Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
Tiga tahun sebelum kedatangan Theseus, di Athena sedang diselenggarakan kontes atletik besar-besaran. Di antara peserta lomba hadir Androgenos, putra raja Kreta yang perkasa. Ia ikut ambil bagian dalam setiap nomor perlombaan dan selalu menjadi pemenangnya. Orang orang Athena dan raja Aegeus sangat kesal terhadap Androgenos hingga Aegeus menantangnya untuk membuktikan kekuatannya dengan membunuh banteng Marathon, yang saat itu masih hidup dan berkeliaran. Androgenos menjawab tantangan itu tetapi naas, ia menemui ajal saat bertarung dengan monster itu.
Kabar kematian putranya yang disebabkan oleh orang-orang Athena sampai di telinga Raja Minos. Ia sangat murka dan menyiapkan pasukan untuk berperang. Mereka mendarat di Phaleron, pelabuhan Athena dan segera menuju pusat kota. Warga Athena yang lemah dan tidak siap menghadapi serbuan tentara Kreta memilih berlindung di balik tembok kota.
Tentara Minos mengepung kota itu selama berbulan-bulan hingga kelaparan dan wabah penyakit mulai menyerang penduduk Athena. Dengan putus asa, mereka bertanya kepada orakel dan menurut orakel warga Athena telah bersalah atas kematian Androgenos, putra Minos. Pengepungan oleh tentara Kreta akan berhenti bila mereka menuruti apapun keinginan raja Minos.
Dan permintaan raja Minos adalah: setiap tahun selama sembilan tahun, warga Athena harus menyerahkan tujuh orang pemuda dan tujuh orang gadis untuk menjadi santapan Minotauros di Kreta. Minotauros adalah monster mengerikan pemakan manusia berkepala banteng bertubuh manusia yang tinggal di dalam Labyrinth, bangunan rumit dengan banyak lorong dan pintu. Siapapun yang masuk ke dalamnya tidak akan bisa menemukan jalan keluar karena begitu rumitnya bangunan itu.
V. Theseus Berangkat ke Kreta
Saat-saat penyerahan tujuh pemuda dan tujuh gadis telah dekat dan Theseus tidak mengetahui hal ini sebelumnya karena selalu dirahasiakan oleh Aegeus, yang amat sayang pada putranya itu. Tetapi wajah-wajah muram penduduk Athena mengundang Theseus bertanya-tanya dan setelah menemukan penyebabnya ia menemui Aegeus untuk mengizinkannya menjadi salah satu dari pemuda yang dikirim ke Kreta. Aegeus sangat sedih karena ia tahu putra kesayangannnya tidak akan kembali lagi tetapi ia tidak berdaya untuk menahannya.
Tetapi Theseus yakin ia mampu mengalahkan Minotauros dan menyelamatkan kota Athena dari teror tersebut. Ia memilih dua orang pemuda Athena terkuat untuk didandani seperti gadis dan menukar kedua pemuda itu dengan dua gadis lain yang dipulangkan ke rumah mereka.
Sebelum berangkat Theseus bertanya kepada orakel dewa mana yang harus ia beri persembahan dan menurut orakel sang dewi cinta, Aphrodite, yang akan membantunya. Lalu Theseus mengorbankan seeekor domba dan berdoa kepada sang dewi untuk membantunya.
Aegeus melepas kepergian putranya itu dengan memberikan layar putih kepada Theseus dan berpesan apabila ia kembali dengan selamat, ia harus memasang layar putih itu di tiang kapal sebagai pertanda. Sementara kapal yang dinaiki Theseus beserta gadis-gadis dan pemuda lainnya berangkat menuju Kreta dengan layar hitam, sebagai tanda berkabung dan kematian, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Raja Minos sudah menanti kedatangan mereka di pantai Kreta dan ia mencermati semua pemuda dan gadis Athena itu dengan hati-hati, tetapi penyamaran Theseus begitu rapi sehingga Minos tidak menyadari ada dua orang pemuda yang didandani seperti perempuan di tengah kerumunan gadis-gadis.
Di antara rombongan Minos, ada seorang gadis cantik yang tidak pernah mengalihkan pandangannya pada Theseus. Eros, telah menancapkan panah cintanya kepada gadis itu dan hatinya begitu terbakar asmara oleh api cinta yang dinyalakan Aphrodite. Gadis itu bernama Ariadne, putri raja Minos sendiri, yang saat itu juga telah jatuh cinta pada Theseus.
Saat mengetahui ayahnya memilih Theseus yang akan dikorbankan pertama kali, Ariadne tak mampu lagi menahan kesedihannya. Ia tidak rela melihat pemuda yang dicintainya menjadi santapan Minotauros. Ia bertanya kepada Daidalos, sang perancang Labyrinth, untuk mencari cara bagaimana meloloskan Theseus dari maut.
Daidalos, yang merancang istana megah Minos dan Labyrinth, aslinya adalah orang Athena. Ia juga begitu sedih melihat setiap tahun kota Athena diwajibkan menyerahkan tujuh pemuda dan tujuh gadis untuk dikorbankan pada Minotauros. Ia mengetahui Theseus ada di salah satu rombongan pemuda Athena dan ia yakin Theseus akan sanggup membunuh Minotauros. Tetapi pertanyaannya adalah: bagaimana Theseus keluar dari Labyrinth? Seseorang bisa dengan mudah masuk ke Labyrinth sampai ke pusatnya tetapi tidak akan pernah bisa dapat keluar lagi karena konstruksi Labyrinth sangat membingungkan yang akan membuat orang hanya berputar-putar di dalamnya tanpa pernah menemukan jalan keluar.
Labyrinth
Tetapi setelah berpikir sesaat, Daidalos menemukan cara bagaimana Theseus bisa menemukan pintu keluar. Ia menitipkan gulungan tali kepada Ariadne dan sebilah pedang untuk diberikan kepada Theseus secara diam-diam. Dengan gulungan tali yang diulur dari pintu masuk sampai sepanjang lorong Labyrinth, Theseus tinggal mengikuti gulungan tali tersebut sampai ke pintu keluar. Ariadne sangat gembira dengan pemecahan yang cerdas dari Daidalos. Setelah berterimakasih, ia segera menemui Theseus tanpa diketahui para penjaga dan memberikan gulungan tali beserta sebilah pedang itu.
Inilah pertolongan yang diberikan sang dewi cinta, Aphrodite. Theseus yang terpukau oleh keberanian dan kecantikan Ariadne seketika jatuh cinta kepada gadis itu. Ia berjanji untuk membawa serta Ariadne ke Athena dan menikahinya karena Minos pasti akan sangat murka bila ia tahu putrinya membantu tawanan dari Athena lolos.
Keesokan harinya saat ia dimasukkan ke dalam Labyrinth, ia mengikatkan ujung tali di pintu masuknya dan mengulur tali kemana pun ia melangkah. Di dalam lorong-lorong Labyrinth yang menyesatkan itu, Theseus kadang berbelok ke kanan, kadang ke kiri, bahkan kembali lagi ke tempatnya yang tadi, kemudian kadang menanjak ke atas, atau ke bawah. Semakin ia berjalan masuk ke dalam Labyrinth, suasananya semakin mencekam.
Bersambung...
Sumber: http://achilles79.multiply.com/
Artikel Lainnya:
No Response to "Theseus: Biografi Raja dan Pahlawan Athena bagian 5"
Posting Komentar