Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Setelah menaklukan Thebes, Thersandros, putra Polineikes, menjadi raja baru di Thebes. Thersandros menikahi Demonassa, putra Amfiaraos. Mereka menjadi orang tua Tisamenos. Thersandros ikut serta dalam Perang Troya dan memimpin lima puluh kapal dari Thebes. Dia dibunuh oleh Telefos, putra Herakles, di Misia. Setelah dia mati, armada Thebes menjadi tak punya pemimpin. Akhirnya Peneleus, pemimpin dari Boiotia mengambil alih kepemimpinan armada Thebes di Troya. Seusai Perang Troya, Tisamenos menggantikan ayahnya sebagai raja Thebes.

Dengan meninggalnya Adrastos dan putranya dalam Perang Argos-Thebes II, akhirnya Kianippos, cucu Adrastos, menjadi raja Argos. Diomedes, Sthenelos dan Eurialos, ikut serta dalam Perang Troya, dengan Diomedes menjadi pemimpin armada Argos dan Sthenelos serta Eurialos menjadi letnannya. Mereka membawa delapan puluh kapal dari Argos. Seusai Perang Troya, ketiganya berhasil pulang dengan selamat.

Setelah Kianippos meninggal tanpa anak, rakyat Argos kemudian memutuskan bahwa Sthenelos lebih berhak menjadi raja Argos dari pada Diomedes. Maka tahta kerajaan Argos diberikan pada Sthenelos atau putranya, Kilarabes. Diomedes diusir dari Argos, karena istrinya berselingkuh dengan Kometes. Diomedes lalu bermigrasi ke Italia selatan.

Diomedes, raja Argos - patung karya Kresilas dari tahun 430 SM. Glyptothek, München.

Alkmaion, yang memimpin Epigoni pada perang kedua, mengirim harta rampasan perangnya ke Delfi. Dia menjadikan Manto, putri Teiresias, sebagai selirnya. Dari hubungannya dengan Manto, Alkmaion memiliki putra yang dia namai sesuai nama saudaranya, Amfilokhos. Amfilokhos putra Alkmaion menjadi peramal seperti kakeknya.

Sesuai amanat ayahnya, Alkmaion membunuh ibunya, Erifile. Karena telah membunuh anggota keluarganya, Alkmaion pun dikejar-kejar oleh para Erinya, dewi angkara murka. Alkmaioan ditimpa kegilaan oleh para Erinya dan harus mengembara selama bertahun-tahun sebelum akhirnya disucikan di Psofis, Arkadia. Di sana dia juga menikahi Arsinoe, putri raja Psofis. Alkmaion menjadi ayah Klitios. Namun ternyata dia masih dikejar-kejar oleh para Erinya.

Dia kemudian disucikan oleh Akhelous sang dewa sungai dan dinikahkan dengan putri Akhelous, Kallirhoe. Mereka memiliki anak kembar, Akarnan dan Amfoteros. Para Erinya akhirnya berhenti menghukumnya. Akan tetapi setelah bebas dari para Erinya, Alkmaion malah dibunuh oleh kakak iparnya, atas suruhan mertuanya di Arkadia, Fegeus.

Ketika mengetahui bahwa suaminya telah dibunuh, Kallirhoe marah dan kemudian berdoa pada para dewa supaya kedua putranya tumbuh menjadi pria dewasa dalam satu malam. Doanya dikabulkan dan mereka bertiga pun pergi ke Arkadia untuk membalaskan kematian Alkmaion. Mereka membunuh Fegeus dan semua putranya.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pada saat pemakaman para pahlawan Argos, putra-putra mereka berikrar untuk membalaskan kematian ayah-ayah mereka. Mereka bersumpah bahwa mereka suatu hari akan menaklukan Thebes. Dari tujuh pahlawan Argos yang berangkat pada perang pertama, hanya raja Adrastos yang berhasil selamat.

Adrastos memiliki putra bernama Aigialios, sementara putra Amfiaraos adalah Alkmaion dan Amfilokhos. Para pahalwan lainnya hanya memiliki satu putra kecuali Eteoklus yang tidak memiliki anak. Putra Mekisteus adalah Eurialos; putra Kapaneus adalah Sthenelos; putra Hippomedon adalah Polidoros; dan putra Parthenopaios adalah Promakhos. Putra Polineikes adalah Thersandros, sedangkan putra Tideus adalah Diomedes.

Para putra pahlawan Argos ini kemudian dikenal sebagai Epigoni (Lahir-Kemudian).

Putra Amfiaraos, Alkmaion, menjadi pemimpin pasukan Argos sesuai nasehat dari orakel Delfi. Raja Adrastos yang sudah tua juga memutuskan untuk kembali ikut berperang ke Thebes bersama Epigoni.

Amfiaraos pernah mengamanatkan kepada para putranya untuk tidak hanya mengalahkan Thebes tetapi juga membunuh ibu mereka (istri Amfiaraos), yang telah menyebabkan Amfiaraos harus ikut berperang. Kedua putra Amfiaraos, Alkmaion dan Amfilokhos, pada awalnya tidak mau membunuh ibu mereka. Namun ibu mereka kembali menerima suap, kali ini dari Thersandros putra Polineikes, maka Alkmaion dan Amfilokhos pun melaksanakan amanat ayah mereka.

Amfiaraos

Sepuluh tahun setelah perang Argos-Thebes I, pasukan Argos kembali beriringan menuju Thebes. Diramalkan bahwa Adrastos, sebagai yang terakhir dari tujuh pahalwan Thebes, akan meninggal dalam perang ini.

Pertempuran pun terjadi. Laodamas, putra Eteokles dan raja Thebes, membunuh Aigialios, putra satu-satunya Adrastos. Mengetahui putranya mati, Adrastos merasa sangat berduka dan kemudian ikut mati. Dengan matinya Adrastos, pasukan Argos mengamuk dan mengacak-acak pasukan Thebes. Sebagian besar rakyat Thebes melarikan diri ke Illyria. Sementara Laodamas juga ikut kabur, walaupun beberapa pendapat mengatakan bahwa dia dibunuh oleh Epigoni. Di antara yang terbunuh ketika sedang berusaha kabur, adalah Teireisias sang peramal.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Antigone adalah putri Oidipus dan Iokaste. Dia menemani ayahnya dalam pengasingan hingga ayahnya meninggal di Kolonos. Ketika mengetahui bahwa kedua saudaranya telah meninggal, Antigone dan Ismene sangat berduka. Setelah perang, Kreon menjadi raja Thebes. Dia memberi pemakaman yang layak untuk Eteokles namun dia menyatakan bahwa Polineikes dan para pejuang Argos tidak boleh dimakamkan dengan layak karena mereka telah lancang menyerang Thebes. Kreon ingin mayat mereka dimakan oleh anjing dan burung hering.

Jenazah Polineieks dan Eteokles dibawa seusai Pertempuran Thebes.

Antigone meminta pada Kreon, yang merupakan pamannya, supaya mayat Polineikes boleh dimakamkan. Namun Kreon, yang kehilangan putra keduanya dalam perang, tetap keras kepala dan menolak permintaan Antigone. Bahkan Kreon mengancam hukuman mati pada orang yang berani memakamkan Polineikes atau para pemimpin Argos.

Meskipun diancam hukuman mati, Antigone tetap nekat untuk memakamkan saudaranya. Secara diam-diam Antigone mendatangi mayat Polineikes dan menguburkannya, sementara Ismene tidak ikut membantu karena terlalu takut. Dalam usahanya, Antigone dipergoki oleh anak buah Kreon dan kemudian dibawa ke hadapan Kreon. Sebagai hukumannya, Kreon memrintahkan bahwa Antogone harus dikubur hidup-hidup.

Putra ketiga Kreon, Haimon, ternyata mencintai Antigone. Haimon mendatangi kuburan Antigone dan bunuh diri di sana. Euridike, istri Kreon, mendengar kabar kematian putranya dan merasa sangat berduka. Euridike mengutuk suaminya sebelum akhirnya bunuh diri juga.

Adrastos, satu-satunya pemimpin Argos yang selamat, mencari pertolongan ke kota Athena. Di sana dia memohon pada Theseus, raja Athena, untuk membantu mengambil kembali jenazah para pemimpin Argos yang tertinggal di Thebes. Theseus setuju.

Pada awalnya, kota Athena meminta pada Thebes untuk mengembalikan jenazah-jenazah itu secara sukarela, namun Thebes tidak mau. Akibatnya Theseus memimpin pasukan Athena menyerang Thebes. Theseus tidak menjajah Thebes atau memperbudak penduduknya. Tujuan satu-satunya hanyalah mengambil jenazah para pemimpin Argos.

Adrastos kembali ke Argos dengan membawa jenazah rekan-rekannya. Pada upacara pemakaman, ketika jenzah para pemimpin Argos mulai dibakar, Evadne (istri Kapaneus) ikut melemparkan dirinya ke tumupukan kayu yang sedang terbakar.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pasukan Argos berhenti sejenak di Nemeia untuk mencari air. Di sana mereka bertemu seorang pengasuh dan bayi bernama Ofeltes. Pengasuh tersebut meninggalkan bayinya sebentar untuk menunjukkan letak mata air pada pasukan Argos. Pada saat itulah datang seekor ular berbisa dan menggigit sang bayi sampai mati. Amfiaraos melihat kejadian ini sebagai pertanda buruk bagi ekspedisi mereka. Pasukan Argos lalu melaksanakan pesta olahraga untuk memperingati pemakaman sang bayi dan di kemudian hari dikenal sebagai Pesta Olahraga Nemeia.

Ketika mereka tiba di Thebes, Adrastos mengirim Tideus ke dalam kota sebagai duta. Tideus meminta Eteokles untuk menyerah dan menantang para prajurit Thebes untuk berduel satu lawan satu. Para prajurit Thebes pun maju satu persatu dan Tideus menghabisi mereka. Eteokles kemudian menyuruh lima puluh prajurit untuk menyerang Tideus di luar kota Thebes. Tideus membunuh mereka semua kecuali Maion, yang disuruhnya untuk memberitahu raja apa yang terjadi.

Di Thebes, Teiresias sang peramal memberitahu bahwa Thebes akan kalah kecuali Menoikios putra Kreon mengorbankan dirinya untuk dewa Ares. Kreon tidak mau putranya dikorbankan dan melarang siapapun mengurbankan Menoikios. Namun Menoikios sadar diri, dia mendengar ramalan dan mengorbankan dirinya sendiri supaya Thebes bisa menang.

Dan perang pun dimulai. Ketujuh pemimpin Argos menyerang tiap-tiap dari tujuh gerbang Thebes. Tetapi pertahanan tiap gerbang dipimpin oleh pahlawan Thebes. Astakos, seorang bangsawan Thebes, memiliki empat putra dan kesemuanya tidak kalah hebat dibandingkan para pahlawan Argos. Keempat putra Astakos antara lain Amfidokos (Asfodikos), Ismaros, Leades, dan Melanippos. Selain mereka, ada juga Perklimenos, putra Poseidon.

Suasana pertempuran antara prajurit Argos melawan Thebes .

Kapaneus adalah yang pertama berhasil menerobos tembok pertahanan Thebes. Namun dia malah menyombong bahwa Zeus sekalipun tidak bisa mencegahnya menaklukan Thebes, karena kesombongannya, Zeus langsung membunuh Kapaneus dengan petirnya. Di bagian Thebes lainnya, Melanippos berhasil mmebunuh Mekisteus, sedangkan Hippomedon ditewaskan oleh Ismaros, dan Eteklus dibunuh oleh Leades atau oleh saudaranya Megarios. Sementara Parthenopaios dibunuh oleh Periklimenos atau Amfidokos.



Kapaneus memanjat dinding kota Thebes.


Tideus berhasil membunuh Melanippos, namun dia juga terluka parah dalam usahanya. Tadinya Athena hendak menyelamatkannya dan menjadikannya abadi karena Tideus adalah kesayangan Athena, namun Amfiaraos menipu Tideus dan berkata bahwa luka Tideus akan sembuh bila Tideus memakan otak Melanippos, dan Tideus menurut pada kata-kata Amfiaraos. Tidak lama kemudian Athena tiba dengan membawa obat dan dia kaget ketika melihat Tideus sedang malahap otak Melanippos. Athena merasa jijik dan membiarkan Tideus mati.

Periklimenos mengejar Amfiaraos, masing-masing menggunakan kereta perang. Zeus melihat bahwa Periklimenos hendak melemparkan tombaknya ke punggung Amfiaraos. Karena Amfiaraos adalah peramal kesayangannya, Zeus pun menolong Amfiaraos. Zeus membuat bumi terbuka dan menelan Amfiaraos beserta kereta perangnya.



Polineikes dan Eteokles saling bunuh.


Polineikes dan Eteokles berhadapan satu lawan satu. Dalam duel ini, mereka saling membunuh dan keduanya mati. Pada akhirnya pasukan Argos dikalahkan, dan satu-satunya pemimpin Argos yang selamat adalah Adrastos. Dia berhasil kabur karena menunggang Arion, kuda yang sangat cepat. Adrastos lalu kabur ke kota Athena.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Setelah mengetahui bahwa dirinya telah membunuh ayahnya dan menikahi ibunya sendiri, Oidipus menjadi frustasi. Dia membutakan matanya sendiri, melepaskan jabatannya sebagai raja Thebes, dan memilih untuk hidup dalam pengasingan. Dia ditemani oleh kedua putrinya, Antigone dan Ismene. Antigone berperan sebagai pemandu jalan bagi ayahnya, sedangkan Ismene mengabarkan pada mereka jika ada berita penting di kota asal mereka, Thebes.

Sementara kedua putra Oidipus, yakni Eteokles dam Polineikes, lebih tertarik pada kekuasaan sebagai raja Thebes. Rakyat Thebes lalu memutuskan bahwa mereka berdua akan menjadi raja Thebes bergantian setiap tahun. Eteokles yang menjadi raja pada tahun pertama. Namun setelah satu tahun selesai, dia tidak mau menyerahkan tahtanya pada saudaranya. Eteokles ingin terus menjadi raja, maka dia pun mengusir Polineikes dari Thebes. Polineikes pergi ke Argos dan meminta bantuan pada raja Adrastos.

Di Argos

Polineikes pergi ke Argos, dan di sana dia bertemu dengan Tideus, putra Oineus raja Kalidon. Tideus juga diusir dari Kalidon oleh Agrios karena telah membunuh paman atau saudaranya.

Kedua pangeran yang terbuang itu kemudian berselisih dan saling berkelahi. Adrastos, raja Argos, mendengar keributan dan melihat ke luar. Dia lalu mengetahui bahwa ada dua pria yang sedang bertengkar, yang satu memakai perisai bergambar singa, sedangkan perisai yang satu lagi berhiaskan gambar babi liar. Perisai Polineikes bergambar singa untuk melambangkan Sphinx yang pernah meneror kota Thebes, sementara gambar babi pada perisai Tideus melambangkan Babi Liar Raksasa yang pernah menyerang Kalidon.

Adrastos dengan segera mengenali mereka karena dia diberitahu peramal bahwa kedua putrinya akan menikah dengan singa dan babi. Polineikes dan Tideus menjadi tamu yang dijamu dengan baik oleh Adrastos. Mereka dinikahkan dengan kedua putri Adrastos. Polineikes menikahi Argeia, yang memberinya seorang putra bernama Thersandros, sedangkan Tideus menikahi Deipile, yang kelak menjadi ibu Diomedes.

Adrastos berjanji akan mengembalikan mereka sebagai penguasa tahta di kerajaan masing-masing, dan untuk mengembalikan Poleinekes sebagai penguasa, Adrastos harus menaklukan Thebes. Yang menjadi masalah adalah bahwa kakak ipar Adrastos, yaitu Amfiaraos, yang merupakan seorang peramal, tidak mau ikut pergi ke Thebes karena dia tahu Argos tak akan menang dan hanya Adrastos yang akan pulang hidup-hidup.

Amfiaraos adalah putra Oikles dan Hipermnestra, dan merupakan keturunan dari salah satu peramal terhebat, Melampos. Amfiaraos ikut serta dalam pelayaran para Argonaut, dan dia adalah orang kedua yang berhasil melukai Babi Liar Raksasa dalam Perburuan Babi Liar Kalidon.

Adrastos dan Amfiaraos pernah berselisih sebelumnya, yang berakibat pada lepasnya tahta dari tangan Adrastos. Pada akhirnya Adrastos kembali menjadi raja, dan mereka membuat kesepakatan bahwa jika ada perbedaan pendapat lagi, keputusan akhirnya diputuskan oleh Erifile, saudari Adrastos dan istri Amfiaraos.

Supaya Euripile memihak Adrastos, Polineikes menyuapnya dengan memberi sebuah kalung peninggalan Harmonia yang dibuat oleh dewa Hefaistos. Kalung tersebut sebenarnya terkutuk dan akan membawa sial bagi pemiliknya. Euripile pun terbujuk dan memutuskan bahwa Argos harus menyerang Thebes. Amfiaraos tak punya pilihan selain ikut berperang, namun Amfiaraos terlebih dahulu meminta pada kedua putranya, Alkmeion dan Amfilokhos, untuk membalaskan kematiannya pada rakyat Thebes juga pada ibu mereka.

Ketujuh pahlawan Argos bersumpah untuk mengalahkan Thebes.

Adrastos dan Amfiaraos lalu mengumpulkan pasukan Argos. Lima pahlawan Argos juga ikut serta bersama mereka, yakni Mekisteus (saudara Adrastos), Kapaneus (putra Hipponous dan Astinome), Hippomedon (sepupu atau keponakan Adrastos), Eteoklus (putra Ifis), dan Parthenopaios (putra Atalanta atau Talaos, dan merupakan saudara Adrastos). Mereka inilah tujuh pemimpin pasukan Argos. Sementara Polineikes tentu saja sudah pasti ikut bergabung. Tideus juga setuju untuk ikut serta karena Adrastos berjanji akan membantunya menaklukan kembali Kalidon.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Athena dan Poseidon adalah dewa yang memihak Yunani sepanjang Perang Troya. Namun kegagalan para pemimpin Yunani dalam menghukum tindakan Aias yang telah menodai altar Athena, membuat armada Yunani harus menderita kerugian dari kemarahan para dewa. Athena meminta Poseidon menghukum armada Yunani, dan Poseidon pun mengirim badai yang menghancurkan kapal-kapal Yunani. Kapal Aias hancur namun dia masih selamat. Aias lalu memanjat ke sebuah batu karang dan menyombongkan diri bahwa dia tak bisa dibunuh bahkan oleh dewa sekalipun. Poseidon murka dan menghujamkan trisulanya pada batu karang tempat Aias berpijak. Karang tersebut terbelah dan Aias pun tenggelam ke dasar laut. Selain Aias, banyak juga para pemimpin Yunani lainnya yang mati dalam perjalanan pulang mereka.

Aias berdiri di atas batu karang dan menyombong terhadap para dewa.

Beberapa prajurit Lokris (anak buah Aias) berhasil selamat dan sampai di Lokris. Namun tiga tahun kemudian wabah penyakit melanda Lokris. Rakyat Lokris bertanya pada orakel dan diberitahu bahwa mereka diharuskan membawa sejumlah perawan Lokris ke Troya sebagai pendeta dan itu harus dilakukan selama seribu tahun. Undian dilakukan dan terpilihlah Piriboia dan Kleopatra sebagai gadis pertama yang dibawa ke Troya. Di sana, mereka bertugas menjaga kuil, hidup dalam kemiskinan, hanya mengenakan jubah, tidak mengenakan alas kaki, dan harus mencukur rambut mereka. Jika mereka mencoba kabur, mereka akan dibunuh. Mereka bertugas sampai mati. Setelah mati, gadis baru akan dikirimkan dari Lokris. Begitu seterusnya sampai waktu seribu tahun selesai.

Beberapa pemimpin Yunani berhasil menghindari badai dan kembali ke Yunani dengan selamat, sementara beberapa yang lainnya diusir dari rumah mereka atau pindah ke tempat lain seusai perang, dan mendirikan kota-kota baru di berbagai tempat di Asia Minor (Turki modern). Kapal-kapal yang selamat dari badai masih harus menghadapi bahaya lainnya. Nauplios, ayah Palamedes, ingin membalaskan kematian putranya, yang dihukum mati oleh para pemimpin Yunani.

Ketika armada Yunani yang tersisa mendekati pulau Euboia pada malam hari, Nauplios membakar daging babi di Gunung Kaferios. Pasukan Yunani berpikir bahwa ada pelabuhan yang aman di pulau tersebut. Ketika mereka hendak berlabuh ternyata kapal-kapal mereka malah menabrak batu-batu karang dan hancur. Banyak prajurit Yunani yang terbunuh, sebagian karena tenggelam, sebagian lainnya karena menghantam karang. Maka Nauplios pun dikenal sebagai Sang Penghancur Kapal.

Amarah Nauplios tidak berhenti sampai di situ. Ketika suami-suami mereka sedang berperang, Nauplios berhasil mengajak beberapa istri dari para pemimpin Yunani untuk berselingkuh dengan pria lain. Para pemimpin Yunani yang dikhianati antara lain Agamemnon, Idomenios, dan Diomedes. Para pemimpin Yunani ini berhasil sampai di rumah dengan selamat, namun kemudian mereka mengetahui bahwa istri-istri mereka telah bercinta dengan orang lain.

Setelah sampai di Argos, Diomedes mengetahui bahwa Kometes, putra dari temannya, Sthenelos, telah memiliki hubungan asmara dengan istrinya Aigialeia, putra Adrastos. Diomedes lalu diusir oleh Kometes ke luar wilayah Argos. Diomedes berpindah ke Italia selatan, menetap di Apulia dan mendirikan kota Argiria, yang kelak disebut Arpi.

Idomenios adalah raja Kreta dan salah satu pemimpin tertua di pasukan Yunani. Istrinya bernama Meda, yang kemudian berselingkuh dengan Leukos. Akibat dari berhubungan dengan Meda, Leukos berhasil menguasai sepuluh kota di Kreta. Setelah itu Leukos membunuh Meda dan putrinya Kleisthira, lalu Leukos mengusir Idomenios keluar dari Kreta. Seperti Diomedes, Idomenios juga pindah ke Italia dan menetap di Dataran Tinggi Sallentine.

Filoktetes, pemilik panah Herakles, juga pindah ke Italia. Pertama, dia pergi ke Campania, lalu bergerak ke selatan dan terlibat dalam perang menghadapai bangsa Lucania. Filoktetes pada akhirnya bermukim di dekat Croton, di sana dia mendirikan kota Crimissa.

Kalkhas sang peramal mengikuti para pemimpin bangsa Lapith, Polipoites dan Liontios, yang bermigrasi ke Kolofon di Asia Minor. Di sana mereka menemukan jasad Teiresias sang peramal buta dari Thessali, yang meninggal setelah Perang Epigoni. Untuk selanjutnya, mereka menetap di Kolofon.

Beberapa waktu kemudian, Kalkhas bertemu peramal lain bernama Mopsos, keturunan Teiresias. Kalkhas menantangnya beradu kemampuan meramal. Kalkhas bertanya pada Mopsos berapa daun yang ada di pohon ara, dan Mopsos menjawab dengan benar. Giliran Mopsos yang bertanya, dan Mopsos menanyakan berapa anak babi yang akan dilahirkan oleh seekor induk babi yang sedang hamil. Kalkhas menjawab delapan, namun ditolak oleh Mopsos yang berkata bahwa babi tersebut akan melahirkan sembilan anak babi jantan pada esok pagi. Keeseokan harinya, terbukti bahwa ramalan Mopsos akurat. Kalkhas pun mati akibat rasa frustasinya karena telah kalah. Kalkhas dikuburkan di Notion.

Sebelum meninggalkan Troya, para pemimpin Yunani melakukan pembagian budak. Hekabe, mantan ratu Troya, menjadi budak Odisseus. Dulu, sebelum Perang Troya dimulai, Priamos dan Hekabe menitipkan salah satu putra mereka, Polidoros, di Thrakia, yang ketika itu dipimpin oleh raja Polimestor. Dengan melakukannya, mereka berharap setidaknya ada putra mereka yang bakal tetap bertahan hidup setelah perang.

Dalam perjalanan pulang, Odisseus berhenti sebentar di Thrakia, dan Hekabe mengetahui bahwa raja Polimestor telah membunuh Polidoros demi uang. Hekabe marah dan membunuh Polimestor. Tindakan ini membuat para dewa murka sehingga Hekabe diubah menjadi seekor anjing.

Dalam versi lainnya, pasukan Yunani membebaskan Hekabe untuk diurus oleh Helenos. Hekabe dan Helenos lalu pergi ke Chersonese, dan entah bagaimana pada akhirnya Hekabe diubah menjadi seekor anjing. Selain itu, ada juga versi bahwa Apollo memindahkan Hekabe ke Likia.

Menelaos marah pada para dewa karena menjadikan perangnya sangat lama. Menelaos pun tidak memberikan korban sebelum meninggalkan Troya. Akibatnya Menelaos dan Helena harus terdampar selama tujuh tahun di Mesir. Di kemudian hari, setelah Menelaos dan Helena berhasil tiba di Sparta, Telemakhos, putra Odisseus, bertemu Menelaos dan Helena di Sparta. Telemakhos berusaha mencari tahu keberadaan ayahnya.

Saudara Menelaos, Agamemnon memperoleh Kassandra, putri Hekabe, sebagai budaknya. Agamemnon memberikan korban pada para dewa sebelum pergi dari Troya, sehingga kapal-kapalnya tidak hancur diterjang badai. Setelah sampai di Mikenai, Agamemnon dan Kassandra mati dibunuh oleh Klitaimnestra, istri Agamemnon, dan selingkuhannya, Aigisthos.

Klitaimnestra, dengan dibujuk oleh Aigisthos di belakangnya, hendak membunuh suaminya Agamemnon yang sedang tertidur.

Orestes, putra Agamemnon, membalaskan kematian ayahnya dengan cara membunuh Aigisthos dan ibunya sendiri Klitaimnestra. Karenanya, para Erinya (dewi angkara murka) mengejar-ngejarnya dan memberinya kegilaan. Setelah dibebaskan dari para Erinya, Orestes menjadi raja Mikenai dan Argos.

Andromakhe, janda Hektor, serta Helenos sang peramal menjadi budak Neoptelemos. Helenos menasihati Neoptelemos untuk melakukan perjalanan lewat darat. Dalam versi lainnya, Neoptelemos memperoleh nasihat ini dari ibunya, Thetis. Neoptelemos memperlakukan Andromakhe dan Helenos dengan cukup baik.

Ketika melewati Thrakia, Neoptelemos berperang dengan raja Harpalikos. Neoptelemos melukai sang raja, namun putri Harpalikos, Harpalike, adalah seorang petarung yang tangguh dan berhasil memukul mundur Neoptelemos.

Neoptolemos pergi ke Phthia, di sana Peleus, kakeknya, masih berkuasa. Helenos lalu menasihatinya untuk pergi ke barat laut Yunani. Di sana, Neoptelemos menjadi raja Epiros. Suatu hari Neoptelemos pergi ke Sparta untuk menikahi Hermione, putri Menelaos dan Helena, dan dia memerdekaan Helenos dan Andromakhe.

Akan tetapi, Orestes, putra Agamemnon dan Klitaimnestra, juga ingin mendapatkan Hermione. Orestes berhasil membujuk Hermione untuk menyingkirkan Neoptelemos. Orestes membunuh Neoptelemos lalu menikahi Hermione dan kemudian memerintah Sparta setelah kematian Menelaos.

Peleus kini telah kehilangan putra dan cucunya. Untungnya Peleus berhasil menyelamatkan cicitnya, Molossos dan Pergamos. Setelah dewasa, Molossos menjadi raja di Epiros bagian utara. Sementara Pergamos pindah ke Misisa bersama pengikutnya. Pergamos menaklukkan dan kemudian menetap di kota Teuthrania, yang dia ganti namanya menjadi Pergamon.

Sebagai salah satu pahlawan favorit Athena, Odisseus tetap saja harus menerima kemarahan para dewa. Odisseus tinggal di Troya agak lama untuk lebih dulu memberi korban pada para dewa sebelum berlayar pulang dengan dua belas kapalnya. Awalnya cuaca cukup bagus untuk perjalanan Odisseus, tetapi dia telah ditakdirkan memerlukan waktu sepuluh tahun untuk mencapai kediamannya di Ithaka.

Odisseus berlayar dengan cuaca yang cukup mendukung. Namun di tengah perjalananya, Odisseus membutakan mata Polifemos, seorang Kiklops putra Poseidon. Sang dewa laut marah dan membuat perjalanan pulang Odisseus menjadi sepuluh tahun. Odisseus banyak melakukan tindakan kepahlawanan dalam perjalannya namun dia juga kehilangan banyak kapal dan anak buahnya.

Polifemos dan Odisseus.

Di Ithaka, sebelum dia bisa bersama kembali dengan istrinya yang tercinta Penelope dan putranya Telemakhos, Odisseus harus terlebih dahulu mengalahkan dan membunuh para pria yang ingin menikahi Penelope.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Mental pasukan Yunani semakin terpuruk setelah kematian dua prajurit terhebat mereka. Sementara kota Troya masih tak punya celah untuk ditembus. Kalkhas sang peramal memberitahu pasukan Yunani bahwa Troya tidak akan jatuh sebelum Neoptelemos, putra Achilles, ikut serta dalam perang. Kalkhas juga bilang bahwa busur dan anak panah Herakles harus dibawa ke Troya.

Odisseus dengan mudah berhasil membujuk Neoptelemos untuk datang ke Troya dan bergabung dengan pasukan Yunani. Neoptelemos sebelumnya tinggal bersama ibunya Deidameia di pulau Skiros. Sementara itu busur Herakles dipegang oleh salah seorang pemimpin Yunani bernama Filoktetes, yang ditinggalkan oleh pasukan Yunani di pulau Lemnos karena dia digigit ular berbisa. Dia memiliki busur Herakles karena dulunya dia atau ayahnya menyalakan api pembakaran pada jenazah Herakles, sehingga ketika Herakles telah menjadi dewa, Herakles memberikan busur itu padanya.

Filoktetes masih marah pada pasukan Yunani. Ketika pasukan Yunani mendatanginya, dia berusaha membunuh Odisseus, Agamemnon, dan Menelaos, karena merekalah yang menginginkan dia ditinggalkan di pulau tersebut. Filoktetes nyaris saja membunuh Odisseus, kalau saja dia tidak dihalangi oleh kemunculan Herakles. Herakles lalu membujuk Filoktetes untuk kembali bersama Odisseus ke Troya. Herakles menjanjikan bahwa Filoktetes pasti akan sembuh.

Di Troya, Filoktetes disembuhkan oleh Makhaon, seorang tabib Yunani dan putra Asklepios. Filoktetes kemudian ikut berperang dengan menggunakan busur dan panah Herakles. Orang pertama yang dia lukai adalah Paris, dan luka tersebut amatlah parah karena panah Herakles telah diolesi darah beracun Hidra.

Ketika sedang terluka, Paris teringat kata-kata istri pertamanya, Oinone. Oinone pernah bilang pada Paris bahwa jika suatu saat Paris terluka, Oinone akan menyembuhkannya. Paris pun mendatangi Oinone, namun apa daya, Oinone sudah terlanjur benci karena Paris lebih memilih Helena daripada dia. Oinone pun tak mau menyembuhkan Paris. Akhirnya Paris harus kembali ke Troya dan mati di sana. Sementara itu Oinone malah menyesali penolakannya pada Paris. Oinone pun berangkat menuju Troya dengan membawa obat-obatan untuk Paris. Ketika tahu bahwa Paris sudah meninggal, Oinone sangat berduka dan kemudian bunuh diri.

Sekutu terakhir yang datang membantu Troya adalah Euripilos, putra Telefos. Tindakan Euripilos bertentangan dengan keinginan ayahnya, karena Telefos telah berjanji pada pihak Yunani unuk tidak membantu Troya. Namun Euripilos malah datang dengan pasukan dari Misia. Euripilos berhasil menewaskan banyak sekali prajurit Yunani, termasuk Makhaon sang penyembuh. Euripilos sendiri pada akhinya dibunuh oleh Neoptelemos.

Setelah kematian Paris, kedua saudaranya, Helenos dan Deifobos, saling memperebutkan Helena. Rakyat Troya akhirnya memilih Deifobos sebagai suami baru Helena. Kecewa, Helenos memilih untuk meninggalkan kota namun ditangkap oleh Odisseus. Helenos adalah putra Pria dan Hekabe, sekaligus seorang peramal. Pasukan Yunani berhasil mengorek informasi dari Helenos bahwa Troya tak akan jatuh selama Palladium, patung Athena, masih berada di dalam kota. Maka, malam itu Odisseus dan Diomedes menyelinap ke dalam kota dan mencuri Palladium.

Pihak Yunani menyadari bahwa mereka bisa menaklukan Troya hanya jika mereka mampu memasukkan sejumlah prajurit ke dalam kota Troya. Adalah Odisseus yang memberi ide, dia mengusulkan untuk membuat sebuah kuda kayu raksasa, mengisinya dengan para prajurit terbaik Yunani, dan meninggalkannya di pantai. Pasukan tersebut akan dipimpin oleh Odisseus dan bersembunyi di dalam perut kuda raksasa itu. Setelah itu armada utama Yunani berpura-pura meninggalkan Troya padahal mereka bersembunyi di balik pulau terdekat.

Seorang mata-mata Yunani bernama Sinon sengaja ditinggalkan di Troya dan bertugas meyakinkan pasukan Troya bahwa armada Yunani telah benar-benar pergi. Dia juga meyakinkan bahwa kuda raksasa tersebut harus dibawa ke dalam kota Troya. Peramal di Troya, Kassandara dan Lakoon, hendak memperingatkan rakyat Troya untuk tidak mendengarkan kata-kata Sinon, namun tiba-tiba muncul seekor monster laut kiriman Poseidon yang memakan Lakoon dan kedua putranya. Intervensi Poseidon membuat rakyat Troya semakin yakin bahwa mereka telah menang perang, jadi mereka pun memasukkan kuda kayu raksasa itu ke dalam kota.

Rakyat Troya menarik kuda kayu, yang ditinggalkan oleh pasukan Yunani, ke dalam kota Troya.


Rakyat Troya merayakan kemenangan mereka dengan meriah sebelum kemudian mereka pergi tidur. Setelah keadaan sepi, para prajurit Yunani yang bersembunyi dalam kuda kayu akhirnya keluar dari persembunyian mereka dan membuka gerbang Troya dari dalam kota. Dengan terbukanya gerbang kota, pasukan Yunani pun bisa masuk dan mengacak-acak kota.

Pada malam itu, pertempuran besar berkecamuk di dalam kota Troya. Meskipun pasukan Troya melawan dengan gigih, namun terlalu banyak prajurit Troya yang gugur pada jam-jam pertama serangan Yunani. Hanya ada dua pemimpin Troya (Dardania) yang selamat. Yang pertama adalah Antenor beserta keluarganya. Dia dilindungi oleh Menelaos dan Odisseus, yang menggantung kulit panther di depan pintu rumah Antenor. Ini menjadi tanda bagi prajurit Yunani bahwa rumah Antenor tidak boleh diserang.



Penghancuran Troya


Antenor dilindungi karena dia pernah membantu pihak Yunani. Sebelum perang Troya dimulai, Antenor menasihati Priamos untuk mengembalikan Helena pada Menelaos. Selain itu, Antenor juga melindungi utusan Yunani yang datang ke Troya, sedangkan para tetua Troya yang lain ingin membunuh mereka.

Antenor memiliki seorang putra bernama Helikaon, yang ikut bertempur dan terluka. Odisseus mengenali Helikaon dan menyelamatkannya ke tempat yang aman. Dalam versi lainnya, putra Antenor yang diselamatkan oleh Odisseus adalah Glaukos. Helikaon sendiri merupakan suami Laodike, yang disebut-sebut sebagai putri Priamos dan Hekabe yang tercantik. Ketika pasukan Yunani berhasil memasuki Troya, cukup banyak yang ingin menangkap Laodike, namun tiba-tiba bumi membelah dan menelan Laodike.

Permimpin Troya lainnya yang selamat adalah Aineias, putra Aphrodite dan Akhises. Ada beberapa versi mengenai bagaimana Aineias bisa kabur dari Troya. Dalam satu kisah, setelah Lakoon sang peramal Troya meninggal, Aineias pergi dari Troya beserta beberapa pengikutnya menuju Gunung Ida. Dalam versi lainnya, Aineias (dan Andromakhe) sempat ditangkap oleh Neoptelemos sebelum kemudian dibebaskan di Farsalia. Ada juga versi bahwa pasukan Yunani membiarkan Aineias pergi karena mereka tergugah oleh kebaikan Aineias, yang ketika itu menggendong ayahnya keluar dari Troya. Selain itu, ada versi bahwa Aineias memang telah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin rakyat Troya yang tersisa dan membangun peradaban di tempat baru. Menurut sumber-sumber Romawi, Aineias bermigrasi ke Italia dan menjadi leluhur dari Romulus, pendiri kota Roma.

Aineias menggendong ayahnya kabur dari Troya.

Menjelang pagi, Troya telah benar-benar luluhlantah. Neoptelemos membunuh Priamos di istananya (atau di kuil Zeus). Menelaos atau Odisseus (atau keduanya) membunuh Deifobos, suami baru Helena. Astianaks, putra Hektor, juga dibunuh. Dalam satu versi, Astianaks mati setelah dilemparkan dari atas dinding Troya. Dalam versi lainnnya, Astianaks dibunuh oleh Odisseus (atau mungkin Neoptelemos).

Tiba-tiba datanglah arwah Achilles, yang meminta supaya Polixena, putri termuda Priamos, dikorbankan. Polixena sendiri lebih memilih mati daripada menjadi budak, maka dengan sukarela dia membiarkan Neoptelemos memotong lehernya di atas makam Achilles. Aithra, ibu Theseus, merupakan budak Helena sejak ditangkap oleh Dioskouri. Cucu Aithra, Demofon dan Akamas, membebaskannya dan membawanya kembali ke kapal Yunani.

Kassandra, putri Priamos dan Hekabe, berusaha mencari keselamatan dengan cara berpegang pada patung Athena. Namun kemudian dia malah diperkosa oleh Aias Kecil (bedakan dari Aias Besar yang telah mati sebelum kuda Troya dibuat). Odisseus tahu tindakan ini akan membuat marah para dewa, maka dia pun menyarankan supaya Aias dihukum mati. Namun Aias menghindari hukuman dengan cara mendekatkan diri pada patung Athena yang baru saja dia nodai.



Aias hendak memperkosa Kassandra.


Para perempuan Troya menjadi budak dan gundik untuk para pemimpin Yunani. Neoptelemos memperbudak Andromakhe, janda Hektor. Sementara Kassandra diambil oleh Agamemnon, dan Hekabe menjadi budak Odisseus.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Troya memperoleh bala bantuan lagi dari bangsa Ethiopia atau bangsa Assyria. mereka dipimpin oleh pangeran Memnon, putra Tithonos dan Eos, dewi fajar. Tithonos adalah saudara Priamos. Memnon membunuh banyak prajurit Yunani dan memaksa mereka untuk mundur.

Ketika berusaha mundur, terjadi kekacauan pada pasukan Yunani, akibatnya Nestor, yang sudah tua, dikepung oleh musuh, termasuk Memnon. Antilokhos, putra Nestor, mencoba menyelamatkan ayahnya, namun dia dibunuh oleh Memnon. Melihat putranya mati, Nestor marah dan meminta bertarung pada Memnon. Akan tetapi Memnon melihat kondisi Nestor dan berkata bahwa tidak ada gunanya bertarung dengan Nestor yang sudah tua.

Nestor lalu memanggil Achilles dan memintanya membalaskan kematian Antolokhos. Sebenarnya Achilles sudah diberitahu oleh ibunya bahwa kematiannya akan tiba tidak lama setelah kematian Memnon. Namun Achilles tidak mempedulikan peringatan ibunya. Achilles tetap bertarung dan membunuh Memnon.

Dengan matinya Memnon, pasukan Troya kehilangan nyali dan akhirnya mundur ke dalam kota, dengan dikejar oleh Achilles. Ketika Achilles tiba di depan gerbang Skaia, Paris mengarahkan panahnya dan membidik Achilles. Paris lalu melepaskan anak panahnya. Anak panah tersebut diarahkan oleh Apollo sehingga tepat mengenai tumit Achilles, yang merupakan satu-satunya bagian tubuh Achilles yang tidak kebal terhadap senjata. Akhirnya Achilles pun meninggal dunia.

Jenazah Achilles

Setelah itu terjadi baku hantam memperebutkan jenazah Achilles. Dalam pertempuran tersebut, Aias membunuh Glaukos, pemimpin bangsa Likia. Aias lalu berusaha membawa jenazah Achilles menuju kamp Yunani sementara Odisseus menghalau gerak maju pasukan Troya.

Ada versi lainnya mengenai kematian Achilles. Achilles jatuh cinta pada Polixena, putri Priamos dan Hekabe. Achilles diam-diam mendatangi rumah Polixena. Di sana dia dibunuh oleh Paris dan Deifobos, saudara Polixena. Versi yang kedua ini memang kurang heroik namun ini menjelaskan mengapa nantinya arwah Achilles meminta pasukan Yunani untuk mengorbankan Polixena untuknya.

Ketika pemakaman Achilles dilaksanakan di kamp Yunani, Thetis datang beserta saudari-saudarinya, para Nereid, dan mereka berduka cita atas kematian putra Thetis. Kemudian dilakukan upacara pembakaran jenazah Achilles, dan abunya disatukan dengan abu sahabat baiknya, Patroklos. Setelah pemakaman selesai, disepakati bahwa peralatan perang Achilles akan diwariskan pada prajurit Yunani terhebat. Para pemimpin Yunani berdikusi dan akhirnya memilih Odisseus sebagai penerima peralatan perang Achilles.

Namun ternyata ada yang tidak puas dengan keputusan itu, yakni Aias. Aias merasa dirinya lebih pantas sebegai penerima warisan Achilles. Aias pun memutuskan untuk membunuh Odisseus pada malam hari. Athena, pelindung Odisseus, mengetahui rencana Aias dan langsung menggagalkannya. Athena mengacaukan pikiran Aias sehingga Aias mengira dia membunuh pemimpin Yunani yang memberi pakaian perang Achilles pada Odisseus, padahal Aias hanya membunuh sekawanan domba. Aias lalu membunuh seekor domba besar, yang dia pikir sebagai Odisseus.

Ketika Aias kembali waras, dia langsung menyesali perbuatannya. Aias mengambil pedangnya dan bunuh diri.
Agamemnon dan Menelaos tidak mau memakamkan Aias secara layak, dan lebih suka membiarkan jenazahnya dimakan burung hering dan anjing. Saudara tiri Aias, Teuker, menuduh mereka melanggar tradisi dan merendahkan martabat Aias. Teuker nyaris bertarung dengan Atrid (Agamemnon dan Menelaos) kalau saja tidak dihentikan oleh Odisseus. Odisseus sendiri lebih setuju jika jenazah Aias dimakamkan dengan layak karena menurutnya Aias adalah prajurit yang hebat dan gagah berani.

Aias bunuh diri

Karena Odisseus sudah meminta begitu, Agamemnon dan Menelaos tak punya pilihan selain memakamkan Aias dengan layak. Odisseus memberitahu Teuker bahwa jika dia tahu Aias sangat menginginkan peralatan perang Achilles, dia akan mengalah dan menyerahkannya pada Aias. Peralatan perang Achilles nantinya akan diberikan pada Neoptelemos, putra Achilles. Dalam versi lainnya, peralatan perang itu dikubur bersama jenazah Aias.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Troya kembali memperoleh bantuan, kali ini datang dari bangsa Amazon, kemudian nantinya dari bangsa Ethiopia, atau dari bangsa Assyria. Ratu Amazaon, Penthesileia, adalah putri dewa Ares dan saudari Hippolita. Ketika dia tiba di Troya, dia menyombongkan kehebatannya. Namun Andromakhe, janda Hektor, menegurnya, dan memberitahu Penthesileia bahwa ada sejumlah prajurit tangguh di pihak Yunani.

Setelah pemakaman Hektor, pasukan Yunani dan Troya kembali bertempur. Penthesileia dan pasukan Amazonnya ternyata cukup hebat. Dia membunuh banyak prajurit Yunani dan memukul mundur mereka, sebelum akhirnya sang ratu Amazon dihabisi oleh Achilles. Salah satu orang penting di pihak Yunani yang mati oleh tombak Penthesileia adalah Makhaon, seorang tabib dan putra dewa Asklepios.

Setelah Penthesileia gugur, Achilles melucuti baju perangnya. Achilles terkejut ketika tahu bahwa Penthesileia masih muda dan cantik. Achilles jatuh cinta pada sang ratu Amazon, dan menyesal mengapa terlalu gegabah membunuhnya.

Achilles meratapi jenazah Penthesileia.

Salah satu prajurit Yunani bernama Theristes mengejek Achilles karena Achilles meratapi kematian musuh. Achilles marah dan meninju wajah Theristes, dan Theristes pun langsung mati seketika.

Theristes bukanlah orang yang disenangi. Ketika dia mati, hanya Diomedes, sepupunya, yang berduka untuknya. Diomedes tadinya mau membalaskan kematian Theristes, namun para pemimpin Yunani lainnya berhasil mencegah terjadinya pertarungan antara Achilles dan Diomedes. Sebagai gantinya, Diomedes mengambil jenazah Penthesileia dan melemparkannya ke sungai. Dalam versi lainnya, jenazah Penthesileia dikirimkan kembali ke Troya untuk dimakamkan secara layak.

Sementara itu, Odisseus membantu menyucikan kembali Achilles yang telah membunuh sesama orang Yunani. Odisseus membawa Achilles ke pulau Lesbos, di sana Achilles memberi korban pada Leto beserta kedua anaknya, Apollo dan Artemis.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Achilles memperoleh baju dan senjata perang baru dari ibunya, Thetis. Peralatan perang tersebut dibuat oleh Hefaistos, dewa pandai besi. Dengan peralatan perang baru ini, Achilles berniat mencari dan menghabisi Hektor. Pada pagi harinya, Achilles tidak mau sarapan pagi. Odisseus tahu bahwa Achilles tak akan menang jika tidak sarapan, maka Odisseus menyuruhnya untuk makan namun Achilles tetap tidak mau makan sebelum kematian Patroklos terbalaskan. Bahkan Zeus setuju dengan pendapat Odisseus tentang makan sebelum perang. Zeus pun mengirim Athena untuk mengisi perut Achilles dengan nektar dan ambrosia.

Thetis memberi peralatan perang baru pada Achilles.

Zeus menyatakan bahwa para dewa boleh berpartisipasi lagi dalam perang. Zeus melakukannya karena telah memenuhi janjinya pada Thetis. Alasan lainnya adalah untuk mencegah Achilles menaklukan Troya hari itu. Kota Troya tidak boleh jatuh sebelum waktunya. Ini menunjukkan bahwa Achilles bisa mengubah sejarah kalau saja nafsu dendamnya tidak diawasi oleh para dewa.

Achilles berangkat menuju Troya. Dalam perjalanannya dia dihadang oleh banyak prajurit Troya, namun dia membunuh semua yang menghalangi jalannya, sementara para prajurit Troya lainnya kabur tunggang-langgang. Bahkan Aineias juga nyaris dibunuh oleh Achilles, kalau saja tidak diselamatkan oleh Poseidon. Dewa Poseidon, yang pada dasarnya mendukung Yunani, memberitahu Aineias bahwa Aineias ditakdirkan untuk menjadi pemimpin Troya di masa depan. Polidoros, putra bungsu raja Priamos, tidak selamat dari amukan Achilles. Sebenarnya Priamos sudah melarang Polidoros bertempur, namun Polidoros keras kepala dan tetap nekat menghadapi Achilles. Polidoros adalah seorang pelari cepat, namun hari itu dia kalah cepat oleh tombak Achilles.

Hektor melihat adik laki-lakinya mati oleh Achilles. Hektor pun berniat membalas dendam. Achilles melihat Hektor dan hendak langsung membunuhnya, namun Apollo menjauhkan Hektor karena belum waktunya bagi Hektor untuk mati. Mengetahui incarannya kabur, Achilles semakin murka.

Achilles beraksi tanpa ampun, dia membunuh banyak sekali prajurit Troya di sungai Skamandros. Saking banyaknya korban Achilles, sungai itu menjadi tertutupi oleh mayat dan darah. Likaon, putra Priamos dan Laothoe, memohon ampun pada Achilles dan menawarkan upeti. Achilles pernah menangkap Likaon pada hari pertama perang, dan kemudian melepaskannya demi upeti yang besar. Tetapi hari ini Achilles tidak peduli pada harta. Achilles menusuk leher Likaon dengan pedangnya lalu melemparkan mayatnya ke sungai.

Achilles mengamuk di sungai Skamandros.

Sebelumnya dewa sungai Skamandros sudah memperingatkan Achilles untuk tidak mengotori air sungainya, namun Achilles tidak peduli. Dewa sungai pun berusaha menenggelamkan Achilles. Hera melihat ini dan menyuruh putranya Hefaistos untuk mencegahnya. Hefaistos mendatangi Skamandros dan mengancam akan mengeringkan air sungainya dengan api jika tetap nekat menenggelamkan Achilles. Skamandros terpaksa menuruti perintah Hefaistos.

Pertempuran tidak hanya terjadi di tanah Troya. Di Olimpus juga, para dewa mendukung pihak yang disukainya. Hera, Poseidon, Athena dan Hefaistos memihak Yunani, sedangkan Apollo, Artemis, Aphrodite, dan Ares mendukung Troya.

Ares mencoba menyerang Athena dengan tombaknya. Athena dengan tenang melemparkan batu pada Ares sampai Ares terjatuh. Aphrodite bergegas menolong kekasihnya namun wajahnya dipukul oleh Athena. Akibatnya Ares dan Aphrodite terbaring tak berdaya. Sementara itu Poseidon menantang Apollo berkelahi namun Apollo tidak terpancing. Di dekat mereka, Hera merebut busur panah Artemis dan memukul telinganya. Artemis menangis dan berlari mendatangi Zeus. Zeus sendiri tertawa-tawa melihat kekonyolan ini.

Sementara itu Achilles masih mengamuk dan membunuh pasukan Troya. Apollo menyamar sebagai Agenor, putra Antenor, dan menyuruh Ankhises serta prajurit Troya lainnya untuk mengikutinya dan berlindung di balik dinding kota Troya. Berkat panduan Apollo, para prajurit Troya bisa selamat.

Hanya Hektor yang tetap berada di luar, namun dia kehilangan keberaniannya ketika melihat Achilles berlari ke arahnya. Achilles mengejar Hektor dan mengelilingi kota Troya tiga putaran. Athena menyamar sebagai Deifobos, saudara Hektor, dan mengatur supaya Hektor berhadapan dengan Achilles. Ketika melihat bahwa di dekatnya ada saudaranya, Hektor pun berhenti di gerbang Skaia, dia berpikir tidak akan sendirian melawan Achilles. Namun setelah itu Athena pun menghilang.

Apollo, pelindung Hektor, meninggalkan pahlawan Troya tersebut, sedangkan Achilles dibantu oleh Athena. Hektor benar-benar sendirian dalam menghadapi Achilles. Zeus mengagumi kehebatan Hektor, tetapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena Hektor ditakdirkan mati pada hari itu. Hektor meminta pada Achilles supaya Achilles bersedia menguburkan mayatnya seandainya Hektor kalah dan mati. Namun Achilles terlalu dendam dan berkata bahwa dia akan membiarkan mayat hektor membusuk dan dimakan oleh burung hering.

Mereka saling melempar tombak. Athena mengambil tombak Achilles dan memberikannya lagi pada Achilles sedangkan Hektor hanya tinggal bersenjatakan pedang. Dengan gagah berani Hektor menghunus pedangnya dan berlari menuju Achilles. Achilles mengangkat tombaknya, mengarahkannya pada Hektor, dan dengan amarah membara, Achilles melemparkan tombaknya pada Hektor.

Achilles membunuh Hektor.

Tombak tersebut menusuk tubuh Hektor. Hektor terjatuh dan akhirnya mati. Achilles lalu mencopot baju perang miliknya yang dipakai oleh Hektor. Setelah itu Achilles mengikatkan mayat Hektor pada kereta perangnya dan menyeret mayat Hektor sampai kamp Yunani. Troya dilanda rasa duka cita yang amat mendalam. Yang paling berduka adalah Priamos dan Hekabe, orang tua Hektor, serta Andromakhe, istri Hektor yang kini menjadi janda. Tubuh Hektor diperlakukan secara tidak layak oleh Achilles, dan Zeus tidak suka itu. Zeus menyuruh Apollo untuk menaburkan ambrosia di atas jenazah Hektor sehingga tidak akan membusuk atau rusak.

Achilles menyeret jenazah Hektor.

Selama dua belas hari, Achilles berduka atas kematian Patroklos. Pada suatu malam, arwah Patroklos mendatangi Achilles dan memintanya untuk memakamkannya. Sebuah upacara pemakaman digelar pada pagi harinya dengan disertai pengorbanan dua belas tawanan Troya. Perlombaan olahraga digelar untuk mengenang Patroklos. Achilles yang menjadi penyelenggaranya sedangkan para pemimpin Yunani lainnya menjadi pesertanya. Cabang olahraga yang diperlombakan antara lain gulat, tinju, panahan, balap lari, dan balap kereta perang.

Dengan bantuan Hermes, raja Priamos bisa menyusup secara diam-diam ke kamp Yunani dan mendatangi Achilles. Priamos memohon pada Achilles untuk mengembalikan mayat putranya. Priamos mengingatkan Achilles bahwa setiap ayah pasti sangat peduli pada anaknya, dan pasti ayah Achilles juga begitu. Achilles memerlakukan Priamos dengan sopan dan hormat. Achilles tahu bahwa kematiannya akan tiba tak lama lagi, sesuai ramalan ibunya. Akhirnya Achilles mengembalikan jenazah Hektor pada Priamos, bahkan Achilles menyatakan adanya dua belas hari gencatan senjata untuk memberi waktu bagi pemakaman Hektor.

Priamos memohon pada Achilles.

Priamos membawa jenazah Hektor kembali ke Troya. Di sana dilaksanakan upacara pemakaman Hektor. Bahkan Helena sangat berdukacita, karena Hektor memerlakukan Helena dengan hormat, ketika orang-orang Troya lainnya memandang Helena sebagai penyebab perang. Walaupun telah tiada, Hektor tetap dikenang, dialah "Hektor, Sang Penjinak Kuda."

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pada hari berikutnya, baku hantam berlanjut. Pada awalnya Yunani mampu mengusir pasukan Troya. Tetapi pada pertengahan pagi, pasukan Troya mulai bisa menyerang balik. Beberapa jam sebelum siang, tiga pemimpin Yunani terluka: Agamemnon, Odisseus, dan Diomedes.

Agamemnon membunuh banyak prajurit Troya pada hari itu, namun dia menderita luka parah di lengannya akibat serangan Koon, putra Antenor. Agamemnon sempat berhasil membunuh Koon sebelum mundur ke front belakang.

Diomedes dan Odisseus bertempur berdampingan, tanpa ampun mereka membunuh banyak prajurit Troya. Bersama-sama mereka berhadapan dengan Hektor. Diomedes melemparkan tombaknya pada Hektor dan mengenai helm Hektor. Hektor sempoyongan dan terjatuh. Diomedes mendekatinya untuk menewaskannya, namun Apollo menjauhkan Hektor. Diomedes mengejar Hektor tetapi kakinya dipanah oleh Paris sehingga Diomedes harus mundur dan meninggalkan Odisseus sendirian di garis depan.

Odisseus ragu apakah harus mundur mengikuti prajurit Yunani lainnya atau terus maju. Odisseus mengingatkan dirinya bahwa dia adalah pemimpin Ithaka dan tidak boleh bertindak pengecut. Maka Odisseus terus menyerang dan berhasil membinasakan lima prajurit Troya. Tiba-tiba seorang prajurit Troya bernama Sokos muncul dan melukai Odisseus. Ketika Sokos hendak muncul, Odisseus langsung membunuhnya dengan tombak. Melihat Odisseus terluka, sekumpulan prajurit Troya langsung mengepungnya. Menelaos dan Aias tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Odisseus.

Dengan mundurnya para pemimpin terbaik Yunani, pasukan Yunani pun terpaksa harus kembali berlindung di balik dinding pertahanan mereka. Pemimpin Yunani lainnya, Euripilos, terluka pada bagian kakinya akibat panah Paris. Euripilos kembali ke kamp dan lukanya dibalut oleh Patroklos, sahabat Achilles dan putra Menoitios. Ketika tahu bahwa Yunani sedang terdesak, Patroklos sadar bahwa mereka membutuhkan Achilles. Maka Patroklos berangkat menuju kamp Achilles.

Zeus dan Apollo memberi dukungan pada Troya sehingga pasukan Troya bisa menembus dinding pertahanan Yunani dan memasuki wilayah kamp Yunani. Aias dengan gagah berusaha mempertahankan kapal-kapal Yunani namun tetap gagal mencegah Hektor yang membakar satu kapal.

Ketika Achilles melihat ada kapal yang terbakar, dia mengizinkan Patroklos untuk memimpin pasukan Mirmidon guna memukul mundur pasukan Troya. Achilles juga meminjamkan baju perangnya pada Patroklos sembari memberitahunya bahwa jika pasukan Troya sudah keluar dari wilayah kamp Yunani, maka Patroklos harus segera kembali ke kamp.

Melihat Patroklos yang mengenakan baju perang Achilles, pasukan Troya menyangka itu adalah Achilles, akhirnya Troya pun berhasil dipukul mundur oleh pasukan Mirmidon yang dipimpin Patroklos. Dalam prosesnya, Patroklos membunuh Sarpedon dari Likia. Apollo lalu mengrim Hipnos dan Thanatos untuk membawa jenazah Sarpedon kembali ke Likia untuk dikuburkan secara layak.

Meskipun sudah diwanti-wanti oleh Achilles, Patroklos terus saja maju menyerang walaupun pasukan Troya sudah mundur dari kamp Yunani. Maka Apollo memukul kepala Patroklos, sementara Euforbos dari Dardania melukai Patroklos. Patroklos pun menjadi lemah dan tak berdaya. Pada saat itulah Hektor muncul dan menewaskan Patroklos. Hektor lalu mencopot baju perang Achilles yang dipakai Patroklos dan memakainya.

Pasukan Yunani dan Troya saling berebut jenazah Patroklos.

Aias dan Menelaos berhasil mengambil tubuh Patroklos namun di kemudian terjadi pertempuran untuk memperebutkan jenazah Patroklos. Pada saat yang sama, Achilles mendengar berita bahwa Hektor telah membunuh sahabatnya. Achilles tak bisa datang langsung ke tempat pertempuran karena baju perangnya telah diambil Hektor. Athena muncul dan menyuruh Achilles untuk pergi ke puncak dinding Yunani dan berteriak tiga kali. Achilles melakukan saran Athena. Semua orang mendengar teriakan Achilles dan menengok ke atas dinding. Dengan matahari terbenam di belakangnya, Achilles nampak seperti dewa matahari. Pasukan Troya pun dengan tergesa-gesa mundur dan kembali ke kota mereka.

Achilles sangat berduka atas kematian Patroklos. Dia kini menyadari bahwa keangkuhannya telah membuat sahabat baiknya mati. Achilles akhirnya memutuskan untuk kembali bertempur dan membalas kematian Patroklos.

Achilles meratapi kematian Patroklos.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Pada tahun kesembilan perang, pasukan Yunani menyadari bahwa mereka tidak mungkin menang selama Troya memperoleh pasukan dan suplai logistik dari kota-kota di sekitarnya. Maka pasukan Yunani pun berusaha menghancurkan kerajaan-kerajaan yang membantu Troya. Dalam prosesnya, Yunani tidak hanya memperoleh suplai, tetapi juga tawanan wanita

Achilles mengambil Briseïs sebagai selirnya, sedangkan Agamemnon mengambil Khriseis, putri dari pendeta Apollo di Troya, Khrises. Ayah Khriseis sudah memohon pada Agamemnon untuk melepaskan putrinya, dan berjanji akan memberi upeti pada Agamemnon, selain itu, Khrises berjanji akan berdoa pada Apollo untuk kemenangan Yunani dalam perang itu. Namun Agamemnon menolak mentah-mentah tawaran itu. Ayah Khrises lalu berdoa pada Apollo, yang kemudian memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani.

Achilles mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Yunani. Hasilnya, mereka memaksa Agamemnon untuk mengembalikan Khriseis pada ayahnya. Achilles juga memperingatkan Agamemnon bahwa mereka tak akan bisa menghadapi Troya jika mereka sekarat karena wabah. Agamemnon mengembalikan Khriseis tetapi dia kemudian merebut Briseis sebagai ganti atas selirnya yang hilang.

Achilles marah pada perbuatan Agamemnon. Achilles pun menarik mundur pasukan Mirmidonnya dan menyatakan tidak akan ikut serta lagi dalam perang. Achilles bukan pelamar Helena sehingga dia tidak terikat sumpah pada Agamemnon. Tidak adanya Achilles membuat pasukan Troya bisa mengacak-acak pasukan Yunani.

Kemarahan Achilles.

Achilles memanggil ibunya Thetis dan meminta supaya pasukan Yunani menderita. Thetis menghadap Zeus dan menyampaikan permintaan Achilles. Zeus bersedia dan langsung membuat pasukan Yunani terpuruk.

Thetis dan Zeus

Keberuntungan Beralih

Pada hari berikutnya, pihak Yunani menderita karena pasukan Troyalah yang kini menguasai jalannya pertempuran. Zeus telah menepati janjinya pada Thetis. Zeus menyuruh semua dewa untuk tidak ikut serta dalam perang, sementara Zeus sendiri memihak Troya, akibatnya Yunani dipukul mundur dan harus berlindung di balik dinding perlindungan mereka.

Malam harinya, Nestor membujuk Agamemnon untuk meminta maaf pada Achilles, supaya Achilles mau kembali bertempur. Agamemnon setuju mengembalikan selir Achilles, ditambah dengan upeti emas, sebagai kompensasi untuk Achilleas. Agamemnon mengirimkannya melalui Nestor, Odisseus, dan Aias. Ketiga utusan ini pun mendatangi Achilles. Meskipun ketiganya adalah sahabat Achilles, sang pahlawan tetap menolak kembali ke medan tempur. Achilles memberitahu mereka bahwa dia tak akan mau melakukannya lagi, bahkan jika Agamemnon memberinya semua harta yang ada di Mesir. Achilles bahkan mengancam untuk pulang ke Yunani.

Achilles dan utusan Agamemnon.

Agamemnon kesal dengan balasan Achilles dan sempat berpikir untuk mengakhiri perang lalu pulang. Nestor menyarankan untuk mengirim dua mata-mata guna mencari informasi mengenai pasukan Troya. Odisseus dan Diomedes bersedia dan kemudian dikirim ke kamp pasukan Troya.

Pada saat yang sama, Troya juga mengirim mata-mata, yang bernama Dolon. Odisseus dan Diomedes menangkap Dolon. Mereka lalu memperoleh informasi bahwa Rhesos, raja Thrakia, telah tiba dengan pasukannya. Rhesos juga membawa serta kereta perang emas, yang ditarik dua ekor kuda abadi. Setelah mengorek cukup info, Odisseus dan Diomedes pun membunuh Dolon. Mereka lalu mengendap-endap ke kamp pasukan Thrakia. Diomedes membunuh dua belas bangsawan Thrakia yang sedang tidur, termasuk Rhesos. Diomedes dan Odisseus juga mencuri kuda-kuda abadi Rhesos, lalu kembali ke kamp Yunani.
Sumber: http://id.wikibooks.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pada awalnya, pasukan Yunani menguasai arena pertempuran. Lalu sebuah kesepakatan dibuat antara kedua belah pihak. Diputuskan bahwa perang akan ditentukan melalui pertarungan antara Menelaos dan Paris, dua pria yang memperebutkan Helena. Jika Menelaos menang, maka Helena harus kembali ke Sparta, sebaliknya, jika Paris menang, pasukan Yunani harus angkat kaki dari tanah Troya

Menelaos terbukti merupakan petarung yang lebih baik daripada Paris, tetapi sebelum Menelaos bisa menghabisi Paris, tiba-tiba Aphrodite menjauhkan Paris dari Menelaos. Meskipun begitu, sudah disepakati bahwa Menelaos memenangkan pertarungan sehingga untuk sementara terjadi gencatan senjata.

Akan tetapi Zeus mengirim putrinya Athena untuk menghentikan perdamaian itu, karena Troya ditakdirkan untuk runtuh. Athena menyamar sebagai Laodokos, putra Antenor, dan mengelabui Pandaros, pemimpin dari Zeleia, untuk menyerang Menelaos. Pandaros merupakan salah satu pemanah terbaik di Troya. Pandaros berpikir dia akan memperoleh ketenaran jika berhasil membunuh musuh Troya. Jadi Pandaros melesatkan panahnya pada Menelaos. Namun Athena mencegah panah tersebut mengenainya.

Pihak Yunani berpikir bahwa Troya telah melanggar kesepakatan, jadi mereka langsung menggempur Troya. Kesepakatan batal dan pertempuran pun tak terelakkan.

Pahlawan dari Argos, Diomedes, menjadi prajurit Yunani terhebat pada hari itu. Diomedes membunuh banyak prajurit Troya, termasuk Pandaros. Diomedes juga melukai Aineias cukup parah. Diomedes begitu termotivasi oleh Athena, sampai-sampai dia berani melukai Aphrodite ketika sang dewi hendak menyelamatkan putranya. Diomedes juga melawan Ares, yang menyamar sebagai Stentor, salah seorang prajurit Troya. Diomedes bahkan menghadapi Apollo sebelum akhirnya dipukul mundur oleh sang dewa matahari yang memperingatkannya bahwa menyerang seorang dewa adalah tindakan yang sangat bodoh.

Diomedes mengarahkan tombaknya pada dewi Aphrodite.

Aphrodite kembali ke Olimpus, tempat dia dihibur oleh Zeus dan disembuhkan oleh ibuuya Dione. Ares juga kembali ke Olimpus dan mengeluh pada Zeus atas keterlibatan Athena yang menolong Diomedes. Namun Zeus sama sekali tidak bersimpati pada Ares, putranya sendiri. Zeus malah menyebut Ares sebagai pengecut yang cengeng. Di sini kita bisa melihat bahwa Athena merupakan anak favorit Zeus.

Diomedes juga bertempur dengan pemimpin Likia, Glaukos. Dua musuh ini lalu mengetahui bahwa kakek mereka merupakan sahabat-tamu. Sahabat-tamu sangat penting di Yunani. Sahabat-tamu saling bertukar hadiah dan tidak boleh saling berkelahi.

Diomedes dan Glaukos memutuskan untuk memperbaharui hubungan sahabat-tamu mereka. Mereka sepakat untuk tidak saling berkelahi, sebaagi gantinya, mereka saling bertukar baju perang. Diomedes menerima baju emas dari Glaukos, yang memperoleh baju perunggu dari Diomedes.

Seiring pasukan Yunani yang semakin menguasai jalannya pertempuran, Hektor kembali ke Troya dan meminta ibunya (Hekabe) serta adiknya untuk memberi korban pada dewi Athena, karena Athena merupakan dewi penjaga kota Troya. Di Troya, ada sebuah patung kayu Athena yang disebut Palladium, yang dibuat supaya Troya tidak ditaklukan. Tetapi Athena mengabaikan doa dan korban para perempuan Troya. Athena masih sangat marah atas keputusan Paris yang tidak memilihnya sebagai dewi tercantik.

Sementara itu di kota, Hektor, menemui istrinya, Andromakhe, dan putranya, Astianaks di kuil Athena. Andromakhe sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya karena dia sudah kehilangan ayah dan kakaknya di tangan Achilles. Hektor sendiri sudah mmengetahui kematiannya, namun sebagai komandan pasukan Troya, Hektor harus terus bertempur.

Hektor memangku Astianaks, namun helmnya ternyata membuat Astianaks ketakutan. Hektor tertawa lalu berdoa pada para dewa supaya kelak Astianaks akan seberani dirinya

Pertempuran hari itu diakhiri dengan satu pertarungan tunggal pada malam hari. Hektor berduel dengan salah seorang prajurit Yunani. Banyak prajurit Yunani yang ingin bertarung dengan Hektor. Jadi mereka melakukan undian, dan Aias, putra Telamon, berhak menghadapi Hektor. Duel itu berakhir seri, dan mereka pun bertukar hadiah. Aias memperoleh pedang dari Hektor, sedangkan Hektor diberi sabuk perunggu.

Gencatan senjata selama satu hari disepakati oleh kedua belah pihak. Ini untuk memberikan waktu bagi masing-masing pihak untuk menguburkan mayat rekan-rekan mereka.

Nestor mensihati para pemimpin Yunani supaya mmebangun tembok pertahanan di sekitar kamp Yunani. Awalnya, basis pasukan Yunani tidak dilindungi oleh apapun, karena pasukan Yunani tidak merasa takut selama ada Achilles di antara mereka. Atas nasihat Nestor, kini dinding pelindung didirikan untuk melindungi kamp dan kapal.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments