Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Pertama-tama Aleksander berperang melawan Kekaisaran Persia yang dipimpin oleh Darius III, kemudian melawan suku-suku di India sampai sejauh Punjabi. Aleksander adalah salah satu komandan militer paling sukses sepanjang masa dan dipercaya tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran. Ketika dia meinggal dunia, dia telah menaklukan sebagian besa dunia yang diketahui oleh orang Yunani kuno.

Aleksander menjadi raja Makedonia setelah kematian ayahnya, Filipus II, yang telah menaklukan sebagian besar negara kota di daratan utama Yunani di bawah hegemoni Makedonia dalam sebuah federasi yang disebut Liga Korinthos. Setelah mengamankan kedaulatan Makedonia dengan menghentikan pemberontakan di Yunani selatan dan melakukan kampanye militer yang pendek namun berdarah melawan tetangga-tetangga Makedonia di utara, Aleksander bergerak ke timur menyerang Kekaisaran Persia Akhemeniyah, yang dipimpin oleh Raja Darius III, yang pada akhirnya berhasil dikalahkan oleh Aleksander. Daerah-daerah yang ditaklukan oleh Aleksander meliputi Anatolia, Suriah, Punisia, Yudea, Gaza, Mesir, Baktria dan Mesopotamia. Dia juga memperluas kekaisarannya sampai sejauh Punjabi di India.

Sebelum meninggal, Aleksander telah membuat rencana ekspansi militer dan perdagangan ke Jazirah Arab, setelahnya dia berniat menyerang ke barat ke Kartago, Romawi, dan Semenanjung Iberia. Akan tetapi, Diadokhoi, para penerus Aleksander, mengabaikan rencana-rencana tersebut. Sebaliknya, beberapa tahun setelah Aleksander wafat, para Diadokhoi malah saling berperang satu sama lain, dan mengakibatkan kekaisaran Aleksander terpecah menjadi beberapa kerajaan, yang terlibat dalam peperangan selama 40 tahun. Berikut adalah sembilan pertempuran dahsyat yang melibatkan Aleksander Agung.

1. Pertempuran Granikos - 334 SM

Pertempuran Sungai Granikos adalah pertempuran yang berlangsung pada bulan Mei tahun 334 SM (Sebelum Masehi) dan merupakan pertempuran besar pertama dan tiga pertempuran besar antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran Persia. Terjadi di Asia Minor barat daya, di dekat situs Troya, di sinilah Aleksander mengalahkan pasukan satrap Persia di Asia Minor, termasuk sejumlah besar tentara bayaran dari Yunani yang dipimpin oleh Memnon dari Rodos.

Pertempuran terjadi di jalan dari Abydos ke Daskylium (dekat Ergili, Turki modern), di Sungai Granikos (Biga Çayı modern).

2. Pengepungan Miletos - 334 SM

Pengepungan Miletos adalah konflik naval pertama antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran Akhemeniyah. Pengepungan kecil ini ditujukan terhadap para penghuni Miletos, sebuah kota di Ionia selatan, di Karia, yang kini terletak di provinsi Anatolia di Turki modern. Kota ini ditaklukan oleh putra Parmenion, Nikanor pada tahun 334 SM.


Pengepungan Halikarnassos adalah konflik antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran Persia Akhemeniyah pada tahun 334 SM. Aleksander, yang tidak memiliki angkatan laut, terus-menerus terancam oleh angkatan laut Persia. Kapal-kapal perang Persia berusaha menyerang Aleksander, yang tidak memiliki satu kapal perang pun. Pada akhirnya, armada Persia berlayar ke Halikarnassos untuk menstabilkan pertahanan baru. Sementara itu, Ada dari Karia, mantan ratu Halikarnassos, digulingkan dari tahtanya oleh suatu pemberontakan. Darius lalu menunjuk Orontobates sebagai satrap di Karia, yang meliputi Halikarnassos dalam yuridiksinya. Ketika Aleksander mendatangi Halikarnassos pada tahun 334 SM, Ada, yang mengendalikan benteng Alinda, menyerahkan benteng itu pada Aleksander.

4. Pertempuran Issos - 333 SM

Pertempuran Issos adalah pertempuran yang terjadi di Anatolia selatan pada bulan November tahun 333 SM. Dalam pertempuran ini, pasukan Aleksander Agung dari Makedonia berhasil mengalahkan pasukan Darius III dari Kekaisaran Akhemeniyah.

Setelah pasukan Aleksander berhasil menyeberangi Hellespont (Dardanelles) dan mengalahkan satrap-satrap Persia yang dipimpin oleh tentara bayaran Yunani, Memnon dari Rodos, dalam Pertempuran Granikos yang terjadi sebelumnya, Darius secara langsung memimpin pasukan untuk menghadapi Aleksander. Dia mengumpulkan tentara dari penjuru kekaisaran dan bermanuver untuk memotong garis suplai Makedonia, memaksa Aleksander untuk melawan balik pasukan Persia. Pertempuran berlangsung di dekat mulut Sungai Pinaros dan sebelah selatan desa Issos.

5. Pengepungan Tyre - 332 SM

Pengepungan Tyre adalah pengepungan terhadap kota Tyre, sebuah basis pantai strategis di Laut Tengah. Pengepungan ini dilaksanakan oleh pasukan Aleksander Agung pada tahun 332 SM dalam kampanyenya melawan Kekaisaran Akhemeniyah (Persia). Pasukan Makedonia tidak meampu menaklukan kota itu dengan cara biasa karena kota itu terletak di sebuah pulau dan memiliki dinding sampai ke laut. Jadi Aleksander memblokade dan mengepung Tyre selama tujuh bulan.

Aleksander Agung memerintahka para insinyurnya untuk memanfaatkan reruntuhan kota kuno dan membangung jalan untuk mencapai dinding kota Tyre. Aleksander lalu mengerahkan mesin kepungnya untuk menyerang dari jalan yang telah dibuat itu dan juga memerintahkan kapal-kapal perangnya untuk menyerang lewat laut. Akhirnya pertahanan Tyre bisa ditembus oleh Aleksander. Dikatakan bahwa Aleksander sangat marah karena pengepungan Tyre ini menghabiskan banyak waktu dan prajuritnya. Dia pun menghancurkan setengah kota Tyre. Menurut Arrianus, Tyre kehilangan 8.000 prajurit sedangkan Makedonia kehilangan 400 prajurit. Aleksander mengampuni keluarga pemimpin kota itu namun 30.000 penduduk Tyre tidak luput dari murka Aleksander. Mereka dijadikan budak.

6. Pengepungan Gaza - 332 SM

Dalam Pengepungan Gaza, Aleksander Agung, dengan cara memanfaatkan mesin-mesin perang yang dia gunakan melawan Tyre, sukses mencapai tembok pertahannya. Setelah tiga kali menyerang dan gagal, benteng di Gaza berhasil direbut oleh Aleksander. Dalam pengepungan ini Aleksander terluka bahunya oleh sebuah panah, selain itu kakinya juga terluka. Bentengnya dibangun di atas bukit dan pertahanannya sangat kuat. ketika Aleksander mendekati Mesir, penduduk Gaza dan sekutu-sekutu Nabatea mereka tidak ingin kehilangan perdagangan yang menguntungkan yang dikendalikan oleh Gaza. Batis, komandan benteng Gaza, menolak menyerah pada Aleksander. Ketika Gaza ditakulkan, seluruh penduduk prianya dibunuh sedangkan penduduk wanita dan anak-anaknya dijadikan budak.

Berdasarkan sejarawan Romawi Quintus Curtius Rufus, Batis dibunuh oleh Aleksander seperti ketika Akhilles membunuh Hektor. Kaki Batis diikat dengan tali dan jasadnya diseret dengan kereta perang. Aleksander melakukannya karena merasa marah akibat penolakan Batis untuk berlutut dan perilaku Batis yang merendahkan.


Pertempuran Gaugamela (pengucapan /ˌgɔːgəˈmiːlə/) (Γαυγάμηλα) terjadi di Mesopotamia pada tahun 331 SM antara Aleksander Agung dari Makedonia dan Darius III dari Persia. Pertempuran berlangsung di dekat sebuah bukit berbentuk punuk unta, nama etimologi: Tel Gomel atau Tel Gahmal, yang diterjemahkan sebagai "Gunung Unta" dalam bahasa Ibrani, terjemahan lainnya "Kandang Unta" (Plutarch: "Rumah Unta"). Pertempuran dimenangkan oleh Makedonia.

8. Pertempuran Gerbang Persia - 330 SM

Pertempuran Gerbang Persia adalah konflik militer antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran Akhemeniyah yang berlangsung di Gerbang Persia. Pasukan Akhemeniyah dikomandani oleh satrap Persis, Ariobarzanes, sedangkan pasukan Makedonia yang menyerang dipimpin oleh Aleksander Agung. Pada musim dingin tahun 330 SM, Ariobarzanes memimpin perlawanan terakhir dari militer Persia dalam menghadapi pasukan Aleksander. Pada akhirnya pasukan Aleksander berhasil menemukan jalan menuju garis belakang pasukan Persia berkat informasi dari tawanan perang.

9. Pertempuran Sungai Hydaspes - 326 SM

Pertempuran Sungai Hydaspes adalah pertempuran antara Aleksander yang Agung melawan Raja Puru pada 326 SM di tepian Sungai Hydaspes (Jhelum) di daerah Punjab dekat Bhera (Pakistan modern). Kerajaan Paurava yang dipimpin oleh Raja Puru terletak di Punja. Pertempuran ini adalah pertempuran besar terakhir yang dilakukan oleh Aleksander. Raja Puru dan pasukannya melawan pasukan Aleksander dengan sengit dan keras. Aleksander bahkan merasa kagum pada pasukan Raja Puru yang gagah berani.

Meskipun menang, pasukan Aleksander menjadi sangat kelelahan. Mereka pun menolak untuk pergi lebih jauh lagi di India. Akhirnya, setelah menaklukan beberapa klan India di sekitar sungai Indus dan mendirikan kota-kota yang akan berfungsi sebagai pos terdepan serta pusat perdagangan, Aleksander kembali ke Babilonia.

Sumber: http://id.wikipedia.org
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Penaklukan Romawi di Britania adalah suatu proses penaklukan yang dilakukan oleh Romawi terhadap Britania. Penaklukan ini merupakan proses yang terjadi secara bertahap. Romawi berhasil menaklukan Britania pada secara efektif pada 43 M di bawah kaisar Claudius, yang jenderalnya Aulus Plautius bertugas sebagai gubernur pertama Britania. Namun, Britania Raya sebelumnya telah sering menjadi sasaran invasi, yang aktual dan terencana, oleh pasukan Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi.

Penaklukan Romawi di Britania
Seperti halnya daerah-daerah lainnya di ujung kekaisaran, Britania menikmati hubungan diplomasi dan perdagangan dengan bangsa Romawi sejak ekspedisi Julius Caesar pada 55 dan 54 SM. Ekonomi dan budaya Romawi juga ikut memengaruhi Britania. Pengaruh Romawi merupakan unsur penting pada akhir Zaman besi pra-Romawi di Britania, terutama di daerah selatan.

Antara 55 SM dan 40-an M, status quo pada upeti, sandera, dan negara klien tanpa pendudukan militer langsung, yang dimulai oleh Invasi Caesar ke Britania, tetap utuh. Augustus menyiapkan invasi pada 34 SM, 27 SM dan 25 SM. Yang pertama dan kedua dibatalkan karena adanya pemberontakan di berbagai daerah di kekaisaran, sedangkan yang kedua batal karena bangsa Briton tampaknya siap melakukan kesepakatan Berdasarkan Res Gestae karya Augustus, dua raja Britania, Dumnovellaunus dan Tincomarus, pergi ke kota Roma sebagai pemohon pada masa kekuasaannya, dan berdasarkan Geografi karya Strabo, yang ditulis pada periode ini, Britania membayar lebih dalam hal pabean dan tugas yang dapat ditarik melalui pajak jika pulau tersebut ditaklukan.

Akan tetapi, menjelang 40-an M situasi politik di Britania menjadi kacau. Catuvellauni menggantikan Trinovantes sebagai kerajaan terkuat di Britania tenggara, dan merebut ibukota Trinovantes, Camulodunum (Colchester). Mereka juga menekan tetangga mereka Atrebates, yang dipimpin oleh mantan sekutu Julius Caesar, Commiu.

Sumber: http://id.wikipedia.org
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pengepungan Halikarnassos adalah konflik antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran Persia Akhemeniyah pada tahun 334 SM. Aleksander, yang tidak memiliki angkatan laut, terus-menerus terancam oleh angkatan laut Persia. Kapal-kapal perang Persia berusaha menyerang Aleksander, yang tidak memiliki satu kapal perang pun. Pada akhirnya, armada Persia berlayar ke Halikarnassos untuk menstabilkan pertahanan baru. Sementara itu, Ada dari Karia, mantan ratu Halikarnassos, digulingkan dari tahtanya oleh suatu pemberontakan.

Reruntuhan benteng di sekitar Halikarnassos.
Darius lalu menunjuk Orontobates sebagai satrap di Karia, yang meliputi Halikarnassos dalam yuridiksinya. Ketika Aleksander mendatangi Halikarnassos pada tahun 334 SM, Ada, yang mengendalikan benteng Alinda, menyerahkan benteng itu pada Aleksander. Aleksander dan Ada terbukti memiliki ikatan emosional. Aleksander memanggil Ada sebagai "ibu", karena Aleksander merasa bahwa Ada lebih ramah sebagai sosok ibu baginya bahkan lebih daripada ibu kandungnya sendiri, Olympias.

Orontobates dan Memnon dari Rodoss membuat pertahanan di Halikarnassos. Aleksander lalu mengirim mata-mata yang untuk bertemu orang dalam di Halikarnassos yang bersedia membuka gerbang kota dan membiarkan Aleksander masuk. Namun ketika mata-matanya tiba, orang dalam tersebut tidak ditemukan. Terjadilah pertempuran kecil dan pasukan Aleksander berhasil menembus dinding kota. Memnon mengerahkan katapel tempurnya dan Aleksander terpaksa mundur. Memnon kemudian mengirim infantrinya namun infantri Alekssander berhasil kembali menembus dinding kota dan mengejutkan pasukan Persia. Memnon, menyadari bahwa kota sudah jatuh, akhirnya membakar kota dan menarik mundur pasukannya. Angin yang kuat menyebabkan api menyebar dengan cepat dan menghanguskan sebagian besar kota.

Aleksander menunjuk Ada untuk mengurusi pemerintahan di Karia, dan Ada pada gilirannya secara fromal mengadopsi Aleksander sebagai putranya, dan menjamin bahwa setelah Ada wafat, pemerintahan Karia secara otomatis akan diserahkan pada Aleksander. Ada disenangi oleh rakyat Karia, sehingga dengan menempatkannya sebagai pemimpin Karia, Aleksander berhasil memastikan bahwa Karia berada di bawah kekuaaannya.

Sumber: http://id.wikipedia.org
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Ekspedisi Tabuk (atau Perang Tabuk/Pertempuran Tabuk), adalah ekspedisi yang dilakukan umat Islam pimpinan Muhammad pada 630 M atau 9 H, ke Tabuk, yang sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut.


Latar Belakang

Pada September 629, pasukan Islam gagal mengalahkan pasukan Bizantium (Romawi Timur) dalam pertempuran Mu'tah. Banyak yang menganggap hal ini sebagai tanda melemahnya kekuatan umat Islam, dan memancing beberapa kabilah Arab menyerang umat Muslim di Madinah. Pada musim panas tahun 630, umat Muslim mendengar kabar bahwa Bizantium dan sekutu Ghassaniyah-nya telah menyiapkan pasukan besar untuk menginvasi Hijaz dengan kekuatan sekitar 40.000-100.000 orang.

Di lain pihak, Kaisar Bizantium Heraclius menganggap bahwa kekuasaan kaum Muslimin di Jazirah Arab berkembang dengan pesat, dan daerah Arab harus segera ditaklukkan sebelum orang-orang Muslim menjadi terlalu kuat dan dapat menimbulkan masalah bagi Bizantium.

Ekspedisi

Untuk melindungi umat Islam di Madinah, Muhammad memutuskan untuk melakukan aksi preventif, dan menyiapkan pasukan. Hal ini disulitkan dengan adanya kelaparan di tanah Arab dan kurangnya kas umat Muslimin. Namun, Muhammad berhasil mengumpulkan pasukan yang terdiri dari 30.000 orang, jumlah pasukan terbanyak yang pernah dimiliki umat Islam.

Setelah sampai di Tabuk, umat Islam tidak menemukan pasukan Bizantium ataupun sekutunya. Menurut sumber-sumber Muslim, mereka menarik diri ke utara setelah mendengar kedatangannya pasukan Muhammad. Namun tidak ada sumber non-Muslim yang mengkonfirmasi hal ini. Pasukan Muslim berada di Tabuk selama 10 hari. Ekspedisi ini dimanfaatkan Muhammad untuk mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar Tabuk. Hasilnya, banyak kabilah Arab yang sejak itu tidak lagi mematuhi Kekaisaran Bizantium, dan berpihak kepada Muhammad dan umat Islam. Muhammad juga berhasil mengumpulkan pajak dari kabilah-kabilah tersebut.

Saat hendak pulang dari Tabuk, rombongan Muhammad didatangi oleh para pendeta Kristen di Lembah Sinai. Muhammad berdiskusi dengan mereka, dan terjadi perjanjian yang mirip dengan Piagam Madinah bagi kaum Yahudi. Piagam ini berisi perdamaian antara umat Islam dan umat Kristen di daerah tersebut.

Muhammad akhirnya kembali ke Madinah setelah 30 hari meninggalkannya. Umat Islam maupun Kekaisaran Bizantium tidak menderita korban dari peristiwa ini, karena pertempuran tidak pernah terjadi.

Sumber:

http://id.wikipedia.org
http://zonaislam.net
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: , , ,

Justinianus I (bahasa Latin: Flavius Petrus Sabbatius Justinianus; bahasa Yunani: Φλάβιος Πέτρος Σαββάτιος Ἰουστινιανός; 483 – 13 atau 14 November 565), umumnya dikenal dengan nama Justinianus yang Agung, adalah Kaisar Romawi Timur (Bizantium) yang berkuasa dari tahun 527 hingga 565. Pada masa kekuasaannya, ia berusaha mengembalikan kejayaan kekaisaran dan menaklukkan kembali bagian barat Kekaisaran Romawi.

Ia merupakan salah satu tokoh terpenting pada abad kuno. Masa kekuasaannya ditandai dengan renovatio imperii (restorasi kekaisaran) yang ambisius. Ambisi ini ditunjukkan melalui pemulihan sebagian wilayah Kekaisaran Romawi Barat, termasuk kota Roma sendiri. Selain itu, pada masa kekuasaannya, ditulis hukum Romawi Corpus Juris Civilis yang masih menjadi dasar bagi hukum masyarakat di negara-negara modern. Pada masanya pula, budaya Bizantium berkembang, dan program pembangunannya melahirkan karya-karya besar, seperti pembangunan kembali Hagia Sophia yang menjadi pusat Ortodoks Timur selama berabad-abad.

Justinianus dianggap sebagai santo oleh orang-orang yang menganut agama Ortodoks Timur. Ia juga dikenang dalam beberapa Gereja Lutheran. Ia adalah kaisar terakhir yang menuturkan Latin sebagai bahasa ibu.

Kehidupan

Justinianus lahir di Tauresium, Provinsi Dardania (letak tepatnya masih diperdebatkan, kemungkinan di dekat Lebane, Serbia Selatan, atau Taor di dekat Skopje, Republik Makedonia), tahun 483. Keluarganya yang berbahasa Latin diduga memiliki asal usul Trako-Romawi atau Illyro-Romawi. Nama ayahnya adalah Sabbatius, sedangkan ibunya bernama Vigilantia.

Kota kuno Tauresium, tempat kelahiran Justinianus I,
kini merupakan bagian dari Republik Makedonia.
Cognomen Iustinianus yang didapatnya menunjukkan bahwa ia diadopsi oleh pamannya (yang juga saudara kandung Vigilantia), Justinus. Justinus adalah seorang penjaga kekaisaran (atau excubitores). Ia membawa Justinianus ke Konstantinopel dan menjamin pendidikan anak itu. Maka Justinianus memiliki pendidikan dalam bidang yurisprudensi, teologi, dan sejarah Romawi. Ia pernah bekerja selama beberapa waktu dengan excubitores, tetapi informasi lengkap mengenai karier awalnya kurang diketahui. Penulis kronik John Malalas, yang hidup pada masa kekuasaan Justinianus, mendeskripsikan penampilan Justinianus yang pendek, berkulit putih, berambut keriting, berwajah bundar, dan rupawan. Procopius, penulis kronik lain, membandingkan penampilan Justinianus dengan kaisar tiran Domitianus, walaupun ini mungkin tidak benar.

Ketika Kaisar Anastasius mangkat pada tahun 518, Justinus dinyatakan sebagai kaisar baru, dengan bantuan dari Justinianus. Selama masa kekuasaan Justinus (518–527), Justinianus adalah tangan kanan kaisar. Ia telah menunjukkan banyak ambisi. Ketika Justinus menjadi semakin pikun pada akhir kekuasaannya, Justinianus menjadi penguasa de facto. Justinianus ditunjuk sebagai konsul pada tahun 521, dan selanjutnya menjadi komandan angkatan bersenjata timur. Setelah wafatnya Justinus I pada 1 Agustus 527, Justinianus menjadi penguasa penuh.

Sebagai penguasa, Justinianus menunjukkan semangat yang besar. Ia dikenal sebagai "kaisar yang tidak pernah tidur" dalam catatan mengenai etos kerjanya. Justinianus juga dikenal bersedia menerima nasihat dan mudah didekati. Keluarga Justinianus berasal dari latar belakang yang rendah, sehingga ia tidak memiliki dasar kekuatan di aristokrasi lama Konstantinopel. Akan tetapi, Justinianus dikelilingi oleh bawahan-bawahan yang berbakat, yang dipilih bukan berdasarkan latar belakang aristokrat, tetapi atas dasar jasa. Sekitar tahun 525, ia menikahi Theodora, seorang courtesan ("pemberi asmara" di istana) yang dua puluh tahun lebih muda darinya. Menurut hukum lama, Justinianus tak bisa menikahinya karena kelas sosialnya, tetapi Kaisar Justinus I telah mengesahkan hukum yang memperbolehkan pernikahan antar kelas sosial yang berbeda. Theodora akan menjadi tokoh yang berpengaruh dalam politik Kekaisaran, dan kaisar-kaisar selanjutnya akan mengikuti jejak Justinianus dalam menikah diluar kelas aristokrat. Pernikahan ini menimbulkan skandal, tetapi Theodora terbukti merupakan tokoh yang pintar, penilai karakter yang baik, dan pendukung terbesar Justinianus.

Ia terjangkit penyakit pes pada awal tahun 540-an, tetapi berhasil sembuh. Theodora meninggal pada tahun 548, kemungkinan karena kanker, dalam usia yang relatif muda. Justinianus, yang tertarik dengan masalah teologis dan banyak terlibat dalam debat mengenai doktrin Kristen, menjadi semakin setia kepada agama pada masa akhir hidupnya. Ketika meninggal dunia pada malam 13-14 November 565, ia tak memiliki anak. Justinianus digantikan oleh Justinus II. Jenazah Justinianus dimakamkan dalam mausoleum di Gereja Rasul Suci.

Kerusuhan Nika

Keputusan Justinianus untuk menunjuk penasihat yang efisien tetapi tidak populer telah membahayakan kedudukannya. Pada Januari 532, pengikut fraksi balap chariot di Konstantinopel, yang sebelumnya saling terpisah, bersatu melawan Justinianus dalam pemberontakan yang dikenal dengan nama kerusuhan Nika. Mereka memaksanya untuk memecat Tribonianus dan dua menteri lainnya, dan juga berusaha menjatuhkan Justinianus dan mengangkat senator Hypatius (yang merupakan keponakan kaisar Anastasius) sebagai pengganti. Kerusuhan meletus, dan Justinianus mempertimbangkan untuk lari dari ibukota, namun Theodora mencegahnya dengan berkata, "Siapapun yang telah mengenakan mahkota kekaisaran tidak boleh berpasrah melihat kehilangannya. Tak kan pernah aku melihat seharipun aku tidak disapa sebagai permaisuri." Dua hari selanjutnya, Justinianus memerintahkan jenderal Belisarius dan Mundus untuk memadamkan kerusuhan. Procopius memperkirakan bahwa 30.000 penduduk tak bersenjata tewas terbunuh di Hippodrome. Atas desakan Theodora, yang tampaknya berlawanan dengan pertimbangan sang kaisar sendiri, Justinianus menghukum mati Hypatius.

Kehancuran yang diakibatkan oleh kerusuhan memberikan Justinianus kesempatan untuk mengikat namanya dalam bangunan-bangunan baru, seperti Hagia Sophia.

Penaklukan Militer

Salah satu ciri dalam masa kekuasaan Justinianus adalah usaha pemulihan wilayah Romawi Barat yang hilang pada abad ke-5. Kaisar Justinianus tidak pernah terlibat langsung dalam peperangan, tetapi ia menunjukkan keberhasilannya dalam pengantar hukum-hukumnya, dan mengenangnya dalam karya seni. Penaklukan kembali kebanyakan dilakukan oleh jenderalnya, Belisarius.

Perang Melawan Sassaniyah (527–532)
Justinianus mewarisi permusuhan dengan Persia Sassaniyah dari pamannya. Pada tahun 530, tentara Persia berhasil dikalahkan dalam Pertempuran Dara, tetapi pada tahun-tahun berikutnya, tentara Romawi di bawah pimpinan Belisarius dikalahkan dalam Pertempuran Callinicum. Ketika raja Kavadh I dari Persia wafat (September 531), Justinianus menutup peperangan melalui "Perdamaian Abadi" (yang menghabiskan biaya 11.000 pon emas) dengan raja Persia yang baru, Khosrau I (532). Setelah mengamankan front timur, Justinianus mengalihkan perhatiannya ke Barat, tempat kerajaan-kerajaan Jermanik Aria didirikan di wilayah bekas Kekaisaran Romawi Barat.

Mosaik di Basilika Sant'Apollinare Nuovo, Ravenna, yang menggambarkan Kaisar Justinianus.
Gambar ini kemungkinan merupakan potret Theodoric yang diubah.
Penaklukan Aftika Utara (533-534)
Kerajaan barat pertama yang diserang Justinianus adalah kerajaan milik bangsa Vandal di Afrika Utara. Raja Hilderic, yang memiliki hubungan baik dengan Justinianus dan klerus Katolik Afrika Utara, telah dijatuhkan oleh sepupunya, Gelimer tahun 530. Justinianus menentang tindakan Gelimer dan meminta agar Gelimer mengembalikan kerajaan kepada Hilderic. Akan tetapi, Gelimer menolak. Justinianus menggunakannya sebagai alasan. Dengan disetujuinya perdamaian di Timur pada tahun 532, ia mulai mempersiapkan serangannya.

Pada tahun 533, Belisarius dengan 92 dromon yang mengawal 500 kapal pengangkut, mendarat di Caput Vada (kini Ras Kaboudia) di Tunisia, dengan tentara sejumlah 15.000 orang, ditambah dengan beberapa tentara barbar. Mereka berhasil mengalahkan bangsa Vandal yang tak siaga di Ad Decimum pada 14 September 533, dan di Tricamarum pada bulan Desember. Kartago juga berhasil direbut. Raja Gelimer melarikan diri ke gunung Pappua di Numidia, dan menyerah pada musim semi berikutnya. Ia dibawa dan diarak dalam parade kemenangan di Konstantinopel. Sardinia, Korsika, Kepulauan Balearik, dan benteng Septem di dekat Gibraltar juga berhasil direbut dalam peperangan yang sama.

Prefektur Afrika, yang berpusat di Kartago, didirikan pada April 534, tetapi akan goyah di ambang kehancuran selama lima belas tahun ke depan, ditengah peperangan dengan bangsa Moor. Wilayah ini tidak sepenuhnya disatukan hingga tahun 548. Pemulihan Afrika menghabiskan biaya sekitar 100.000 pon emas.

Perang di Italia, Tahap Pertama (535-540)
Seperti di Afrika, intrik antar dinasti di Italia Ostrogoth memberikan kesempatan untuk melakukan intervensi. Raja muda Athalaric meninggal pada 2 Oktober 534, dan Theodahad memenjarakan ratu Amalasuntha (putri Theodoric dan ibu dari Athalaric) di pulau Martana. Selanjutnya, Theodahad membunuh sang ratu di tempat itu tahun 535. Kemudian, Belisarius dengan 7.500 tentara menyerang Sisilia (535), maju ke Italia, menjarah Naples, dan merebut Roma pada 9 Desember 536. Pada masa itu, Theodahad telah dijatuhkan oleh tentara Ostrogoth, yang telah memilih Vitigis sebagai raja baru mereka. Vitigis mengumpulkan tentara dan mengepung Roma dari Februari 537 hingga Maret 538 tanpa berhasil merebut kota tersebut.

Justinianus mengirim jenderal Narses ke Italia, akan tetapi ketegangan antara Narses dengan Belisarius menjadi hambatan. Milan berhasil direbut, tetapi segera dikuasai kembali dan dihancurkan oleh Ostrogoth. Justinianus menarik jenderal Narses pada tahun 539. Selanjutnya situasi mulai berpihak kepada Romawi. Pada tahun 540, Belisarius telah mencapai ibukota Ostrogoth di Ravenna. Di sana ia ditawarkan gelar Kaisar Romawi Barat oleh Ostrogoth. Sementara itu, di saat yang sama, utusan Justinianus datang untuk menegosiasikan perdamaian yang akan memberikan wilayah di sebelah utara sungai Po kepada orang-orang Goth. Belisarius berpura-pura menerima tawaran, memasuki Ravenna pada Mei 540, dan merebutnya kembali untuk kekaisaran. Selanjutnya, setelah dipanggil kembali oleh kaisar, Belisarius kembali ke Konstantinopel dengan membawa Vitigis dan istrinya Matasuentha.

Perang Melawan Sassaniyah (540-562)
Setelah pemberontakan terhadap Bizantium di Armenia pada akhir tahun 530-an, dan kemungkinan termotivasi atas permohonan duta-duta Ostrogoth, Raja Khosrau I melanggar "Perdamaian Abadi" dan menyerbu wilayah Romawi pada musim semi tahun 540. Ia menjarah Beroea dan Antiokhia, mengepung Dara, dan menyerang kerajaan satelit Lazica yang kecil tetapi penting. Khosrau I menuntut upeti kepada setiap kota yang dilaluinya. Ia memaksa Justinianus I membayar 5.000 pon emas, ditambah 500 pon emas setiap tahun.

Belisarius tiba di Timur pada tahun 541. Akan tetapi, setelah sempat berhasil, ia ditarik kembali ke Konstantinopel tahun 542. Alasan penarikan kembali sang jenderal tidak diketahui, kemungkinan karena adanya rumor mengenai ketidaksetiaan jenderal. Merebaknya penyakit pes meredakan pertempuran pada tahun 543. Pada tahun berikutnya, Sassaniyah berhasil mengalahkan 30.000 tentara Bizantium, tetapi tidak berhasil merebut kota Edessa. Akhirnya, pada tahun 545, gencatan senjata disetujui di front selatan Romawi-Persia. Setelah itu, Perang Lazica di utara berlanjut selama beberapa tahun, hingga disetujuinya gencatan kedua pada tahun 557. Maka Perdamaian 50 Tahun disetujui pada tahun 562. Dalam perdamaian itu, Sassaniyah setuju untuk meninggalkan Lazica, dengan ganti Romawi harus menyerahkan upeti 400 atau 500 pon emas (30.000 solidi) per tahun.

Perang di Italia, Tahap Kedua (541-554)
Sementara usaha militer diarahkan ke timur, situasi di Italia semakin memburuk. Di bawah pimpinan raja Ildibad, Eraric (keduanya dibunuh tahun 541), dan terutama Totila, Ostrogoth dengan cepat membalikkan keadaan. Setelah kemenangan di Faenza tahun 542, mereka merebut kembali kota-kota utama di Italia Selatan, dan segera menguasai seluruh semenanjung. Belisarius dikirim kembali ke Italia pada akhir tahun 544, tetapi kekurangan pasukan. Ia dicopot dari komandonya pada tahun 548 karena tak membuat kemajuan.

Pada periode ini, kota Roma berganti tangan selama tiga kali: pertama direbut oleh Ostrogoth pada Desember 546, lalu ditaklukan kembali oleh Bizantium tahun 547, dan selanjutnya dikuasai kembali oleh Goth pada Januari 550. Totila juga menjarah Sisilia dan menyerang pantai Yunani. Akhirnya, Justinianus mengirim tentara sejumlah 35.000 orang (2.000 dipisah dan dikirim untuk menyerbu wilayah Visigoth di Spanyol selatan) di bawah komando Narses. Tentara Bizantium mencapai Ravenna pada Juni 552, dan mengalahkan Ostrogoth dalam Pertempuran Busta Gallorum di Pegunungan Apennini. Pada pertempuran tersebut, Totila tewas. Setelah pertempuran kedua di Mons Lactarius pada bulan Oktober, perlawanan Ostrogoth berhasil dipatahkan. Pada tahun 554, serangan besar orang-orang Frank berhasil digagalkan dalam Pertempuran Casilinum, dan Italia telah dikuasai oleh Romawi Timur, meskipun Narses memerlukan waktu beberapa tahun untuk menghabisi sisa-sisa benteng Goth. Pada akhir perang, Italia dijaga oleh tentara sejumlah 16.000 orang. Penguasaan kembali Italia telah menghabiskan biaya sebesar 300.000 pon emas.

Peperangan Lain

Kekaisaran Romawi Timur menyerang wilayah Visigoth di Spanyol, ketika Athanagild meminta dukungan dalam pemberontakan melawan raja Agila. Pada tahun 552, Justinianus mengirim tentara sejumlah 2.000 orang di bawah pimpinan Liberius. Bizantium berhasil merebut Cartagena dan kota-kota lain di pantai tenggara dan mendirikan provinsi Spania sebelum diperiksa oleh bekas sekutu mereka, Athanagild, yang telah menjadi raja. Perang ini menandai puncak perluasan kekuasaan Bizantium.

Pada masa Justinianus, Balkan diserang oleh orang-orang Turkik dan Slavia, yang tinggal di sebelah utara sungai Donau. Maka sang kaisar berusaha menggabungkan diplomasi dengan pembangunan sistem pertahanan. Pada tahun 559, serangan orang-orang Sklavinoi dan Kutrigur di bawah pimpinan Zabergan mengancam Konstantinopel, tetapi mereka berhasil diusir oleh jenderal Belisarius yang telah menua.

Hasil

Wilayah Kekaisaran Bizantium. Warnah merah menunjukkan wilayah saat Justinianus naik takhta tahun 527, sedangkan warna jingga merupakan wilayah ketika Justinianus wafat tahun 565.
Ambisi Justinianus untuk mengembalikan kejayaan Kekaisaran Romawi tidak berhasil diwujudkan secara keseluruhan. Di Barat, keberhasilan pada tahun 530-an diikuti dengan tahun-tahun stagnansi. Perang dengan Goth menjadi bencana bagi Italia. Pajak tinggi yang dipungut sangat tidak disukai. Sementara kemenangan terakhir di Italia dan penaklukan pantai selatan Spanyol memperluas wilayah Bizantium, serta menambah martabat kekaisaran, akan tetapi penaklukan-penaklukan tersebut terbukti tidak kekal. Sebagian besar Italia akan lepas karena serangan oleh orang-orang Lombardia tiga tahun setelah kematian Justinianus (568). Provinsi Spania yang baru didirikan berhasil direbut kembali oleh Visigoth pada tahun 624 di bawah kepemimpinan Suintila. Dalam satu setengah abad, Afrika akan selamanya lepas karena ditaklukan oleh Kekhalifahan Rashidun dan Umayyah.

Konstantinopel sendiri tidak aman dari serangan orang-orang barbar di utara. Dalam usahanya untuk merestorasi Kekaisaran Romawi kuno, Justinianus menghabiskan sumber daya Romawi Timur, sementara ia gagal untuk melihat kenyataan yang telah berubah pada Eropa abad ke-6. Bahkan dikatakan bahwa keberhasilan militer Justinianus kemungkinan menumbuhkan bibit kejatuhan kekaisaran.

Sumber: http://id.wikipedia.org
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Kaisar Justinian I (civfanatics.com)
Kaisar Justinian terkenal karena kodifikasi hukum Romawi yang dilaksanakan di masa pemerintahannya. Kode Justinian menyelamatkan karya kreatif Romawi yang genius di bidang jurisprudensi yang selanjutnya jadi dasar perkembangan hukum di banyak negara-negara Eropa. Mungkin, tak ada kode hukum lain yang begitu punya pengaruh berjangka lama atas dunia.

Justinian dilahirkan sekitar tahun 483 di Tauresium yang kini berada di wilayah Yugoslavia. Dia kemenakan Justin I, petani Thracian yang boleh dibilang buta huruf, yang naik jenjang lewat karier militer hingga sampai puncak jadi penguasa Kekaisaran Romawi bagian timur. Justinian yang meski juga berasal dari keluarga petani, peroleh pendidikan baik dan berkat bantuan pamannya maju cepat. Tahun 527, Justin yang tak punya anak mengangkat Justinian jadi pembantu Kaisar mendampinginya. Di ujung tahun itu pula Justin meninggal dunia dan sejak itu hingga kematiannya sendiri tahun 565 Justinian jadi satu-satunya kaisar.

Tahun 476, persis tujuh tahun sebelum Justinian lahir, Kekaisaran Romawi bagian barat sudah keok berantakan akibat gempuran suku Barbar Jerman dan cuma Kekaisaran Romawi sebelah timur yang beribukota Konstantinopel yang tetap tak terjamah. Justinian ditakdirkan merebut kembali wilayah barat kekaisaran dan membangun empirium Romawi dan memang selagi jadi Kaisar sebagian terpokok energinya tertumpah untuk cita-cita ini. Dalam rencana ini dia sebagian berhasil karena dia bisa rebut kembali Italia, Afrika Utara dan sebagian Spanyol dari gangguan orang-orang Barbar.

Tetapi, tempat Justinian di daftar urutan buku ini tidaklah bergantung pada gerakan militernya, melainkan pada peranannya dalam hal kodifikasi hukum Romawi. Di awal-awal tahun 528, tahun dia naik tahta, Justinian membentuk sebuah panitia menyusun kode hukum-hukum kekaisaran. Pekerjaan panitia ini pertama diterbitkan tahun 529, kemudian diperbaharui dan didekritkan jadi hukum dalam perundang-undangan tahun 534. Pada saat yang berbarengan, semua perintah dan aturan terdahulu yang tidak termasuk dalam kode dinyatakan tidak berlaku. “Codex” ini merupakan bagian pemula dari “Corpus Juris Civils.” Bagian keduanya, disebut “Pandects,” atau “Digets” adalah ringkasan dari pandangan penulis-penulis soal hukum Romawi yang kenamaan. Itu pun punya pengaruh mengikat. Bagian ketiga, yang disebut “Institutes”, intinya merupakan buku baku buat pelajar-pelajar ilmu hukum. Akhirnya hukum-hukum itu yang disahkan oleh Justinian sesudah penerimaan “Codex” dihimpun jadi satu menjadi “Novellae” yang diterbitkan sesudah meninggalnya Justinian.

Tentu saja, akibat kesibukan Justinian baik dalam peperangan maupun dalam administrasi pemerintahan, tidak sempat secara pribadi merancang “Corpus Juris Civils.” Kodifikasi yang diperintahkan Justinian sebenarnya digarap oleh kelompok sarjana hukum di bawah pengawasan hakim besar dan ahli hukum Tribonian.

Justinian, seorang yang punya semangat kerja luar biasa, juga mengabdikan sebagian perhatiannya dalam usaha melakukan pembaharuan tata administrasi pemerintahan, termasuk sebagian gerakan yang berhasil membabat korupsi di kalangan pejabat pemerintah. Dia memberikan dorongan untuk perkembangan perdagangan dan industri, dan ikut campur dalam rencana pembangunan besar perumahan rakyat. Di bawah pemerintahannya, banyak benteng-benteng, biara-biara, dan gereja-gereja (termasuk “Hagia Sophia” di Konstantinopel) dibangunnya. Rencana pembangunan perumahan ini dan peperangan-peperangan yang dilancarkannya membuahkan kenaikan pajak-pajak dan pelbagai ketidakpuasan. Di tahun 532 pecah pemberontakan (pemberontakan Nika) yang nyaris membikin dia kehilangan tahta. Sesudah pemberontakan itu digencet habis, boleh dibilang amanlah mahkota Justinian bertengger di kepalanya. Meski begitu, pada saat kematiannya tahun 565 banyak orang bersorak gembira.

Justinian dapat bantuan moril besar dari istrinya yang cakap, Theodora. Karena itu sudah selayaknya di sini dipaparkan sedikit tentang Theodora ini. Theodora lahir sekitar tahun 500. Di masa remaja puterinya, Theodora menjadi aktris dan menjadi semacam pelacur tingkat tinggi yang hanya melayani kalangan terbatas. Dari pekerjaan ini dia peroleh anak sundal. Umurnya dua puluh tahun tatkala dia bertemu Justinian, hanya dua tahun sebelum dia naik tahta. Justinian mafhum kebisaan istrinya yang luar biasa, karena itu dijadikannya penasihatnya dan dipercaya melakukan pelbagai tugas diplomatik. Dia punya pengaruh terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan Justinian, termasuk beberapa pengesahan hukum yang memperbaiki hak-hak dan status wanita. Kematiannya di tahun 548 akibat serangan kanker merupakan kehilangan besar buat Justinian meskipun sisa tujuh belas tahun pemerintahannya masih mencatat keberhasilan-keberhasilan. Theodora yang jelita dan brilian senantiasa jadi sasaran pelbagai kerja seni, dilukis, dipahat, dipatungkan wajahnya.

Penempatan Justinian dalam daftar urutan buku ini paling utama lantaran arti penting “Corpus Juris Civils”-nya yang menegakkan wibawa pengukuhan kembali hukum Romawi. Ini penting artinya buat empirium Byzantium selama berabad-abad.

Di Romawi Barat hal ini umumnya dilupakan orang selama sekitar 500 tahun. Tetapi sekitar tahun 1100 pengkajian hukum Romawi bangkit kembali, khususnya di perguruan-perguruan tinggi di Italia. Selama di penghujung Abad Pertengahan, “Corpus Juris Civils” menjadi landasan pokok pengembangan sistem hukum di benua Eropa. Negeri-negeri yang mengalami perkembangan ini disebut memiliki sistem Hukum Sipil, sebagai lawan dari “Hukum Publik” (umum) yang umumnya berlaku di negeri-negeri yang berbahasa Inggris. “Corpus Juris Civils” tidaklah diterima secara keseluruhan di mana-mana. Tetapi, sebagian daripadanya digabungkan ke dalam hukum sipil dan di hampir seluruh Eropa dia menjadi basis pelajaran hukum, latihan, dan ceramah. Karena banyak negeri-negeri non Eropa akhirnya menerima bagian-bagian dari hukum sipil, pen.garuh “Corpus Juris Civils” betul-betul meluas.

Lepas dari soal itu, keliru juga melebih-lebihkan arti penting kode Justinian. Banyak pengaruh-pengaruh penting lain dalam kaitan perkembangan hukum sipil di samping “Corpus Juris Civils” ini. Misalnya hukum-hukum yang berhubungan dengan soal kontrak lebih banyak berasal dari praktek nyata para pedagang dan keputusan-keputusan pengadilan perdagangan ketimbang berasal dari hukum Romawi. Hukum Jerman dan hukum gereja juga dipengaruhi oleh hukum sipil. Di jaman modern –tentu saja– hukum Eropa dan sistem hukumnya telah mengalami penyempurnaan banyak sekali. Kini, intisari hukum dari umumnya hukum sipil di banyak negara sedikit sekali persamaannya, dengan kode Justinian.

Sumber:

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Presiden dari Dana Investasi Palestina (PIF), Muhammad Mustafa, Kamis kemarin (26/5) mengumumkan bahwa dibutuhkan dana investasi sebesar 1 milyar dolar untuk melakukan rekonstruksi di Jalur Gaza.


Mustafa mengatakan dalam pertemuan dengan sekelompok pengusaha di Gaza bahwa membangun kembali Gaza harus atas prioritas dari pemerintah persatuan mendatang.

"Rencana kami untuk membangun kembali Gaza adalah mulai dengan 200 juta dolar dari anggaran PIF dan mencoba untuk mendapatkan sisa uang melalui sumbangan dari masyarakat internasional dan investor asing," kata Mustafa.

"Tujuannya adalah untuk mulai membangun perekonomian Gaza sebagai bagian dari ekonomi negara yang berdasarkan kemandirian," ujar Mustafa.

Mustafa mengatakan juga Gaza memerlukan bandara baru, pelabuhan, pabrik desalinasi air dan perluasan stasiun listrik untuk menjangkau setiap rumah di Gaza. "Kekuatan Palestina bergantung pada persatuan rakyatnya, yang merupakan aset lebih berharga dari modal investasi," tegasnya.

Mustafa menambahkan bahwa pemerintah persatuan yang baru harus mendesak masyarakat internasional untuk memenuhi janji-janjinya dalam memberikan bantuan 5 milyar dolar untuk membangun kembali Gaza seperti yang diumumkan dalam konferensi Sharm El-Sheikh tahun 2009 lalu.

Mustafa dianggap sebagai calon dari Presiden Mahmoud Abbas untuk jabatan perdana menteri dalam pemerintah persatuan baru Palestina yang akan dibentuk dalam beberapa minggu mendatang.(fq/alahram)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Delapan tentara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan AS telah tewas dalam serangan terbaru terhadap pasukan asing di Afghanistan selatan.


"Tujuh anggota ISAF tewas menyusul serangan improvisasi alat peledak di Afghanistan selatan hari ini," lapor seorang koresponden Press TV, mengutip pernyataan singkat yang dirilis oleh kontingen militer pada hari Kamis kemarin (26/5).

Sementara itu, Pentagon telah mengkonfirmasi bahwa semua tujuh anggota militer tersebut merupakan orang Amerika.

Dalam insiden terpisah, seorang tentara AS tewas pada hari Kamis kemarin dalam kecelakaan helikopter di provinsi tenggara Afghanistan Paktika, sekitar 155 kilometer (96 mil) tenggara ibukota Afghanistan Kabul.

Pejuang Taliban mengatakan mereka berhasil menembak jatuh helikopter yang dioperasikan oleh pasukan militer AS di provinsi Paktika.

Bom pinggir jalan dan alat peledak improvisasi (IED) sejauh ini menjadi senjata yang paling mematikan pejuang Taliban yang telah digunakan untuk melawan pasukan asing, pasukan Afghanistan.

Lebih dari 190 tentara asing telah tewas di Afghanistan yang dilanda perang sepanjang tahun ini.

Tahun lalu, merupakan tahun yang paling mematikan bagi korban militer asing dengan dilaporkan 711 diantaranya tewas.

Ratusan warga sipil juga tewas dalam serangan udara yang dipimpin AS dan operasi darat di berbagai wilayah Afghanistan selama beberapa bulan terakhir.(fq/prtv)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Serangkaian ledakan kuat telah mengguncang ibukota Libya, Tripoli, pada saat pesawat tempur NATO melakukan serangan udara terbaru di dekat kediaman Muammar Gaddafi.

Beberapa ledakan besar yang mengguncang ibukota Libya Tripoli terjadi pada hari Kamis malam (26/5) dan asap terlihat mengepul dari kompleks pemimpin Libya Muammar Gaddafi di Bab al-Aziziyah.


Kompleks Bab al-Aziziya, yang merupakan rumah Gaddafi, telah mengalami serangan sejak Senin malam lalu.

Lima ledakan terdengar dalam rentang 10 menit, setelah pesawat tempur NATO membom situs sipil dan militer di wilayah Nalyut setelah tiga malam berturut-turut melakukan serangan terhadap kota Tripoli, termasuk fasilitas telekomunikasi negara, kantor berita resmi JANA melaporkan.

Pada bagian lain, pesawat tempur NATO juga membom posisi pasukan tentara yang setia kepada penguasa Gaddafi di Nalyut, sebelah barat Tripoli, kata laporan tersebut.(fq/reu)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Kekejaman Jenderal Ratko Mladic melegenda, teriakannya "Bakar otak mereka!" merupakan teriakan yang disampaikannya kepada para prajuritnya di Sarajevo untuk melakukan penyerangan.

Saking sombongnya, dia menjuluki dirinya sendiri sebagai "Tuhan" bagi Serbia.

Mladic, pada masa perang Serbia Bosnia sebagai kepala militer melakukan genosida pembantaian terburuk terhadap warga sipil di Eropa sejak Perang Dunia II, sehingga menjadikan dirinya sebagai buronan penjahat perang PBB No 1 bersama dengan mitranya, Radovan Karadzic.

Mladic, 69 tahun, berhasil menghindari penangkapan sejak ia didakwa oleh pengadilan pada tahun 1995. Tetapi hari-harinya sebagai seorang buronan terus berlanjut setelah pasukan keamanan Serbia berhasil menangkap Radovan Karadzic pada tanggal 21 Juli 2008, di Beograd. Pada hari Kamis kemarin (26/5), Presiden Serbia mengumumkan bahwa Mladic saat ini berada dalam tahanan.

Dikenal sebagai pribadi kejam yang memimpin pasukannya dalam serangan gencar Serbia pada tahun 1995 terhadap kantong-kantong yang dilindungi PBB Srebrenica - di mana ribuan pria Muslim dan anak laki-laki tewas dibantai - Mladic telah didakwa atas genosida terhadap penduduk kota Bosnia tersebut.

Hanya beberapa jam sebelum pembantaian, Mladic membagi-bagikan permen untuk anak-anak Muslim yang ditangkap di alun-alun kota dan meyakinkan mereka bahwa semua akan baik-baik saja - bahkan menepuk kepala seorang anak muslim dengan ramah. Gambaran menyeramkan kekejaman Mladic selamanya akan tercetak di benak korban-korban selamat pembantaian di Srebrenica.

Lahir 12 Maret 1942, di desa Bosnia tenggara Bozinovci, Mladic lulus dari akademi militer bergengsi Beograd dan bergabung dengan Komunis Yugoslavia pada tahun 1965. Memulai karir sebagai tentara ketika Yugoslavia merupakan federasi enam-negara, karir militer Mladic terus naik sehingga menjadi jenderal sebelum pecahnya negara itu pada tahun 1991.

Pada awal pertumpahan darah Balkan, ia memimpin pasukan Kroasia Yugoslavia di Knin dan diyakini telah memainkan peran penting dalam pemboman di kota pantai Zadar.

Diangkat tahun 1992 oleh Karadzic, Mladic memimpin pasukan Serbia Bosnia sampai terjadinya perjanjian Dayton yang membawa perdamaian ke Bosnia pada tahun 1995.

Di antara prajuritnya, Mladic berhasil menciptakan loyalitas tinggi - banyak tentara Bosnia Serbia berjanji untuk mengikutinya sampai mati.

Terobsesi dengan sejarah bangsanya, Mladic melihat perang Bosnia - yang menewaskan lebih dari 100.000 orang dan membuat pengungsi 1,8 juta orang - sebagai kesempatan untuk melakukan balas dendam terhadap Turki-Utsmani yang telah melakukan pendudukan selama 500 tahun di Serbia. Dia memandang Muslim Bosnia sebagai bangsa Turki dan memanggil mereka dengan penghinaan.

Yakin akan kekuatan militernya, ia dikenal karena sering mengatakan kepada prajuritnya: "Ketika saya memberikan jaminan, hal itu seolah-olah diberikan oleh Tuhan."

Selaam perang Bosnia, setelah meminta kontrol lalu lintas udara dan membersihkan jalan bagi helikopter untuk mendarat ke tanah, ia menyatakan: "Di sini berbicara Ratko Mladic - Tuhan Serbia."

Sarajevo tidak pernah melupakan perintah kepada orang-orang bersenjata Serbia yang menggempur ibukota Bosnia pada awal tahun 1992. Mladic mengeluarkan perintah lewat sistem radio militer, tanpa banyak kalimat yang kemudian direkam dan disiarkan di televisi di hari berikutnya.

"Bakar otak mereka!" ia memerintahkan para penembak terlatihnya untuk membantai muslim Bosnia.

Selama penyerangan terhadap Sarajevo, kata-kata perintah Mladic yang paling sering terdengar adalah: "Hanguskan dan Hancurkan", meskipun terakhir ia membantah pernah memberikan perintah seperti itu.(fq/ap)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Lima polisi tewas dan seorang komandan Afghanistan terluka dalam serangan udara yang dilakukan oleh aliansi pasukan asing di provinsi timur Afghanistan Nuristan.

Insiden itu terjadi pada hari Jumat ini (27/5) di kota Duab, yang jatuh ke tangan Taliban dua hari lalu, seorang koresponden Press TV melaporkan.


Pasukan aliansi asing yang dipimpin AS telah mencoba untuk mengambil kembali kota tersebut dengan membombardir berbagai posisi, laporan tersebut menambahkan.

Sebelumnya dilaporkan Taliban berhasil mengambil alih Kota Duab di Provinsi Nuristan setelah terjadinya pertempuran yang berlangsung selama dua hari di wilayah itu.

Hampir empat bulan lalu pejuang Taliban juga berhasil mengambil alih kota Matal, di Provinsi Nuristan timur.(fq/prtv)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Dalam sejarahnya Amerika telah memberikan bantuan senilai 100 milyard Dollar kepada Israel sejak Negara itu berdiri atau selama 50 tahun lebih. Selain bantuan formal dari Gedung Putih, Israel juga mendapatkan bantuan informal dari loby yahudi di Amerika. Bahkan lebih dari itu Israel selalu mendapatkan bantuan dari kebijakan politik luar negeri Amerika yang selalu membela kepentingan Israel. Walaupun realitasnya Negara yahudi itu selalu melakukan tindakan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi Amerika tidak pernah mengecamnya apalagi menekannya. Bahkan terkesan Negara paman sam itu membiarkannya atau bahkan mendukung semua tindakan kejahatan Israel.

Untuk lebih jelas, marilah kita perhatikan perjalanan sejarah kebijakan politik dalam peradaban modern Amerika :

1. Sesaat setelah perjanjian Balfour di tandatangi pada tanggal 2 Februari 1917, presiden Amerika langsung memberikan konfrensi pers: “saya pribadi dan atas nama presiden, sangat bangga dengan sikap Negara koalisi dan rakyatnya yang setuju dengan berdirinya Negara komonoleth yahudi Israel di Palestina dan saya sendiri mendukung secara mutlak berdirinya Negara Israel “.

2. Pada tanggal 11 September 1922: senator dan konggres Amerika mengeluarkan keputusan tentang dukungan penuh mereka atas berdirinya Negara Israel di Palestina untuk menampung bangsa yahudi yang tersebar di dunia.

3. Pada tanggal 11 Mei 1942: konfrensi zionis internasional di selenggarakan di hotel Baltimore New York yang mengeluarkan keputusan bersama untuk merubah Palestina menjadi Negara yahudi, mengusir semua warga arab yang ada di dalamnya dan kalau mereka menolak atau melakukan perlawanan, maka harus di atasi dengan kekuatan militer. Melihat keputusan itu, Presiden Amerika pada waktu itu Roosevelt langsung memberikan dukungan atas hasil konferensi zionis itu.

4. Pada tanggal 16 Maret 1945: Presiden Amerika Roosevelt mengadakan pertemuan dengan salah satu Ketua Zionisme DR. Stephan Weiz. Melalui pertemua itu Presiden Amerika menjelaskan bahwa sesungguhnya ia sebagai presiden sudah mempunyai sikap yang jelas dan tegas terhadap rencana zionisme yang sudah ditulis dalam surat resmi pada Oktober 1944. Surat itu sendiri dikirim langsung kepada salah satu anggota Konggres dari partai Demokrat di wilayah New York. Dalam surat itu ditegaskan tentang semua program kerja partai Demokrat khusus nya untuk tahun 1944, khususnya tentang sikap mereka terhadap program eksodus dan migrasi yahudi ke Palestina dan mendirikan Negara yahudi di Palestina.

5. Pada tanggal 16 Agustus 1945: Presiden Amerika Truman memberikan dukungan penuh untuk mengeksodus sebanyak mungkin orang yahudi ke Palestina, hal itu ia sampaikan dalam sebuah konferensi pers.

6. Pada tanggal 31 Agustus 1945: Presiden Amerika Truman mengirim surat resmi kepada Perdana Menteri Inggris Clamant Attlee, yang isinya meminta kepadanya agar segera mengizinkan 100 ribu yahudi yang selamat dari ancaman pemusnahan Hitler dan kabur ke Inggris untuk segera di kirim ke Palestina.

7. Pada tanggal 5 Mei 1946: Presiden Amerika Truman menekan Perdana Menteri Inggris untuk menerima 100 ribu pendatang yahudi di Palestina dan Amerika menjanjikan akan membantu proses eksodus mereka dengan mendatangkan kapal laut yang besar untuk mengangkut semua yahudi itu.

8. Pada tanggal 14 Oktober 1946: Truman juga mengeluarkan surat keputusan yang isinya menganjurkan semua orang yahudi ke Palestina tanpa menunggu hasil akhir proses politik dan militer tentang penjajahan Palestina oleh Inggris.

9. Pada tanggal 29 November 1947: Amerika Serikat melakukan tekanan intensif kepada beberapa Negara, untuk mendukung voting pemecahan Palestina untuk menjadi dua wilayah antara yahudi dan bangsa arab. Delegasi Negara-negara yang mendapat tekanan Amerika adalah Haiti, Liberia dan lainnya. Yang seandainya Negara-negara tersebut menolak pembagian Palestina, maka rencana itu akan gagal.

10. Pada tanggal 14 Mei 1948: hanya berselang 10 menit terbentuknya Negara Israel, Presiden Amerika Truman langsung mengumumkan sikap resmi negaranya dengan mengakui Negara Israel dan langsung membuka hubungan diplomatic secara resmi.

11. Pada tanggal 29 Mei 1965: Komisi Hubungan Luar Negeri di Konggres Amerika memutuskan untuk mengurangi bantuan kepada pengungsi Palestina sebesar 5%.

12. Pada tanggal 12 Juni 1966: pemerintah Amerika serikat menekan Badan Keamanan PBB agar menghentikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina yang melakukan pelatihan militer dan membentuk milisi perlawanan kepada Israel. dan menghapus semua nama mereka dan keluarganya yang mengikuti latihan dan pendidikan militer dari daftar nama yang berhak atas bantuan kemanusiaan dari UNHCR.

13. Pada tanggal 2 Agustus 1966: Presiden Amerika Johnson menjelaskan bahwa politik Amerika Serikat akan terus mendukung eksistensi Israel dan akan membantunya untuk menjadi Negara super power di kawasan Timur Tengah.

14. Pada tanggal 3 Oktober 1966: Amerika Serikat mengajukan proyek perdamaian antara Suria dan Israel dan tuntutan agar keduanya jangan melakukan hal-hal yang akan menjadikan situasi keamanan di kawasan Timur Tengah memanas. Melihat kelicikan yang diinginkan oleh Amerika itu, akhirnya Uni Sovyet menggunakan hak vetonya untuk menjegal rencana Amerika.

15. Pada bulan January 1979: Presiden Amerika dalam sebuah pertemuannya dengan para tokoh terkemuka zionis Amerika menegaskan bahwa Negara paman sam itu sampai sekarang tidak akan membuka peluang pembicaraan dengan PLO (Palestine Liberation Organization).

16. Pada tanggal 7 Juni 1982: beberapa politisi Amerika yang dipimpin oleh Wakil Presiden melakukan lobby untuk menggagalkan resolusi sanksi bagi Israel.

17. Pada tanggal 12 Juni 1982: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Alexander Heed menegaskan bahwa negaranya tidak akan menekan Israel untuk keluar dari Lebanon.

18. Pada tanggal 15 Oktober 1982: pemerintah Amerika memutuskan untuk menghentikan bantuannya kepada IMF karena mereka lebih focus untuk membantu perekonomian Israel.

19. Pada tanggal 11 Desember 1982: salah seorang juru bicara hubungan luar negeri Amerika menegaskan bahwa hubungan diplomasi antara Israel dan Amerika masih tetap berjalan dengan baik.

20. Pada tanggal 21 February 1983: Presiden Amerika Ronald Regan meminta kepada seluruh Negara-negara Arab agar menerima eksistensi Israel sesuai dengan realitas yang ada.

21. Pada tanggal 19 Oktober 1983: Amerika mengancam akan keluar dari DK PBB dan akan menghentikan bantuan financialnya kepada Badan Dunia itu, kalau DK PBB tidak menerima usulan dari delegasi Israel.

22. Pada tanggal 19 Oktober 1983: pemerintah Amerika menjelaskan bahwa mereka memutuskan untuk meningkatkan hubungan diplomasinya dengan Israel dengan menutup semua perbedaan persepsi dalam peranan Israel di Lebanon.

23. Pada tanggal 12 November 1983: Presiden Amerika Ronald Regan menegaskan kepada Perdana Menteri Israel sikap Washington yang tetap konsisten dalam menjaga keamanan Israel.

24. Pada tanggal 4 Desember 1983: Ronald Regan kembali menegaskan hubungan diplomasi kedua Negara yang terus membaik. Dan sikap negaranya yang akan terus membantu menjaga keamanan Israel dan melawan semua hal yang mengancam keamananannya.

25. Pada tanggal 20 September 1984: Amerika mengancam akan keluar dari Forum Kesatuan Parlemen internasional kalau forum itu mengeluarkan keputusan yang mengecam Israel dengan menyebutnya sebagai Negara rasisme.

26. Pada tanggal 1 Oktober 1984: Konggres Amerika menyetujui untuk memindahkan Keduataan Besar mereka dari kota Tel Aviv ke kota Jerusalem di Palestina.

27. Pada tanggal 28 Oktober 1984: dalam sebuah seminar yahudi Amerka Presiden Ronal Regan menegaskan bahwasanya Israel adalah Negara koalisi strategis dan sahabat Amerika. Dalam kesempatan itu juga, Regan mengecam orang yang menyamakan Israel dengan Negara rasis, karena menurutnya justru dengan berdirinya Israel , yahudi di dunia bisa kembali kepada hokum mereka secara orisinalitas yang mereka tegakan di atas tanah yang sudah dijanjikan Tuhan kepada bangsa itu.

28. Pada tanggal 15 Mei 1985: Menteri Luar Negeri Amerika menegaskan bahwa Washington akan terus menghalangi usaha sebagian kalangan untuk membentuk Negara Palestina merdeka.

29. Pada tanggal 30 September 1985: Ronald Regan menyetujui aksi militer Israel terhadap rumah kediaman ketua PLO di Tunisia sebagai bagian melindungi diri dari aksi teroris.

30. Pada tanggal 18 February 1986: Amerika menolak permintaan ketua PLO agar Amerika mengakui hak bagi rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.

31. Pada tanggal 16 February 1987: Presiden Ronal Regan memberikan hak istimewa kepada Israel dalam kesatuan Negara-negara Atlantik walaupun Israel bukan anggota Negara atlantik.

32. Pada tanggal 16 February 1988: Juru Bicara Gedung Putih menyatakan bahwa politik Amerika tetap pada persepsi lamanya tentang hakikat perdamaian di Timur Tengah yaitu semua rakyat Palestina dan bangsa arab dan muslim agar melepaskan tanah Palestina kepada Israel, kalau itu terpenuhi, maka berarti perdamaian di kawasan itu akan cepat terwujud.

33. Pada tanggal 1 Maret 1988: salah satu Organisasi Amerika di bawah PBB meminta agar menghapus keanggotaan PLO dan kantornya di PBB. Mereka juga menuntu agar menyeret seluruh anggota PLO ke pengadilan internasional.

34. Pada tanggal 10 Maret 1988: Pemerintahan Amerika secara sepihak menutup kantor perwakilan PLO di PBB yang mereka berlakukan sejak tanggal 21 Maret 1988. keputusan itu tanpa memperhatikan semua kesepakatan internasional.

35. Pada tanggal 17 Mei 1988: Presiden Amerika Ronald Regan dan Menteri Luar Negeri George Solutes menegaskan bahwa sulosi terakhir dari konflik di Palestina terletak pada keseriusan bangsa arab untuk melepaskan tanah Palestina untuk bangsa yahudi.

36. Pada tanggal 27 Juli 1988: Konggres Amerika menyetujui keputusan pemerintah untuk memindahkan kedutaan Besar mereka dari kota Tel Aviv ke AL Quds (Jerusalem).

37. Pada tanggal 28 Juli 1988: Konggres Amerika menyetujui alokasi biaya pembangunan dua gedung keduataan Amerika di Tel Aviv dan Jerusalem.

38. Pada tanggal 12 Juli 1988: Dewan Pimpinan Pusat Partai Republik menolak terbentuk Negara Palestina merdeka.

39. Pada tanggal 5 Oktober 1988: pemerintah Amerika memutuskan untuk memberikan Kekebalan Diplomasi kepada anggota utusan militer Israel di Washington.

40. Pada tanggal 2 November 1988: salah seorang pembantu Presiden George Bush menyatakan bahwa koalisi strategis antara Amerika dan Israel merupakan kunci utama perdamaian di kawasan Timur Tengah, tetapi walaupun demikian Bush tetap mempunyai sikap yang tidak akan berubah untuk menolak terbentuknya Negara Palestina merdeka.

41. Pada tanggal 15 November 1988: Departemen Luar Negeri Amerika mengumumkan bahwa Amerika tidak setuju dengan susulan pembentukan Negara Palestina merdeka, karena hal itu berarti mengakui kepastian masa depan wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Padahal kedua wilayah itu masih ada dalam persengketaan antara Israel dan Palestina yang baru bisa diselesaikan dalam meja perundingan.

42. Pada tangga; 25 November 1988: Amerika melarang pemimpin PLO yang mereka akui sebagai presiden Palestina untuk masuk ke Amerika guna memberikan sambutan dalam sidang umum DK PBB.

43. Pada tanggal 30 November 1988: mayoritas anggota DK PBB dengan suara voting 151 suara mengakuai resolusi tentang pengakuan hak bagi Pemimpin PLO Yaser Arafat untuk berpartisipasi dalam pertemuan anggota DK PBB. Tetapi Amerika dan Israel menolak resolusi itu dengan alasan karena Yaser Arafat tidak mendapatkan visa dari pihak keimigrasian Amerika.

44. Pada tanggal 1 Mei 1989: pemerintah Amerika menegaskan tetap menolak keanggotaan Palestina dalam WHO (World Health Organization) sebagai anggota tetap dalam organisasi itu.

45. Pada tanggal 15 Mei 1989: Konggres Amerika menyetujui untuk menghentikan semua bantuan financial bagi PBB dan bantuan kemanusiaan bagi seluruh organisasi di bawah PBB kalau DK PBB mengakuai keanggotaan Palestina dalam dewan.

46. Pada tanggal 22 Juni 1989: Presiden Amerika George Bush menegaskan kepada anggota Konggres yang mendukung Israel bahwa Amerika akan tetap memberikan dukungan penuh kepada Israel baik secara financial, politik, diplomasi dan juga militer.

47. Pada tanggal 7 February 1990: Presiden Amerika George Bush menekan Uni Soviet agar meresmikan hubungan diplomatic dengan Israel dan memberikan izin kepada yahudi Uni Soviet untuk migrasi ke Israel melalui jalur penerbangan langsung dari Moscow ke Tel Aviv dengan biaya pemerintah Uni Soviet.

48. Pada tanggal 22 February 1990: dari 100 senator, 84 diantaranya mendukung Israel untuk menjadikan kota Al Quds (Jerusalem) sebagai Ibukota Negara yahudi itu.

49. Pada tanggal 3 April 1990: Presiden Amerika George Bush mengumumkan dukungannya terhadap proyek eksodus dan migrasi yahudi Uni Soviet ke Palestina. yang menurutnya proses migrasi itu merupakan kejadian yang bersejarah dalam abad modern ini sebagai bukti keseriusan Amerika untuk memberikan pembelaan terhadap Hak Asasi Manusia bagi setiap insane atas hak-haknya terutama bangsa yahudi agar mendapatkan hak kembali di Palestina. selain itu Bush tetap menerukan tekanannya kepada Uni Soviet agar memberikan fasilitas penerbangan langsung Moscow Tel Aviv.

50. Pada tanggal 23 April 1990: Konggres Amerika menyetujui usulan Israel untuk menjadikan kota Al Quds sebagai Ibukota Israel.

51. Pada tanggal 18 Juni 1990: Konggres Amerika Serikat menyetujui resolusi yang sudah disepakati oleh Senator yang menuntut agar semua anggota DK PBB untuk menghapus resolusi PBB yang menyamakan antara Negara Israel dengan rasisme.

52. Pada tanggal 19 Juni 1990: Konggres Amerika dan anggota senat meminta kepada pemerintah Amerika agar menekan seluruh anggota PBB dan DK PBB agar segera melakukan sidang umum untuk menghapuskan resolusi PBB tahun 1975 yang menyatakan Israel sebagai Negara rasis.

53. Pada tanggal Desember 1990: DK PBB mengundur pelaksanaan sidangnya tetang proses perdamaian Timur Tengah karena tuntutan Amerika untuk menghapus pasal dalam resolusi PBB tentang pernyataan rasisme Israel.

54. Pada tanggal 12 Desember 1990: Pemerintah Amerika menjanjikan terhadap Moscow untuk memberikan pinjaman sebesar 1 milyard US dollar atas jasanya menerbangkan 360 ribu yahudi Uni Soviet pada tahun 1989.

55. Pada tanggal 19 Juni 1991: Konggres Amerika mengancam akan menghentikan bantuan militernya kepada Jordania dan mengembargonya kalau tidak mengakui eksistensi Israel dan melakukan pertemuan perundingan dengan Negara yahudi itu sebagai usaha perdamaian antara kedua Negara.

56. Pada tanggal 14 Juli 1993: Menteri Pertahanan Amerika mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika tetap terikat untuk terus membantu Israel secara intensif dan berkelanjutan dalam menghadapi setiap ancaman terhadap Negara itu. Selain itu,Amerika juga akan terus meningkatkan hubungan diplomatic strategisnya dengan Israel , agar keamanan Israel tetap terjamin.

57. Pada bulan Oktober 1995: Konggres dan Parlemen Amerika mengeluarkan keputusan yang berisi bahwa salah satu kebijakan politik luar negeri Amerika yang harus segera direalisasikan adalah eksistensi kota Al Quds (Jerusalem) sebagai Ibukota Israel dan harus segera memindahkan kedutaan besar Amerika ke kota itu dari Tel Aviv paling lambat akhir Mei 1999.

58. Pada tanggal 14 February 1997: Perdana Menteri Israel Netanyahu sangat marah dengan penjualan 100 pesawat tempur F 16 Amerika kepada Arab Saudi. Menurutnya kalau penjualan pesawat terlaksana, berarti Amerika tidak konsisten dengan kerja sama strategis Israel Amerika dan masih menurutnya pula penjualan pesawat tempur canggih kepada selain Israel di kawasan Timur Tengan akan mengancam perdamaian di kawasan itu. Melihat reaksi keras seperti itu, maka Presiden Amerika Serikat Bill Clinton langsung menghubungi Netanyahu untuk meyakinkan bahwa penjualan pesawat tempur F 16 kepada Arab Saudi akan dibatasi oleh kepentingan keamanan Israel sendiri dan menurutnya sejauh ini kerja sama militer Washington – Riyadh justru untuk menjaga keamanan Israel dari segala ancaman Negara yang tidak simpatis dengan Israel. pada kesimpulannya, Clinton berusaha meyakinkan Netanyahu bahwa Amerika tidak akan membiarkan Arab Saudi untuk menggunakan F 16 – nya sebagai alat untuk menyerang Israel.

59. Pada tanggal 8 Oktober 1997: Menteri Luar Negeri Amerika Madeline Albright mengumumkan daftar gerakan dan organisasi perlawanan Palestina yang dikategorikan sebagai gerakan teroris: Harokah Muqowamah Islamiyah (Hamas), Hizbullah Lebanon, Jihad Islami, Front Pembebasan Rakyat Palestina, Qiyadah Ammah, Front Kemerdekaan Palestina, Milisi Nayeef Hawatimah dan Milisi Abu Nidhal.

60. Pada tanggal 28 April 1998: Bill menyambut hangat dan gembira peringatan berdirinya Negara Israel yang ke 50. dalam acara peringatan yang dilaksanakan di halaman Gedung Putih, ia memberikan sambutan dengan mengatakan: “kita bangsa besar Amerika sudah menyaksikan bersama perjalanan sejarah yang sangat membanggakan dalam perjalan bangsa ini, salah satu yang harus membuat kita bangga adalah karena kita merupakan Negara pertama yang mengakui berdirinya Negara Israel “.

61. Pada tanggal 16 Juni 1998: pasca serangan pejuang Palestina ke pemukiman yahudi, Presiden Clinton langsung memberikan konferensi Pers dengan mengatakan: saya dan atas nama seluruh bangsa Amerika ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap Israel yang pagi tadi mendapat serangan teroris untuk yang kesekian kalinya”.

62. Pada tanggal 23 Februari 1999: salah seorang pembantu Menteri Luar Negeri Amerika untuk masalah Timur Tengah – dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Dewan Yahudi internasional – mengatakan: perdamaian antara Israel dan suria akan sangat membantu kepentingan strategis Amerika di kawasan itu.

63. Pada tanggal 13 Juni 1999: pemerintah Otoritas Palestina menyetujui untuk mengundurkan Konferensi Jenewa tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel , karena mendapat tekanan kuat dari Washington. Dalam anggota konggres sendiri sekitar 365 di antara mereka mendukung kebijakan politik Menteri Luar Negeri Amerika yang menentang konferensi itu dan hanya 5 orang yang mendukung terlaksananya konferensi. Selian itu anggota konggres juga menekan Sekjen PBB Koffi Annan dan pemerintah Swiss untuk tidak membantu dan memfasilitasi berlansungnya konferensi itu.

64. Pada tanggal 20 January 2000: Perdana Menteri Israel Ehud Barak meminta kepada Presiden Amerika Bill Clinton untuk secara intensif menghentikan segala bentuk perlawanan Palestina yang merepotkan Israel khususnya di selatan Lebanon.

65. Pada tanggal 30 Juni 2000: Presiden Amerika Bill Clinton mengancam akan merevisi sikap dan hubungan Amerika dengan rakyat Palestina kalau merekamengumumkan Negara Palestina merdeka secara sepihak.

66. Selama masa kepresidenan Bush Junior (George Walker Bush) sampai bulan Maret 2003 ini telah mengeluarkan sekitar 150 kebijakan politik khususnya dalam negeri untuk membantu menanggulangi krisis ekonomi dan politik Israel dan 150 resolusi yang mengenyampingkan hak-hak rakyat Palestina terhadap tanahnya.Bahkan lebih dari itu, dalam setiap resolusi itu, Amerika terus mengecam aksi perlawanan rakyat Palestina terutama aksi bom syahid. Mereka juga telah memasukan Jihad Islami, Hamas, Hizbullah dan hampir semua pergerakan perlawanan Palestina dalam daftar organisasi teroris internasional yang akan diperangi oleh Amerika.Selain itu, mereka juga menangkapi puluhan warga arab yang bermukim di AS sejak puluhan tahun silam. Di antara mereka yang ditangkap adalah DR Sami Al Aryan yang berasal dari Palestina dengan tuduhan mendukung gerakan perlawanan Palestina baik politik ataupun dukungan financial. Selain itu Amerika jug sering kali menggunakan hak vetonya di DK PBB untuk menjegal semua resolusi Dewan yang merugikan Israel walaupun resolusi itu hanya sebatas mengutuk tindakan Israel terhadap rakyat Palestina dan Lebanon pada masa tahun itu.

Inilah daftar panjang standar ganda Amerika dan pembelaan mereka terhadap kepentingan Israel yang jangankan Israel diganggu secara militer,hanya karena resolusi kutukan saja mereka akan gunakan hak vetonya. Dalam bahasa lainnnya mungkin kita bisa mengatakan: inilah daftar panjang permusuhan Amerika terhadap bangsa arab dan umat Islam demi menjaga eksistensi Israel, Amerika sanggup melakukan apapun bahkan mungkin hidup bertekuk lutut dihadapan yahudi agar Israel tetap eksis dan terjaga. Pada akhirnya semua yang dilakukan oleh Amerika baik perang, loby, diplomasi dan keputusan hanya untuk membela kepentingannya di kawasan Timur Tengah dan demi kepentingan Israel semata.

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments