positif bagi Galant dan citra negatif tentang Gabi Ashkenazi dan pengganti potensial Ashkenazi lainnya, Wakil Kepala Staf Umum Mayor - Jenderal Benny Gantz.

Dokumen itu menyarankan mempromosikan Gantz melalui media sebagai pengganti kepala Shin Bet (Israel Security Agency) Yuval Diskin atau kepala Mossad, Meir Dagan. Selain itu dokumen tersebut juga berisi cara untuk menangani oposisi potensial terhadap penunjukan Galant oleh Perdana Menteri Binyamin Netanyahu, dan menyoroti perbedaan antara Galant dan Ashkenazi pada Operasi Cast Lead.

Eyal Arad, direktur agen PR dan mantan penasihat mantan perdana menteri Ariel Sharon, menyangkal sebagai penulis dokumen atau bahwa perusahaannya telah terlibat dengan cara apapun dalam pencalonan kepala tentara baru.

"Saya tidak ada hubungannya dengan siapa yang akan menjadi kepala staf berikutnya. kenalan saya dengan para calon sangat sedikit dan saya belum berhubungan dengan mereka secara pribadi dalam beberapa bulan terakhir. "

Arad menolak berspekulasi kepada publik tentang siapa yang mungkin telah memalsukan dokumen.

"Polisi dapat membuat daftar pendek tersangka dan menyelidiki mereka," katanya. "Hal ini menodai pemilihan kepala Staf Umum. Sangat penting bahwa masyarakat tahu bahwa proses itu tidak terperosok oleh manipulasi."

Arad mengatakan pada hari Minggu bahwa ia telah mengajukan keluhan, mengklaim bahwa dokumen yang membawa logo perusahaannya tersebut telah dipalsukan.

Ashkenazi juga mengeluarkan pernyataan yang mengkritik kerusakan yang "dilakukan kepada militer dan citra popularitasnya."

"Apakah dokumen itu asli atau tidak, konsekuensi sangat serius dan harus diselidiki secara menyeluruh," tambahnya.

Politisi berspekulasi di balik layar tentang berbagai musuh Barak dan Galant yang mungkin berada di balik dokumen. Mereka menyebut seorang perwira senior IDF saat ini yang telah berdebat dengan Barak, dan mantan pembantu Barak, sebagai tersangka utama.

"Ada sekelompok orang yang selama tiga tahun terakhir setiap hari sibuk dengan manipulasi, bekerja sama dengan wartawan dalam pembunuhan karakter terhadap Ehud Barak," kata sumber yang dekat dengan Barak.

Lainnya mencurigai sayap kanan yang berang pada Galant, yang merupakan ajudan militer perdana menteri Ariel Sharon selama penarikan dari Gaza.

Departemen Pertahanan sumber menolak kemungkinan bahwa publikasi dokumen ini akan mempengaruhi keputusan Barak dalam memilih kepala militer baru. Sumber-sumber mengatakan bahwa dokumen itu tidak relevan dan dan tidak ada alasan untuk menghentikan proses pengambilan keputusan karena itu.

Barak bertemu hari Jumat dengan Galant sebagai bagian dari proses wawancara untuk menemukan seorang kepala baru staf dan diharapkan untuk bertemu dengan Gantz pada hari Minggu pagi.

Anggota Knesset Nachman Shai (Kadima) dan Miri Regev (Likud) meminta Jaksa Agung Yehuda Weinstein pada hari Sabtu untuk memerintahkan Shin Bet untuk menyelidiki dokumen Galant. Shai berkata pengangkatan kepala staf "tidak boleh dilakukan sebelum waktunya pada saat ini," sampai asal-usul dan keaslian dokumen dapat ditentukan.

"Hal ini harus diselidiki dengan segera untuk mengangkat keraguan atas pemilihan kepala Staf Umum dan memastikan bahwa itu akan transparan," kata Shai.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kini telah meminta nasihat dari penasihat hukum pemerintah sehubungan dengan masalah ini.

Pers Israel telah mengaitkan skandal tersebut dengan hubungan buruk antara Ashkenazi dan Menteri Pertahanan Ehud Barak, yang beberapa bulan lalu mengumumkan bahwa masa bakti empat tahun kepala staf itu akan berakhir pada bulan Februari.

Kandidat terkemuka lainnya untuk posisi puncak, selain Galant, adalah Jenderal Benny Gantz, wakil Ashkenazi, dan Mayor Jenderal Gadi Eizenkot yang memimpin komando utara angkatan darat. (iw/meo/jp)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Pemerintahan Palestina atau Palestinian Authority (PA) telah diyakinkan bahwa dalam rencana perdamaian barunya, Presiden AS Barack Obama memasukan negara Palestina dengan ibukota di Yerussalem.

Pejabat PA mengatakan kepada surat kabar Israel Yediot Ahronot bahwa AS berniat untuk memegang kebijakannya bahwa Yerussalem Timur harusnya menjadi ibukota Palestina. Obama diharapkan untuk menggelar rencana perdamaian tersebut di Kairo pada tanggal 21 Juni.

AS berencana untuk menambahkan "perbaikan" pada rencana perdamaian Arab: Menurut sebuah laporan awal Mei di London berbasis bahasa Arab-koran al-Quds al-Arabi, rencana akan direvisi meliputi mengembalikan pengungsi Palestina baik dari berbagai negara-negara Arab, penetralan militer Israel di negara Palestina, dan persetujuan antara Israel dan Palestina untuk bertukar kekuasaan terhadap wilayah tersebut.

Rencana yang direvisi juga memerintahkan agar Pemerintah Palestina mengibarkan bendera mereka di Yerussalem Timur yang nantinya akan menjadi ibukota negara, dan bendera resmi PBB dipasang di tempat-tempat suci Islam, Yahudi dan Kristen.

Rencana tersebut juga menyerukan agar Israel membekukan aktivitas pemukiman di sana, dan meminta jadwal yang jelas untuk pembentukan negara Palestina, dinegosiasikan dalam kerangka Arab Peace Initiative atau Inisiatif Perdamaian Arab. Surat kabar tersebut mengatakan AS akan meminta negara-negara Arab juga menetapkan waktu untuk segera menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel.

Sementara itu Senator AS mengirim surat ke Obama meminta dia untuk memperhitungkan "resiko yang akan dihadapi Israel dalam perjanjian perdamaian tersebut."

Surat yang ditandatangani oleh 76 Senator AS, atau lebih dari tiga perempat di atas ruang dari kongres tersebut, mendesak Obama untuk "terus bersikeras pada komitmen tentang Palestina, mengakhiri terorisme serta kekerasan di sana, dan untuk membangun lembaga yang diperlukan untuk sebuah negara Palestina yang kuat dan dapat hidup berdampingan dalam damai dengan negara Yahudi Israel " menurut Yediot.

Surat yang sama dilaporkan juga mendapatkan 200 tanda tangan di DPR.

Pada dua hari kunjungan ke Washington, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tuntutan untuk menghentikan tempat pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang mereka duduki.

Senator Demokrat John Kerry, ketua Senat Komite Hubungan Luar membangkitkan masalah pemukiman tersebut berkata, "Saya menekankan kepada perdana menteri pentingnya bergerak ke depan, terutama dalam hal penyelesaian masalah ini," menurut Reuters.

Menlu AS Hillary Clinton, juga mengatakan kepada wartawan bahwa, ketika menjamu Netanyahu untuk makan malam pada hari Senin malam, dia menegaskan pandangan Obama bahwa "ia ingin melihat pemberhentian pembangunan pemukiman tersebut."

Upaya sebelumnya, sepanjang 17 tahun proses perdamaian, untuk memaksa Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman telah gagal. Carta dari Partai Likud Netayahu meminta Israel menolak untuk memberikan setiap wilayah di bawah kekuasaan mereka. (iw/mn/yn)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Para analis politik rata-rata berpandangan bahwa pemerintahan baru yang dikepalai Salam Fayyad sebagai sebuah langkah yang positif, namun mereka berbeda pendapat mengenai alasan dibalik deklarasi tiba-tiba pemerintahan pengganti sementara tersebut.

Para pengamat mengutip pernyataan dari Mesir yang menyebutkan bahwa pertemuan dari presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan presiden AS, Barack Obama sebagai alasan dibalik pembentukan tergesa-gesa dari pemerintahan baru Palestina tersebut.

Sejumlah teori dihembuskan mengenai alasan Abbas membentuk pemerintahan baru dengan sangat terburu-buru. Disebut terburu-buru karena Fatah baru saja menggelar pembicaraan rekonsiliasi dengan Hamas, dan hanya berjarak beberapa bulan setelah pemerintahan baru AS dan Israel dilantik.

Mundurnya pemerintahan sementara:

Abbas merasa harus membentuk pemerintahan baru karena dua pemerintahan sementara sama-sama mengundurkan diri pada rangkaian pertama pembicaraan rekonsiliasi. Sebuah teori menyebutkan bahwa pemerintahan sementara tidak akan berubah menjadi permanen karena ditentang oleh dewan legislatif Palestina sejak semula.

Kegagalan Dialog:

Rangkaian terakhir pembicaraan yang bertempat di Kairo seolah hanya pembicaraan pura-pura, baik kubu Fatah maupun Hamas tidak ada yang mengirimkan delegasi kelas atas mereka dalam perundingan tersebut agar tercapai kemajuan dalam hubungan kedua faksi tersebut. Hamas menunjuk seorang menteri dalam negeri baru untuk pemerintahannya setelah mantan menteri Said Siyam tewas dibunuh, dan saat tersebut merupakan saat yang tepat bagi pemerintahan Tepi Barat untuk meyakinkan bahwa pemerintahan Palestina bisa memerintah dengan jumlah kabinet yang penuh.

Tekanan Internasional:

Abu Mazen (Presiden Abbas) tidak bisa pergi ke Washington untuk bertemu dengan presiden Obama pada tanggal 28 Mei jika tidak ada pemerintahan yang lengkap dan berjalan normal, demikian disebutkan dalam sebuah teori. Pemerintahan baru yang lebih besar memiliki lebih banyak perwakilan dari faksi lain dan sejumlah perwakilan independen. Pemerintahan yang beranggotakan 20 orang (pemerintahan sebelumnya hanya beanggotakan 16 orang, Red) dipandang sebagai pemerintahan yang lebih besar dan sah, bahkan jika ada faksi yang tidak dilibatkan (Hamas).

Pemerintahan baru tersebut juga lebih disukai oleh komunitas internasional, khususnya bagi AS dan Israel. Seorang sumber mengatakan, jika Abbas mengganti Perdana Menteri Salam Fayyad dengan orang lain, maka pemerintahannya akan kehilangan dukungan dan sumbangan dana dari pihak asing. Sumber tersebut menambahkan bahwa Abbas tidak mau hal itu sampai terjadi, maka dia memutuskan bahwa kandidat lainnya tidak akan lebih baik untuk mempersatukan Palestina dan hanya akan membuat pemerintahan Palestina terjun semakin dalam memasuki jurang krisis ekonomi.

Didikte Kairo:

Sebuah teori akhir mengatakan bahwa Mesir sebagai penengah memerintahkan Abbas untuk segera membentuk pemerintahan baru sebagai sebuah pesan terhadap Hamas bahwa pemerintahan Palestina di Ramallah serius dalam menginginkan perdamaian dan keamanan rakyat Palestina. Jika Tepi Barat dan Fatah menjadi kuat, teori tersebut mengatakan bahwa Hamas lama-kelamaan akan terpinggirkan dalam peta kekuatan politik.

Lalu mengapa harus membentuk pemerintahan yang besar? Pemerintahan baru tersebut baranggotakan 20 orang, jumlah tersebut naik dari angka 16 menteri yang menghuni kabinet sebelumnya, dan kemungkinan akan bertambah empat orang tambahan dari faksi Fatah, Front Demokrasi Pembebasan Palestina (DFLP), Fida, dan Front Perlawanan Populer (PSF) demikian halnya dengan sejumlah tokoh independen dan teknokrat.

Para analis mengatakan bahwa pemerintahan dengan banyak anggota akan memberikan kredibilitas yang lebih besar kepada Abbas dan memberikan stabilitas pemerintahan karena dewan legislatif Palestina dinyatakan tidak berfungsi.

Banyak anggota kabinet baru yang telah banyak mengecap asam garam dunia perpolitikan sebagai pemimpin kotapraja, dan sebagian lainnya memiliki latar belakang pemerintahan, kebanyakan berasal dari lembaga pengembangan yang didanai pemerintah.

"Mereka hanya perlu menjalankan agenda yang telah dipersiapkan oleh Abbas," demikian tutur seorang analis politik.

Untuk masalah keabsahan, banyak pihak memandang bahwa tindakan dan keberhasilan dalam kancah politik akan membuat pemerintahan berumur panjang, walaupun masih akan ada pernyataan keberatan dari blok PFLP, PPP, dan Dewan Legislatif Fatah.

"Jika mereka (pemerintahan baru Palestina) bisa bertahan dengan Bibi (Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu), menghentikan pembangunan pemukiman ilegal Yahudi, mampu menjaga stabilitas keuangan, dan bekerjasama untuk mencapai persatuan dengan Gaza, maka tidak akan ada yang mempermasalahkan keabsahan pemerintahan baru tersebut," kata seorang analis lainnya. (dn/mn)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Sekelompok pasukan tentara Israel dan anjing pelacak menerobos beberapa rumah di area Yatta malam Kamis lalu dan mencuri uang tunai dan perhiasan setelah merampok keluarga penghuni rumah tersebut.

Diantara rumah-rumah yang ditargetkan tersebut adalah rumah Iyad Abu Qabeita, kepala dari Klub Pemuda Yatta. Ia mengatakan bahwa tentara-tentara tersebut memaksa istrinya dan anak-anaknya keluar rumah dan mengetuk pintu-pintu di setiap ruangan, merusak dinding semen ketika mereka mendobrak masuk.

Abu Qabetia mengatakan bahwa tentara-tentara tersebut tidak memberikan dasar kebenaran dari serangan mereka tersebut, yang berlangsung selama lima jam. Tidak ada diantara anggota keluarga tersebut yang ditahan tetapi diketahui bahwa kotak perhiasan Nyonya Abu Qabetia menghilang bersamaan dengan sekitar 8.000 Shekels (kira-kira 2.000 USD) tunai.

Sembilan warga Palestina yang tidak dikenal juga dibawa dari rumah mereka di desa-desa tetangga.

Sementar itu, di Nablus, para "perampok" tersebut juga beraksi di sekolah Ithar di daerah utara kota Tepi Barat, Aj-Jabal Ash-Shamali pada Rabu pagi hari, menurut kepala sekolah mereka.

Kepala Sekolah Nadia Al-Kakhen mengatakan pada Maan bahwa staf dan siswa-siswa sampai di sekolah pada Rabu menemukan bahwa pintu-pintu rusak dan beberapa komputer dan uang menghilang. Ia memperkirakan bahwa 20.000 Shekel berharga sama dengan barang-barang yang dicuri dari gedung empat lantai tersebut.

Al-Kakhken mengutuk tindakan dan memanggil semua pihak berhubungan untuk menyelidiki kejadian tersebut.

Di Ramallah tentara-tentara Israel menginvasi desa Tepi Barat Nilin pada Jumat, berusaha untuk menduduki atap gedung dari dua rumah dekat dinding dan dimana para penghuni biasanya melakukan doa mingguan.

Kedua rumah tersebut diterobos pada Jumat merupakan milik Shemon Ameerah dan Azmi Al-Khawaja, kedua penghuni dari desa di daerah Ramallah yang memimpin demonstrasi mingguan terhadap pembangunan penghalang pemisah milik Israel, yang memotong sekitar setengah dari tanah pertanian desa tersebut.

Para penghuni berupaya untuk mencegah tentara-tentara tersebut untuk menduduki rumah mereka, bentrok dengan mereka dan menderita karena tembakan gas air mata dan luka-luka karena peluru berlapis karet. Empat warga Palestina terluka dalam bentrokan tersebut.

Warga Palestina menjadi tanda Hari Buruh, menurut Salah Al-Khawaja, yang mengatakan bahwa "kebijakan pendudukan Israel adalah untuk menyita tanah untuk pembangunan Tembok, pemukiman, terowongan-terowongan dan jalan-jalan dan secara sistematis membuat warga Palestina kelaparan." Ia bersumpah solidaritas dengan para pekerja dan menandai tanggal 1 Mei sebagai hari buruh di Palestina.

Sebuah rapat umum telah direncanakan oleh aktivis internasional, yang membawa ke jalanan dekat tembok yang sedang dibangun. Menanggapi hal tersebut, tentara-tentara menembakkan lusinan gas air mata kaleng kecil dan peluru-peluru berlapis karet, melukai empat orang yang terjebak secara langsung dan diperlakukan di lapangan. (ppt/mn)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Sparta adalah sebuah negara militer, yang membaktikan diri pada perang dan kekerasan, dan diperkirakan dibangun oleh Likurgus pada abad 8 SM. Bangsa Sparta menerapkan sistem pendidikan yang sangat teratur. Di bawah sistem Sparta, negara jauh lebih penting dibanding perorangan. Kehidupan rakyat diukur berdasarkan manfaat mereka bagi negara. Anak-anak lelaki yang kuat dan sehat dipersembahkan pada negara, sedangkan bayi-bayi yang sakit dibuang ke pegunungan agar mati.

(Praktik bangsa Sparta ini dijadikan contoh oleh Nazi Jerman, dan dinyatakan bahwa, oleh pengaruh kuat Darwinisme, orang-orang yang sakit-sakitan harus disingkirkan untuk mempertahankan sebuah “ras yang sehat dan unggul”.) Di Sparta, para orang tua bertanggung jawab membesarkan anak-anak lelaki mereka hingga usia tujuh tahun. Setelah itu, sampai usia 12 tahun, anak-anak ditempatkan dalam kelompok-kelompok beranggota 15 orang, dan yang paling menonjol dipilih menjadi pemimpin. Anak-anak mengisi waktu dengan memperkuat tubuh mereka dan mempersiapkan diri untuk berperang dengan berolah raga.

Dunia pagan memiliki sebuah budaya yang hanya mengutamakan kekuatan kasar. Sebagaimana orang Romawi, suku-suku pagan yang barbar di wilayah utara seperti Vandal, Goth dan Visigoth amat menyukai pertumpahan darah.
Melek huruf tidak dianggap penting, dan hanya ada sedikit minat terhadap musik atau kesusasteraan. Lagu-lagu yang boleh dinyanyikan dan dipelajari anak-anak hanyalah lagu tentang perang dan kekerasan. (Sangat mirip dengan pendidikan anak dari usia 4 tahun yang diterapkan di bawah fasisme Mussolini dan Hitler). Adat kebiasaan Sparta adalah mengindoktrinasi rakyatnya dalam semangat perang, dengan mengorbankan seni, kesusasteraan, dan pendidikan.

Sparta: Negara Fasis Pertama
Sparta, negara-kota Yunani, adalah mesin perang yang brutal. Sejak kecil, warga negara dibesarkan untuk menjadi prajurit-prajurit yang bengis. Membaca dan menulis, musik, seni dan sastra dianggap tidak penting. Budaya bangsa Sparta yang biadab ini menjadi inspirasi bagi ideolog-ideolog fasis abad ke-19 dan abad ke-20.
Salah satu pemikir terpenting yang memberikan keterangan terperinci tentang Sparta adalah filsuf Yunani kenamaan, Plato. Meskipun ia hidup di Athena, yang diperintah secara demokratis, ia terkesan dengan sistem fasis di Sparta, dan dalam buku-bukunya menggambarkan Sparta sebagai sebuah model negara.

Akibat kecenderungan fasis Plato, Karl Popper, salah seorang pemikir terkemuka abad ke-20, dalam bukunya yang terkenal The Open Society and Its Enemies, menggambarkan Plato sebagai sumber inspirasi pertama untuk rezim penindas, dan musuh bagi masyarakat terbuka. Untuk mendukung pernyataannya, Popper merujuk bagaimana Plato dengan tenang membela pembunuhan anak-anak di Sparta, dan melukiskan Plato sebagai pendukung teoretis pertama terhadap “egenetika” (gerakan peningkatan kualitas spesies manusia melalui pengendalian keturunan.):

… Golongan yang mulia harus merasa dirinya sebagai suatu ras unggul yang agung. ‘Ras para pengawal harus dijaga agar tetap murni’, kata Plato (dalam pembelaannya terhadap pembunuhan bayi), saat mengembangkan argumen rasialis bahwa kita membiakkan hewan dengan penuh perhatian namun menelantarkan ras kita sendiri, sebuah argumen yang selalu diulang-ulang sejak itu. (Membunuh bayi bukan kebiasaan orang Athena; Plato, yang melihat hal ini dilakukan di Sparta untuk tujuan-tujuan egenetika, menyimpulkan bahwa tindakan tersebut pastilah berlangsung sejak zaman dulu dan karenanya pasti baik.)

Ia meminta prinsip-prinsip yang sama diterapkan untuk memelihara keturunan ras unggul, sebagaimana dilakukan peternak berpengalaman terhadap anjing, kuda, atau burung. ‘Jika Anda tak memelihara keturunan mereka dengan cara ini, bukankah ras burung atau anjing Anda akan memburuk dengan cepat?’ demikian argumen Plato; dan ia berkesimpulan bahwa ‘prinsip serupa berlaku pada ras manusia’. Kualitas-kualitas rasial yang diharapkan dari seorang pengawal atau pasukan tambahan, khususnya, seperti yang dimiliki anjing penggembala. ‘Para atlet-ksatria kita… harus waspada bagaikan anjing penjaga’, tegas Plato, dan ia bertanya: ‘Jelaslah, sepanjang berhubungan dengan kebugaran alamiah mereka untuk berjaga, tidak ada perbedaan antara anak muda yang gagah berani dan seekor anjing yang dibiakkan dengan baik.”

Pandangan-pandangan Plato ini, yang menganggap manusia sebagai suatu spesies hewan, dan menganjurkan agar mereka “dikembangkan” melalui “perkawinan paksa”, muncul lagi ke permukaan dengan kedatangan Darwinisme pada abad ke-19, dan diterapkan oleh Nazi pada abad ke-20. Kita akan membahas hal ini pada halaman-halaman berikutnya.

Ketika membela model masyarakat Sparta, Plato juga mengajukan aspek lain dari fasisme, yakni penggunaan represi oleh negara untuk mengatur masyarakat. Menurut Plato, tekanan ini harus semenyeluruh mungkin sehingga rakyat tak mampu memikirkan apa pun selain perintah-perintah negara, dan bertingkah laku dalam kesetiaan yang sempurna terhadap kebijakan negara, dengan mengabaikan kecerdasan dan kehendak bebas mereka. Kata-kata Plato berikut ini, yang dikutip Popper sebagai pernyataan lengkap tentang mentalitas fasis, menggambarkan struktur tata tertib fasis:

Prinsip tertinggi di atas segalanya adalah bahwa tak boleh ada seorang pun, baik pria maupun wanita, yang tanpa pemimpin. Pikiran siapa pun tidak boleh dibiasakan berinisiatif melakukan apa pun; tidak boleh kehilangan semangat, bahkan sekadar bermain-main pun tidak boleh. Baik di masa perang maupun damai—ia harus setia mematuhi pemimpinnya. Dalam urusan terkecil pun, ia harus berada di bawah pimpinan. Misalnya, ia hendaklah bangun, bergerak, mandi, atau makan… hanya apabila diperintahkan. Pendeknya, ia harus melatih jiwanya, melalui pembiasaan yang lama, agar tidak pernah mengimpikan bertindak bebas, dan tak memiliki kemampuan untuk itu sama sekali.

Berbagai gagasan dan praktik ini, yang diajukan oleh bangsa Sparta, juga Plato, menunjukkan ciri-ciri pokok fasisme—memandang manusia sebagai hewan semata, rasisme fanatik, penyebaran perang dan konflik, represi oleh negara, dan “indoktrinasi formal”.

Praktik-praktik fasistik serupa juga dapat ditemukan pada kaum pagan lainnya. Sistem yang dibangun oleh para fir’aun, penguasa Mesir kuno, dalam aspek-aspek tertentu dapat disamakan dengan fasisme Sparta. Para fir’aun Mesir membangun sistem negara yang berlandaskan prinsip-prinsip disiplin militer, dan menggunakannya untuk menindas, bahkan terhadap rakyat mereka sendiri. Ramses II, penguasa Mesir yang lalim, yang diyakini hidup pada zaman Nabi Musa, memerintahkan pembunuhan atas semua anak-anak lelaki Yahudi. Kekejaman ini mengingatkan pada pembunuhan bayi di Sparta. Bentuk-bentuk penindasan psikologis yang ia lakukan kepada rakyatnya sendiri juga mengingatkan pada sistem fasistik yang digambarkan oleh Plato.

Sebagaimana yang diungkapkan Allah dalam Al Quran, Fir’aun dengan kejam mengultimatum rakyatnya: "...Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar." (QS. Al Mu’min, 40: 29) Ia juga mengancam para tukang sihir yang menolak keyakinan pagannya dan menuju kepada agama sejati dengan mengikuti Musa, "...Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?... sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik , kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya." (QS. Al A’raaf, 7: 123-124) 
Bersambung...

Sumber: http://www.harunyahya.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Jaksa Inggris gagal untuk mengungkapkan bukti penting ke pengadilan pada masa setelah serangan 11 September dalam suatu kasus yang mengakibatkan pilot yang tak bersalah dipenjara selama lima bulan, dokumen-dokumen yang tidak pernah terlihat sebelumnya mengungkapkan.

Lotfi Raissi, seorang Aljazair yang tinggal di Inggris, adalah orang pertama di dunia yang ditangkap setelah serangan tahun 2001 di New York dan Washington DC. Dituduh sebagai "pemimpin" instruksi dari pembajak 9/11, Raissi, 27, ditahan di penjara keamanan tingkat tinggi di Belmarsh menunggu ekstradisi ke AS.

Dalam sebuah pengumuman, Jack Straw, Menteri Pengadilan, diharapkan segera mengungkapkan apakah pemerintah Inggris akan menerima tanggung jawab atas kegagalan menegakan keadilan dan membayar kompensasi untuk Raissi.

Surat kabar The Guardian telah memperoleh dokumen rahasia yang dihasilkan oleh FBI dan pejabat anti-teroris di Inggris setelah serangan 9/11 yang memberikan cahaya baru pada bagaimana keadilan telah disesatkan.

Dokumen-dokumen itu termasuk sebuah laporan oleh Crown Prosecution Service atau Layanan Penuntutan Kerajaan (CPS) dalam cara stafnya menangani kasus ini, mengungkapkan jaksa membuat tuduhan tidak berdasar mengenai keterlibatan Raissi di 9/11 atas dasar pengarahan lisan dari dua agen FBI di luar pengadilan.

Kemudian, sebuah surat rahasia dari anti-teroris cabang Scotland Yard ke CPS dua bulan sebelum Raissi dilepaskan, melakukan pelacakan kembali pada tuduhan utama yang sedang digunakan di pengadilan untuk mengaitkan Raissi ke tersangka senior al-Qaeda, Osama bin Laden.

Memorandum dari FBI untuk pejabat anti-teroris di Inggris, mengungkapkan penyidik 9/11 tidak pernah mau menangkap Raissi dan diberitahu tentang bukti yang tidak dapat diandalkan terhadap dirinya beberapa bulan sebelum pengadilan diberi tahu.

Menteri dipaksa untuk mempertimbangkan klaim Raissi untuk ganti rugi setelah putusan pengadilan terhadap banding tahun lalu yang menemukan bukti bahwa ada Scotland Yard dan CPS telah memutarbalikan "aturan hukum Inggris" dalam apa yang diyakini para hakim sebagai penyalahgunaan proses yang serius.

Sekarang Raissi, 35 tahun, masih tinggal di Inggris tapi mengatakan ia telah mampu untuk membangun kembali hidupnya. Dia telah dipaksa untuk meninggalkan karir yang menjanjikan sebagai pilot komersial.

FBI menjadi tertarik pada Raissi beberapa hari setelah serangan itu karena ia dilatih di sekolah penerbangan Arizona yang sama dengan Hanjour Hani yang dituding sebagai pembajak yang mengemudikan pesawat yang menabrak Pentagon.

Mengesampingkan imbauan khusus dari FBI untuk tidak menangkap Raissi tetapi untuk mengumpulkan informasi tentang dirinya secara diam-diam, anti-teroris dari perwira polisi Metropolitan menyerbu rumahnya di Berkshire pada 21 September karena dicurigai melakukan serangan teroris 10 hari sebelumnya.

Bukannya melepaskan Raissi ketika diketahui tidak ada bukti yang cukup untuk menjatuhkan tuduhan kepadanya, aparat penegak hukum di Inggris berkolusi dengan FBI untuk memperoleh surat perintah untuk ekstradisi. Tidak ada bukti untuk membenarkan surat perintah untuk terorisme, sehingga Raissi diminta tunduk atas tuduhan bahwa ia tidak mengungkapkan operasi lututnya dalam aplikasi pilot.

Di pengadilan, CPS berkata tuduhan-tuduhan aplikasi pilot itu hanya "tuduhan penunda", dan mengatakan Rasisi sebenarnya diharapkan dapat ditahan untuk peran yang dituduhkan dalam konspirasi untuk melakukan pembunuhan massal selama serangan 9 / 11.

Namun, seperti kasus mereka untuk menahan Raissi di Belmarsh mulai mengurai, jaksa memperkenalkan bukti baru. Mereka mengandalkan di sidang berturut-turut pada sebuah buku alamat yang mereka klaim sebagai milik Abu Doha yang dituding sebagai teroris Aljazair yang dikatakan telah memiliki hubungan pribadi dengan Bin Laden di Afghanistan.

Buku alamat berisi nomor terhubung ke sebuah apartemen yang digunakan oleh Raissi di Arizona, dan seharusnya terhubung ke konspirasi teroris global. Namun, dua bulan masa penahanannya di Belmarsh, petugas anti-teroris memberitahu CPS bahwa mereka tidak lagi percaya bahwa buku alamat tersebut milik Doha, dan mengatakan bahwa itu lebih mungkin milik seorang pria bernama Adam Kermani, yang tinggal di Islington, London Utara.

Kermani, seorang mantan petinju, tidak pernah dikenal oleh polisi karena dia tidak pernah ditangkap atau diwawancarai. Nama dan nomor Home Office Kermani ditulis di bagian depan buku alamat, yang ditemukan dalam koper yang terkunci di rumahnya.

Hakim juga tidak diberitahukan dari perkembangan ini sampai Februari 2002, setelah Raissi dilepaskan.

Namun FBI telah diberi penjelasan lengkap bulan yang lalu, menulis ke Scotland Yard untuk mengkonfirmasi alamat pemilik buku itu "bukanlah Abu Doha sebagaimana itu disangka pada awalnya".

Pengacaranya, Jules Carey, berkata kasus Raissi adalah salah satu contoh yang paling signifikan mengenai kegagalan keadilan selama masa yang disebut perang melawan teror.

"Pengadilan banding tidak menyembunyikannya dengan menyatakan bahwa ada badan yang memiliki cukup bukti yang mengatakan bahwa CPS dan Met bertanggung jawab untuk kegagalan serius yang mengakibatkan penahanan Raissi di Belmarsh," katanya.

"Dokumen tersebut menunjukkan, dengan tegas, bahwa kesalahan terletak pada pemerintah Inggris. Ia menunggu tujuh tahun untuk permintaan maaf dan melihat empat menteri dalam negeri bergonta ganti tanpa menerima hal itu. Ia berharap bahwa penantiannya akhirnya usai."

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Asal-Usul Mentalitas Fasis

Fasisme merupakan sebuah ideologi yang berakar di Eropa. Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah pemikir Eropa pada abad ke-19, dan dipraktikkan pada abad ke-20 oleh negara-negara seperti Italia dan Jerman. Negara-negara lain, yang dipengaruhi ataupun menerapkan fasisme, “mengimpor” ideologi ini dari Eropa. Karena itu, untuk menelaah sumber-sumber fasisme, kita harus berpaling kepada sejarah Eropa.

Sejarah Eropa telah mengalami beberapa tahap dan periode. Namun, dalam pengertian terluas, kita dapat membaginya menjadi tiga periode utama:

1) Periode pra-Kristen (periode pagan)

2) Periode ketika agama Kristen meraih dominasi budaya di Eropa.

3) Periode pasca-Kristen (periode materialis)

Banyak pembaca mungkin menganggap aneh gagasan tentang periode “pasca-Kristen”, sebab Kristen hingga kini masih menjadi agama mayoritas di masyarakat Eropa. Namun agama Kristen saat ini bukan lagi aspek yang dominan dalam budaya Eropa: yang tersisa hanyalah formalitas belaka. Berbagai ideologi dan konsep nyata yang kini mengarahkan masyarakat terbentuk bukan oleh perintah-perintah agama, melainkan dari filsafat materialis. Arus anti-agama ini bermula pada abad ke-18, dan mendominasi ilmu pengetahuan serta dunia ide pada abad ke-19. Dan, pada abad ke-20 lah berbagai bencana yang diakibatkan materialisme akhirnya tampak.

Perang dan kekerasan memegang peranan penting dalam budaya pagan, sebagaimana terlihat dari sosok-sosok prajurit pada berbagai lukisan dinding dan batu nisan.
Dari ketiga periode ini, tampaklah bahwa fasisme terjadi pada periode pertama dan ketiga. Dengan kata lain, fasisme adalah produk paganisme, dan kemudian dikuatkan kembali oleh kebangkitan materialisme. Ideologi atau praktik fasis tidak pernah muncul selama seribu tahun lebih, saat agama Kristen mendominasi Eropa. Hal ini karena Kristen merupakan agama kedamaian dan persamaan hak. Agama Kristen, yang menyuruh manusia untuk mencintai, berkasih sayang, berkorban, dan berendah hati sepenuhnya bertolak belakang dari fasisme.

Agama Kristen pada awalnya merupakan agama ilahiah yang disebarkan oleh Nabi Isa. Sepeninggalnya, agama ini menyimpang dari bentuknya yang asli dengan sejumlah penerapan dan penafsiran. Namun bagaimanapun, ia masih mempertahankan beberapa aspek tertentu dari esensi agama yang benar, dengan konsep seperti cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan kemanusiaan, seperti ditunjukkan di atas.

Sekarang mari kita bahas sekilas keadaan Eropa pra-Kristen dan mengkaji asal-usul dari fasisme.

Kaum Fasis dalam Dunia Pagan

Nero: contoh seorang pecinta kekerasan “fasis” dari dunia pagan.
Pada dasarnya, sebagai budaya pagan, agama dalam periode pra-Kristen adalah politeistik. Orang-orang Eropa meyakini bahwa tuhan-tuhan palsu yang mereka sembah melambangkan berbagai kekuatan atau aspek kehidupan, dan yang terpenting adalah para dewa perang, sangat mirip dengan yang muncul di dalam hampir setiap masyarakat pagan.

Tingginya martabat para dewa perang dalam kepercayaan pagan karena masyarakat ini memandang kekerasan sebagai suatu yang sakral. Orang-orang pagan pada dasarnya biadab dan terus-menerus hidup dalam keadaan perang. Membunuh dan menumpahkan darah atas nama bangsa mereka dianggap sebagai sebuah kewajiban suci. Hampir segala macam kekejaman dan kekerasan dibenarkan dalam paganisme. Tidak ada dasar etika untuk melarang kekerasan atau kekejaman. Bahkan Roma, yang dianggap sebagai negara ‘paling beradab’ di dunia pagan, merupakan tempat di mana manusia dipaksa bertarung hingga mati atau dicabik-cabik oleh binatang buas. Kaisar Nero naik ke tahta dengan membunuh tak terbilang orang, termasuk ibu, istri, dan saudara tirinya sendiri. Ia melemparkan para penganut Kristen ke arena untuk dilahap binatang-binatang buas, dan menyiksa ribuan orang semata-mata karena kepercayaan mereka. Salah satu contoh kebengisannya adalah bagaimana ia memerintahkan pembakaran kota Roma, sembari bermain lira dan melihat pemandangan mengerikan itu dari jendela istananya.

BUDAYA KEKEJAMAN DI DUNIA PAGAN
Pada zaman Romawi pagan, manusia dicabik oleh binatang-binatang buas, atau dipaksa bertarung sampai mati di Koloseum. Para penonton, yang telah digerogoti oleh amoralitas dan kebobrokan pagan, menonton kekejaman ini dengan penuh kegembiraan.
Meskipun Roma terbenam dalam budaya kekerasan, bangsa-bangsa barbar dan pagan di utara, seperti Vandal, Goth dan Visigoth, masih lebih biadab lagi. Di samping menjarah Roma, mereka tetap saling menghancurkan. Di dunia pagan kekerasan berkuasa, segala jenis kebrutalan diperbolehkan, dan etika sama sekali diabaikan.

Contoh terbaik tentang “sistem fasis” di dunia pagan, dalam pengertian modern, adalah negara-kota Sparta di Yunani.
Bersambung...
Sumber: http://www.harunyahya.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Dua orang komandan dari brigadir reaksi cepat Ceko harus menghadapi tindakan disiplin menyusul beredarnya laporan bahwa mereka mempergunakan simbol Nazi pada helm yang mereka pergunakan kala diterjunkan ke medan tempur Afghanistan.

Kabar tersebut, yang menimbulkan kehebohan di kalangan militer negara tersebut, disebarkan oleh harian Mlada fronta Dnes.

Menurut pemberitaan surat kabar tersebut, prajurit Hynek Matonoha dan Jan Cermak mempergunakan simbol dari divisi ke-9 SS (polisi militer Nazi) Hohenstaufen dan brigade Dirlewanger SS, yang mungkin merupakan unit tempur SS yang paling terkenal dalam Perang Dunia II.

Cermak berdalih bahwa dirinya mempergunakan simbol SS tersebut karena mengandung gambar sebilah pedang dan huruf H, huruf awal dari namanya, Honza, bentuk tidak resmi dari nama Jan.

"Itu hanya sebuah gurauan, dan saya minta maaf atas hal tersebut," kata Cermak kepada Mlada fronta Dnes, ia menambahkan bahwa dirinya "tidak menyadari" bahwa simbol itu adalah simbol Nazi.

Namun, pakar masalah ekstremisme, Michal Mazel, tidak mempercayai begitu saja alasan prajurit Ceko tersebut.

Tanpa menyadari apa yang tertera pada helm tempur mereka, Menteri Pertahanan Ceko, Martin Bartak dan kepala staf militer, Vladimir Picek, menyambut kedatangan mereka sekembalinya dari Afghanistan.

Namun, hal tersebut dipublikasikan setelah polisi Ceko yang bertugas di medan tempur Afghanistan melaporkan kasus tersebut.

Kedua prajurit Ceko tersebut langsung dicekal. Menteri Pertahanan Bartak mengatakan bahwa tindakan kedua prajurit tersebut tidak dapat diterima. Para pejabat mengatakan bahwa komandan yang membawahi kedua prajurit tersebut juga dijatuhi sanksi karna berdasarkan laporan, ia telah berusaha untuk menyembunyikan kasus tersebut.

Petr Prochazka, komandan kontingen Ceko di Logar, Afghanistan, memerintahkan agar lambang kontroversial di helm tempur, dan juga gambar-gambar yang menunjukkan simbol tersebut, dimusnahkan, namun ia tidak menghukum para pelanggar.

Prague Daily Monitor melaporkan bahwa militer Ceko telah memecat prajurit Lukas Sedlacek, yang turut mendanai dan melatih organisasi kulit putih neo-Nazi, demikian menurut ucapan Martin Bartak, Menteri Pertahanan Ceko.

"Saya telah membuat keputusan, yang berlaku efektif mulai kemarin, untuk mencopot Sedlacek dari pangkat kemiliteran, hal itu berarti mengakhiri masa tugasnya di dinas kemiliteran," kata Bartak.

"Dia akan keluar dari militer tanpa mendapatkan hak pensiun dan hal-hal lainnya," tambah sang menteri pertahanan.

Para anggota kelompok ekstremis tersebut diajari untuk menghancurkan properti, meledakkan mobil dan bertempur dengan dan tanpa senjata.

"Langkah-langkah fundamental akan diambil jika hal itu terbukti, dan saya telah memerintahkan agar hal ini segera diusut. Dan jika ada perwira tinggi dalam struktur komando yang bertanggung jawab, maka mereka juga akan menanggung konsekuensinya," kata Bartak mengomentari mengenai dua orang prajurit yang menempatkan simbol Nazi di helm tempur masing-masing.

Padahal, sebelumnya Bartak mengatakan bahwa fenomena semacam itu tidak pernah ada dalam tubuh militer Ceko, dan dia tidak akan menolerir hal tersebut.

Bartak menambahkan bahwa tindakan beberapa orang prajurit tersebut membuat rusak citra militer Ceko secara keseluruhan. (dn/rt/pm)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Rezim Zionis Israel mulai menggalang kekuatannya untuk menggagalkan upaya Palestina mendapatkan pengakuan dari PBB sebagai negara merdeka yang berdaulat pada bulan September mendatang.


Situs berita Israel Haaretz menyebutkan, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Rafael Barak dan para menteri yang mengepalai departemen pemerintahan, beberapa pekan terakhir sudah mengirimkan pesan kabel ke kedutaan besar Israel di seluruh dunia agar para diplomat Israel menempuh cara apapun untuk menggagalkan pengakuan terhadap berdirinya negara Palestina.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Israel sudah memerintahkan seluruh diplomatnya yang bertugas di luar negeri untuk menunda semua rencana perjalanan yang sudah direncanakan pada bulan September mendatang.

Dalam pesan kabel itu, pemerintah Israel menginstruksikan para diplomatnya untuk melobi para pejabat tinggi negara tempat mereka bertugas, menggalang dukungan dari komunitas Yahudi, menjalankan propaganda melalu media untuk membentuk opini dunia agar menolak memberikan pengakuan pada berdirinya negara Palestina.

Jika perlu, para diplomat Israel bisa meminta kedatangan segera pejabat tinggi pemerintah dari Israel untuk membantu propaganda itu.

"Tujuan yang sudah kami tentukan adalah, mencapai jumlah semaksimal mungkin negara-negara yang akan menentang proses yang akan berlangsung di PBB terkait pengakuan terhadap berdirinya negara Palestina," kata Barak dalam pesan kabelnya pada seluruh duta besar Israel di dunia.

"Upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara, harus disebut sebagai sebuah proses yang akan mengikis legitimasi negara Israel. Targetnya, Anda (duta besar Israel) harus membuat negara tempat Anda bertugas, menolak mengakui berdirinya negara Palestina," demikian isi pesan kabel tertanggal 2 Juni 2011.

Dalam pesan kabel itu, Barak juga menginformasikan tentang pembentukan "Forum September", sebuah tim yang akan menganalisa gerakan-gerakan yang akan dilakukan Palestina di PBB dan opsi untuk menggagalkan proses pengakuan negara Palestina di PBB, dengan mengerahkan kemampuan diplomatik, diplomasi publik termasuk media massa.

Untuk itu, para diplomat dan duta besar Israel di seluruh dunia, wajib memberikan laporan tentang upaya yang telah mereka lakukan di negara tempat mereka bertugas pada tim "Forum September" setiap sepekan sekali. (kw/hrz)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan yang pertama kali berkembang di Italia setelah tahun 1919 dan kemudian di berbagai negara di Eropa, sebagai reaksi atas perubahan sosial politik akibat Perang Dunia I. Nama fasisme berasal dari kata Latin ‘fasces’, artinya kumpulan tangkai yang diikatkan kepada sebuah kapak, yang melambangkan pemerintahan di Romawi kuno.

Istilah “fasisme” pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan yang berkuasa tahun 1922-1924 pimpinan Benito Mussolini. Dan gambar tangkai-tangkai yang diikatkan pada kapak menjadi lambang partai fasis pertama. Setelah Italia, pemerintahan fasis kemudian berkuasa di Jerman dari 1933 hingga 1945, dan di Spanyol dari 1939 hingga 1975. Setelah Perang Dunia II, rezim-rezim diktatoris yang muncul di Amerika Selatan dan negara-negara belum berkembang lain umumnya digambarkan sebagai fasis.

Untuk melambangkan kekuasaannya, Mussolini mengadopsi kapak Romawi. Di atas adalah majalah Italia saat itu, Il Fascismo Scientifico (Fasisme Ilmiah).
Untuk memahami falsafah fasisme, kita dapat cermati deskripsi yang ditulis Mussolini untuk Ensiklopedi Italia pada tahun 1932:

Fasisme, semakin ia mempertimbangkan dan mengamati masa depan dan perkembangan kemanusiaan secara terpisah dari berbagai pertimbangan politis saat ini, semakin ia tidak mempercayai kemungkinan ataupun manfaat dari perdamaian yang abadi. Dengan begitu ia tak mengakui doktrin Pasifisme – yang lahir dari penolakan atas perjuangan dan suatu tindakan pengecut di hadapan pengorbanan. 

Gambar kapak dan ikatan kayu kecil yang melambangkan fasisme, dengan tanda tangan Mussolini.
Peranglah satu-satunya yang akan membawa seluruh energi manusia ke tingkatnya yang tertinggi dan membubuhkan cap kebangsawanan kepada orang-orang yang berani menghadapinya. Semua percobaan lain adalah cadangan, yang tidak akan pernah benar-benar menempatkan manusia ke dalam posisi di mana mereka harus membuat keputusan besar–pilihan antara hidup atau mati…. (Kaum Fasis) memahami hidup sebagai tugas dan perjuangan dan penaklukan, tetapi di atas semua untuk orang lain–mereka yang bersama dan mereka yang jauh, yang sejaman, dan mereka yang akan datang setelahnya.

Jelaslah sebagaimana ditekankan Mussolini, gagasan utama di balik fasisme adalah ide Darwinis mengenai konflik dan perang. Sebab, sebagaimana kita bahas dalam prakata, Darwinisme menegaskan bahwa “yang kuat bertahan hidup, yang lemah punah”, yang karenanya berpandangan bahwa manusia harus berada dalam perjuangan terus-menerus untuk dapat bertahan hidup. Karena dikembangkan dari gagasan ini, Fasisme membangkitkan kepercayaan bahwa suatu bangsa hanya dapat maju melalui perang, dan memandang perdamaian sebagai bagian yang memperlambat kemajuan.

Emblem dan bendera Partai Fasis pimpinan Mussolini. Sekumpulan tangkai yang diikatkan di sekeliling sebuah kapak merupakan bentuk lambang fasis yang umum.
Garis pemikiran serupa diungkapkan oleh Vladimir Jabotinsky, yang dikenal luas sebagai wakil terpenting Yahudi Zionis, dan pendukung hak radikal Israel, yang menyimpulkan ideologi fasistik dalam pernyataannya pada tahun 1930-an:

Sangatlah bodoh orang yang mempercayai tetangganya, sebaik dan sepenuh kasih apa pun tetangga itu. Keadilan hanya ada bagi orang-orang yang memungkinkannya terwujud dengan kepalan tangan dan sikap keras kepala mereka…. Jangan mempercayai siapa pun, senantiasa berhati-hatilah, bawalah selalu tongkatmu—inilah satu-satunya jalan untuk bertahan hidup dalam pertarungan bagai serigala antara semua melawan semua ini.

Sebagaimana tampak jelas dari kata-kata tersebut, dan sebagaimana akan kita bahas lebih rinci pada halaman-halaman berikutnya, fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang dibangun menurut “hukum rimba” yang dikembangkan oleh Darwinisme.

Ciri lainnya untuk diingat adalah bahwa fasisme merupakan ideologi nasionalistik dan agresif yang didasarkan pada rasisme. Nasionalisme semacam ini sama sekali berbeda dari sekadar kecintaan pada negara. Dalam nasionalisme agresif pada fasisme, seseorang mencita-citakan bangsanya menguasai bangsa-bangsa lain, menghinakan mereka, dan tidak menyesali timbulnya penderitaan hebat terhadap rakyatnya sendiri dalam prosesnya. Selain itu, nasionalisme fasistik menggunakan peperangan, pendudukan, pembantaian, dan pertumpahan darah sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan politis tersebut.

Sebagaimana halnya yang mereka lakukan untuk menguasai bangsa-bangsa lain, rezim fasis juga menggunakan kekuatan dan penindasan terhadap bangsa mereka sendiri. Dasar kebijakan sosial fasisme adalah pemaksaan gagasan, dan keharusan rakyat menerimanya. Fasisme bertujuan membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak seragam. Untuk mencapai tujuan ini, fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda. Fasisme menyatakan siapa pun yang tidak mengikuti gagasan-gagasannya sebagai musuh, bahkan sampai melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa), seperti dalam kasus Nazi Jerman.

Yang disampaikan di atas hanyalah uraian singkat mengenai struktur sosial dan politik fasisme. Namun, masalah sesungguhnya adalah dalam mengenali di mana gagasan fasisme lahir, bagaimana ia kemudian menyebar, berkuasa, dan mengendalikan semua bangsa. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab meskipun orang berpikir bahwa fasisme telah dimusnahkan saat Perang Dunia II berakhir, fasisme masih mendongakkan wajahnya dalam beragam bentuk. Fasisme tidaklah semata sistem politik, melainkan juga mentalitas. Bahkan bila mentalitas ini tak lagi mengarah kepada pembentukan rezim politik, misalnya Nazi Jerman atau Mussolini di Italia, ia bagaimanapun terus menyebabkan penderitaan pada umat manusia di seluruh dunia.

Oleh sebab itu, sekarang kita akan menelaah asal usul mentalitas fasis, dan bagaimana ia mampu menumbuhkan kekuatan sehingga melukai seluruh dunia pada pertengahan pertama abad ke-20, dan mengisi masa itu dengan penderitaan.
Bersambung...

Sumber: http://www.harunyahya.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Fasisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-20. Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, tetapi juga di negara-negara seperti Yunani, Spanyol, dan Jepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara-cara pemerintah yang penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar ketakutan. 
 
Hitler dan Mussolini: dua diktator abad ke-20 yang membenamkan kemanusiaan ke dalam kubangan darah.
Diktator fasis dan pemerintahannya yang memimpin sistem semacam itu—di mana kekuatan yang brutal, agresi, pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukum—mengirimkan gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka, yang melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Lebih jauh lagi, pemerintahan fasis diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi rakyatnya. Pada akhirnya, Perang Dunia II, yang dimulai oleh kaum fasis, merupakan salah satu malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia, yang merenggut nyawa 55 juta orang.

Pemandangan “Jerman membom London”, diambil dari sampul Illustrated London News.
Namun, ideologi fasisme tidak hanya ada dalam buku-buku sejarah. Meski saat ini tidak ada satu negara pun yang menyebut diri sebagai fasis atau secara terbuka mempraktikkan fasisme, di berbagai negara di dunia terdapat banyak pemerintahan, kelompok dan partai politik yang mengikuti pola-pola fasistik. Walaupun nama dan taktiknya telah berubah, mereka masih terus menimpakan kesengsaraan serupa pada rakyat. Berkemungkinan pula, kemerosotan kondisi sosial dapat membuat dukungan terhadap fasisme makin berkembang. Karenanya, fasisme terus-menerus menjadi ancaman bagi kemanusiaan.

Buku ini ditulis untuk menghadapi bahaya yang terus membayangi tersebut. Selain menyingkap berbagai kecenderungan fasistik yang muncul dalam aneka bentuk dan metode, buku ini juga dimaksudkan untuk mengungkap akar dan sasaran mereka yang sesungguhnya. Tujuan lainnya adalah untuk menyingkap kedok “agamis” yang terkadang digunakan fasisme dan mengungkap keberadaannya sebagai sebuah sistem yang sama sekali bertolak belakang dengan agama sejati.

Untuk mengobati penyakit, pertama-tama perlu diidentifikasi virus penyebabnya, lalu dilawan dan ditemukan penangkalnya. Dengan begitu, kondisi-kondisi yang memungkinkan penyakit berkembang dapat dilenyapkan, sehingga penyakit itu sendiri dapat ditumpas. Begitu pula halnya, agar terbebas dari rasa takut akan “fasisme”, orang harus melawan dasar-dasar ideologis dan pengaruh-pengaruh yang mendukung perkembangannya. Sebagaimana yang akan kita bahas dalam buku ini, prinsip mendasar di balik fasisme masa kini adalah Darwinisme, yang dimunculkan seakan-akan suatu teori ilmiah meski tidaklah demikian adanya. 

Namun, Darwinisme, yang menyatakan klaim-klaim seperti “manusia adalah hewan yang telah berkembang sempurna”, “beberapa ras telah tertinggal dalam proses evolusi”, dan “melalui seleksi alam, yang kuat akan bertahan dan yang lemah tersingkir”, telah menjadi sumber bagi banyak ideologi berbahaya sepanjang abad ke-20, terutama fasisme. Oleh karena itu, sebagaimana yang akan kita bahas lebih rinci, Darwinisme bertanggung jawab atas banyak penindasan dan kekerasan.

Bahkan, walaupun di negara kita tidak terdapat gerakan atau praktik fasis, orang-orang yang berupaya membangkitkan fasisme telah diawasi, dan Darwinisme tidak diterima secara luas, kita tak boleh mengendurkan kewaspadaan. Semua orang yang berhati nurani harus ikut serta dalam perjuangan ideologis melawan semua kekuatan dan ideologi yang membuat kerusakan di muka bumi dan bermaksud menghancurkan kedamaian dan ketertiban. Allah telah menyuruh manusia untuk hidup dengan aman dan damai. Dalam Al Quran Allah memerintahkan:

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu ." (QS. Al Baqarah, 2: 208)

Bencana Terbesar dalam Sejarah Manusia

Perang Dunia II, yang merupakan tanggung jawab fasisme, merupakan tragedi terburuk dalam sejarah manusia yang menewaskan 55 juta manusia.


Hingga abad ke-20, perang selalu dilakukan pada front tertentu, dan terjadi antara tentara-tentara di front tersebut. Namun, pada abad ke-20, Nazi dengan sengaja membom masyarakat sipil, juga dengan sistematis membunuh mereka di kamp-kamp konsentrasi. Pemandangan yang mengerikan dari orang Yahudi dan tahanan lainnya yang tak berdosa di dalam banyak kamp konsentrasi dan ghetto hanyalah sebagian contoh dari kebrutalan Nazi atas masyarakat sipil.


Kebiadaban ini lebih didasarkan pada dukungan ideologi daripada sebagai bagian dari strategi militer. Ideologi biadab ini mengklaim adanya “pertarungan untuk hidup” di antara ras-ras manusia, dan bahwa ini merupakan “hukum alam”. Asal-usulnya ditemukan dalam paganisme di zaman dahulu dan dalam apa yang disebut "sains" Darwinis.
Bersambung...

Sumber: http://www.harunyahya.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Seperti sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, Hashomer adalah sebuah kelompok teroris Zionis yang kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah kelompok teroris Zionis lainnya bernama Haganah (baca: "Hah Gah nah').

Menurut Ami Isseroff, Haganah adalah gerakan bawah tanah Yahudi yang didirikan pada tahun 1920 dengan nama resmi Irgun HaHagannah Ha'vri. Haganah bisa dikatakan sebagai salah satu pilar organisasi paramiliter Yahudi di wilayah Palestina saat masih menjadi wilayah mandat Britania Raya sejak 1920 hingga 1948.

Madjid Shafa dalam bukunya Negara Fiktif menyatakan bahwa kelompok ini merupakan Organisasi Militer Zionis yang memulai aktifitasnya sejak tahun 1921 di Jerusalem. Tujuan mereka tiak lain adalah mengusir kaum muslim Palestina dan menempatkan orang Yahudi di bumi para nabi tersebut.

Saat pembentukan organisasi ini, pemimpin mereka pun mengatakan bahwa tujuan dari didirikannya Haganah adalah membela kehidupan, kepemilikan dan keagungan para warga Yahudi.

Oleh karena itu, begitu saja Haganah terbentuk, banyak elemen pasukan Yahudi yang segera bergabung di dalam barisan Haganah. Mereka notabene adalah orang-orang Yahudi yang pernah berperang di Balkan bersama pihak Inggris pada pertengahan Perang Dunia Pertama yakni antara tahun 1917 sampai 1918.

Menurut Madjid Shafa, membanjirnya para imigran Yahudi dari beberapa negara Eropa, khusunya Eropa Timur, diantara tahun 1920-1930 semakin memperkuat salah satu sel kelompok teroris Zionis ini. Hal ini dikarenakan bahwa sebagian besar imigran yang baru datang adalah pemuda. Banyak dari mereka yang juga memiliki pengalaman di bidang organisasi milisi dan rahasia di tempat-tempat pemukiman Yahudi di Eropa Timur.

Pada tahun 1920- 1930, di bawah pimpinan David Ben-Gurion, Haganah melaksanakan aksi teror dan kekerasan. Haganah yang semula hanya terbatas sebagai kekuatan bersenjata demi mempertahankan pemukiman imigran Yahudi, kemudian berubah menjadi laskar yang melakukan penyerangan terhadap warga Arab-Palestina. Mereka juga melakukan pengadaan dan pembelian senjata untuk merancang konflik dengan masyarakat Arab-Palestina yang kemudian dikenal dengan rencana Ben Zion Dinos, sebuah rencana yang menyusun daftar dan tanggal aksi pembunuhan terhadap para pemimpin Arab-Palestina saat itu.

Pemilihan tempat-tempat pemukiman Yahudi yang murni dibangun dengan tujuan strategis dan politis sangat berpengaruh dalam terbentuknya Haganah dan pola pikir para anggotanya. Pemilihan tempat pemukiman Yahudi tidak hanya berlandaskan pada faktor ekonomi, tapi juga faktor kebutuhan pertahanan sentral dan strategi penempatan warga Yahudi berdasarkan jaminan akan eksistensi politik warga Yahudi di seluruh tanah Palestina.

Menurut mereka, berhadapan langsung dengan warga Arab secara khusus akan mempengaruhi faktor ekonomi. Menurut mereka hal ini pada gilirannya akan menjadikan pemukiman Yahudi tersebut menjadi sebuah benteng kokoh untuk pertahanan Haganah. Program-program ekonomi dan pertanian pun akhirnya dijalankan secara bersamaan dengan program militer.

Haganah memiliki dua komando rahasia, yaitu komando tinggi sipil dan komando tinggi militer. Dua komando ini tunduk pada kelembagaan Zionis yang berpusat pada agen-agen Yahudi.

Pada awal mula perkembangannya, Haganah mengadakan hubungan dengan Hestodort,yakni sebuah organisasi Persatuan Para Buruh Yahudi di Israel. Pada dekade 1920an pun Haganah menyiapkan landasan untuk aktivitasnya di bidang spionase dan juga penyelundupan senjata dan pemindahan warga Yahudi ke Palestina.

Abdul Wahhab Maisiri dalam bukunya Mausu’ah al Mafahim wa al Musthalahat ash Shhahyuniyah menyatakan bahwa Yosef Hekht, seorang pemimpin Haganah, dalam laporannya kepada David Ben Gurion terkait masalah ini mengatakan, “Di masa itu, Haganah (sudah) memiliki 27 senapan mesin, 750 senapan 1050 revolver, dan 750 granat. Karena jumlah senjata ini dirasa tidak cukup untuk menguasai Palestina, maka para personil Haganah berupaya mengimpor senjata dari luar negeri. Hal ini dilakukan melalui penyelundupan senjata dan pembangunan beberapa pabrik kecil pembuat senjata ringan.”

Selanjutnya Abdul Wahhab mengatakan, pada mulanya perlindungan terhadap semua koloni dan pemukiman Zionis masih berada di bawah komando pusat Haganah. Namun, setelah terjadinya peristiwa revolusi 1929, Haganah mulai mengatur kelembagaannya atas dasar ekspansi, perluasan pendudukan dan operasi teror. Haganah juga mengumpulkan berbagai perangkat senjata dan menyimpan bahan logistik, serta memproduksi sebagian lainnya pada tahun-tahun berikutnya.

Ketika Buku Putih Kedua [1] dipublikasikan pada tanggal 21 oktober 1930, yang mencakup pasal-pasal pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina, maka pihak zionis memutuskan untuk memperkuat Haganah dan menggunakan beberapa cara untuk menghalangi kedatangan yang tidak diinginkan dari warga Yahudi ke Palestina.

Namun siapa sangka, pada tahun 1931 Haganah pun terpecah. Hal ini terjadi menyusul pertikaian di tubuh internal mereka sendiri dan memunculkan sebuah faksi bernama Haganah B. Akan tetapi, pada tahun 1936 kelompok “sempalan” ini kembali bergabung ke Haganah meski sebagian lainnya menolak kembali dan lebih memilih membentuk kelompok baru benama Irgun.

Kendati Haganah dalam beberapa kasus, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk aksi Irgun, namun penjelasan-penjelasan transparan para pemimpin organisasi ini khususnya, Menachem Begin dan tulisan-tulisannya, malah menyingkap koordinasi kemiliteran dua organisasi ini dalam pembagian peran dan tugas.

Haganah memiliki banyak kerjasama dengan pasukan Ingris dalam meredam revolusi rakyat Palestina pada tahun 1929. Oleh karena itu, pemerintah sementara Inggris menugaskan salah seorang perwiranya untuk membentuk brigade-brigade Zionis demi memadamkan revolusi rakyat Palestina. Pemerintah sementara Inggris juga memberi izin kepada Haganah untuk membentuk satuan polisi bernama Nou Therim. Satuan ini sendiri terdiri dari 22 ribu prajurit yang dilengkapi senjata dan sarana militer yang kiranya diperlukan.

Pada 1937, sebuah unit khusus bernama Mossad Aleya Bet pun dibentuk oleh Haganah. Unit ini bertugas mengawasi operasi penyelundupan orang-orang Yahudi ke Palestina. Di masa itu pula, sebuah unit lain dengan nama sandi Richsen dibentuk untuk memperoleh senajata. Dan masih di tahun yang sama, sebuah unit lagi diciptakan dengan nama Shirot Yadiot atau Sha yang bertugas menjaga kepentingan intelejensi milisi Haganah.

Sebagian besar operasi Aleya Bet dan Richsen diemban oleh Haganah sendiri. Sedangkan Sha memainkan peran penting dalam mensukseskan jalannya berbagaioperasi ini. Sebagai contoh, Haganah memberikan informasi tentang kiriman muatan senjata untuk pasukan Inggris di Palestina. Dalam banyak kasus, senjata-senjata ini malah jatuh di tangan Haganah sendiri.

Melalui kesepakatan khusus yang dibuat oleh Aleya Bet dengan manajemen operasi khusus Inggris, dia mulai mengatur operasi para penerjun payung Haganah di berbagai negara Balkan yang notabene dikuasai oleh Nazi.

Meski alasan resmi dan tujuan yang diprogandakan dari operasi-operasi ini semata-mata untuk mendorong warga Yahudi kawasan Balkan melawan Nazi, namun para penerjun payung Haganah sama sekali tidak menunjukkan aktivitas di bidang ini. Kegiatan mereka semata-mata difokuskan pada hubungan dengan organisasi-oraganisasi Zionis di kawasan itu, dengan tujuan mengkoordinasi operasi pemindahan warga Yahudi ke Palestina. Hasilnya, dengan cara ini mereka berhasil memindahkan 10.000 warga Yahudi Balkan ke Palestina.

Dalam tahun-tahun pertama Perang Dunia II, pemerintah Inggris meminta Haganah untuk bekerja sama kembali, karena ketakutan akan serbuan Kekuatan Poros ke Afrika Utara. Setelah Erwin Rommel dikalahkan di El Alamein pada 1942, Inggris menarik dukungannya terhadap Haganah. Di tahun 1943, setelah permintaan dan negosiasi yang lama, tentara Inggris mengumumkan pendirian Brigade Yahudi. Ketika Yahudi Palestina diperbolehkan mendaftarkan diri ke dalam tentara Britania sejak 1940, ini adalah pertama kalinya sebuah unit militer khusus Yahudi berperang di bawah bendera Yahudi. Brigade Yahudi terdiri atas 5.000 tentara dan ditempatkan di Italia pada bulan September 1944.

Selanjutnya, operasi pengumpulan senjata secara illegal terus dilakukan Haganah hingga pada tahun 1948 dimana kemudian Negara Zionis Israel berdiri. Sebagai contoh ketika pasukan Inggris mundur dari Palestina pada tahun 1947-1948, unit Sha memberikan informasi akurat perihal waktu tahap-tahap pengunduran diri mereka kepada Haganah.

Informasi-infomasi ini membuat Haganah dapat menduduki tempat-tempat yang ditinggalkan pasukan Inggris. Begitu tempat-tempat ini dikosongkan, dalam tempo beberapa meni saja, Haganah berhasil memperoleh senjata-senajta mereka.

Hal ini terus berlanjut sehingga ketika masa pendeklarasian berdirinya Israel pada 15 Mei 1948, Haganah telah sedemikian siap dari segala segi pasukan dan persenjataan. Maka itu tak heran bahwa Haganah lah yang kemudian diizinkan dari tadinya sebuah milisi Zionis lalu berubah secara resmi menjadi tentara Israel.

Langkah ini tidak lain dilakukan oleh Ben Gurion perdana menteri dan menteri pertahanan rezim Zionis pada masa itu. Begitu rezim zionis, dibentuk Ben Gurion segera mengeluarkan perintah agar Haganah dan Kelompok-kelompok militer Zionis lainnya bergabung untuk menjadi tentara Israel.

Pada 28 Mei 1948, kurang dari 2 minggu setelah berdirinya negara Israel pada 15 Mei, pemerintah sementara meresmikan Pasukan Pertahanan Israel sebagai pengganti Haganah. Pemerintah juga tidak mengakui angkatan bersenjata selain daripada itu. Irgun melanggar keputusan ini yang kemudian melahirkan perselisihan antara Haganah dan Irgun. Perlahan-lahan Irgun meletakkan senjata dan Menachem Begin mengubah milisinya menjadi sebuah partai politik yang bernama Herut. (pz)
Bersambung...

Footnote:

[1] Buku Putih 1939, yang juga dikenal sebagai Buku Putih MacDonald sesuai dengan nama Malcolm MacDonald, Menteri Negara Urusan Koloni Britania Raya yang memimpin penulisannya, adalah sebuah dokumen yang berisi kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah Britania di bawah Arthur Neville Chamberlain yang memutuskan untuk meninggalkan gagasan tentang pembagian Palestina di bawah mandat Britania, dan sebaliknya membentuk Palestina yang merdeka yang diperintah bersama-sama oleh orang-orang Arab dan Yahudi.

Sumber: http://www.eramuslim.com
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments