Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
I. Kelahiran Theseus
Aegeus, keturunan raja pertama Athena, sudah bertahun-tahun menikah tetapi masih belum memiliki keturunan. Khawatir takhtanya akan direbut oleh saudara-saudaranya bila tidak ada pewaris, ia kemudian pergi ke Delphi untuk bertanya kepada orakel dan jawaban pendeta Apollo adalah:
“Penguasa manusia, jangan membuka kantung anggurmu sebelum engkau mencapai tempat tinggi di Athena”
Theseus dan Minotauros
Karena tidak mengerti maksud kata-kata orakel, Aegeus memutuskan untuk menemui Medea, tukang sihir yang telah dibawa oleh Iason (Jason) dari Kaukasus beberapa tahun lalu. Karena bersalah melakukan perbuatan keji, Medea diasingkan dan sekarang tinggal di sebuah gubuk reot di luar kota Korinthos.
Walaupun Medea adalah penyihir dan peramal paling hebat di dunia, tetapi ia tidak mampu mencerna makna kata-kata itu, yang ia tahu adalah Aegeus tidak akan bisa melahirkan keturunan. Maka Medea berkata, “Aku dapat memberimu keturunan tetapi melalui sihir. Sebagai imbalannya jadikanlah aku istrimu dan ratu Athena.”
Aegeus menyanggupinya dan Medea berpesan agar Aegeus pulang sendirian dan harus melewati kota Troizenos (Troezen). Medea akan menyusulnya ke Athena setelah ia mengerjakan mantra-mantra sihirnya.
Awalnya Aegeus ragu-ragu akan maksud Medea tetapi ia berpikir seandainya ia memilih pulang lewat Troizenos, ia bisa bertanya maksud orakel pada Pittheus, putra Pelops, manusia paling bijak yang pernah lahir di dunia.
Di Troizenos, Pittheus menyambut Aegeus dengan hangat dan setelah merenungkan kata-kata orakel dengan cermat, ia mendapatkan maknanya: Aegeus akan dikaruniai pewaris takhta yang akan menjadi pahlawan Athena dan namanya akan dikenang sepanjang sejarah.
Tetapi di balik itu Pittheus mempunyai maksud tersembunyi: putri tunggalnya, Aithra, sewaktu kecil pernah dijanjikan akan dinikahkan dengan Bellerophon. Tetapi sebelum pernikahan berlangsung Bellerophon pergi ke Lykia dan tidak pernah terdengar lagi kabarnya. Menurut adat Yunani pada zaman itu, seorang gadis yang telah dijanjikan untuk dinikahkan dengan seorang laki-laki tidak boleh menikahi laki-laki lain.
Walaupun Aithra tidak pernah menikah tetapi setidaknya ia bisa memiliki keturunan dan keturunannya adalah pahlawan Yunani seperti yang dikatakan orakel, pikir Pittheus. Ia lalu mengajak Aegeus untuk minum anggur sampai mabuk hingga akhirnya Aegeus melewatkan malam di kamar Aithra.
Keesokan harinya, Aegeus mendapati dirinya berada di kamar Aithra dan karena ia yakin Aithra akan mengandung anaknya, ia lalu menaruh pedang dan sandal miliknya di bawah sebongkah batu besar. Sebelum pulang, ia berpesan pada Aithra bila anaknya sudah cukup dewasa, ia harus mengangkat batu besar itu, mengambil pedang dan sandal didalamnya serta pergi ke Athena untuk menemui Aegeus. Pedang dan sandal itu adalah bukti bahwa orang yang membawanya kelak adalah putra Aegeus.
Benarkah anak yang dikandung Aithra benar-benar darah daging Aegeus? Bukankah Aegeus telah divonis mandul dan tidak mempunyai anak?
Yang tidak diketahui oleh Aegeus, bahwa malam itu juga Athena mendatangi Aithra dalam mimpi dan menyuruhnya pergi ke Sphairia, pulau di lepas pantai Attika. Aithra menuruti kata-kata sang dewi dan disana telah menunggu Poseidon yang kemudian membawanya ke dalam sebuah gua untuk bercinta dengan Aithra. Dan sihir Medea kemudian bekerja: Aegeus memang tidak akan pernah bisa memiliki anak, tetapi penerus takhta Athena telah ditakdirkan akan lahir. Sembilan bulan kemudian di dalam gua itu, Aithra melahirkan seorang anak laki-laki, putra Poseidon, yang diberi nama Theseus.
Bersambung...
Sumber: http://achilles79.multiply.com/
Artikel Lainnya:
No Response to "Theseus: Biografi Raja dan Pahlawan Athena bagian 1"
Posting Komentar