Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

DIGANTUNG - PM Zufikar Ali Bhutto menghisap cerutu saat sebelum digulingkan oleh kudeta Jenderal Muhammad Zia ul-Haq. Akhir tragis dialaminya ketika dihukum gantung oleh Zia ul-Haq tahun 1979. Dinasti Bhutto kemudian diteruskan oleh anak tertua Bhutto yakni Benazir Bhutto
 
Pakistan boleh jadi merupakan negara yang memiliki jejak sejarah kudeta paling mengerikan di dunia. Bagaimana tidak? Tak lama setelah Jenderal Muhammad Zia ul-Haq berhasil mengudeta PM Zulfikar Ali Bhutto pada 1977, dua tahun kemudian mantan presiden ini pun digantung. Kudeta sendiri seolah telah menjadi tradisi di negeri ini. Tapi hukuman mati yang diberikan kepada Ali Bhutto pada 1979 tercatat sebagai akhir yang paling menyesakkan dunia.

Hukuman mati dijatuhkan karena Bhutto dianggap bertanggung-jawab dalam pembunuhan terhadap ayah dari seorang politisi bernama Ahmed Raza Kasuari. Zia ul-Haq bergerning meski masyarakat internasional amat mengecamnya. Secara terpisah, is mengatakan, kudeta dilakukan karena Bhutto telah menjerumuskan Pakistan ke dalam krisis politik dan ekonomi yang tidak menentu.

Awalnya, Ali Bhutto begitu disukai rakyatnya. Di tangannya, Pakistan berhasil tumbuh menjadi negara industri. Lulusan pendidikan tinggi bidang politik dari perguruan bergengsi di AS dan Inggris ini juga dianggap mampu mengantar negeri ini ke arah Pakistan Baru. Rakyat Pakistan mulai menjauhi dirinya terutama setelah mengetahui bahwa Bhutto melakukan korupsi yang besar-besaran.

Saat mengudeta, yakni pada 5 Juli 1977, Zia ul-Haq sendiri belum genap setahun menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan. Ia melakukannya dalam operasi bertajuk Fairplay, tidak menimbulkan korban, dan tergolong kudeta tak berdarah (bloodless coup). Kudeta terbilang fenomenal karena Ali Bhutto bukanlah orang sembarangan. Ia adalah pendiri Partai Rakyat Pakistan, partai terbesar di Pakistan. Ali Bhutto juga pernah menjabat Menteri Luar Negeri di era Presiden Ayub Khan, serta menjabat Presiden Pakistan (19711973). Ia adalah politisi termuda di Pakistan dan menjadi penasihat Presiden Ayub Khan dalam Perang India-Pakistan (1965).

Zia ul-Haq selanjutnya mengambil alih kendali pemerintahan dan memberlakukan hokum keadaan darurat martial law). Ia berjanji akan segera menyelenggarakan pemilu dan menyerahkan kepemimpinan kepada kelompok sipil. Namun, janji itu diingkarinya. Ia menunda pemilu dengan alasan masih diperlukan waktu lama untuk membersihkan Para “politisi busuk”. fadilah Zia ul-Haq Penguasa Administrator Martial Law.
Istri Ali Bhutto, Nasrat Bhutto sempat protes atas kudeta yang dilakukan Zia ulHaq. Namun Pengadilan Tertinggi Pakistan mengeluarkan semacam keputusan insidensial yang menyatakan tindakan Zia ul-Haq benar karena dilakukan demi memecahkan krisis politik yang pelik. Aturan tersebut disebut “Doktrin karena Kebutuhan” atau Doctrine of Necessity.

Zia ul-Haq Berkalung Bunga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
 
Tewas dalam Kecelakaan
Dengan sistem pemerintahan semipresidensial, Pakistan memiliki dua pemimpin. Perdana Menteri akan memimpin parlemen, sedang presiden akan memimpin negara dan menjadi Panglima AB. Nah, walau telah menggulingkan Perdana Menteri Ali Bhutto, Zia ul-Haq tidak Berta merta mengudeta Presiden Fazal Ilahi Chaudhry. Namun demikian, mungkin karena tak tahan, Chaundhry toh melepas jabatannya juga. Alhasil, pads 16 September 1978 Zia ul-Haq merangkap sekaligus jabatan sebagai Presiden Pakistan. Dari situlah, ia kemudian menciptakan aturan-aturan barn yang intinya memberikan kewenangan bagi dirinya sebagai penguasa negeri. Kekuasaan rupanya amat menutup mats. Zia ul-Haq selanjutnya memerintah dengan keras. Ia pun dikenal sebagai pemimpin yang nyaris tanpa ampunan. Hal ini ia tunjukkan manakala mantan Presiden Ali Bhutto dijatuhi hukuman gantung oleh Pengadilan Tertinggi.

KUDETA BERULANG - Naiknya Benazir Bhutto sebagai PM Pakistan nyatanya tidak menghentikan aksi kudeta. Benazir hanya bertahan dua tahun dan digulingkan lagi melalui issue korupsi dan nepotisme. Benazir lari ke pengasingan di Inggris. kedudukan Benazir diganti selama tiga bulan oleh Ghulam Mustofa Jatoi. Jatoi kemudian diganti lagi oleh Mian Muhammad Nawaz Sharif. tapi Nawaz Sharifpuny hanya bertahan tiga tahun kerena Benazir berhasil kembali ke dudukannya. Lagi-lagi Benazir digulingkan kedua kalinya dengan issue yang sama.
 
Zia ul-Haq memerintah Pakistan dari tahun 1978-1988. Ia membubarkan perlemen dan menggantinya dengan Majlisi-Shoora tahun 1980. Dewan penasihat presiden dengan anggota berjumlah 284 orang ini terdiri dari para intelektual, ulama, jurnalist, ekonom, profesor dan lainnya. Pembentukan Majlis-i-Shoora oleh Zia ul-Haq kala itu dinilai rakyat Pakistan sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Menjadi tidak biasa karena semua anggotanya adalah yang pro kepada Zia ulHaq. Artinya, bahwa di dewan itu tidak akan pernah terjadi diskusi yang menentang semua gerak langkah Zia ul-Haq. Masih di tahun 1980, Zia ul-Haq mulai mendekati rakyat dengan janjinya dulu untuk menyelenggarakan Pemilu. Namun sebenarnya, langkah ini dijadikannya sebagai pengikat hati bahwa ia akan menepati janji. Yang sebenarnya terjadi, seperti disebut dalam portal story of pakistan, ia sedang mengamankan posisi untuk pemilihan lima tahun berikutnya. Zia ul-Haq mulai membangun image building bahwa tindakannya dulu mengudeta Ali Bhutto adalah tindakan heroik untuk menyelamatkan negara. Selain itu !a juga terus menggembar-gemborkan platform menjadikan Pakistan sebagai negara Islam.
 Ghulam Mustafa
 
Tahun 1984 referendum dilaksanakan di Pakistan. Intinya adalah, apakah rakyat masih akan memberikan kepercayaan kepada Presiden Zia ul-Haq untuk meneruskan kepemimpinan atau tidak. Ternyata, sesuai dengan harapannya, 95 persen pemilih di referendum masih menginginkan dirinya berkuasa. Muhammad Zia ul-Haq pun melenggang kangkung ke tampuk kekekuasaan untuk mass kedua kali. Tapi, spa yang menjadi rencana manusia, rupanya tidak selamanya sama dengan kenyataan. Pads tanggal 17 Agustus 1988, Presiden Muhammad Zia ul-Haq tewas dalam kecelakaan pesawat C-130 Hercules yang dinaikinya. Ia tewas bersama para pejabat, politisi, dan petinggi dari kalangan militer yang mendukungnya. Turut tewas dalam kecelakaan dekat Bhawalpur itu adalah Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan. Kecelakaan terjadi ketika pesawat Hercules yang membawa Zia ul-Haq dan rombongan jatuh sesaat setelah mengudara.

Kembalinya dinasti Bhutto
Telah disebut di atas, semasa pemerintahan Presiden Zia ul-Haq berkuasa, tidak ads partai yang bisa hidup di Pakistan. Ini karena tindakan represif Zia ul-Haq yang melarang aktivitas partai maupun media yang memojokannya~. Begitu pula dengan yang dialami oleh Partai Rakyat Pakista (PPP) yang didirikan mantan Presiden Ali Bhutto. PPP ibarat mati suri. Benazir Bhutto, putri tertua Ali Bhutto, juga tak leluasa meneruskan kehidupan PPP di Pakistan. Meski demikian, ia terus memompa semangat partai dari luar Pakistan usai dalam pengasingan di Inggris selulus kuliah Ilmu politik. Begitu Zia ul-Haq tewas, maka hidup kembalilah partai-partai politik di Pakistan dari tidurnya selama 10 tahun. Benazir Bhutto datang sebagai cendekiawan muds, perempuan, berotak cemerlang, dan mengeluarkannya dari penjara asal ia meninggalkan gelanggang politik, sekaligus meninggalkan Pakistan. Usai turun dari jabatan, Benazir Bhutto dan Zardari dikabarkan terbang ke Dubai dan menetap di sana bersama ibunya yang mulai sakit-sakitan.
 
Jenderal Pervez Musharraf bersama Presiden AS
 
Kudeta Musharraf
Di Pakistan, naik turun di singgasana pemerintahan seperti sudah menjadi hal yang lumrah dan kerap terjadi. Tidak terkecuali orang yang telah menduduki jabatan perdana menteri, kemudian terjungkal, lalu naik lagi ke tampuk pemerintahan, lalu terjungkal lagi. Dalam uraian di atas sudah dijelaskan kiprah Benazir Bhutto yang naik dua kali ke pemerintahan Berta terjungkal dua kali pula. Begitu pula yang terjadi pada mantan PM Nawaz Sharif. Ia terpilih kembali menjadi PM tahun 1997, namun harus terjungkal akibat kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Pervez Musharraf dua tahun berikutnya. Pemerintahan Nawaz Sharif kesohor pada tahun 1998 ketika Pakistan melakukan uji senjata nuklir sebagai respon uji coba senjata serupa yang dilakukan negara seterunya, India. Namun, kepopuleran Sharif tidak bertahan lama dan tamat ketika ia dikudeta oleh kelompok militer pimpinan mantan Kepala Staf AD Jenderal Pervez Musharraf.

Awalnya, Sharif begitu memercayai kelompok militer untuk mengamankan pemerintahan dari rongrongan lawanlawan politiknya. Presiden Farooq Leghari dan Ketua Mahkamah Agung Sajjad Ali Shah dipaksa mundur. Menyikapi pertentangan sipil (pendukung Presiden Farooq) yang makin pelik dengan kelompok militer, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Jengahir Karamat mengusulkan kepada Sharif agar dibentuk Dewan Keamanan Nasional sebagai forum interaksi sipil­militer. Namun, alih-alih menyetujui, Sharif malah memecat Karamat. Sebagai gantinya, diangkatlah Jenderal Pervez Musharraf.  Akan tetapi, perhitungan Sharif kali ini meleset. Naiknya Musharraf mepjadi KSAD malah ibarat senjata makan tuan. Persoalan makin meruncing dan Sharif makin merasa tidak nyaman. Alhasil, Musharraf pun dipecatnya. Pemecatan oleh Sharif ditentang para jenderal Angkatan Darat. Seolah mendapat angin, Musharraf pun sekalian meneguhkan niat untuk mengudeta pemerintahan Nawaz Sharif.

Nawaz Sharif sempat punya “kesempatan emas” untuk menghabisi Musharraf dengan cara-cara yang tak lazim. Kala itu pesawat yang ditumpangi Musharraf dilarang mendarat di Bandara Karachi. Diberitakan, Musharraf hendak kembali ke Pakistan setelah berdiam di luar negeri. pesawat berputar-putar di atas Karachi untuk mendapatkan izin mendarat. Namun, Sharif tetap memerintahkan penolakan pendaratan.

pada saat itulah jenderal-jenderal pendukung Musharraf segera menyingkirkan kekuasaan Sharif dan pesawat Musharraf berhasil mendarat ketika bahan bakarnya terisa tinggal beberapa menit lagi. Musharraf segera menguasai bandara. Dan sesaat setelah itu ia telah diangkat menjadi penguasa secara de facto di Pakistan. Kudeta tidak berdarah itu dilakukan para pendukung Musharraf pada 12 Oktober 1999.

Sharif dikenai tahanan rumah dan akhirnya diasingkan ke luar negeri. Sementara presiders berkuasa saat itu, Muhammad Rafiq Tarar, akhirnya dipaksa mengundurkan diri pada 20 juni 2001. Sejak saat itu pula Pervez Musharraf merangkap jabatan sebagai Presiden Pakistan.

Untuk meligitimasi kekuasaannya, Mahkamah Agung merekomendasikan agar Musharraf melakukan pemilu selambat-lambatnya tahun 2002. Musharraf segera membentuk partai baru yakni PML-Q. Dan dengan segala carapartai ini berhasil memperoleh kursi terbanyak. pemerintahan Pervez Musharraf pun dilegitimasi hingga berakhir pada Oktober 2007.

Saat ini Musharraf menjadi orang nomor satu di Pakistan dengan kekuasaan yang luar biasa. Tetapi, lagi-lagi, sanggupkah ia bertahan dan berhasil mengamankan posisinya? Tak pernah ada kata pasti di negara bernama Pakistan. Selama kudeta dan alih kekuasaan dengan cara-cara non-demokrasi dimungkinkan, pergantian kepemimpinan akan terns berlangsung pada waktu-waktu yang tak pernah bisa diduga.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Kerajaan Majapahit yang berdiri pada abad 12-14 M atau saat ini situsnya berada di Trowulan, Mojokerto, Jatim diprediksi sebagai embrio bentuk negara federal pertama di dunia, kata peneliti kesejarahan Irawan Djoko Nugroho, SS.

Irawan mengatakan hal itu dalam diskusi Pengaruh Peradaban Nusantara di Dunia yanga diadakan Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB), di Jakarta, yang juga menghadirkan pembicara pakar geologi lingkungan Ir Oki Oktariadi, dosen arkeologi UGM Jajang Agus Sonjaya, SS, MHum dan dibuka Ketua SNB Pontjo Sutowo.

Menurut Irawan, kompleksitas perwilayahan Majapahit masa lalu, dilihat dari aturan dan kekuatan dalam menjaga kompleksitas perwilayahan Majapahit yang memberikan gambaran Majapahit sebagai ‘leader’ di Asia sesuai masanya.

“Tidak banyak yang tahu bahwa Majapahit dalam masa itu, tidak merupakan aktor tunggal dalam meraih kebesarannya,” kata Irawan yang meluruskan bahwa selama ini kebesaran Majapahit diketengahkan sebagai bentuk kebesaran rakyatnya dengan Gajah Mada sebagai penggerak utama.

Padahal, katanya, gambaran ini perlu dikaji kembali dengan ditemukannya bentuk negara Majapahit yang ternyata merupakan kelanjutan dari bentuk desa asli dari wilayah nusantara dan menjadi embrio bentuk negara federal pertama di dunia. “Bentuk negera federal di dunia muncul kembali di akhir abad 18 dimotori Amerika Serikat,” kata Irawan.

Sementara itu, pakar geologi lingkungan Oki Oktariadi membahas gambaran umum peradaban-peradaban Nusantara yang ada di dunia. Hampir semua tulisan sejarah peradaban menempatkan Asia Tenggara sebagai kawasan pinggiran, identitas kelas dua atau kelas tiga di kancah internasional juga dalam tatanan sosial, politik, ekonomi antarbangsa.

Menurut Oki, tidak bisa disalahkan bila banyak pendapat mengatakan bahwa perkembangan kebudayaan Nusantara subur berkembang hanya karena imbas dari migrasi manusia atau difusi budaya dari pusat peradaban lain berpusat di Mesir, China dan India.

Oki mengatakan bahwa dokter ahli genetik Stephen Oppenheimer (2004) yang belajar tentang sejarah peradaban melihat Asia Tenggara sebagai cikal bakal peradaban kuno. Pontjo Sutowo sebagai Ketua Yayasan Suluh Nuswantara Bakti menyebutkan, penetapan topik bahasan dalam diskusi tersebut ini berlatar belakang tulisan Robert Dick Read dalam bukunya terbitan Mizan 2008,

“Penjelajah Bahari, Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika,” (The Phantom Voyagers. Evidence of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times).

Kajiannya mengungkapkan banyak bukti arkeologis baru bahwa pelaut Nusantara telah menaklukkan samudra, jauh sebelum bangsa Eropa, Arab dan China. Bahkan diduga pada abad ke 5 dan 7, pedagang bangsa China begitu tergantung pada jasa pelaut Nusantara.

Di samping tingkat kejeniusan pelaut-pelaut asal Austronesia atau Indo-polinesiaini dalam membuat perahu yang kokoh, dan disegani lantaran penjelajahannya yang jauh mengarungii lautan luas.

Sedangkan, Agus Sonjaya, dosen arkeologi UGM menyoroti keunggulan komparatif kapal Nusantara sebagai kapal layar pertama di dunia yang menyeberangi antar benua, gambaran bentuk-bentuk perkembangan kapal layar di dunia, keunggulan kapal-kapal Nusantara dibanding kapal lain sesuai zamannya.

Kesimpulan dari diskusi ini bahwa apa yang disampaikan masih berupa kajian dan indikasi. “Ini belum sampai hipotesa dan membutuhkan penelitian ilmiah dikemudian hari,” demikian Prof Sutetjo K Widodo, MSi, dosen sejarah Universitas Diponegoro yang menjadi moderator.

Sumber: antara
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Kendati hanya merupakan negara kecil di Afrika, nama Uganda sangat populer di dunia internasional. Tokoh yang mempulerkan Uganda hanya satu orang, Idi Amin. Uganda menjadi sangat terkenal ketika Jenderal Idi Amin Dada Oumee melancarkan kudeta terhadap presiden Milton Abote pada 1971. Yang membuat terkenal Uganda adalah sepak terjang Idi Amin saat memimpin negaranya dengan tangan besi, brutal dan selalu diwarnai banjir darah. Untuk menggambarkan Idi Amin yang kejam itu media massa bahkan sampai memberitakan jika pemimpin Uganda ini masih mempraktekkan tradisi makan daging manusia, kanibal.

KUDETA IDIAMIN- Mula-mula semasa masih di militer, Idi Amin merupakan pengawal setia Obote. Tapi begitu mendapat kesempatan, Amin lalu melancarkan kudeta berdarah yang memakan korban puluhan ribu nyawa. Kekuasaan otoriter Amin akhirnya tumbang dan ia memilih lari ke Arab Saudi

Asal usul Idi Amin sendiri cukup unik dan kebrutalannya seolah terhapus oleh masa mudanya yang banyak meninggalkan kesan menyenangkan. Tapi sosok militer yang dikenal jenaka dan jago tinju itu dalam perjalanan hidupnya ternyata banyak menimbulkan petaka. Padahal semasa masih kecil dan remaja, Idi Amin lebih banyak diasuh oleh ibunya yang berasal dari suku pekerja keras. Awalnya Amin dan ibunya tinggal di kawasan penduduk yang kebanyakan berprofesi sebagai buruh di perkebunan gula. Pola hidup Idi Amin masih nomaden dan selalu berpindah dari kamp ke kamp.

Presiden Obote

Masa depan hidup Idi Amin mulai menunjukkan kejelasan ketika pada 1946, dirinya diterima sebagai tentara bagian dapur di King’s African Rifles (KAR). Resimen tentara Inggris seperti Gurkha yang waktu itu masih berkuasa di Afrika. Meskipun dalam kemampuan akademis prestasi Idi Amin sangat pas-pasan, di bidang olahraga, tentara tinggi besar dan periang ini ternyata menunjukkan keunggulan. Khususnya dalam olahraga yang kemudian membuatnya terkenal, tinju. Berkat prestasinya di bidang olahraga dan mampu melakukan pendekatan terhadap perwira Inggris, pada 1958, Amin sudah berpangkat sersan mayor dan menjabat komandan peleton. Selain itu, Amin juga selalu jadi jawara di tinju kelas berat Uganda dan makin populer.

Tahun 1961, Amin diberi pangkat Leman, pangkat yang hanya disandang oleh dua orang Uganda, mengingat perwira militer KAR masih didominasi tentara Inggris. Sebagai perwira militer yang disenangi orang Inggris, Amin juga dikenal sebagai seorang prajurit yang kejam. Salah satu bukti kekejamannya adalah ketika Amin mendapat tugas untuk membereskan suku pencuri ternak, Turkana, yang bersembunyi di negara tetangga Uganda, Kenya.


Pasukan Amin membantai sebuah desa yang ditinggali suku Turkana tanpa pandang bulu. Aksi pembantaian An sebenarnya diketahui militer Inggris dan sanksi keras pun akan dijatuhkan kepada Amin. Karena Uganda akan diberi kemerdekaan oleh Inggris hanya beberapa bulan lagi dan Perdana Menteri Uganda, Milton Abote, ternyata membela Amin, sanksi pun dibatalkan. Setelah Uganda merdeka pada 1963, Abote malah menaikkan pangkat Amin menjadi kolonel dan memberikan jabatan sebagai deputi komandan AD Berta AU Uganda.

Kolusi antara Abote dan Amin membuat keduanyaberoposisi dengan Raja Uganda, King Mutesa, sehingga situasi politik dan ekonomi Uganda mengalami goncangan. Apalagi Abote saat itu malah menaikkan pangkat Amin menjadi mayor jenderal dan menjabat komandan AU dan AD Uganda. Ketidakpuasan di kalangan militer pun merebak. Tabun 1969 sebuah upaya kudeta dan usaha pembunuhan Abote yang didalangi Brigjen Perino Okoya berhasil digagalkan. Tak lama kemudian Brigjen Perino dan istrinya ditembak coati oleh pembunuh gelap di rumahnya. Pembunuhan Brigjen Perino yang dalangnya masih simpang-siur itu ternyata membuat hubungan Abote dan Amin merenggang. Pasalnya, Abote mencurigai Amin berada dibalik pembunuhan dan kudeta Perino. Januari 1971 ketika Abote sedang menghadiri konferensi negara persemakmuran di Singapura, apa yang dikhawatirkannya terjadi. Tanga diduga Amin melancarkan kudeta. Abote memilih tak pulang ke ibukota Uganda, Kampala dan terbang menuju negara sahabatnya, Tanzania. Di negara sahabatnya itu, diam-diam Abote menyusun kekuatan. Begitu Amin berkuasa, Uganda segera dilanda banjir* darah.

Amin memerintahkan untuk membunuh semua perwira militer dan tentara yang masih mendukung Abote. Ribuan jiwa tentara melayang termasuk 32 perwira militer yang tewas saat ruang tahanannya diledakkan menggunakan dinamit. Amin juga mengusir semua orang Asia yang berwarga negara Inggris termasuk keturunannya yang lahir dan telah menjadi warga negara Uganda. Inggris, Australia, Selandia Baru dan negara-negara persemakmuran Inggris jumlahnya ribuan di Uganda jadi kalang kabut. Mereka segera berlomba mengungsi­kan warganya karena terancam pembantaian. Sebaliknya keputusan ngawur Idi Amin dan aksi pembantaiannya terhadap semua rivalnya menjadi berita yang sangat populer di seluruh dunia.

Akibat keputusan Amin itu, Uganda dalam waktu singkat menjadi negera terbelakang dan miskin. Pasalnya selama ini roda perekonomian Uganda dipegang para pendatang. Uganda bahkan dikenal sebagai negara hitam tanpa hukum dan kondisinya terns merosot.

Kisah kepemimpinan Obote dan Amin yang mewarnai Uganda malah diterbitkan dalam sebuah buku Recollections of Uganda under Milton Abote and ldi Amin, sehingga pembaca bisa mendalami karakter dua pemimpin yang semula akrab tapi kemudian saling bermusuhan itu

Tahun 1979, pemerintahan Idi Amin akhirnya tumbang setelah dikudeta oleh tentara nasionalis Uganda yang didukung Tanzania. Amin melarikan diri ke Libya dan selanjutnya mendapatkan suakapolitik di Jedah, Arab Saudi. lull 2003, Idi Amin meninggal di Jedah. Rakyat Uganda menolak permintaan istri Amin yang menginginkan jasad suaminya dikubur di tanah kelahirannya.

Sumber: http://sejarahperang.wordpress.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Apakah Kim jong il sudah meninggal dunia ? Ya, pemimpin kesayangan Korea Utara itu telah meninggal pada musim gugur tahun 2003, Tulis seorang profesor dari universitas Waseda yang bernama Toshimitsu Shigemura.

Shigemura adalah mantan karyawan koran Manichi Shimbun dan dianggap sebagai salah seorang ahli masalah-masalah Korea. Ia menulis sebuah buku yang berjudul “The True Character of Kim Jong II.”

Jikalau teori ini benar, itu berarti sejak 2003 hingga sekarang, Kim telah digantikan oleh seorang pemeran pengganti. Pemeran pengganti biasa digunakan oleh para diktator dunia seperti Saddam Hussein. Namun Saddam Hussein menggunakan pemeran pengganti semasa ia masih hidup. Dalam kasus Kim, Ia benar-benar digantikan oleh orang yang mirip dia untuk memimpin Korea Utara.

Shigemura mengemukakan teori tersebut setelah mendapatkan informasi dari beberapa orang terdekat Kim. Menurut sumbernya, penyakit Diabetes Kim bertambah parah pada tahun 2000. Sejak tahun itu pula hingga kematiannya di tahun 2003, ia sering harus menggunakan sebuah kursi roda.

Gejala ini juga dapat terlihat dari aktivitas Kim. Tahun 2000, Korea Utara menjadi tuan rumah pertemuan dengan presiden Korea selatan Kim Dae Jung. Bulan berikutnya, ia menerima presiden Rusia Vladimir Putin. Pada Oktober 2000, ia menerima menteri pertahanan Amerika Madeleine Albright. Januari 2001 ia mengunjungi Cina. Agustus berikutnya mengunjungi Rusia. September 2002 mengadakan pertemuan dengan perdana menteri Jepang, Junichiro Koizumi. Agustus 2003 mengadakan pertemuan enam pihak yang membahas masalah nuklir Korea Utara.

“Tiba-tiba,” Tulis Shigemura, “Intensitas aktivitasnya melambat.”

Pertemuan kedua dengan Koizumi yang harusnya dilakukan pada tahun 2004 hanya berlangsung selama 90 menit. Pertemuan-pertemuan dengan utusan luar negeri secara tiba-tiba dibatalkan. Kim menjauh dari sorotan publik.

Tanda berikutnya muncul dari kejadian-kejadian pada keluarga Kim. Istrinya meninggal secara tiba-tiba karena kanker payudara, rumornya ia dibunuh. Adik perempuan yang disayangi Kim tiba-tiba pindah ke Paris dan suaminya dicopot dari jabatan kenegaraan. Jelas, ada sesuatu yang sedang terjadi di Korea Utara.

Kemudian yang lebih mengejutkan adalah pada tahun 2006 satelit mata-mata Amerika berhasil memotret Kim. Dan dari analisa foto tersebut terlihat hasil yang mengejutkan. Kim bertambah tinggi 2,5 cm !

“Baru-baru ini.” Lanjut Shigemura, “Seseorang yang dekat dengan keluarga Kim mengatakan bahwa seorang kerabat Kim pernah mengatakan bahwa tidak akan ada penunjukkan pengganti Kim selama Shogun yang sekarang masih hidup.”

“Shogun adalah julukan Kim,” Jelas Shigemura. “Jika Kim masih hidup, maka anggota keluarga itu harusnya hanya menyebut ‘Shogun’ bukan ‘Shogun yang sekarang’.”






Seorang pejabat Jepang yang dihubungi membenarkan adanya rumor ini dan pernah berusaha untuk mendapatkan rekaman suara Kim. Namun niat itu dibatalkan untuk menghindari malunya perdana menteri Koizumi karena pernah mengadakan pertemuan kenegaraan dengan seorang pemeran pengganti. Lagipula apabila kasus ini terungkap, bukan hanya Koizumi yang akan mendapat malu. Vladimir Putin dan Hu Jintao juga akan mendapat malu karena pernah mengadakan negosiasi dengan pemimpin palsu.

Jadi menurut anda, siapakah orang yang baru-baru ini memerintahkan percobaan peledakan nuklir yang dapat memicu perang nuklir modern ?

Sumber: http://xfile-enigma.blogspot.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

“Orang-orang asing (bukan Yahudi) tak lebih dari seekor anjing, sedangkan Hari Lebaran bangsa Yahudi tidak diperuntukkan bagi orang asing atau anjing. Bagi bangsa Yahudi diperkenankan memberi makan pada anjing, tetapi dilarang memberikan makanan daging kepada orang asing. Bahkan lebih baik memberi makan anjing, karena anjing lebih utama dari para goyim. (non-Yahudi. Pen)” (Lihat, buku Talmud dan Ambisi Yahudi, karya Zhafrul Islam Khan (judul asli: Talmud Tariikhuhu wa Ta’alimuhu, diterjemahkan oleh Musthafa Mahdamy, 1985).

Adakah logika Talmud ini yang dipakai oleh serdadu-serdadu Yahudi dalam melepaskan anjing-anjing mereka untuk mengoyak-koyak tubuh bocah-bocah Palestina yang tidak berdaya?.

Anjing-anjing Israel yang Siap Melahap Mayat Anak-anak Palestina

Mungkin kita memang sudah kehabisan kata-kata untuk melukiskan kebiadaban kaum Yahudi Israel . Hari demi hari, mereka bukan menghentikan invasi dan kebiadabannya di Jalur Gaza , tetapi bahkan semakin bertambah brutal. Kaum Yahudi itu tidak peduli bahwa yang menjadi korban serangan mereka adalah ribuan wanita dan anak-anak. Raungan dan jerit tangis anak-anak Palestina yang tercabik-cabik tubuhnya oleh peluru dan rudal Israel tak meluluhkan hati kaum Zionis ini untuk menghentikan kebiadabannya.

Bahkan, apa yang kemudian terjadi sungguh di luar bayangan manusia. Kaum Zionis itu bukan hanya membunuhi anak-anak, tetapi juga melepaskan anjing-anjing mereka untuk melahap tubuh jenazah anak-anak Palestina.

Mengutip berita di situs Islamonline.com , (16/1/2009), masih memampang sebuah berita yang menceritakan ketakjuban Dokter Kayed Abu Aukal menyaksikan kondisi tubuh seorang anak Palestina berumur 4 tahun.

Diceritkan, bahwa Shahd, anak itu, terkena bom Zionis-Yahudi ketika sedang bermain di belakang rumahnya di kamp pengungsi Jabalita. Orang tua Shahd yang mencoba mengambil jenazah anaknya, justru ditembaki tentara Zionis. Selama lima hari jasad Shahd tidak terurus dan tergelak di tanah. Akhirnya, tentara-tentara Zionis melepaskan beberapa ekor anjing yang langsung mengoyak jasad Shahd yang sudah tak bernyawa.

“Kami sudah melihat pemandangan yang sangat memilukan selama 18 hari ini. Kami mengambil tubuh anak-anak yang terbakar atau terpisah-pisah, tapi kami belum pernah melihat hal yang seperti ini,” kata dr. Aukal.

Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita menjadi santapan anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd bernama Matar dan sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah Shahd, tapi keduanya juga ditembaki tentara-tentara Zionis hingga gugur syahid.

Tetangga keluarga Shahd, Omran Zayda mengungkapkan, tentara-tentara Zionis Israel itu sengaja melakukan kekejaman itu.

“Mereka (pasukan Zionis) mencegah keluarga Shahd yang ingin mengambil jenazahnya, dan mereka tahu anjing-anjing itu akan memakan jenazah Shahd,” ujar Zayda.

” Tentara-tentara Israel itu bukan hanya membunuh anak-anak kami, mereka juga dengan sengaja melakukan cara-cara yang kejam dan tidak berperikemanusiaan. Kalian tidak akan pernah bisa membayangkan apa yang dilakukan anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd,” tukas Zayda sambil menahan cucuran air matanya.

Sejumlah warga Palestina mengungkapkan, banyak warga mereka yang mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya, tentara-tentara Israel menembaki keluarga Abd Rabu yang sedang memakamkan anggota keluarga yang menjadi korban serangan Israel . Tembakan membuat orang-orang yang ingin memakamkan berlarian mencari perlindungan

Bukan cuma menembaki, tentara-tentara Zionis kemudian melepaskan beberapa ekor anjing ke arah jenazah-jenazah yang belum sempat dimakamkan. “Apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan dan tidak bisa dibayangkan, ” kata Saad Abd Rabu.

“Anak-anak lelaki kami meninggal di depan mata kami dan kami dihalang-halangi untuk menguburkan jenazahnya. Lalu tentara-tentara Israel itu melepaskan beberapa ekor anjing ke dekat jenazah itu, seakan-akan kekejaman yang sudah mereka lakukan pada kami belum cukup,” tutur Abd Rabu tak kuasa menahan tangisnya.

Begitulah cerita tentang kebiadaban Zionis-Israel. Tentu saja kebiadaban semacam ini sudah tersiar ke seluruh penjuru dunia. PBB sudah mengecam kebiadaban Israel . Umat manusia yang waras dan masih mempunyai hati nurani pun pasti tersengat hatinya menyaksikan kebiadaban Israel , yang tiap hari membantai penduduk Gaza . Dalih Israel bahwa serangannya untuk mempertahankan diri tidak dapat diterima akal sehat. Dewan HAM PBB memutuskan bahwa Israel telah melakukan pelanggaran HAM massal terhadap warga Palestina.

Presiden Majelis Umum PBB, Miguel d’Escoto Brockmann, di Markas PBB (14/1/2009) menyatakan, PBB bertanggung jawab terhadap kejadian di Timur Tengah. Karena PBB-lah (melalui resolusi 181 tahun 1947) yang memberi jalan terbentuknya negara Israel , dengan mengusir penduduk Palestina.

“Warga Palestina telah diperlakukan tidak manusiawi beberapa dekade terakhir, dan [agresi Israel ] akan membuatnya menjadi lebih buruk,” ujarnya. Dunia sebenarnya sudah lama tahu tabiat kaum Zionis ini. Seperti biasa, Israel tidak mempedulikan semua bentuk kecaman, seruan, kutukan, atau resolusi PBB. Bahkan, PM Israel Ehut Olmert berkata dengan ketus pada PBB, “Pikirkan urusanmu sendiri.” (Republika, 15/1/2009).

Sejak merampas tanah Palestina dan mendirikan negara Yahudi, 14 Mei 1948, kaum Zionis Israel ini tak henti-hentinya menebar teror dan kekejaman. Pada 10 November 1975, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 3379 (xxx) yang menyatakan: “Zionisme adalah sebentuk rasisme dan diskriminasi rasial.” Tahun 1955, Indonesia memelopori Konferensi Asia-Afrika, yang salah satu jiwa pokoknya jiwa anti-Zionisme. Mantan Menlu RI , Roeslan Abdulgani, menulis, dalam konferensi tersebut Zionisme dikatakan sebagai “the last chapter in the book of old colonialism, and the one of the blackest and darkest chapter in human history”. Menurut Roeslan, “Zionisme boleh dikatakan sebagai kolonialisme yang paling jahat dalam jaman modern sekarang ini.”

Dr. Israel Shahak, cendekiawan Yahudi, dalam bukunya, Jewish History, Jewish Religion (1994) menulis: “In my view, Israel as a Jewish state constitutes a danger not only to itself and its inhabitants, but to all Jew and to all other peoples and states in the Middle East and beyond.” Jadi, menurut Shahak, keberadaan negara Israel yang sangat rasialis memang merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.

Siapa “Teroris” Siapa ‘Militan’?
Apa yang dilakukan Zionis Yahudi saat ini di Gaza tampaknya merupakan realisasi dari politik pasca Perang Dingin yang dirancang oleh kelompok tertentu untuk memburu kaum militan Islam. Samuel P. Huntington, dalam bukunya Who Are We (2004) sudah menulis: “The rhetoric of America ‘s ideological war with militant communism has been transferred to its religious and cultural war with militant Islam.”

Jadi, menurut Huntington , pasca 11 September 2001, AS telah memutuskan untuk melakukan perang budaya dan perang agama dengan Islam “militan”. Nah, karena Hamas dikategorikan sebagai Islam “militan”, maka mereka harus ditumpas. Juga, siapa pun yang melindungi Hamas dan bersama Hamas, seperti wanita dan anak-anak Palestina, seolah juga halal dibunuh. Jika perlu jenazah anak-anak itu dijadikan umpan bagi anjing-anjing Yahudi-Israel. Inilah yang juga terjadi di Afghanistan .

Taliban, dengan alasan termasuk kategori ‘militan’ maka harus dibasmi dari muka bumi. Anehnya, masih ada saja media massa yang juga mengumbar sebutan ‘militan’ untuk Hamas dan tidak menggunakannya untuk Ehud Olmert dan George W. Bush yang jelas-jelas bertanggung jawab atas pembunuhan massal warga Afhgansiatan dan Palestina.

Perburuan terhadap Hamas pun sudah berlangsung lama. Karena tidak berhasil melumpuhkan Hamas, maka Israel dengan dukungan AS makin kalap saja. Apalagi setelah Bush mendapat hadiah lemparan sepatu dari wartawan Irak, al-Zaidi. Pada 22 Maret 2005, Syekh Ahmad Yassin, pemimpin Hamas, tewas dirudal oleh helikopter Israel . Hanya untuk membunuh seorang kakek yang lumpuh sekujur tubuhnya, Israel harus menggunakan senjata pemusnah massal semacam itu. Sebulan kemudian, Sabtu, 17 April 2005, giliran Abdul Azis Rantisi, pemimpin Hamas juga dihabisi Israel dengan cara serupa.

Pasca terbunuhnya Syekh Ahmad Yassin, Menteri Pertahanan Israel Saul Mofaz berkata: “Akan kami bunuh semua pemimpin Hamas Palestina”. Mofaz tidak menggubris seluruh protes terhadap aksi biadab Israel . Menurutnya, jika ada reaksi terhadap itu, maka itu hanya bersifat sementara dan akan segera dilupakan. Ketika itu, Gedung Putih pun hanya menyesalkan terbunuhnya Syekh Yassin. “We are deeply troubled by this morning’s actions in Gaza ,” kata Condoleeza Rice, yang waktu itu masih menjabat penasehat keamanan Gedung Putih. Namun, ia juga menekankan, bahwa Hamas adalah teroris dunia dan Yassin adalah pemimpinnya. Katanya: “Let’s remember that Hamas is a terrorist organization and that Sheikh Yassin himself has been heavily involved in terrorism.”

Sikap AS yang terus menjadi bodyguard dan cukong Israel semacam inilah yang telah memicu kenekadan pemimpin Israel untuk terus membunuh para pemimpin Hamas dan membunuhi penduduk Israel . Pasca terbunuhnya Rantisi , Israel juga menyatakan, bahwa mereka telah membunuh seorang “mastermind of terrorism”, dan terus menyatakan akan terus membunuh pemimpin militan Palestina. ” Israel … today struck a mastermind of terrorism, with blood on his hands,” kata Juru Bicara Kementeian Luar Negeri Israel , Jonathan Peled. “Jika otoritas Palestina tidak memberangus terorisme, maka Israel akan melanjutkan tindakan itu sendiri,” sambungnya.

Siapa yang “teroris” sebenarnya? Hamas adalah pemenang sah pemilu di Gaza . Tapi , AS tidak mau mengakuinya. Hamas berjuang karena negaranya dijajah dan dirampas. Hanya karena meluncurkan roket-roket yang mencedarai beberapa gelintir warga Yahudi, maka Hamas dicap sebagai “teroris”. Sementara tentara AS dan Israel yang telah membantai ribuan warga sipil Afghanistan dan Palestina diberi kedudukan terhormat sebagai “pemberantas” teroris. Karena mereka kuasa, dunia pun tidak berdaya. Bahkan, negara-negara Islam yang bergelimang kekayaan pun tak berdaya. Pemimpin-pemimpin Arab terus sibuk menggelar rapat dan merumuskan “Resolusi”, sementara di depan mata mereka warga Palestina dijadikan santapan peluru dan anjing Yahudi.

Logika Kekuatan!
Jika para pemimpin dunia Islam masih percaya pada “logika kertas”, maka Yahudi justru hanya percaya kepada logika kekuatan. Pada 29 April 2003, saat peringatan Holocaust, Ariel Sharon berpidato: “The murder of six million Jews has demonstrated that the Jewish people can only achieve security through strength.” Dengan mengenakan peci khas Yahudi (kipa) Sharon menegaskan, bahwa hanya kekuatan (strength) yang dapat menyelamatkan bangsa Yahudi. Karena itu, ia tidak terlalu percaya pada penggunaan cara-cara yang dinilainya menunjukkan kelemahan, seperti diplomasi, perundingan, dan sejenisnya.

Logika kekuatan ini memang banyak dianut oleh para tokoh Zionis. Salah satunya, Vladimir Jabotinsky. Gideon Shimony, penulis buku The Zionist Ideology (1995) menyebut Jabotinsky seorang Zioinis yang brilian, orator ulung, yang tumbuh di komunitas Yahudi Rusia. Teori-teorinya banyak diaplikasikan dalam gerakan Zionisme, terutama dalam penggunaan kekuatan dan segala cara yang memungkinkan untuk mewujudkan impian Zionis, termasuk penggunaan kekerasan. Ralph Schoenman, dalam bukunya The Hidden Agenda of Zionism, juga banyak mengungkap pemikiran Jabotinsky dalam mewujudkan impian Zionis. Bahkan, kaum Zionis tidak tabu untuk bekerjasama dengan Nazi Jerman, kaum pembantai Yahudi sendiri. Fakta-fakta kerjasama Nazi Jerman dengan gerakan Zionis untuk menggiring orang Yahudi ke Palestina juga diungkap sejawaran Inggris, Faris Glubb, melalui bukunya, Zionist Relations with Nazi Germany (1979).

Sebagian Zionis juga bisa mencari legitimasi penggunaan kekerasan pada sejarah nenek moyang mereka sebagaimana tertulis dalam Bibel: “Bersoraklah, sebab Tuhan telah menyerahkan kota ini kepadamu. Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi Tuhan untuk dimusnahkan. ” (Yosua, 6:16-17). Hanya seorang pelacur dan seisi rumahnya yang diselamatkan. (Yosua 6:17). “Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, kuda, dan keledai.” (Yosua, 6:21).

Melihat track record perilaku kaum Zionis selama ini, sebenarnya, pembantaian ribuan warga Palestina di Gaza saat ini memang tidak aneh. Dalam sejarah, Zionis-Yahudi memang dikenal haus darah. Mereka belum puas mencaplok wilayah Palestina, membunuh dan mengusir jutaan penduduknya. Kini, kaum Zionis mengerahkan anjing-anjing buas untuk memakan jenazah anak-anak Palestina!

Kata-kata apalagi yang bisa kita gunakan untuk melukiskan kebiadaban Zionis Yahudi ini? Manusia yang masih memiliki hati nurani pasti akan tersentuh dengan kebiadaban tersebut.

Karena itu, kita benar-benar terbelalak dan sangat terheran-heran, di Indonesia ini, ada beberapa gelintir manusia yang masih menaruh simpati kepada Israel dan terus mencerca Hamas. Bisa dimaklumi jika ungkapan-ungkapan simpati kepada Israel itu datangnya dari Presiden Goerge W. Bush yang memang sama saja dengan kaum Zionis. Sebagai bagian dari Kristen fundamentalis AS, Bush sepertinya percaya bahwa tanah Palestina memang hak mutlak bangsa Yahudi. Bangsa lain dilarang tinggal di situ. Dalam Kitab Kejadian 12:3: “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Esther Kaplan, dalam bukunya, With God on Their Side, (2004) memaparkan banyak contoh bagaimana kaum Kristen fundamentalis (disebutnya “The Zionist Christians”) sangat mendukung aksi pendudukan Israel atas Pelestina. Jerry Falwell, tokoh Kristen fundamentalis AS, misalnya, tahun 1980 menulis buku “Listen America!” yang menjelaskan keharusan kaum Yahudi kembali ke tanah mereka, sebagai salah satu pertanda kedatangan Kristus yang kedua. Karena itu, kaum fundamentalis AS memberikan dukungan yang sangat kuat bagi pendudukan Israel atas Palestina. Tahun 2002, saat Presiden Bush menyerukan penarikan tank-tank Israel dari Tepi Barat, Falwell menghimpun 100.000 email untuk memprotes ucapan Presiden Bush.Sejak awal, gerakan Zionis memang sudah menggunakan klaim-klaim keagamaan Yahudi untuk merampas wilayah Palestina. Aksi ini kemudian dilegitimasi oleh PBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB No. 181 tahun 1947. Hingga kini, klaim keagamaan itu tetap digunakan oleh kaum Yahudi dan kaum Kristen untuk menduduki wilayah Palestina.

Sumber: http://www.divineperformance.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

“lni hampir menyerupai sebuah mesin yang bergerak terus-menerus. Kita semua mengakui bahwa perlombaan senjata merupakan sebuah bencana, dan kita pun semua mengakui bahwa akhirnya akan timbul suatu konflik yang kurang lebih akan menghancurkan dunia beradab seperti yang kita kenal ini. Ada pun problem lama adalah, siapakah yang akan mengambil langkah pertama untuk sungguh-sungguh mundur?” (Sammuel Cummings, April 1967, mengutip Anthony Sampson dalam The Arms Bazzar, 1977)

Konvoi Tank Saat Perang Enam Hari

Pernyataan itu disampaikan Samuel Cummings, mantan agen CIA yang kemudian menjadi broker senjata, dalam sebuah sidang di Komisi Hubungan Luar Negeri Senat (Subkomite Timur Tengah dan Asia Selatan) AS, pads 13 April 1967. Disimak dari tanggal pernyataan ini diungkapkan, diketahui bahwa Cummings menyampai¬kannya sekitar dua bulan sebelum Perang Enam Hari meletus. Cummings diminta menjadi saksi dalam sebuah kasus penjualan senjata buatan AS di Timur Tengah berkaitan dengan Perang Enam Hari. Cummings sendiri adalah salah seorang dari sekian broker senjata yang banyak terlibat dalam penjualan senjata ringan di Afrika, Amerika Latin, dan Timur Jauh.
Seperti apa persisnya kasus tersebut tak penting dibicarakan di sini. Tetapi hal apa yang bisa kita tangkap dari sekutip pernyataan itu, agaknya menarik untuk disimak. Dari pernyataan tersebut, pertama, yang menarik perhatian tentunya adalah adanya keterlibatan orang pemerintahan dari sejumlah negara berpengaruh dalam perang yang berlangsung pada 5-10 Juni 1967 itu. Kedua, adalah tentang adanya upaya kuat dari sejumlah pabrik senjata berikut broker-brokernya untuk mencari dollar di tengah pertikaian yang akan berlangsung. Dan, ketiga adalah tentang adanya kemungkinan konflik kepentingan dalam diri para pemimpin negara-negara yang terlibat dalam peperangan.

Pesawat Pembom Pada Saat Perang Enam Hari

Para politisi boleh saja mengatakan bahwa perang adalah kelanjutan dari diplomasi yang terputus. Tetapi bagi mereka pemerintah dari negara pemasok senjata, para pemilik industri persenjataan, broker senjata, dan para pejabat (di negeri yang bertikai) yang “bermuka dua” perang justru ibarat meja taruhan tempat me¬ngeruk untung dan tempat untuk menggelembungkan pundit-pundi pribadi. Mereka akan menangguk untung besar manakala negara yang dipasoknya meraih kemenangan. Ketika label battle proven terpatri pada persenjataan yang mereka pasok atau gunakan, persenjataan ini pun akan menjadi incaran banyak pembeli dan menjadi amat laku.

Meski kehancuran yang terjadi amat memprihatinkan, Timur Tengah toh telah menjadi pasar senjata yang amat menggiurkan. Tahu berapa uang yang mengalir bersamaan dengan gemeretak gigi yang mewarnai peperangan di sang? Sekadar info saja, pada tahun-tahun berikutnya setelah Perang Enam Hari selesai telah terjadi transaksi senjata hingga 200 juta dollar AS per tahun. Bandingkan dengan awal-awal tahun 1950-an yang hanya mencapai 50 juta dollar setahun. Kalau pun persenjataan itu terbukti tak handal, para pemasok tak kuatir menanggung rugi. Maklum, menang-kalah, mereka akan tetap dibayar dengan jaminan minyak yang terkadung dalam jumlah amat besar di bawah tanah Timur Tengah.

Pesawat tempur Siap Membom

Di Timur Tengah setidaknya telah bermain industri dan broker senjata dari enam negara kuat: Uni Soviet (yang memasok persenjataan untuk Mesir, Suriah, Yordania, dan Irak), Inggris dan Perancis (untuk Israel), AS (untuk Israel, selanjutnya setelah perang: Mesir, Yordania, Maroko, Arab Saudi, Mesir, dan sejumlah negara teluk lainnya), Spanyol (ke Mesir), serta Belgia (ke dua belah pihak yang bertikai). Mereka memasok mulai dari senapan ringan, artileri berat, tank, sampai pesawat tempur. Mulai dari senjata yang sudah rongsokan sampai senjata yang belum teruji dalam pertempuran.

Sam Cummings tahu benar betapa culas dan seramnya pets perdagangan senjata di Timur Tengah, baik menjelang maupun sesudah Perang Enam Hari. la telah “mendedikasikan” hidupnya sebagai broker senjata di wilayah “terpanas” di dunia ini sejak usia 26 tahun atau antara 1953 hingga meninggal pada April 1998. Perusahaannya bernama International Armament Corporation atau biasa di¬singkat Interarms. Semangatnya untuk menjadi penjual senjata “professional” bangkit setelah ia berhasil menjuarsurplus senjata yang tertinggal dalam Perang Dunia II di Eropa kepada negara-negara di Afrika Amerika Latin, dan Timur Jauh yang sedang berupaya untuk merdeka. Dari penjualan ini ia kagum bisa mendapatkan dengan amat mudah kountungan sebesar satu juta dollar!

Antara 1953 sampai 1968, ia pun mem¬borong habis 4,5 juta unit senapan/pistol dan 500 juta amunisi dari stok Eropa. Dari situ uang sebesar 80 juta dollar mengalir deras ke pundi-pundinya tiap tahun. Jika semasa berkantor di CIA ia biasa berteman dengan para pejabat berjas rapi, selanjutnya di negara-negara dunia ketiga itu ia kian bergaul eras dengan para diktator bermuka garang.

Baginya, inilah sisi lain dari kehidupan. Dunia tak selamanya putih dan dunia pun tak akan selamanya diliputi perdamaian. Orang-orang seperti Cummings selalu diuntungkan dengan kata-kata kiasan: “Untuk damai siap-siaplah berperang!”. Dan, para broker senjata tabu benar bagaimana menjalankan profesi hitamnya di negara-negara yang biasa berperang. Betapa pun out of law, mereka selalu yakin aman menjolankan bisnis karena undang¬undang di negara-negara seperti itu hanya dipahami oleh sejumlah orang yang bisa dibayar.

Suka tak suka, negara-negara inilah yang sesungguhnya menghidupkan perputaran roda industri senjata dunia. Negara-negara ini pulalah yang sesungguhnya membuat Uni Soviet, AS, Inggris, Perancis bisa semakin maju dan kaya. Sementara senjata dirancang kian canggih, negara-negara inilah yang telah menjadi laboratorium maut yang memuaskan obsesi para perancang dan pabrik pembuatnya. Dalam edisi koleksi kali ini, misalnya, bisa kita simak bersama betapa Dassault-Perancis tersenyum bahagia mendapati jet tempur Mirage III buatannya kian sempuma setelah menjalani uji coba sungguhan bertempur melawan MiG-21 di langit Timur Tengah.

Di negara-negara seperti itu malah tak hanya tentara yang menguji coba senjata. setelah Perang Enam Hari usai dan perang-perang berikutnya berletupan, maka penduduk sipil akan menjadi tenaga laboran yang alamiah. Pengakuan Anthony Sampson yang pernah mengunjungi di Beirut, Lebanon, pada 1970-an bolehlah menjadi gambaran. Di sana, kata kolumnis ini, ribuan penduduk sipil biasa menenteng¬nenteng dan memberondongkan M-16, senapan mesin lain, bazoka, dan mortar dengan bebasnya. Dalam berbagai ukuran dan jenis, senjata rupanya merupakan komoditi paling laris. Benar-benar tak bisa dibedakan lagi, mana tentara, mana milisi, dan mana penduduk biasa.

Rentetan perang rupanya lambat laun akan mengubah format penduduk di sebuah negara dari yang semula antipati menjadi simpati terhadap bends-bends maut itu. Di Beirut dan kota-kota di Timur Tengah lainnya, suara desingan peluru selanjutnya tidak lagi bikin ciut. suara desingan peluru dan ban mesin telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sekah saja keduanya tak muncul, boleh jadi kehidupan di hari itu menjadi terasa sepi dan hening. Apa yang harus kita katakan tentang kota-kota atau negara-negara yang telah berubah menjadi laboratorium maut seperti ini? Bencana, hancurnya sebuah peradaban, atau realita yang lumrah saja?

Sumber: http://sejarahperang.wordpress.com/ 
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Setelah peristiwa 11 September terjadi, di internet beredar sebuah cerita menarik tentang uang kertas Dolar Amerika yang dipercayai telah meramalkan peristiwa tersebut. Benarkah uang kertas dolar Amerika yang telah didesain 450 tahun yang lalu mengetahui bencana tersebut akan terjadi? ataukah Peristiwa 11 September merupakan sebuah konspirasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat sendiri? Para pemercaya teori konspirasi beralasan bahwa uang kertas Dolar Amerika didesain oleh para anggota Freemansory dan iluminati yang merupakan sebuah perkumpulan rahasia yang dianggap paling bertanggung jawab dalam banyak peristiwa di dunia ini. Organisasi ini bertujuan menciptakan sebuah tatanan dunia baru. Lihatlah gambar-gambar dibawah ini :

Kita mulai dari uang kertas 20 dolar :
 


Kemudian dilipat menjadi dua seperti dibawah ini:




Dilipat lagi…

Dan kemudian terlihat Pentagon yang terbakar mengeluarkan asap….


Untuk lebih jelasnya, lihatlah gambar berikut ini :

Sekarang hubungan antara 20 Dolar dengan WTC di New York :



Dan hasil lipatannya sekali lagi menunjukkan gambar serupa dengan menara kembar WTC yang mengeluarkan asap.


Sekali lagi, gambar dibawah ini menunjukkan lebih jelas…

Masih uang 20 dolar. Apabila dilipat dengan cara seperti di bawah ini, maka muncul nama OSAMA.


Sekarang uang kertas 5 dolar. Dilipat seperti tadi, dan muncul gambar yang menunjukkan menara WTC sebelum dan sesudah ditabrak pesawat.


Lihat uang 100 dolar berikut ini :

50 dolar…..gambar yang menunjukkan saat bangunannya runtuh….

Apakah peristiwa 11 September sudah diramalkan oleh uang kertas ini ? ataukah hanyalah sebuah kebetulan. Paling tidak ini adalah sebuah Origami yang cerdas.

Sumber: http://xfile-enigma.blogspot.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Ini peringatan bagi yang sering bepergian dengan pesawat AS.Jangan sekali-kali anda membuat kekonyolan karena bisa-bisa anda disangka teroris dan mendekam di Guantanamo.

Seperti yang terjadi pada seorang Diplomat muda berumur 27 tahun asal Qatar. Al-Modadi nama diplomat itu menimbulkan kecurigaan setelah menyelinap ke kamar kecil di pesawat untuk merokok. Asap dilaporkan keluar dari celah  yang ada. Ketika petugas keamanan menanyainya, dengan bercanda dia berkata sedang berusaha menyulut sepatunya. Kontan, orang Amerika yang paranoid langsung membekuknya. Pilot segera mengumumkan keadaan darurat, dan tak lama dua jet temput F-16 langsung mengawal pesawat hingga mendarat di Denver.

Beruntung Al-Modadi seorang diplomat yang memiliki kekebalan hukum. Meskipun menurut UU di AS merokok di toilet pesawat merupakan pelanggaran hukum federal, dia bisa melenggang bebas setelah diperiksa.

Menurut keterangan Alison Bradley, seorang public relations yang disewa Kedubes Qatar, Al-Modadi dalam perjalanan untuk mengunjungi Ali Al-Marri, seorang warga negara Qatar yang ditangkap setelah peristiwa 9/11. Al-Marri harus menjalani hukuman penjara delapan tahun, setelah menyatakan diri bersalah, atas tuduhan menjadi agen yang meneliti gas-gas beracun dan merencanakan serangan di dunia maya.

Sumber: Hidayatullah
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Tentang peperangan yang telah mewarnai sejarah dunia dan peradaban manusia di berbagai negara, termasuk Perang Yom Kippur, Chris Hedges – seorang jurnalis as untuk harian The New York Times, pernah mengungkap sebuah pandangan pribadi yang cukup menarik untuk disimak. Katanya, “It (war) can gives us lurpose, meaning, and reason for living.”

Perang yang untuk kebanyakan orang hanya menciptakan kehancuran dan pembunuhan. Lantas apa maksud dari kata¬kata Hedges itu?

Kata-kata yang dimuat dalam buku karya Hedges yang berjudul War Is a Force That Gives Us Meaning (2002) itu yang pasti tak sembarang dirangkai. Kata-kata itu muncul setelah is melihat dan menyimak kerasnya perjuangan hidup dalam peperangan di Serbia, Bosnia, Teluk, Timur Tengah, Amerika Latin, dan sejumlah negara di Afrika Selatan. Sebuah penjelajahan sekaligus petualangan yang kemudian membuahkan padanya penghargaan Pulitzer Prize for Explanatory Reporting (2002 ) dan Amnensty International Global Award for Human Rights Jurnalism ,2002).

Setelah mengikuti kisah Perang Enam Hari (1967) dan kini Perang Yom Kippur 1973) lewat Edisi Koleksi Angkasa, kite boleh jadi bisa memahami makna dari kata-kata Chris Hedges itu. Bahwa, rakyat Israel, Mesir, Suriah, dan negara-negara Arab lainnya yang telah puluhan tahun terlibat dalam pertikaian tampaknya memang telah beroleh pengertian akan guna, arti, dan alasan hidup mereka. Betapa pun perang hanya menciptakan kerusakan dan pembunuhan.


Perang Yom Kippur sendiri bisa dibilang titik kulminasi dari upaya keras mereka dalam mempertentangkan keyakinan atas jati diridan wilayah yang mereka tempati. Bangsa-bangsa Arab yakin bahwa merekalah pemilik yang sah dari tanah yang kini diduduki Israel. sementara orang¬orang Yahudi di Israel juga yakin bahwa merekalah pewaris yang sebenarnya dari wilayah di sebelah barat Sungai Yordan itu.

Perang Yom Kippur adalah puncak dari serangkaian perang dan pertikaian yang telah dimulai sejak tahun 1920-an. Sebelum itu mereka sudah bertempur dalam Perang Enam Hari pada 1967, War of Attrition pada 1970, Perang di Sinai pada 1956, dan perang di sekitar proklamasi Israel antara 1947 dan 1949. Rangkaian perang inilah yang kemudian lazim disebut Perang Arab-Israel.

Pertikaian berawal dari kebimbangan pemerintah Inggris dalam membagi wilayah Palestine yang dihibahkan Kekaisaran Ottoman, Turki. Alih-alih demi pembagian yang adil, pada 1923 Inggris menyerahkan 75% dari wilayah itu kepada warga Arab Palestina, sementara sisanya untuk bangsa Yahudi yang telah jauh hen melobi perdana menteri Inggris di London. Arab Palestine beroleh wilayah di sebelah timur Sungai Yordan, sementara orang¬orang Yahudi mendapat wilayah yang terhampar di sebelah barat Sungai Yordan. Pembagian seperti ini ternyata tak memuaskan orang-orang Arab. Mereka berpendirian, seluruh wilayah adalah milik mereka dan orang-orang Yahudi tak berhak atau secuilpun wilayah tersebut.

Berdirinya negara Israel yang diproklamasikan pare imigran Yahudi di wilayah sebelah barat Sungai Yordan tak ayal berbuntut pertikaian. Apalagi karena di wilayah yang same juga mukim sekelompok orang-orang Arab Palestine. Permasalahan inilah yang kemudian memicu Perang Arab Israel dan melahirkan Organisasi Pembebasan Palestine (PLO) beserta seluruh organisasi perlawanannya.

Perang menjadi berkepanjangan karena pada kenyataannya mcnghadapi Israel tak semudah membalik telapak tangan. Meski Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan Irak secara geografis telah mengepung negeri kecil ini, toh diperlukan kekuatan besar untuk menaklukkannya. Perang demi perang pun ikut memaksa masyarakat yang tinggal di wilayah pertikaian menyusaikan diri serta memahami setiap kegetiran yang mewarnainya.

Meski perang hanya menciptakan kehancuran, tetapi perang telah menyodorkan mereka harapan untuk merengkuh hidup yang lebih baik. Meski perang telah membunuh saudara-saudara mereka, tetapi perang telah mengobarkan semangat untuk beroleh kemenangan yang dahsyat. Meski perang telah mencerai¬beraikan mereka, tetapi perang juga telah mempererat kebersamaan di antara mereka.

Demikianlah di antara desing peluru yang tak berkesudahan, ironisnya perang telah memberikan mereka manfaat, arti, dan alasan untuk hidup itu sendiri. Untuk kite yang hidup di negara-negara yen dari peperangan, perjalanan hidup s ini memang tidak lazim. Tetapi bagi masyarakat di negara-negara yang kerap dilanda peperangan, hanya perjalanan seperti itulah yang diyakini bisa mengantar kearah standar hidup yang lebih baik dan berarti.

“Tragically, war is sometimes the most powerfull way in human society to achieve meaning…,” tulis Chris Hedges miris.

Demikianlah, bisa dimengerti  mengapa hati orang-orang Arab lain remuk-redam tatkala mendapati Anwar Sadat, selaku arsitek Perang Yom Kippur, justru memilih jalan damai dengan Israel. Perang Yom Kippur boleh jadi telah menjadi titik kulminasi dari rangkaian Perang Arab Israel. Tetapi perdamaian Mesir-Israel sepertinya bukanlah akhir atau solusi dari berbagai persoalan yang mendasari rangkaian peperangan yang amat melelahkan itu.

Untuk itu, benar apa yang dikatakan Plato. “Only the dead have seen the end of war.” Hanya orang matilah yang dapat merasakan akhir dari peperangan.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Militer Amerika Serikat menemukan “cadangan mineral yang belum tersentuh senilai US$ 1 triliyun” atau lebih dari Rp 9000 triliun di Afghanistan. Laporan ini ditempatkan New York Times di halaman utama edisi Senin.

Penemuan ini, menurut Yahoo! News, Selasa 15 Juni 2010, hampir seperti petualangan Indiana Jones di film: Geolog-geolog Afghanistan menjaga survei geologis yang dulu dilakukan Uni Soviet menunjukkan cadangan tembaga, lithium, besi dan emas berharga miliaran dolar.

Menurut New York Times, survei ini dikumpulkan pada tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Pentagon kemudian mempelajari “penerjemahan data teknis untuk mengukur nilai ekonomi potensial dari cadangan mineral itu.” Dan ditemukanlah angka Rp 9000 triliun.

John Cook, penulis untuk Yahoo!, mempertanyakan mengapa data ini keluar pada bersamaan. Menurutnya, ini adalah upaya Karzai memperpanjang campur tangan Amerika Serikat di negerinya.

“Akan lebih mudah membayangkan sebuah akhir yang demokratis dan stabil untuk Afghanistan ketika Anda akan mendapatkan mineral miliaran dolar untuk dimainkan,” ujar Cook.

Cadangan mineral ini menjadi cara terakhir Afghanistan mendapatkan bantuan Amerika karena Presiden AS sebelumnya, George W Bush, menyatakan tak akan mengembangkan penambangan minyak di Afghanistan karena khawatir ongkosnya besar. Sekarang pertanyaannya adalah, siapa yang akan diuntungkan dari cadangan mineral tembaga dan emas ini?

Sumber: http://www.divineperformance.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Takala Perang Enam Hari berakhri pada 10 Juni 1967, maka Israel sebagai pemenang mengusai wilayah yang luasnya empat kali dari luas wilahnya. Pamor dan posisinya melonjak, sementara Negara-negara Arab harus menanggung akibat sebagi pihak yang kalah. Sudah kehilangan wilayah, merekea pun harus menanggung malu serta terkuras kekuatan militer maupun ekonominya. Dari posisi tawarnya yang kini jauh lebih kuat, Israel beranggapan dan bahkan yakin, bahwa akhirnya dia akan memperoleh kedamaian. Karena berangkat dari kekuatannay itu, Tel Aviv percaya akan mampu menekan Negara-negara Arab dalam perundingan perdamian. Israel pun sudah bermimpi bahwa kekerasan dan perang-perang yang selalu mewarnai sejarahnya, segera akan berakhir.


Namun apa hendak dikata, hanya tiga minggu setelah perang 5-10 Juni ’67 itu usai, ternyata pecah insiden serius di terusan Suez, Qanat As-Suways. Tembakan pertama dilepaskan pada 1 Juli ketika sepasukan Mesir menyerang patroli Israel di tepian kanal tersebut. Ini adalah awal dari apa yang akan dikenal sebagai The War of Attrition, peperangan berlama¬lama yang bertujuan saling menguras kekuatan dan nyali musuh. Hal inilah yang bakal membuyarkan impian Israel, karena perang ternyata berlangsung terus-menerus hingga tercapainya gencatan senjata pada Agustus 1970, untuk kemudian disusul dengan perang besar Yom Kippur tahun 1973.


Setelah Perang Enam Hari berakhir, maka posisi pasukan Mesir yang terusir dari Semenanjung Sinai kini bertahan di sepanjang Terusan Suez di tepian baratnya, sedangkan Israel menempatkan pasukannya di tepian timur Suez. Mereka saling berhadapan, hanya dibatasi oleh ialan air sepanjang 168 km yang ditutup sejak Perang Enam Hari. Sesudah insiden 1 Juli, Israel menyatakan garis gencatan senjata antara kedua pihak ditarik di tengah-tengah kanal tersebut. Untuk menguji apakah Mesir menyepakati rumusan itu, maka Israel pada 14 juli mencoba menurunkan perahu-perahu AL di tepian kanal yang dikuasainya di dekat Kantara.

 Ilustrasi Pasukan Mesir Menyeberang Terusan Suez

Tetapi yang terjadi, Mesir menganggap itu sebagai provokasi dan menembakinya, yang langsung berkembang menjadi pertempuran hebat melibatkan artileri dan Pesawat terbang pun dilibatkan dalam pertempuran udara yang seru di atas Suez. Beberapa pesawat MiG-17 Mesir tertembak jatuh. Sejumlah Israel pun tewas dan terluka dalam pertempuran ini. Sejak saat itu Israel tidak coba-coba melibatkan kapal AL-nya di perairan tersebut.

Menariknya, pada masa-masa tenang maka suasananya di seberang terusan tersebut seolah-seolah tidak terjadi apa-apa. Para prajurit kedua belah pihak bersantai di posisi masing-masing, berjemur atau memancing ikan. Bahkan tak jarang saling melambaikan tangan atau saling meledek dan bercanda sepertinya tidak bermusuhan. Sekalipun demikian, dari Kairo maupun Tel Aviv tetap tidak ada tanda-tanda untuk duduk bersama di meja perundingan. Harapan Israel bahwa kemenangannya dalam Perang Enam Hari segera disusul perdamaian pun semakin meredup.

Politik Nasser


EMPAT TIDAK-Meski kalah Perang Enam Hari, negara-negara Arab tetap keras dan teguh memusuhi Israel. Dalam sidang di Khartoum mereka menghasilkan resolusi "Tiga Tidak". Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser kemudian menambahinya dengan "Satu Tidak" dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.


Berlawanan dengan harapan Israel, meskipun mereka kalah dalam Perang Enam Hari, negara-negara Arab ternyata tetap keras dan teguh sikapnya dalam menolak serta memusuhi negara Yahudi tersebut. Bahkan mereka pada 1 September menyelenggarakan pertemuan puncak di ibukota Sudan, Khartoum, guna menggariskan sikap dan aksi bersama pasta Perang Enam Hari. Mereka menghasilkan resolusi “tiga tidak”, yang meliputi : tidak akan ada pengakuan terhadap, Israel, tidak akan ada perundingan dengan Israel, dan tidak akan ada perdamaian dengan Israel.

Dengan resolusi Khartoum tersebut, baik Israel maupun negara-negara Arab tidak berharap untuk tercapainya kesepakatan damai. Masing-masing lalu menyiapkan diri untuk konfrontasi besar selanjutnya. Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser kemudian di Kairo menambahkan “satu tidak” lagi, yaitu dalam memperjuangkan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina, tidak akan ada konsesi apa pun bagi Israel. la menegaskan, semua hak rakyat Palestine maupun milik Arab lainnya yang telah diambil paksa oleh Israel dengan kekuatan, hanya akan dapat dipulihkan melalui kekuatan pule. Tidak lebih dan tidak kurang. Nasser tidak berhenti pada pidato atau sekadar main retorika saja, namun berpikir dan bertindak dengan nyata. Sebagai pemimpin yang barn kalah perang, ia tentu berusaha mengembalikan kepercayaan rakyat Mesir dan dunia Arab selekasnya. Karena itu ia pun merumuskan kebijaksanaan kemiliteran Mesir, yang dibaginya menjadi tiga tahap untuk menekuk Israel.

Tahap pertama ia sebut sebagai “Rehabilitasi Pertahanan”, yang selanjutnya setelah tahap ini berhasil dicapai, maka menyusul tahapan “Pertahanan Ofensif”, dan terakhir adalah tahap “Pembebasan”.

Ia menyatakan, jika keadaan di sepanjang Terusan Suez saat itu tenang-tenang tanpa insiden, maka ini sifatnya hanyalah sementara saja. Karena begitu kondisinya baik dan tepat bagi Mesir, maka permusuhan pun akan diletupkan kembali. Kondisi tersebut terjadi pada bulan September itu juga, ketika Mesir menembaki kapal-kapal Israel yang hilir mudik di perairan yang dianggapnya sebagai wilayah kekuasaannya.

Insiden ini diduga dipicu oleh resolusi Khartoum serta keinginan Presiden Nasser untuk membuktikan bahwa ia besar-besar berpegang pada garis politik tersebut. Insiden ini pun dengan cepat meluas. Duel artileri yang seru pecah di sepanjang Terusan Suez sehingga kota-kota seperti Suez dan Ismailia tidak lupus dari sasaran meriam Israel. Akibatnya penduduk sipil banyak yang mengungsi.

PLO Semakin Aktif

Pupusnya impian Israel untuk mendapatkan anggukan damai dari negara¬negara Arab juga terasa di daerah tepi barat .
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Puncak dari tahap pertama penyebaran Taurus 09 Royal Navy adalah untuk menjadi latihan multinasional besar di dan di sekitar pantai Turki dengan nama EGEMEN. Termasuk pasukan Belanda dan Belgia operasi dari kapal Johan de Witt dan Rotterdam di bawah komando 40 Royal Komando, Marinir, operator pengintai Turki berdasarkan HMS Argyll, helikopter dari Komando Angkatan Helikopter, RAF Chinooks dan, tentu saja, 40 Komando sendiri. Kegiatan ini dirancang untuk menguji kemampuan tugas-kelompok untuk mempengaruhi tujuan darat.





Split seluruh Kelompok Tugas Amphibi, dengan kantor pusat dan Alpha Perusahaan onboard HMS Ocean, Charlie Perusahaan pada RFA Mounts Bay dan Delta Perusahaan dengan banyak Logistik Perusahaan pada RFA Lyme Bay, seluruh latihan itu dikendalikan dari HMS benteng. ( RoyalNavy )
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Dari hasil survei terbaru membuktikan bahwa warga Amerika semakin yakin jika presiden mereka Barrack Obama adalah seorang muslim. Nama lengkapnya, Barack Hussein Obama. Obama adalah anak Kristen dari seorang ayah Muslim Kenya dan seorang ibu asal Kansas. Dari usia 6 sampai 10 tahun, Obama tinggal di mayoritas Muslim Indonesia bersama ibu dan ayah tiri Indonesianya.

Hampir satu dari lima orang, atau 18 persen, mengatakan bahwa mereka pikir Obama adalah seorang Muslim, dan naik dari 11 persen dari hasil sebelumnya pada Maret 2009, menurut jajak pendapat yang dirilis Kamis kemarin (18/8). Proporsi yang benar mengatakan dia adalah seorang Kristen menjadi hanya sekitar 34 persen.

Bagian terbesar masyarakat, sekitar 43 persen, mengatakan mereka tidak tahu agamanya Obama, meningkat dari 34 persen yang mengatakan sebelumnya bahwa pada awal 2009.

Survei yang dilakukan oleh Pew Research Center dan afiliasinya Pew Forum on Religion & Public Life, didasarkan pada wawancara yang dilakukan sebelum kontroversi tentang apakah umat Islam harus diizinkan untuk membangun sebuah masjid dekat lokasi World Trade Center.

Obama telah mengatakan ia percaya umat Islam berhak untuk membangun Islamic Center di sana, meskipun ia juga mengatakan dia tidak akan mengambil posisi apakah mereka benar-benar harus membangunnya.

Dalam jajak pendapat terpisah oleh majalah Time yang dilakukan Senin dan Selasa lalu – setelah komentar Obama tentang masjid ground zero – 24 persen mengatakan mereka mengira ia adalah seorang Muslim, 47 persen mengatakan mereka mengira ia adalah Kristen dan 24 persen tidak tahu atau tidak merespon.

Selain itu, 61 persen menentang pembangunan Islamic Center dekat lokasi Trade Center dan 26 persen mengatakan mereka menginginkan hal itu.

Jajak pendapat Pew menemukan bahwa sekitar tiga dalam 10 dari saingan politik sengit Obama, dari kubu Partai Republik dan konservatif, mengatakan dia adalah seorang Muslim.

Dan keyakinan itu meningkat secara signifikan dari tahun lalu dan jauh lebih tinggi dari keyakinan kubu Demokrat dan liberal yang mengatakan hal yang sama.

Bahkan di antara para pendukungnya, sejumlah besar yang mengatakan dia adalah seorang Kristen telah jatuh sejak 2009, dengan hanya 43 persen warga kulit hitam dan 46 persen dari Demokrat mengatakan dia adalah Kristen.

Di antara kalangan independen, 18 persen mengatakan Obama adalah Muslim – meningkat dari 10 persen tahun lalu.

Andrew Kohut, direktur Pew Research Center, mengatakan kebingungan sebagian kalangan mencerminkan “intensifikasi dari pandangan negatif tentang Obama di antara pengkritiknya.”

Para pejabat Gedung Putih tidak memberikan komentar terhadap hasil survei, tetapi mereka meminta Pendeta Kirbyjon Caldwell dari Houston untuk memanggil The Associated Press.

Caldwell, yang menyatakan ia telah mengenal Obama selama bertahun-tahun, mengatakan presiden Obama adalah seorang Kristen yang berdoa setiap hari.

Enam dari 10 orang mengatakan Obama adalah seorang Muslim, mengatakan mereka mendapat informasi dari media, dengan porsi terbesar – 16 persen. Sebelas persen mengatakan mereka belajar dari perilaku dan kata-kata Obama.

Meskipun kebingungan tentang agama Obama, ada dukungan penting untuk bagaimana ia menggunakannya untuk membuat keputusan. Akan tetapi terlepas dari semua itu memunculkan sebuah fenomena baru yang membuat semakin banyak orang yang bingung tentang agama yang sebenarnya yang ia anut.

sumber : http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Lauren Booth telah memeluk Islam. Ia masuk Islam setelah mengunjungi makam Fatima al-Masoumeh di kota Qom, Iran.

“Di hari saya masuk Islam, itu adalah malam Selasa. Saya duduk dan merasa ini seperti suntikan morfin spiritual. Saya merasa mendapatkan kebahagiaan  mutlak dan sukacita,” ujar Lauren pada The Mail.

Lauren Booth 43 tahun adalah seorang penyiar dan wartawan. Adik dari Cherie Blair (istrinya mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair). Sekarang, setiap kali meninggalkan rumahnya, ia selalu memakai jilbab dan mulai menjaga shalat lima waktu serta mengunjungi masjid setempat.

Lauren mengatakan, sekarang saya tidak makan babi dan saya membaca al-Qur’an setiap hari. Bacaan al-Qur’an saya sudah sampai halaman 60. Saya juga sudah 45 hari tidak minum alkohol, ini adalah periode terpanjang dalam 25 tahun.

Lauren menambahkan, yang  aneh adalah sejak saya kuat memutuskan untuk tidak menyentuh alkohol maka sampai sekarang. Alhamdulillah, sedikitpun saya tidak pernah menginginkannya lagi. “Padahal, aku adalah seseorang yang sebelumnya selalu mendambakan segelas anggur setiap dua hari,” tandasnya.

Lauren Booth yang bekerja untuk Iran’s English Language Press TV News Network, memutuskan  memeluk Islam enam minggu lalu setelah kembali ke Inggris. Lauren tidak menolak kemungkinan mengenakan Burqa dan berkata. “Siapa yang bisa tahu perjalanan ruhani saya akan membawa saya ke arah mana?”

Lauren menceritakan pengalamannya di Iran, yang sebelumnya telah menghabiskan banyak waktu, bekerja di Palestina, dan selalu terkesan dengan kekuatan Islam, dan Islam juga selalu memberikannya ketenangan.

Dia pergi ke Gaza  pada Agustus 2008 bersama 46 aktivis untuk menyoroti blokade Israel di wilayah itu. Ia ditolak masuk  Israel dan Mesir. Dalam sebuah surat yang sudah dipublikasikan, ia menulis pada Tony Blair pengalamannya selama kunjungan ke Iran bulan lalu.

Lauren menyatakan, harapannya bahwa mantan politisi Partai Buruh akan mengubah anggapan tentang Islam. “Pandangan dunia Anda, Muslim adalah orang gila, buruk, berbahaya untuk dipelajari,” protesnya.

Ia juga pernah menulis dalam surat, meminta Blair (yang ketika itu masih menjabat Pendana Menteri Inggris) untuk mengakui Hari Quds Internasional. Yaitu, acara tahunan pada hari Jumat terakhir pada bulan suci Ramadhan, hari ketika kaum Muslimin menyatakan solidaritasnya untuk rakyat Palestina dan memprotes pendudukan Israil di al-Quds, Yerusalem. (Daily Jang)
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments