Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Darwinisme dan Kebangkitan Kembali Takhyul Pagan “Evolusi”

Salah satu takhyul paganisme yang bertahan, namun baru mulai bangkit kembali di Eropa pada abad ke-18 dan 19, adalah “teori evolusi”, sebuah teori yang berpendapat bahwa semua makhluk hidup menjadi ada di dunia ini sebagai hasil dari kejadian kebetulan semata, dan kemudian berkembang dari satu makhluk ke makhluk lainnya.

Tales, salah seorang pendukung pertama dongeng “evolusi.”
Karena pengabaian akan kehadiran Tuhan dan pemujaan terhadap berhala palsu rekaan mereka sendiri, kaum pagan menjawab pertanyaan tentang bagaimana kehidupan muncul di dunia dengan konsep “evolusi”. Gagasan ini pertama kali terlihat dalam prasasti Sumeria kuno, namun kemudian dibentuk lebih lanjut di Yunani kuno. Para filsuf pagan seperti Tales, Anaksimander, dan Empedokles menyatakan bahwa makhluk hidup, dengan kata lain manusia, hewan, dan tumbuhan, membentuk dirinya sendiri dari zat tak bernyawa yakni udara, api dan air. Menurut teori-teori mereka, makhluk hidup pertama muncul secara tiba-tiba di dalam air dan kemudian menyesuaikan diri di daratan. Tales lama tinggal di Mesir, tempat tersebar luas takhyul bahwa “makhluk hidup membentuk dirinya sendiri dari lumpur”. Orang-orang Mesir yakin bahwa begitulah terbentuknya katak yang muncul saat air sungai Nil surut.

Tales mengadopsi takhyul tersebut dan berupaya memberi sejumlah argumen untuk mendukungnya. Ia mengemukakan bahwa semua makhluk hidup muncul di dunia ini oleh dan dari dirinya sendiri. Klaim-klaimnya ini hanyalah berdasarkan teori, bukan dari percobaan ataupun penelitian. Metode serupa dipraktikkan oleh para filsuf Yunani kuno lainnya.

Anaksimander, seorang murid Tales, mengembangkan teori evolusi, yang menimbulkan dua cara penting pemikiran Barat. Pertama, bahwa alam semesta selalu ada dan akan terus ada selama-lamanya. Kedua, gagasan bahwa makhluk hidup berevolusi satu sama lain, sebuah gagasan yang secara perlahan-lahan mulai terbentuk pada masa Tales. Karya tertulis pertama yang membicarakan teori evolusi adalah puisi klasik “Tentang Alam”, di mana Anaximander menulis bahwa makhluk hidup muncul dari lumpur yang telah diuapkan oleh matahari. Ia mengira hewan-hewan pertama hidup di laut, dan memiliki cangkang berduri dan bersisik. Begitu makhluk-makhluk mirip ikan ini berevolusi, mereka pindah ke daratan, melepaskan cangkang sisik mereka, dan menjadi manusia. 6 Buku-buku filsafat melukiskan bagaimana Anaximander membentuk dasar-dasar teori evolusi.

Kita temukan bahwa Anaksimander dari Miletus (611-546 SM) mengemukakan gagasan evolusioner tradisional yang sudah sangat lazim pada zamannya, bahwa kehidupan pertama kali berevolusi dari sebentuk sup pre-biotik, dengan pertolongan sedikit cahaya matahari. Ia percaya bahwa hewan-hewan pertama berkembang dari lumpur laut yang telah diuapkan oleh sinar matahari. Ia juga yakin bahwa manusia merupakan keturunan ikan.

Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. Luqman, 31:30)

Buku karya Erasmus Darwin, Zoonomia.
Pendeknya, salah satu dari dua komponen pokok Darwinisme, yakni klaim bahwa makhluk hidup berevolusi dari makhluk hidup lainnya sebagai hasil dari peristiwa kebetulan, merupakan produk filsafat pagan. Unsur penting kedua dari teori Darwinisme, “perjuangan untuk bertahan hidup”, juga merupakan kepercayaan pagan. Para filsuf Yunani-lah yang pertama kali mengemukakan adanya peperangan di antara makhluk hidup untuk bertahan hidup di alam.

Gagasan evolusi, yang diuraikan oleh para filsuf pagan tanpa melalui percobaan dan penelitian, namun hanya melalui pemikiran abstrak, mulai terulang kembali pada abad ke-18 di eropa. Dalam pemikiran pagan, konsep evolusi disebut “Rantai Kehidupan yang Agung”, sebuah gagasan yang mempengaruhi oleh para pembela awal teori evolusi seperti para ilmuwan Prancis Benoit de Maillet, Pierre de Maupertuis, Comte de Buffon dan Jean Baptiste Lamarck. Dalam bukunya, Historie Naturelle, Buffon menyatakan dirinya sebagai “orang yang menguraikan doktrin Rantai Kehidupan yang Agung, dengan manusia di puncak rantai” . Pandangan-pandangan evolusionis Buffon diteruskan kepada Lamarck, dan akhirnya diwarisi oleh Charles Darwin.

Dengan teorinya yang membela peperangan, konflik, dan persaingan untuk bertahan hidup di antara ras-ras, Charles Darwin memberikan dasar ideologis bagi fasisme.
Kakek Charles Darwin, Erasmus Darwin, adalah seorang evolusionis yang menganut kepercayaan pagan. Erasmus Darwin merupakan salah satu petinggi di pondokan Masonik Canongate Kilwining yang terkenal di Edinburgh, Skotlandia. Ia juga memiliki hubungan dekat dengan kaum Jacobin di Prancis dan organisasi Masonik Illuminati, yang prinsip dasarnya adalah kebencian terhadap agama. Dari penelitian yang ia lakukan di taman botanik seluas 8 hektar miliknya, Erasmus Darwin mengembangkan gagasan-gagasan yang kemudian akan membentuk Darwinisme, yang terangkum dalam bukunya Kuil Alam dan Zoonomia. Konsep “kuil alam” yang digunakan Erasmus merupakan testament dari kepercayaan pagan yang ia ambil, sebuah pengulangan kepercayaan pagan kuno bahwa alam memiliki daya kreasi.
Bersambung...
Sumber: http://www.harunyahya.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Kemunduran Fasisme Menghadapi Agama

Kebudayaan pagan fasistik yang menguasai Eropa surut dari panggung seiring berkembangnya agama Kristen pada abad ke-2 dan ke-3 M, pertama di Roma, dan kemudian ke seluruh Eropa. Kepada masyarakat Eropa, agama Kristen membawa ciri-ciri etika mendasar dari agama sejati yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Isa. Eropa, yang pernah memandang suci kekerasan, konflik, dan pertumpahan darah, serta terdiri dari berbagai suku, ras dan negara-kota dan senantiasa saling memerangi, kini mulai mengalami perubahan penting.

1) Tak ada lagi perang antar ras dan suku: Dalam dunia pagan, semua suku dan ras bermusuhan dan saling memerangi tanpa henti. Setiap masyarakat pagan berperang atas nama dewa dan totem ciptaan mereka masing-masing. Dengan kedatangan agama Kristen, muncullah kepercayaan, kebudayaan, dan bahkan bahasa yang tunggal di Eropa secara keseluruhan, sehingga konflik-konflik di dunia pagan berakhir.

2) Alih-alih kekerasan, perdamaian dan kasih sayang mulai dianggap suci: Dalam masyarakat pagan, mengobarkan pertumpahan darah, penderitaan, dan penyiksaan dipandang sebagai tindakan heroik yang menyenangkan “dewa-dewa perang” khayalan. Namun, di bawah naungan agama Kristen masyarakat Eropa memahami bahwa manusia harus saling menyayangi dan mengasihi (bahkan kepada musuh mereka), dan menumpahkan darah adalah dosa besar di mata Tuhan.

3) Tak lagi menganggap manusia sebagai spesies hewan: Bangsa Sparta yang menganggap ksatria-ksatria mereka setara dengan ‘anjing penjaga’ adalah perpanjangan dari kepercayaan “animis” yang tersebar di masyarakat pagan. Animisme menganggap alam dan binatang berjiwa. Menurut animisme, tidak ada perbedaan antara manusia dan hewan, atau bahkan tumbuhan. Tetapi saat agama mulai tampil ke muka, takhyul ini menghilang, dan masyarakat Eropa menyadari bahwa manusia diberi Tuhan jiwa, dan sangat berbeda dengan binatang, sehingga tidak dapat mengikuti hukum yang sama.

Ketiga aspek paganisme ini—rasisme, pertumpahan darah, dan menyamakan manusia dengan binatang—juga merupakan karakteristik dasar fasisme. Di Eropa, aspek-aspek ini ditaklukkan oleh agama Kristen. Di Timur Tengah, kemenangan yang sama diraih agama Islam atas paganisme Arab. Sebelum kedatangan Islam, orang-orang Arab (dan masyarakat Timur Tengah serta Asia Tengah lainnya) adalah kaum yang gemar berperang, haus darah, dan rasis. Kebiadaban orang Sparta “membuang anak-anak yang tak diharapkan hingga mati” diikuti oleh kaum pagan Arab, dalam bentuk mengubur hidup-hidup anak-anak perempuan mereka. Al Quran menyebutkan praktik biadab ini: (QS. 81: 8-9) (QS. 43: 17)

Kebudayaan bangsa Arab, Timur Tengah serta Asia Tengah lainnya, baru berubah menjadi masyarakat yang damai, beradab, cerdas, dan anti-pertumpahan darah setelah mereka diterangi cahaya Islam. Dengan demikian, mereka terbebaskan dari perang-perang antarsuku yang kuno dan kekejaman badui, dan menemukan perdamaian serta kemantapan dalam agama Islam.

Neo-Paganisme dan Kelahiran Fasisme

Meskipun ditekan oleh agama Kristen, paganisme Eropa tidak mati begitu saja. Paganisme mampu bertahan dengan kedok berbagai bentuk pengajaran, gerakan, dan perkumpulan rahasia, seperti kaum Freemason, dan muncul kembali dalam bentuk nyata di Eropa pada abad ke-16 dan ke-17. Sejumlah pemikir Eropa, yang dipengaruhi oleh karya-karya para filsuf Yunani kuno seperti Plato atau Aristoteles, mulai menghidupkan kembali konsep-konsep dari dunia pagan.

Gambar di atas ini diperkirakan untuk menggambarkan kesatuan dan ketakterbagian dari republik yang dibangun setelah revolusi Prancis. Dalam gambar ini dan gambar-gambar lain pada zaman tersebut, topi kebebasan digunakan untuk menggambarkan revolusi, namun sesungguhnya simbol itu merupakan warisan mitos pagan tentang Mitra dari zaman kuno.
Arus neo-pagan ini kian berpengaruh, dan pada abad ke-19 mampu mengungguli agama Kristen serta mengokohkan diri di Eropa. Akan sangat bermanfaat di sini bagi kita untuk menelaah garis besar proses panjang ini, tanpa harus membahas detailnya.

Barisan depan gerakan neo-pagan adalah para pemikir yang dikenal sebagai “humanis”. Di bawah pengaruh sumber-sumber Yunani kuno, mereka mencoba untuk menyebarkan filsafat pagan dari para filsuf seperti Plato dan Aristoteles. Keyakinan yang mereka sebut sebagai “humanisme” merupakan filsafat menyimpang yang mengingkari keberadaan Tuhan dan pertanggungjawaban manusia terhadap-Nya, dan alih-alih menganggap manusia sebagai makhluk yang agung, superior, dan independen. Pengaruh-pengaruh humanisme menjangkau aspek-aspek yang lebih luas bersama filsafat Pencerahan pada abad ke-17 dan ke-18.

Para filsuf Pencerahan dipengaruhi oleh materialisme dan membela habis-habisan gagasan yang berkembang di zaman Yunani kuno ini. (Materialisme adalah filsafat dogmatis yang digagas oleh para pemikir Yunani seperti Leusipus dan Demokritus, mendalilkan bahwa hanya materi yang ada).

Dalam gambar ini, untuk menghormati Jean Jacques Rousseau setelah Revolusi Prancis dilukis simbol-simbol paganisme kuno, seperti topi kebebasan dan ikatan kayu-kayu kecil.
Kelahiran kembali paganisme terlihat jelas dalam Revolusi Prancis, yang diterima secara luas sebagai hasil-akhir politis dari filsafat Pencerahan. Kaum Jacobin, yang memimpin periode “teroris” berdarah dari Revolusi Prancis, dipengaruhi oleh paganisme dan memendam kebencian luar biasa terhadap kaum Kristen. Akibat propaganda intensif para Jacobin selama masa-masa terdahsyat dalam revolusi, tersebar luaslah gerakan “penolakan atas agama Kristen”. Bersamaan pula, berdirilah sebuah “agama akal” baru yang didasarkan pada simbol-simbol pagan, alih-alih pada agama Kristen. Gelagat awalnya terlihat dalam “peribadatan revolusioner” dalam Festival Federasi pada 14 Juli 1790, yang kemudian makin meluas. Robespierre, pemimpin kaum Jacobin yang kejam, memperkenalkan aturan-aturan baru untuk “peribadatan revolusioner” dan menyusun prinsip-prinsipnya dalam sebuah laporan yang berjudul “Sekte Makhluk Tertinggi”. Hasil terpenting dari perkembangan ini adalah perubahan katedral Notre Dame yang terkenal menjadi sebuah “kuil akal budi”.

Kartu Klub Cordeliers milik Robespierre, pemimpin kejam pada masa revolusi Prancis. Simbol-simbol pagan seperti topi merah dan kayu-kau kecil yang diikatkan pada sebuah kapak adalah bukti nyatanya (kiri)

Ikon-ikon suci Kristen diturunkan dari dindingnya, dan di tengah-tengahnya ditegakkan sebuah patung wanita yang disebut “dewi akal budi”, atau dengan kata lain, sebuah berhala pagan.

Kecenderungan-kecenderungan pagan ini terlihat pada diri para revolusioner melalui berbagai simbol. Topi kemerdekaan yang dipakai oleh para garda revolusioner Revolusi Prancis dan seringkali menjadi simbol revolusi, bersumber dari dunia pagan dan penyembahan terhadap Mitra.

Kelahiran kembali paganisme, dan awal dominasi intelektualnya di Eropa, juga memberi jalan bagi kelahiran kembali fasisme, sebuah sistem yang mengakar di dunia pagan. Kenyataannya, Nazi Jerman, dengan sistemnya yang mengingatkan pada sistem yang dipraktikkan di Sparta, didasarkan pada paganisme. Untuk perkembangan ini, diperlukan sejumlah perubahan kultural yang mendasar antara Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18 dan Nazi Jerman pada awal abad ke-20. Berbagai perubahan penting ini dibawa oleh sejumlah pemikir selama abad ke-19. Yang paling penting di antara mereka adalah Charles Darwin.
Bersambung...

Sumber: http://www.harunyahya.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

David Cameron akan mendirikan sebuah "kabinet perang" untuk menangani konflik Afghan jika ia memenangkan pemilihan umum, para pemimpin Tory mengungkapkannya hari ini.

Grup terpilih itu terdiri atas menteri-menteri, kepala tentara dan tokoh-tokoh intelijen kunci akan bertemu "dari menit pertama, jam pertama, hari pertama ketika saya berjalan melewati pintu Downing Street jika saya terpilih", Cameron mengatakan kepada The Sun ketika ia menjelaskan 10 tugas utama yang Tory janjikan akan dilakukan jika mereka membentuk pemerintah setelah pemilihan umum berikutnya.

"Militer kita sedang berperang di Afghanistan, tapi terus terang saja, Whitehall tidak," kata Cameron. Pemimpin Konservatif ini mengatakan pasukan Inggris "harus berhasil" dalam konflik dan mengirim lebih banyak tentara adalah "jawaban potensial".

Dia juga menuduh Partai Buruh memiliki sebuah "sikap biasa untuk campur tangan di seluruh dunia".

Britania memiliki sekitar 9.000 personel di Afghanistan. Sebanyak 218 tewas sejak operasi dimulai pada 2001.

Komentar Cameron datang sebagai bagian atas komandan NATO yang tiba di Afghanistan memperingatkan bahwa kesuksesan dalam melawan Taliban tidak dapat diterima begitu saja dan waktunya sudah hampir habis.

Jendral AS Stanley McChrystal mengatakan situasi di negara ini serius - dan dalam beberapa hal memburuk - dengan meningkatnya kekerasan dan perlawanan yang berkembang.

Berbicara di London kemarin, dia mengatakan koalisi internasional menghadapi masalah kecuali mereka mampu untuk memadukan sumber daya dengan benar siap untuk berkomitmen terhadap konflik tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai.

McChrystal telah mengajukan rencana untuk merombak strategi internasional di Afghanistan, termasuk permintaan untuk 40.000 pasukan tambahan.

Bob Ainsworth, menteri pertahanan, mengatakan ia hanya akan melakukan penambahan lebih banyak pasukan Inggris dalam konflik itu hanya jika ia bisa yakin bahwa mereka akan memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk tugas itu.

Dia berkata: "Kami akan mengambil keputusan-keputusan tersebut sebagai sebuah aliansi, meskipun Inggris tidak dapat membiarkan penempatan pasukannya melampaui pasokan peralatan yang memungkinkan bagi mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dan meminimalkan risiko yang mereka hadapi.

"Sebelum saya menyetujui setiap peningkatan dalam jumlah pasukan, saya harus yakin bahwa keseimbangan resiko dapat diterima dengan mengevaluasi kapasitas rantai suplai untuk dapat melengkapi dengan layak jumlah kekuatan yang meningkat tersebut."

Cameron bersumpah untuk memastikan pasukan dilengkapi dengan baik untuk melakukan pekerjaan mereka sebagai bagian dari komitmen partai perjanjian militer, kewajiban timbal balik antara bangsa dan angkatan bersenjata.

Janji lain termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membekukan dewan pajak untuk dua tahun - pertama kali diumumkan tahun lalu - dan suspensi dari ratifikasi perjanjian Lisbon jika belum berlaku pada saat pemilihan umum berikutnya.

Polling memperlihatkan bahwa Irlandia bersiap-siap untuk sebuah pemberian suara 'ya' dalam referendum mengenai perjanjian tersebut hari ini.(iw/gd)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Militer Belanda membela sebuah keputusan untuk memerintahkan serangan udara ke selatan Afghanistan yang mengakibatkan tewasnya lusinan warga sipil dan menyalahkannya pada kelompok Taliban.

Empat belas orang, termasuk enam anak-anak dan tiga wanita, terbunuh dalam serangan pada hari Rabu itu.

Menteri pertahanan Belanda mengatakan pada hari Kamis bahwa pesawat pengebom F-16 telah didatangkan untuk memberikan dukungan udara kepada pasuan NATO yang memerangi pejuang Taliban di propinsi Helmand.

Kepala staf militer Belanda, Peter van Uhm, membela serangan udara itu dan mengatakan bahwa sang pilot telah memeriksa semua peraturan yang ada.

Ia juga mengatakan bahwa tanggung jawab atas tewasnya warga sipil terletak di tangan Taliban, bukan di tangan pasukan NATO.

Serangan udara pasukan AS sejauh ini telah membunuh ratusan warga sipil di negara tersebut.

Misi bantuan PBB untuk Afghanistan (UN Assistance Mission in Afghanistan - UNAMA) mencatat angka kematian warga sipil sebesar 1.500 orang antara bulan Januari dan Agustus, dengan Agustus menjadi bulan yang paling mematikan sejak awal 2009.

Lebih dari 1.500 warga sipil telah terbunuh dalam enam bulan pertama tahun 2009, yang menunjukkan peningkatan sebesar 24% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hampir seperempat kematian warga sipil akibat serangan udara pasukan pimpinan AS di seluruh penjuru Afghanistan selama beberapa bulan terakhir.

Serangan itu telah memicu kecaman dari pemerintah maupun publik Afghan. Perkembangannya juga mulai terlihat dari perbedaan antara pemerintah Kabul dan Washington mengenai peningkatan jumlah korban sipil dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan udara mematikan itu terjadi ketika jaksa penuntut umum di Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court – ICC) telah mengatakan bahwa para penyelidik sedang mempelajari bukti-bukti kejahatan terhadap kemanusiaan di Afghanistan.

Terlepas dari keberadaan 100.000 pasukan di negara tersebut, kekerasan di Afghanistan mencapai tingkat tertinggi sejak invasi AS tahun 2001.

Sebuah peta keamanan oleh Dewan Keamanan dan Pembangunan Internasional (International Council on Security and Development - ICOS) yang berbasis di London baru-baru ini menunjukkan bahwa aktivitas Taliban hampir memenuhi 97% wilayah negara tersebut.

Jenderal utama AS di Afghanistan, Stanley McChrystal, telah mengekspresikan kekhawatiran mendalam tentang tumbuhnya perlawanan Taliban di negara itu.

McChrystal mengatakan pada ahli pertahanan dan militer di Institut Studi Strategis Internasional di London bahwa situasinya sangat serius dan waktunya mulai habis.

Perlawanan semakin meningkat di bagian selatan dan timur Afghanistan di mana Taliban telah melawan serangan pasukan koalisi dengan bom jalanan dan penyergapan.

Tekanan terhadap AS dan sekutu Baratnya semakin besar untuk menarik pasukan keluar dari negara tersebut di tengah tingginya korban jiwa dari pihak tentara asing maupun warga sipil.

Di sisi lain, Belanda juga berada di bawah tekanan diplomatik dari AS untuk menjaga komitmennya dalam upaya keamanan internasional di Afghanistan setelah tanggal 1 Agustus tahun depan. Pada saat itu, peran Belanda sebagai "negara pemimpin" di propinsi Uruzgan akan berakhir.

Penarikan sekitar 1.300 tentara dari propinsi itu akan selesai pada 31 Desember 2009, pemerintah di The Hague telah meyakinkan parlemen. Disebutkan juga bahwa siapa anggota aliansi yang akan dipilih untuk menggantikan posisi Belanda sebagai pemimpin pasukan NATO berada di tangan NATO sendiri.

AS memuji cara tentara Belanda menjalankan misinya di Uruzgan berdasarkan model 3D (Defense atau pertahanan, Diplomacy atau diplomasi, dan Development atau pembangunan). Duta besar baru AS untuk Belanda minggu lalu mengatakan pada harian De Pers bahwa Belanda telah memainkan peran kepemimpinan dengan baik dalam NATO, mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya.

"Karena itu, kami mengharapkan kelanjutan komitmen mereka di Afghanistan," ujar Duta Besar Fay Hartog Levin.

"Kita memerlukan kepemimpinan militer, bantuan pembangunan, pelatihan bagi tentara dan militer Afghan, upaya rekonstruksi – semuanya," ujarnya melanjutkan.

Ia menambahkan bahwa, dalam istilah diplomatik, itu terserah pada Belanda sendiri untuk memutuskan bagaimana bentuk kelanjutan komitmen mereka.

Hampir secara simultan, duta besar AS untuk NATO, Ivo Daalder (yang merupakan keturunan Belanda seperti halnya Levin) mengatakan pada audiens The Hague hal yang kurang lebih sama, namun dengan nada yang lebih halus.

"Tentara Belanda telah bekerja sangat keras, dan mencapai banyak hal dalam memimpin upaya di Afghanistan," ujar Daalder.

"Karena itu, memutuskan tentang keterlibatan mendatang di Afghanistan, mungkin akan adil untuk menanyakan apakah cara yang terbaik untuk melindungi investasi ini adalah dengan terus terlibat di negara tersebut dan dengan upaya yang sama," ujarnya. (rin/rw/pv)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:


Mantan Kepala Intelijen Militer Jerman Barat telah menerbitkan sebuah buku mengungkapkan rincian rahasia mengenai perjanjian AS - Jerman tahun 1949, menuduh AS dan sekutunya telah dengan sengaja "memperbudak" kedaulatan bangsa.

Dua puluh tahun setelah Tembok Berlin runtuh dan luka yang paling menyakitkan telah sembuh, namun masih ada kebenaran yang tidak nyaman di Jerman.

Sebagian orang masih memperbincangkan masalah kontroversial itu, dan yang terbesar hari ini adalah mantan kepala dinas intelijen di Jerman Barat.

Gerd-Helmut Komossa dalam bukunya "The German Card" (Kartu Jerman), ia mengklaim Jerman sampai sekarang telah dikendalikan oleh AS dan sekutunya, dan bahkan dipandang sebagai sasaran.

"Pada pertemuan NATO, saya menyadari bahwa ada rencana kemungkinan aliansi untuk menghantam bendungan terbesar di Jerman Barat dengan bom nuklir. Jika serangan itu terjadi, sejumlah besar warga sipil akan mati," Gerd-Helmut Komossa mengatakan dalam bukunya.

Pensiunan Jenderal itu merinci pakta rahasia yang ia duga telah ditandatangani pada tahun 1949 antara Jerman dan AS, dan berlaku selama 90 tahun.

Komossa mengatakan persetujuan rahasia berarti bahwa semua partai politik di Jerman harus diawasi oleh badan khusus yang berbasis di Washington , bahwa pasukan negara mengambil bagian dalam semua misi NATO pada permintaan pertama dan bahwa semua cadangan emas Jerman akan disimpan di New York.

Untuk beberapa pihak, isi buku itu sebagai sesuatu yang tidak mengejutkan.

"Ingat proposal Perdana Menteri Putin ke Jerman untuk berbagi perdagangan gas alam di seluruh Eropa dengan Rusia? Itu dibuat beberapa tahun yang lalu. Dan kepemimpinan Jerman menjawab persis sama seperti kepemimpinan Jerman itu pada tahun 1952 - dengan keheningan. Tapi apa alasan Jerman untuk tidak berpartisipasi dalam suatu bisnis yang menguntungkan sebagai perdagangan gas alam di seluruh Eropa? Tentu saja, seseorang harus menasihati mereka untuk tidak segera, terburu-buru" kata Aleksandr Fomenko, analis politik dari Moskow.

Yang mengejutkan, adalah penerbit kecil dari Austria, bukan Jerman, yang pertama kali tertarik dengan buku ini.

"Pendapat pribadi saya adalah bahwa hal itu jelas bahwa Republik Demokratik Jerman bukan negara berdaulat, dan bahwa itu benar-benar di bawah pemerintahan Uni Soviet," kata Wolfgang Dvorack-Stocker, penerbit dari "The German Card". "Dan jika ternyata bahwa Republik Federal Jerman juga tidak benar-benar negara berdaulat, saya pikir ini bisa mengubah sedikit diskusi sejarah."

Tinjauan oleh pembaca pertama dengan cepat berubah menjadi perdebatan sengit di televisi Jerman. Penulis dibombardir dengan kritik untuk meragukan prinsip-prinsip demokrasi yang dibawa ke negara itu oleh Barat.

Akibatnya, Komossa menolak untuk memberikan wawancara lagi dan bahkan meminta maaf untuk beberapa bab yang tidak nyaman dalam buku ini.

Tidak setiap hari seorang kepala intelijen mengungkapkan rahasia tentang rezim politik dan, dengan beberapa promosi yang baik, buku bisa menjadi laris.

Tapi di Jerman distribusinya menghadapi beberapa kesulitan. Toko buku terbesar negara itu, Dussmann, yang juga "sebuah dasar budaya", telah sama sekali menolak untuk menjual buku itu.

Meski demikian isi buku itu akan segera tersedia bagi jutaan lebih banyak pembaca. "The German Card" baru-baru ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. Penerbit mengharapkan penjualan yang kuat dan percaya perdebatan yang paling panas belum terjadi. (iw/rt)

Sumber: http://suaramedia.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Serangan mematikan terhadap Hotel Inter-Continental di Kabul sangat menyakitkan bagi pemerintah AS. Serangan menjelang penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Ini membuktikan bahwa Taliban tidak dapat dipandang sebelah mata oleh AS. Washington yang sudah mengumumkan penarikan pasukan bulan ini, menjadi sangat kawatir tentang masa depan Afghanistan akan jatuh ke tangan Taliban.

Strategi Pemerintahan Obama yang ingin mengurangi pasukan dari Afghanistan, akibat beban anggaran yang harus dikeluarkan, dan perang telah membebani pemerintah Obama, maka tidak pilihan lain, kecuali keluar dari Afghanistan. AS telah terlilit utang sebesar $ 14,7 triliun dollar, dan nyaris gagal membayar utang.

Langkah yang diambil pemerintah Obama hanya dengan kemampuan militer dan polisi Afghanistan melalui latihan, dan bantuan senjata. Tetapi, pasukan dan polisi Afghanistan setengah hati, dan telah disusupi oleh "Taliban", dan semua informasi militer Nato telah jatuh ke tangan Taliban. Sebagian besar pasukan, pollisi, dan intelijen Afghanistan adalah orang-orang Pashtun, yang sama dengan Taliban.

AS berusaha mencari solusi politik dengan Taliban, dan berusaha membujuk kelompok Taliban maju ke meja perundingan. Tetapi, kelompok yang dipimpin Mullah Omar itu, tak bergeming, dan hanya mau berunding setelah AS hengkang dari Afghanistan. Peningkatan pasukan AS ke Afghanistan, tak banyak mempunyai pengaruh terhadap kondisi dalam negeri Afghanistan menuju stabilitas negeri itu, yang sudah dikoyak perang selama tiga dasa warsa.

AS membayangkan Afghanistan yang stabil sampai penarikan total pasukan AS tahun 2014. Sekarang AS memperkuat militer Afghanistan melalui pelatihan yang mereka lakukan. Tetapip, banyak anggota militer yang mempunyai sikap ganda, dan tidak mungkin membiarkan AS terus bercokol di negeri itu. Karena itu, mereka selain menjadi anggota militer Afghanistan, mereka juga mensuplai informasi, dan bahkan senjata kepada pejuang Taliban. Taliban tidak pernah menerima apapun bentuk negosiasi menuju perdamaian, selama AS belum hengkang.

Selama sepuluh tahun melakukan invasi militer ke Afghanistan, ternyata AS tidak mendapatkan apapun yang diinginkan. Kecuali hanya semakin memperkuat kedudukan Taliban di mata rakyat Afghanistan. Taliban semakin mendapatkan dukungan politik dan moral dari rakyat Afghanistan. Secara psychologis, rakyat Afghanistan yang sangat kuat agamanya, tidak mungkin dapat membiarkan terus menerus bercokolnya penjajah di negeri mereka. Mereka akan berusaha dengan segala kekuatan yang mereka miliki mengusir penjajah, seperti ketika mereka mengusir Uni Soviet dari negeri mereka.

Serangan Taliban yang sangat spektakuler itu, bersamaan dengan konferensi tentang pengalihan tanggung jawab keamanan dari NATO kepada pasukan Afghanistan di tujuh provinsi (termasuk Kabul). Ini sungguh-sungguh sangat memukul Gedung Putih, dan pemerintahan Hamid Karzai yang menjadi boneka AS.

Langkah yang diambil Taliban itu, menunjukkan mereka hanya memilih jalan militer, dan tidak akan menerima negosiasi apapun, dan operasi skala besar terhadap Hotel Inter-Continental kemarin, menujukkan perlawan Taliban terhadap NATO, di mana diwilayah selatan, Taliban berusaha melakukan perluasan kontrol terhaap provinsi-provinsi tengah yang berbatasan dengan Afghanistan Kabul. Bahkan setelah penambahan pasukan oleh Pemerintahan Obama, yang telah mencapai tingkat tertinggi pasukan AS, nampaknya tidak cukup membuat Afghanistan menjadi stabil. Pemerintah AS dan Barat hanya berilusi dapat mengalahkan Taliban dengan cara meningkatkan kemampuan militer di wilayah itu.

Pengumuman penarikan Presiden Obama tidak menggambarkan "kondisi di lapangan", karena pembubaran misi Afghanistan sekarang, hanyalah semakin nyata-nyata misi yang dilakukan AS dan Barat telah berakhir dengan gagal di Afghanistan.

Situasi keamanan Afghanistan tetap berbahaya bagi kepentingan AS dan Barat, dan pemerintah Karzai - yang tampaknya tidak cukup kuat dengan strategi AS yang ingin menyerahkan kontrol ke Afghan. Sementara itu, Karzai terus menghadapi krisis politik yang memuncak dalam bentuk tantangan dari legislatif sendiri, dan dari beberapa mantan panglima perang yang medukungnya mencapai puncak kekuasaan.

Taliban, sangat menyadari batas kemampuan dan komitmen AS, dan Taliban percaya faktor-faktor tersebut memperkuat mereka, khususnya 'dalam membentuk sebuah penyelesaian politik.

Ada juga kemungkinan besar tekanan dari Pakistan terhadap Taliban. Tetapi, Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Jenderal Kayani, menghadapi pemberontakan dari dalam militer, sesudah adanya serangan terhadap Usamah bin Laden, yang menyebabkan tewasnya tokoh al-Qaidah itu.

Beberapa analis melihat serangan terhadap Hotel Inter-Continental di Kabul hari Selasa, sebagai kerjasama antara intelijen Afghanistan dengan Taliban. Tetapi, ada pula yang menduga serangan terhadap Hotel Inter-Continental di Kabul, juga merupakan kerjasama antara Inter-Services Intelligence Agency (ISI) Pakistan dengan Taliban. ISI merasa kecewa dengan tindakan AS yang membunuh Usamah bin Laden tanpa memberitahu ISI.

Nampaknya kunjungan Menteri Luar AS, Hallary Clinton dengan Marsekal Mike Mullen ke Islamabad tidak mengubah apapun di Islamabad, dan justru Islambad dan jenderal-jenderal di negeri itu, diam-diam melakukan kooordinasi dengan Taliban untuk menghancurkan pasukan Nato. (mhi)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Nama lengkap organisasi ini adalah Irgun Tezavi Leumi Baraetz Ysrail yang berarti “Satuan Militer Nasional di Tanah Israel”. Kelompok teoris ini dibentuk pada tahun 1931 menyusul protes atas kebijakan pertahanan Haganah yang diikuti oleh kelompok-kelompok bersenjata dari Gerakan Teroris Betar dan Haganah B. Untuk menunjukkan pada dunia dan khususnya muslim Palestina tentang siapa mereka, Irgun tampaknya sengaja membuat logo berupa gambar tangan sedang memegang senjata dan dibawahnya tertulis: Hanya ini caranya!

Vladimir Jabotinsky, seorang pemimpin ekstrim Zionisme, merupakan aktor intelektual dibalik organisasi ini. Sedangkan David Raziel adalah perjuang gerakan bawah tanah Zionisme yang didaulat sebagai pemimpin militer Irgun. Selain itu ada pula nama Avraham Stern. Ia adalah anggota para militer Yahudi yang terkenal militan. Stern sendiri merupakan pendiri kelompok esktrem Zionis lainnya yang bernama Lehi atau kadang disebut Geng Stern. Posisinya di Irgun sebagai pengendali kebijakan politik kelompok teroris Irgun.

Irgun terinspirasi akan Zionisme revisionis, nasionalis ekstrimis, dan spirit militerisme. Ketika para pemimpin organisasi ini merasa bahwa Haganah berubah menjadi moderat, maka mereka pun membentuk Irgun. Sejak semula, Irgun tidak hanya berorientasi pertahanan, tapi juga penyerangan. Jadi kelompok ini selain terkenal militan juga bisa disematkan sebagai kelompok Zionis yang masuk kategori brutal. Mereka sama sekali tidak mau mundur seujung jarumpun dari tujuan-tujuan Zionisme. Bahkan Siap mati demi nilai luhur Zionisme.

Dalam bukunya Negara Fiktif, Madjid Shafa mengungkapkan tentang bagaimana teror mereka terhadap bangsa Palestina. Mereka kerap melakukan operasi teror terhadap warga Arab dan Inggris di Palestina. Mereka juga menentang kebijakan politik Inggris dan mendatangkan warga Yahudi secara besar-besaran ke Palestina.

Di masa Perang Dunia Kedua, Irgun tercatat sangat aktif dalam mendatangkan orang Yahudi Eropa Timur secara ilegal. Dalam perjanjian dengan pemerintah Sayap Kanan Hungaria Polandia, dan Rumania pada masa itu, Jabotinsky berhasil memberi pelatihan militer kepada kurang lebih 4000 orang pasukan Irgun dan kelompk Betar. Pemerintah Polandia juga berjanji untuk memberi fasilitas senjata dalam jumlah besar terhdap Irgun.

Pada tahun 1940, Irgun bekerjasama dengan Inggris di bidang spionase. Oleh karena itu, kelompok Stern memisahkan diri dari Irgun. Pada 1943, Menachem Begin lalu mengambil-alih kepemimpinan Irgun dan memperluas operasi terornya terhadap warga Arab. Diantara yang paling menonjol adalah peledakan Hotel King David di Jerusalem pada tanggal 22 Juli 1946 yang memakan korban 91 orang tewas dan 46 lainnya terluka.

Hotel ini adalah kantor pusat otoritas Wajib Inggris Palestina, terutama Sekretariat Pemerintah Palestina dan Markas Besar Angkatan Inggris di Palestina dan Transyordan
Hubungan organisasi ini dengan Haganah dan Agen Yahudi lainnya selalu terombang-ambing. Kadangkala hubungan mereka merenggang dan di saat lain mereka kembali bersatu.

Sejak permulaan tahun 1944, hubungan Irgun dengan para pejabat Inggris menjadi dingin, menyusul rencana pihak Zionis untuk menekan Inggris dan mengakhiri pemerintahan sementaranya di Palestina serta memberikan kesempatan pada orang-orang Zionis untuk membentuk pemerintah independen.

Pada September 1948, setelah berdirinya Israel, sama seperti Haganah, Palmach dan yang lainnya. Maka kelompok teroris ini juga diangkat menjadi tentara resmi Zionis Israel.

Pada masa itu, Ben Gurion menjabat sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan. Satuan-satuan Haganah sempat mengepung markas-markas Irgun di kawasan Nataniya dan Tel Aviv. Mereka melucuti senjata para anggota Irgun dan memerintahkan mereka untuk bergabung dengan tentara Israel.

Setelah itu, Begin membentuk Partai Hiroth dan tetap menjalankan ideologi rasissme dan terorisme Irgun. Bahkan perdana menteri Zionis, pada tahun November 1968 memberi penghargaan kepada para pemimpin Irgun atas jasa-jasa mereka dalam membentuk Negara Zionis Israel.

Referensi utama untuk mengenal Irgun adalah sebuah buku karangan pemimpinnya sendiri, Menachem Begin yang berjudul The Revolt, Story of Irgun. Jabotinsky yang merupakan aktor intelektual organisasi ini juga menulis sebuah buku yang berjudul Kelompok-kelompok Yahudi.


Dalam buku ini, ia menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai warga Eropa yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan warga Arab. Demi memperluas teritorial Eropa, mereka bertugas menduduki Palestina hingga Sungai Eufrat lewat cara-cara keji.

Terkait operasi Irgun terhadap warga Arab, Begin mengatakan, “Pada tahap-tahap awal revolusi, kami berhasil mewujudkan salah-satu tujuan penting kami, yaitu melumpuhkan warga Arab. Pada tahun 1920, 1921, 1929, 1933, 1936, dan 1939, ketika Arab menyerang orang-orang Yahudi, Inggris menjustifikasi keberadaan dirinya untuk membela orang-orang Yahudi.”

Hal ini dinyatakan pada saat strategi terror Zionis menuntut penyerangan terhadap warga Arab. Begin juga menyatakan, “Dalam salah satu pertemuan para petinggi Irgun di penghujung Januari 1948, yang dihadiri oleh divisi perencanaan dan operasi, ada empat target strategis yang ditentukan yaitu Jerusalem, Yafa, Padang Lud Ramlah, dan kawasan Segitiga. Sebagian besar target-target ini diluar resolusi pembagian Palestina yang diserahkan kepada orang-orang Yahudi.”

Dia melanjutkan bahwa, “Ketika kami mengesahkan strategi penyerangan, kami tidak memiliki cukup senjata. Mengingat bahwa penyerangan-penyerangan pertama ke Yafa menunjukkan bahwa pendudukan kota ini sangat sulit, kami terpaksa menghimpun senjata”

Sehingga kemudian, para teroris Irgun memulai pemasangan ranjau dan aksi terror mereka terhadap warga muslim Palestina dengan tujuan memperoleh senjata. Betapa sadisnya mereka. (pz)
Bersambung...

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Palmach merupakan organisasi militer yang didirikan pada tanggal 19 Mei 1941, menyusul ketidakpuasaan para pemuda di Kibbutesh (koloni pertanian) ketika pasukan sekutu mendekati Palestina. Kelompok teroris Zionis ini terdiri dari satuan-satuan yang para anggotanya memperoleh pendidikan khusus dalam teknik perang gerilya.

Menurut Madjid Shafa dalam bukunya Negara Fiktif, referensi terbaik perihal organisai Palmach bisa dilihat dalam sebuah buku Perjalanan Palmach yang dipublikasikan di Tel Aviv pada tahun 1953. Buku ini berbahasa Ibrani dan terdiri dari dua jilid. Palmach berdiri atas upaya Yitzhak Sara, yang kemudian menjadi pemimpin kelompok ini.

Yitzhak Sara tidak lain adalah mantan perwira tentara Tsar Rusia dan salah seorang pendiri tentara Israel. Sejak awal, organisasi ini memiliki hubungan dengan sebuah partai di Israel bernama Partai Mapam, sebuah partai sayap kiri yang berhaluan Marxis-Zionis.

Bisa dikata, Palmach adalah satuan militer profesional pertama yang selain disiplin, juga memiliki ideologi politik. Tujuan mereka ialah menguasai sepenuhnya situasi militer di Palestina. Organisasi ini adalah representasi dari aliran ekspansi militer dalam Gerakan Zionisme. Kelompok teroris Palmach berkembang dalam kurun waktu 1941-1948 dan memiliki beberapa cabang sehingga semua organisasi militernya menyebar di seluruh bumi Palestina.

Pada 20 Februari 1948, Palmach meluncurkan operasi di Kaisarea, Utara Tel Aviv, di mana mereka menghancurkan 30 rumah warga Palestina. Tujuannya adalah mencegah agar daerah tersebut dijadikan basis laskar rakyat Palestina.

Berkat hubungan baik dengan pemerintah sementara Inggris di Palestina, pasukan Palmach dapat memiliki senjata-senjata modern. Komandan Haganah juga memberikan perhatian khusus kepada mereka. Karena dengan kemahiran dalam melaksanakan tugas penyerbuan dan pengetahuan politik perihal prinsip-prinsip Zionisme Internasional, mereka dapat difungsikan sebagai pasukan penghancur Palestina oleh Haganah. Mereka memiliki komandan khusus yang dipilih oleh agen Yahudi di Tel Aviv, serta Komandan operasional di berbagai kota penting di Palestina, seperti Yerusalem dan Haifa.

Wanita juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan operasi militer Palmach. Jumlah para wanita di sebagian unit Palmach mencapai lebih dari 30 %. Selain ikut serta dalam operasi militer, mereka juga aktif dalam penjagaan, pertolongan pertama, dan jaringan komunikasi radio rahasia.

Palmach juga memiliki satuan spionase yang kuat. Mereka bisa memata-matai kamp-kamp tawanan perang Jerman. Beberapa personil mereka juga melakukan aktivitas mata-mata di Suriah dan Libanon dengan menyamar lewat pakaian khas Arab.

Setelah perang dunia kedua berakhir, pesonil-pesrsonil Palmach melakukan operasi melawan pemerintah sementara Inggris di Palestina. Pada tahun 1948, satuan-satuan Palmach bertempur melawan orang-orang Palestin di Front selatan, khususnya Jalil uatara, Sina, Naqeb, dan Yerusalem. Mereka pun berhasil menduduki padang Naqeb.


Salah satu rencana Palmach adalah menggusur mayoritas penduduk muslim di Palestina. Hal ini diwujudkan melalui pembantaian-pembantaian yang dilakukan para teroris Zionis terhadap warga Palestina. Diantaranya adalah pembantaian di Desa Deir Yassin, yang dirancang oleh Palmach bekerjasama dengan kelompok Irgun, Stern, dan para pelaku kriminal lainnya.

Di setiap lembar buku perjalanan Palmach, seperti doktrin ghoyim Yahudi maka warga Arab disebut sebagai musuh oleh mereka. Buku itu juga menyebutkan puluhan rencana patroli-patoli Palmach dalam operasi teror terhadap warga Palestina di berbagai penjuru negeri itu dan kawasan-kawasan yang harus diduduki.

Menurut data yang dilansir Palmach, Secara total mereka kehilangan pejuang sebanyak 1187 orang selama perang “kemerdekaan” dan tahun-tahun sebelum berdirinya Israel.

Belakangan, para perwira Palmach seperti Eigal Alon, Yitzhak Rabin, Hayiem Barlio, David Yoazar, dan lain sebagainya membentuk embrio komando tentara Israel. Setelah Negara Israel didirikan, Palmach pun akhirnya dibubarkan dan digabungkan ke tentara Israel.

Beberapa dari para teroris ini menjadi terkenal dan menjabat sebagai komando pasukan-pasukan Israel. Diantara mereka adalah Moshe Dayan (1953-1957), Yitzhak Rabin (1963-1967) dan Hayiem Barlio (1968-1971). Dalam tubuh tentara Israel terdapat 45 panglima yang sebelumnya adalah para teroris Palmach. Sebagian dari mereka bahkan menjabat sebagai menteri.

Kini untuk mengenang jasa Palamach terhadap berdirinya Negara Zionis Israel, maka didirkanlah museum. Museum kelo mpok teroris itu terletak di Chaim Levanon Street di Tel Aviv, dekat Eretz Israel Museum.

Seperti museum pada umumnya, pada museum Palmach banyak ditampilkan foto dan kisah-kisah warisan Palmach tempo dulu untuk membangkitkan militansi pemuda terhadap Zionisme. Para pengunjung pun banyak bergabung dengan kelompok atau gerakan Palmach muda. (pz/bersambung)

Foto: Dokumentasi Wikipedia tentang Palmach. Paling bawah foto Yitzhak Rabin bersalaman dengan Yasser Arafat.

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Keterlibatan AS di Afghanistan, Irak dan Pakistan menelan biaya sekitar 4 triliun dolar selama dekade terakhir, menurut sebuah studi baru yang dirilis oleh Brown University.


Pada saat deadline pelaporan anggaran semakin dekat dan adanya perdebatan sengit meningkat terkait atas bagaimana membayar utang pemerintah, warga Amerika terkejut oleh harga tinggi, laporan koresponden Press TV dari Washington.

Menggunakan perkiraan dari beberapa penelitian di kantor Kongres, lebih dari 20 ekonom, ilmuwan politik dan pakar lainnya memberikan kontribusi terhadap kajian baru ini.

Mereka juga memperkirakan bahwa setidaknya 225.000 orang, termasuk warga sipil, tentara dan pemberontak, telah tewas sebagai akibat dari konflik yang melibatkan AS. Dari jumlah itu, diperkirakan 6.000 orang tewas yang berseragam personil militer AS.

Mereka memperkirakan bahwa biaya kewajiban federal untuk memberikan perawatan bagi veteran di masa lalu dan masa depan totalnya mencapai 950 miliar dolar.

Selain itu, menurut perkiraan, dua perang AS telah menciptakan hampir delapan juta pengungsi warga Irak, Afghanistan, dan Pakistan.

Hampir semua warga Amerika yang berbicara kepada koresponden Press TV mengenai masalah ini pada hari Kamis kemarin (30/6) mengatakan mereka ingin perang berakhir, meskipun beberapa dari mereka menyatakan bahwa perang itu perlu dilakukan.

"Tidak mungkin bagi AS untuk terus menjadi polisi dunia," kata salah satu warga Afrika-Amerika.

Warga lain mengatakan, "Kami juga di ambang krisis lain saya berpikir bahwa kita harus lebih berkonsentrasi pada dana di negara kita."

Namun, seorang perempuan muda menunjukkan bahwa "jika presiden (Obama) adalah menempatkan orang di sana (wilayah konflik), maka dia harus tahu apa yang dia lakukan."

Sementara itu di Capitol Hill, perdebatan atas dana anggaran berlangsung, pada saat kubu Demokrat meningkatkan serangan mereka kepada anggota parlemen Republik.

Senator Demokrat dari new York Charles Schumer menuduh Partai Republik sengaja menyabotase pemulihan ekonomi.

Schumer mengatakan kubu republik lah yang menghalangi upaya penciptaan lapangan kerja dengan harapan bisa menyalahkan ekonomi yang lambat kepada Presiden Obama dan Demokrat.

Sementara itu, para pengangguran AS telah mencapai lebih dari sembilan persen.

Brent Budowsky, kolumnis Amerika Serikat mengatakan, "Orang-orang di Capitol Hill mengalami mimpi buruk tentang siapa myang akan harus memotong dan memangkas anggaran."

DPR harus meningkatkan 14,3 trilyun dolar plafon utang sebelum 2 Agustus, jika tidak, Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa mereka akan kehabisan uang untuk membayar tagihan negara, dan itu bisa membahayakan Amerika tiga kali lipat rating kredit. (fq/prtv)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Israel memiliki hak untuk menghentikan armada yang menuju ke Jalur Gaza dalam upaya mereka untuk mematahkan blokade laut Israel atas daerah kantong yang dikuasai Hamas, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kemarin (30/6).


"Israel memiliki hak penuh untuk bertindak melawan upaya untuk menyelundupkan rudal, roket dan senjata lainnya untuk wilayah kantong dikuasai teroris Hamas, yang merupakan musuh yang kejam, musuh yang jahat yang telah merugikan anak-anak kita dan menahan prajurit Gilad Shalit, di mana mereka bertindak bertentangan dengan setiap perjanjian internasional," kata Netanyahu pada upacara kelulusan bagi pilot Angkatan Udara Israel.

Netanyahu juga berterima kasih kepada para pemimpin Amerika Serikat, Uni Eropa, Sekjen PBB dan terutama Perdana Menteri Yunani George Papandreou, untuk secara terbuka berbicara menentang armada Gaza.

"Kadang-kadang kita dituntut tidak hanya untuk menangkal serangan fisik dari musuh-musuh kita tapi serangan terhadap hak membela diri kita juga," katanya menegaskan.

Kementerian Luar Negeri Israel kemarin mengirimkan telegram mendesak untuk kedutaan Israel di Eropa dan ibukota lain di seluruh dunia, meningkatkan waspada penuh selama akhir pekan. Para diplomat diminta untuk tetap membuka kedutaan besar selama akhir pekan untuk menerima atau mengirim kawat rahasia.

Pejabat kementerian Luar Negeri percaya bahwa armada akan diluncurkan akhir pekan ini, bahkan tanpa kapal yang mengalami perbaikan.(fq/hrzt)

Sumber: http://www.eramuslim.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Berbicara tentang Gerakan Non-Blok (GNB) mungkin mengingatkan kita tentang masa perang dingin antara dua pihak yang bertikai, Barat dan Timur, di awal tahun 1940-an hingga akhir 1980-an.

GNB, adalah persatuan negara-negara berkembang yang baru merdeka pada 1961 pada KTT pertama GNB di Beograd, Yugoslavia dengan jumlah anggota hanya 25 negara dari kawasan Asia dan Afrika yang ditujukan untuk menggalang solidaritas, menumbuhkan rasa percaya diri serta untuk menyatukan visi.

Tujuan GNB semula adalah untuk meredakan perang dingin dan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet).

Namun kemudian berkembang meliputi kerja sama antarbangsa pada bidang-bidang lainnya.

Proses kelahiran GNB tidak dapat dilepaskan dari situasi atau kostelasi politik internasional pada saat itu yang sangat kental dengan nuansa pertentangan antara timur dan barat, antara dunia kapitalis dan dunia sosialis, atau lazim dikenal sebagai Perang Dingin.

Negara-negara yang baru merdeka pada saat itu, termasuk Indonesia, dihadapkan pada ancaman perang besar yaitu perang nuklir.

Selain itu, juga terdapat persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, seperti keterbelakangan dan kemiskinan karena penjajahan.

Dalam perkembangannya, GNB merupakan bentuk emansipasi politik negara-negara tersebut untuk menciptakan dunia yang aman, bebas dari perang, kemiskinan, keterbelakangan, dan lepas dari belenggu penjajahan.

Hingga pada akhirnya peristiwa runtuhnya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun 1989 menandai akhir dari Perang Dingin. Tidak ada lagi pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Bahkan memasuki abad ke-21, peta kekuatan dunia telah mengalami revolusi yang sangat dramatis sejak runtuhnya Tembok Berlin.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemeterian Luar Negeri, Andri Hadi menjelaskan GNB hanya sebuah gerakan, bukan organisasi karena tidak memiliki sekretariat dan sifatnya juga tidak mengikat diantara negara anggotanya. Andri Hadi menjelaskan hal itu di sela-sela rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Menteri GNB ke-16 di Nusa Dua, Bali.

Kelahiran GNB 50 tahun yang lalu tidak lepas dari Dasa Sila Bandung serta prinsip-prinsip yang kemudian disetujui sebagai prinsip-prinsip perjuangan dari GNB yang diarahkan untuk mewujudkan perdamaian dunia dan pembangunan kesejahteraan bagi negara-negara anggotanya.

"Kita tidak akan pernah bisa membangun apabila tidak ada perdamaian dunia. Artinya pembangunan harus dan hanya bisa dilakukan apabila terdapat dunia yang aman, yang tenteram, dan damai, demikian pula sebaliknya," ujar Andri.

Masihkah GNB Relevan Saat Ini?

Pertanyaan sekarang ini adalah masihkan GNB relevan dimasa sekarang ini ketika Blok Barat dan Blok Timur sudah tidak ada lagi?

Sebagai salah satu pendiri GNB, maka Indonesia terdorong untuk membuktikan bahwa GNB masih sangat relevan pada abad ke-21 tetapi pada saat yang sama juga merasa bahwa GNB harus berubah.

Sesuai dengan namanya Non-Aligned Movement (NAM), sebagai sebuah gerakan , GNB harus terus bergerak ditengah-tengah dinamika dunia internasional saat ini.

Apa yang telah menjadi tema perjuangan GNB sejak 1961 sampai tahun 1990 masih tetap relevan karena keterbelakangan serta kesenjangan ekonomi dan pembangunan masih tetap menjadi permasalahan saat ini.

Selain itu, Andri menambahkan bahwa interstate dan intra-state war justru muncul dimana-mana seperti cendawan di musim hujan.

Peperangan tersebut terjadi bukan karena persaingan ideologi tetapi justru dipicu oleh persoalan-persoalan menyangkut sistem politik, kehidupan ekonomi, kesenjangan ekonomi dan sebagainya.

"Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dicita-citakan GNB yaitu dunia yang aman, tenteram dan sejahtera masih menjadi tantangan bagi berbagai negara. Karena itulah keberadaan GNB masih relevan untuk mencapai apa yang tadi saya katakan world peace and development," tambahnya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah menyatakan Gerakan Non Blok masih tetap relevan dalam situasi dunia saat ini.

"Sebagai sebuah gerakan, forum ini masih sangat relevan," katanya ketika ditemui saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerja di Nusa Dua, Bali, Selasa malam.

Faizasyah menegaskan, tanda bahwa Gerakan Non Blok (GNB) masih relevan adalah jumlah negara anggota yang terus bertambah yaitu Fiji dan Azerbaijan.

"Jumlah keanggotaan gerakan ini meningkat meski perang dingin sudah berakhir," katanya.

Selain itu, relevansi GNB juga bisa dilihat dari semangat para pejabat negara anggota dalam menghadiri Konferensi Tingkat Menteri (KTM) di Bali.

Menurut Faizasyah, 120 negara anggota (termasuk kedua anggota baru) GNB menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan KTM di Bali. Sebanyak 75 menteri dari negara anggota tersebut menyatakan akan hadir.

Faizasyah menjelaskan, GNB sebagai gerakan moral juga sangat dibutuhkan karena dapat juga menjadi poros yang mempunyai kekuatan dalam PBB untuk memperjuangkan kepentingan negara berkembang.

Sampai saat ini 60 persen anggota PBB adalah anggota GNB, dengan adanya tantangan global, seperti krisis energi, keuangan, keamanan pangan atau food security , maka hal diperlukan partisipasi aktif dalam mencari solusi global.

Perwakilan Tetap RI di PBB, Duta Besar Hasan Kleib juga menyatakan bahwa dirinya masih sepakat akan relevansi GNB dewasa ini.

Menurut Hasan , keberadaan GNB masih relevan, sebagai persatuan yang memiliki sifat penekan terbesar dalam PBB untuk menekan negara adikuasa seperti Amerika Serikat.

Selain itu dengan adanya keanggotaan baru juga menunjukkan relevansi GNB dan 27 negara yang meminta Indonesia sebagai penyelenggara bersama Mesir sebagai ketua GNB saat ini, diantaranya Jerman, Rusia, AS dan Belgia.

Munculnya tantangan-tantangan global baru sejak akhir abad ke-20 telah memaksa GNB untuk terus mengembangkan Kapasitas dan arah kebijakannya agar sepenuhnya mampu menjadikan keberadaannya tetap relevan, tidak hanya bagi anggotanya tetapi juga lebih terkait dengan sumbangannya dalam menghadapi tantangan tersebut.

Tantangan yang dimaksud dewasa ini antara lain adalah isu menonjol yang terkait dengan masalah terorisme, merebaknya konflik intra dan antar negara, pelucutan senjata, serta dampak globalisasi di bidang ekonomi dan informasi teknologi.

Isu-isu tersebut telah menjadikan GNB perlu menyesuaikan kebijakan dan perjuangannya yang dalam konteks ini GNB memandang perannya tidak hanya sebagai obyek, tetapi sebagai mitra seimbang dan bagian dari solusi masalah dunia.

KTM GNB 16 di Indonesia

KTM ke-16 GNB diawali dengan pertemuan pejabat senior (Senior Officials Meeting/SOM) yang berlangsung tertutup, dilanjutkan dengan rapat komite untuk membahas masalah politik, ekonomi, dan sosial.

Pelaksanaan KTM ke-16 ini memiliki keistimewaan karena bertepatan dengan 50 tahun berdirinya GNB. Tema yang diangkat dalam KTM kali ini adalah "Shared Vision on the Contribution of NAM for the Next 50 Years".

KTM GNB mengundang partisipasi menteri luar negeri dari negara anggota dan dua negara anggota baru yakni Fiji dan Azerbaijan. Selain itu juga turut hadir negara pengamat, negara tamu, organisasi tamu dan organisasi pengamat.

KTM ke-16 akan menghasilkan dokumen akhir yang merupakan pemutakhiran terhadap hasil KTT GNB di Sharm El Sheik, Mesir pada bulan Juli 2009, serta deklarasi mengenai Palestina, serta "Bali Commemorative Declaration" yang bertujuan untuk memperingati 50 tahun berdirinya GNB.
(A050/A011)

Sumber: http://www.antaranews.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Mantan Presiden George W. Bush memperingatkan pada hari Sabtu bahwa dunia akan menghadapi ancaman serius jika Taliban dan Al Qaeda dibiarkan memegang kendali di Afghanistan.

Bush berbicara di ibukota India ketika Obama berusaha memutuskan apakah akan mengirim puluhan ribu tentara ke Afghanistan. Tahun ini telah menjadi tahun paling mematikan bagi pasukan internasional dan AS sejak invasi tahun 2001 untuk memberantas Taliban, dan Presiden Hamid Karzai terjebak dalam sengketa pemilu yang telah menodai kredibilitas pemerintah Afghan dengan sangat buruk.

Meski tidak secara langsung mengomentari pilihan yang dihadapi Obama, Bush mengatakan bahwa Afghanistan yang demokratis dan damai sangat penting bagi kawasan sekitarnya.

"Misi di Afghanistan telah berjalan sangat panjang, sulit, dan memakan biaya banyak, namun saya meyakini bahwa misi itu penting bagi stabilitas dan perdamaian," ujarnya dalam sebuah konferensi kepemimpinan di New Delhi. "Jika Taliban dan Al Qaeda dibiarkan mengambil alih Afghanistan lagi, mereka akan memiliki tempat perlindungan yang baik dan rakyat Afghan, terutama para wanita, akan kembali pada tirani brutal.

"Kawasan ini dan dunia akan menghadapi ancaman serius," tambahnya.

Bush sangat populer di India karena mengakhiri larangan perdagangan nuklir terhadap negara ini selama tiga dekade sejak tes atomnya yang pertama di tahun 1974.

Bush menyebut pakta nuklir sipil itu sebagai paspor India ke dunia, sebuah pertanda bahwa India telah memproleh tempatnya sebagai sebuah bangsa yang hebat di panggung global.

Ia mengatakan bahwa India dan AS terikat oleh kesamaan warisan yang mereka miliki yaitu kebebasan dan demokrasi. Keduanya juga sama-sama berjuang melawan kelompok ekstremis "yang membunuh orang-orang tak bersalah untuk mengembangkan visi kegelapan dari ekstremisme dan kontrol."

Bush juga mengekspresikan dukungan atas posisi India dalam Dewan Keamanan PBB di masa mendatang dan atast pendapat penting India dalam pembicaraan perubahan iklim di Kopenhagen pada bulan Desember.

Presiden Obama sebelumnya telah mempersiapkan diri untuk menerima keterlibatan Taliban dalam masa depan politik Afghanistan dan akan menentukan jumlah pasukan tambahan untuk dikirim ke Afghanistan hanya sekedar untuk menahan Al Qaeda.

Fokus tim Obama untuk memerangi Al Qaeda yang semakin tajam di atas tujuan lainnya, sementara penekanan terhadap Taliban semakin dikurangi, datang di tengah intensnya perdebatan tentang perang yang semakin tidak populer ini.

Bawahan Obama menekankan bahwa keputusan presiden mengenai jumlah tentara dan elemen-elemen lainnya baru akan diumumkannya dua minggu lagi, dan mereka mengatakan bahwa Obama belum membocorkan rencana dalam sejumlah rapat yang akan diteruskan di Gedung Putih pada hari Senin.

Namun pemikiran yang berasal dari porsi formulasi strategi dari perdebatan memberikan sebuah petunjuk bahwa Obama mungkin tidak akan memilih peningkatan militer dalam jumlah besar seperti yang disarankan oleh Jenderal McChrystal, dari 10.000 personel menjadi 40.000.

"Strategi Obama terhadap Taliban tidak akan mentolerir kembalinya mereka ke kekuasaan," ujar seorang pejabat senior dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press. AS akan bertempur namun hanya untuk menahan Taliban agar tidak memperoleh kembali kekuasaan pemerintah pusat Afghanistan.

Tunduk pada realita bahwa Taliban terlalu mendarah daging dalam kebudayaan Afghanistan untuk dikalahkan, pemerintah mempersiapkan diri untuk menerima beberapa peran Taliban di sejumlah bagian di Afghanistan. Itu dapat diartikan terbukanya jalan bagi anggota Taliban yang bersedia untuk berpartisipasi dalam pemerintahan pusat. Itu bahkan dapat berarti diserahkannya beberapa wilayah negara kepada Taliban.

Obama telah mengatakan ingin menjangkau kalangan moderat dari Taliban sejak pertama kali ia mengumumkan strategi Afghanistan yang baru di bulan Maret. Itu akan seperti, lebih sulit dan lebih berat dari, keberhasilan upaya di Irak dalam membujuk kelompok Muslim untuk bekerjasama dengan pasukan AS melawan Al Qaeda yang ada di sana.

Hampir setiap hari Obama berunding mengenai perang Afghanistan, bak dengan Wakil Presiden Joe Biden maupun Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

Pergeseran fokus AS dari Taliban ke Al Qaeda memiliki implikasi besar terhadap perdebatan perang saat ini. Di Afghanistan terdapat sekitar 100 anggota Al Qaeda, namun yang diperangi AS di sana justru Taliban yang kini didefinisikan oleh tim Obama sebagai gerakan yang berbeda dari Al Qaeda. Meskipun masih berbahaya, Taliban kini dianggap sebagai gerakan yang dilakukan oleh penduduk asli yang sepenuhnya bersifat lokal dan bertujuan teritorial serta tidak menghadirkan ancaman yang terlalu besar bagi AS.

Tim Obama meyakini bahwa beberapa elemen Taliban sejalan dengan Al Qaeda, dengan jangkauan transnasionalnya dan tujuannya untuk menyerang Barat, namun kemungkinan jumlahnya tidak mayoritas dan sebagian besar untuk alasan taktik bukan ideologis.

"Keduanya adalah kelompok yang berbeda," ujar sekretaris pers Gedung Putih Robert Gibbs. "Taliban jelas tidak didukung oleh intelijen apa pun."

Fokus terhadap Al Qaeda adalah kekuatan pendorong di belakang pendekatan yang disarankan oleh Biden sebagai sebuah alternatif bagi rekomendasi McChrystal untuk sebuah upaya penuh perlawanan pemberontakan di dalam Afghanistan. (rin/hp/ust)

Sumber: http://suaramedia.com
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments