Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,
Pada tahun kesembilan perang, pasukan Yunani menyadari bahwa mereka tidak mungkin menang selama Troya memperoleh pasukan dan suplai logistik dari kota-kota di sekitarnya. Maka pasukan Yunani pun berusaha menghancurkan kerajaan-kerajaan yang membantu Troya. Dalam prosesnya, Yunani tidak hanya memperoleh suplai, tetapi juga tawanan wanita

Achilles mengambil Briseïs sebagai selirnya, sedangkan Agamemnon mengambil Khriseis, putri dari pendeta Apollo di Troya, Khrises. Ayah Khriseis sudah memohon pada Agamemnon untuk melepaskan putrinya, dan berjanji akan memberi upeti pada Agamemnon, selain itu, Khrises berjanji akan berdoa pada Apollo untuk kemenangan Yunani dalam perang itu. Namun Agamemnon menolak mentah-mentah tawaran itu. Ayah Khrises lalu berdoa pada Apollo, yang kemudian memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani.

Achilles mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Yunani. Hasilnya, mereka memaksa Agamemnon untuk mengembalikan Khriseis pada ayahnya. Achilles juga memperingatkan Agamemnon bahwa mereka tak akan bisa menghadapi Troya jika mereka sekarat karena wabah. Agamemnon mengembalikan Khriseis tetapi dia kemudian merebut Briseis sebagai ganti atas selirnya yang hilang.

Achilles marah pada perbuatan Agamemnon. Achilles pun menarik mundur pasukan Mirmidonnya dan menyatakan tidak akan ikut serta lagi dalam perang. Achilles bukan pelamar Helena sehingga dia tidak terikat sumpah pada Agamemnon. Tidak adanya Achilles membuat pasukan Troya bisa mengacak-acak pasukan Yunani.

Kemarahan Achilles.

Achilles memanggil ibunya Thetis dan meminta supaya pasukan Yunani menderita. Thetis menghadap Zeus dan menyampaikan permintaan Achilles. Zeus bersedia dan langsung membuat pasukan Yunani terpuruk.

Thetis dan Zeus

Keberuntungan Beralih

Pada hari berikutnya, pihak Yunani menderita karena pasukan Troyalah yang kini menguasai jalannya pertempuran. Zeus telah menepati janjinya pada Thetis. Zeus menyuruh semua dewa untuk tidak ikut serta dalam perang, sementara Zeus sendiri memihak Troya, akibatnya Yunani dipukul mundur dan harus berlindung di balik dinding perlindungan mereka.

Malam harinya, Nestor membujuk Agamemnon untuk meminta maaf pada Achilles, supaya Achilles mau kembali bertempur. Agamemnon setuju mengembalikan selir Achilles, ditambah dengan upeti emas, sebagai kompensasi untuk Achilleas. Agamemnon mengirimkannya melalui Nestor, Odisseus, dan Aias. Ketiga utusan ini pun mendatangi Achilles. Meskipun ketiganya adalah sahabat Achilles, sang pahlawan tetap menolak kembali ke medan tempur. Achilles memberitahu mereka bahwa dia tak akan mau melakukannya lagi, bahkan jika Agamemnon memberinya semua harta yang ada di Mesir. Achilles bahkan mengancam untuk pulang ke Yunani.

Achilles dan utusan Agamemnon.

Agamemnon kesal dengan balasan Achilles dan sempat berpikir untuk mengakhiri perang lalu pulang. Nestor menyarankan untuk mengirim dua mata-mata guna mencari informasi mengenai pasukan Troya. Odisseus dan Diomedes bersedia dan kemudian dikirim ke kamp pasukan Troya.

Pada saat yang sama, Troya juga mengirim mata-mata, yang bernama Dolon. Odisseus dan Diomedes menangkap Dolon. Mereka lalu memperoleh informasi bahwa Rhesos, raja Thrakia, telah tiba dengan pasukannya. Rhesos juga membawa serta kereta perang emas, yang ditarik dua ekor kuda abadi. Setelah mengorek cukup info, Odisseus dan Diomedes pun membunuh Dolon. Mereka lalu mengendap-endap ke kamp pasukan Thrakia. Diomedes membunuh dua belas bangsawan Thrakia yang sedang tidur, termasuk Rhesos. Diomedes dan Odisseus juga mencuri kuda-kuda abadi Rhesos, lalu kembali ke kamp Yunani.
Sumber: http://id.wikibooks.org/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "PErang Troya: Perselisihan Achilles dan Agamemnon"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments