Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Mayor Tahsin Saad, direktur dari departemen teknik bahan peledak polisi Gaza, mengatakan bahwa Israel telah menggunakan lebih dari 3.000 ton bom dan proyektil yang mengandung zat kimia yang secara internasional dilarang selama perang di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan pers yang diposting pada situs kementerian dalam negeri Palestina, Saad menunjukkan bahwa Israel menguji dan menggunakan bom dalam perang Gaza yang sebagian besar amunisi tersebut tersimpan di gudang militer mereka, mengingat adanya laporan berita yang menyebutkan baru-baru ini tentang jembatan udara yang didirikan oleh AS dan sekutunya Israel untuk memasok kebutuhan militer Israel.

Mayor polisi tersebut mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel selama perang menggunakan bom, rudal dan mortir yang berbeda ukuran dan beratnya, terutama bom MK yang dijatuhkan di Gaza dalam serangan udara pertama.

Dia juga berbicara tentang rudal yang berbeda dan mortir yang digunakan oleh helikopter Apache, pesawat dan tank untuk menargetkan warga dan kendaraan sipil, terutama misil anti-tank yang dinamakan sebagai Hellfire dan Nimrod.

Pejabat Polisi itu menggarisbawahi bahwa dampak senjata ini tidak terbatas pada hanya membunuh orang, tetapi juga mengandung zat kimia seperti fosfor, tungsten dan uranium yang menyebabkan kanker dan cacat tubuh.

Pejabat kepolisian ini juga memuji peran penting polisi yang melakukan penyisiran dan membersihkan daerah yang banyak dibom oleh Israel, dan berhasil mengumpulkan beberapa proyektil yang tidak meledak dan sisa-sisa proyektil dan menyimpannya di tempat yang aman untuk akhirnya dilakukan pembuangan.(fq/pic)
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pemimpin senior Hamas pada hari Kamis kemarin (6/1) menyebut bahwa Israel telah melakukan aksi holocaust yang tak terhitung terhadap warga Palestina sementara mengatakan genosida Nazi terhadap Yahudi adalah sebuah kebohongan.

Mahmud Zahar membuat pernyatan itu pada peringatan mengenang 43 warga Palestina yang tewas di sebuah sekolah PBB di kamp pengungsian Jabaliya selama perang 22 hari Israel terhadap Gaza yang dimulai pada bulan Desember 2008.

"Mereka membuat kebohongan bahwa mereka (yahudi) merupakan korban dari sebuah holocaust - namun kebohongan ini telah hancur dengan adanya holocaust yang mereka bikin sendiri terhadap rakyat Gaza, seperti holocaust Beit Harun, holocaust Al-Fakhura dan banyak holocaust lainnya yang tak terhitung jumlahnya...dan semua itu dilakukan oleh zionis Israel," tegas Zahar.

Zahar menyatakan hal tersebut pada ulang tahun kedua serangan udara Israel di Al Fakhura-sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jalur Gaza utara.

Insiden ini adalah salah satu serangan paling mematikan dalam Operasi Cast Lead Israel, yang menyebabkan 1.400 orang Palestina tewas, dan melukai ribuan warga sipil lainnya.

Sebelum para audiens yang mencakup anggota kepemimpinan Hamas di Gaza, Zahar memberikan penghormatan kepada mereka yang meninggal di sekolah itu, di tempat mereka berlindung dari pertempuran berat yang dilakukan Israel.

"Darah yang tertumpah di Al-Fakhura dan di setiap inci di Palestina tidak akan sia-sia," katanya.(fq/ynet)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Pejabat keamanan Palestina mengatakan pasukan Israel menembak dan menewaskan seorang pria berusia 65 tahun selama razia penangkapan yang menargetkan pejuang Hamas di Tepi Barat.

Pejabat keamanan dan penyelamatan di kota Hebron mengatakan tentara Israel menembak dan menewaskan pria berusia 65 tahun bernama Umar Kawasmeh Jumat pagi ini (7/1) saat mencoba menangkap seorang pejuang Hamas yang tinggal di gedung yang sama.

Militer Israel belum berkomentar segera atas insiden ini.

Media Hamas di Jalur Gaza melaporkan bahwa Israel melakukan aksi penembakan itu setelah satu dari enam anggota Hamas dibebaskan dari penjara Kamis kemarin oleh Otoritas Palestina.

Otorita Palestina memiliki kewenangan yang terbatas di Tepi Barat karena di bawah kontrol keamanan secara menyeluruh oleh Israel, dan pasukan Israel secara teratur melakukan serangan penangkapan di kota-kota Tepi Barat terhadap para pejuang Palestina. (fq/ap)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:


Para pilot pesawat tempur Israel yang membom rumah seorang pemimpin militer Hamas pada tahun 2002 tidak tahu atau tidak mau tahu identitas target mereka sebelum penyerangan, menurut T, salah satu awak yang terlibat langsung dalam penyerbuan, yang berbicara baru-baru ini dengan para mahasiswa di yeshiva Tel Aviv.

Pemboman tanggak 22 Juli 2022 terhadap rumah petinggi Hamas, Shalah Syuhadah, yang telah memimpin sayap militer Hamas, di lingkungan Daraj padat penduduk Kota Gaza, telah menewaskan total 15 orang, termasuk Syuhadah dan asistennya. Para korban lainnya termasuk delapan anak-anak (berusia antara kurang dari satu tahun sampai 14 tahun) dan tiga perempuan.

Haaretz memperoleh rekaman diskusi yang diselenggarakan dengan T di Pusat BINA di Tel Aviv, dan untuk pertama kalinya melaporkan kesaksian dari salah satu pelaku langsung pembunuhan itu.

Pada tanggal 19 Desember 2010, T. berpartisipasi dalam diskusi berjudul "Keterbatasan Ketaatan," bagian dari seri yang disebut "Militer dalam Negara Demokrasi," yang diselenggarakan bersama oleh yeshiva dan sekolah staf dan komando IDF.

Setelah menyiapkan dan pelatihan selama beberapa hari, T. berkata, "Mereka resmi lepas landas ... Kami lepas landas dari pangkalan udara Hatzor... Dibutuhkan dua menit dari Hatzor menuju ke Gaza ... waktu penerbangan. Dua menit setelah lepas landas kami diberitahu 'pergi dan menunggu di atas laut. "

"Itu berarti di barat, tempat yang bagus, dalam kegelapan, sehingga tidak ada suara," lanjut T.."Jika target dapat mencium bau pesawat, bisa mendengar pesawat datang, maka mereka akan melarikan diri ... Jadi kita tunggu di atas laut selama 50 menit. Kemudian mereka memberitahu kami: 'persetujuan untuk menyerang. Saya katakan 'fantastis. "

"Anda harus melihat filmnya ... seperti apa aksi kami. Kami bergerak ke timur, terus ke barat, menembak dan rumah runtuh ... Kami tidak melihat apa-apa di sekitar tempat kami serang... pada ketinggian Anda tidak dapat melihat banyak. Saya menyerang dengan menggunakan penglihatan pada malam hari, dan menunggu komandan dari pangkalan.

"[Dia] memberitahu saya bahwa itu Shalah Syuhadah, dan saya katakan 'baik'," kata T. "Saya tidak tahu siapa atau apa yang ia bicarakan. Kami melakukan penyerangan dengan baik.

"Hari berikutnya, mereka memberitahu kami bahwa serangan kami menewaskan Shalah Syuhadah, istrinya, putrinya, anaknya dan lain-lain ... Komandan pilot memanggil kami semua untuk berbicara tentang etika, yang untuk pertama kalinya aku dengar."

Dalam diskusi di Tel Aviv, T. bertanya kepada para siswa remaja, yang juga mempersiapkan untuk layanan militer mereka, "Seandainya saya tahu bahwa ada 14 orang lain yang bersamanya ... apa yang harus saya lakukan? "(fq/hrzt)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:


Badan-badan intelijen AS telah meningkatkan operasi intelijen mereka terhadap Turki dan Brasil setelah kedua negara tersebut menerapkan kebijakan independen terhadap masalah nuklir Iran dengan Barat.

Menurut sebuah laporan oleh wartawan investigatif terkemuka yang berbasis di AS Wayne Madsen, pada Mei 2010 lalu, badan-badan intelijen AS telah menetapkan dalam gerakan operasi intelijen baru mereka terhadap Turki dan Brasil setelah kedua negara itu menentang kebijakan Washington mengenai program nuklir Iran, seorang koresponden PressTV melaporkan.

Madsen menunjuk ke asumsi luas oleh Washington bahwa Brasil dan Turki telah secara sembunyi-sembunyi mengadakan pembicaraan dengan Cina dan Rusia dalam upaya untuk membentuk sebuah aliansi untuk memveto Dewan Keamanan PBB terbaru terhadap resolusi sanksi terhadap Iran.

Meskipun AS merekayasa resolusi sanksi anti-Iran melalui Dewan Keamanan PBB (DK PBB), Brasil dan Turki mengambil langkah-langkah untuk memberikan suara menentangnya, dengan Libanon abstain dari suara.

Iran, Brasil dan Turki mengeluarkan deklarasi bersama pertukaran nuklir pada 17 Mei tahun lalu, dengan Teheran setuju untuk bertukar 1.200 kilogram uranium yang diperkaya dengan bahan bakar yang lebih tinggi di wilayahTurki untuk reaktor penelitian Teheran.(fq/prtv)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Kabel diplomatik yang bocor yang dirilis WikiLeaks Kamis kemarin (6/1) menyebutkan bahwa persimpangan Israel untuk barang yang masuk ke Jalur Gaza penuh dengan korupsi. Kabel diplomatik bertanggal 14 Juni 2006, diterbitkan Kamis kemarin oleh harian Aftenposten Norwegia, mengatakan perusahaan-perusahaan mengatakan kepada diplomat AS mereka dipaksa untuk membayar suap dalam jumlah besar agar bisa memasukkan barang-barang ke Gaza. Tidak jelas apakah praktek tersebut masih terus berlanjut. Israel sendiri belum berkomentar atas masalah ini.

Dokumen ini mengutip seorang distributor Coca-Cola lokal yang mengatakan ia diminta untuk membayar lebih dari 3.000 dolar untuk melewatkan satu truk barang melalui persimpangan Karni. "Korupsi meluas ke manajemen Karni dan melibatkan perusahaan logistik Israel yang bekerja sebagai perantara bagi para pejabat militer dan sipil di terminal," kata dokumen itu.

Perusahaan lain, termasuk Procter & Gamble, Caterpillar, Philip Morris, Westinghouse, Hewlett-Packard, Motorola, Aramex dan Dell, juga mengeluh atas korupsi di persimpangan Karni, menurut kabel diplomatik.

Tidak jelas perusahaan mana yang benar-benar membayar suap, meskipun dokumen itu menyebut eksekutif perusahaan Caterpillar menolak untuk membayar.

Dugaan korupsi terjadi setahun sebelum Hamas menyerbu Gaza dan Israel memberlakukan blokade ekonomi. Pada waktu itu, kekerasan Israel-Palestina sering menyebabkan penutupan penyeberangan perbatasan.

Dilaporkan juga bahwa diplomat AS mengatakan bahwa biaya suap akan meningkat setelah penutupan diperpanjang di perbatasan.

Dokumen ini diidentifikasi sebagai kabel bersama oleh Duta Besar AS untuk Israel di Tel Aviv dan Konsul Jenderal Amerika di Yerusalem, yang bekerja sama dengan Palestina. (fq/hrtz)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pasukan Inggris yang kalah dalam pertempuran sebelumnya sudah kehilangan seluruh Knight dan Swordman, hanya tersisa 7000 prajurit dimana 6000 diantaranya adalah Longbowman, 1200 Longbowman ini adalah pemanah elit kerajaan yang disebut King’s Yeoman. 1000 lagi terdiri dari Knight Survivor, Swordie, Maceman, dan lain-lain. Pasukan Perancis berjumlah 22.000 prajurit ditambah pasukan bantuan dari sekutu Perancis di daerah sekitar mencapai 10.000 prajurit. Pasukan Perancis memiliki 5.000 Crossbowman, 10.000 Grandeur, 7.000 Men-at-Arms.


Komandan pasukan Inggris adalah Raja Henry V, mereka bertujuan untuk segera pergi ke Calais sebagai benteng pertahanan terakhir dan kemudian segera melintasi selat untuk kembali ke inggris. Kesalahan strategi Perancis adalah mereka terlalu percaya diri dan memotong jalur pelarian tentara Inggris dari arah Calais dan mengepung tentara Inggris di Agincourt. Masalahnya adalah Agincourt ini ada di daerah berbukit, sedangkan pasukan Perancis berada di tanah lapang yang luas, sehingga Inggris mendapatkan keuntungan posisi medan tempur.

Rencana pasukan Perancis adalah mengepung kaki bukit dan menunggu tentara Inggris menyerah karena kelaparan. Tetapi ternyata King Henry V berpikiran lain, dia tahu bahwa tidak ada jalan lain selain bertempur. Jadi di pagi hari begitu matahari terbit, Pasukan Inggris mengatur formasi. Malam sebelumnya hujan sangat lebat dan membuat tanah disana menjadi sangat lunak.

750 Infantri membentuk barisan ditengah berbentuk persegi dan memegang perisai seadanya serta tombak panjang yang juga banyak terbuat dari hanay pohon yang baru ditebang dan ditajamkan, gunanya untuk menahan laju pasukan Grandeur. 2500 Longbowman ditempatkan di sisi-sisinya memanjang searah garis pertahanan dan 1200 pemanah elit ditempatkan di belakangnya

Pasukan Perancis membentuk 3 Battale, masing-masing 6000 pasukan. Karena merasa menang jumlah, peralatan, semangat dan sebagainya, mereka akan segera melakukan perang frontal. Pasukan Inggris yang umumnya pemanah hanya menggunakan pelindung yang terbuat dari kulit binatang, tetapi Grandeur dan Men-at-Arms Perancis menggunakan baju besi yang berat.

Setelah 3 jam mempersiapkan segala sesuatu, pasukan Perancis bergerak terlebih dahulu. Para Crossbowman melakukan serangan panah kepihak Inggris, tetapi walaupun Crossbowman lebih kuat, jangkauan mereka sangat pendek dan ini menyebabkan mereka menjadi sasaran empuk pasukan Longbowman Inggris. Waktu pengisian ulang mereka memang lebih cepat dan juga dari segi pelatihan lebih mudah untuk dilatih tetapi dalam perang ini terbukti yang cepat dapatnya akan cepat berakhir pula.

Setelah melihat bahwa pasukan Crossbowman tidak efektif untuk mendekati pertahanan Inggris maka Komandan Perancis Charles D’alber memerintahkan Battale pertama yang berisikan 2000 Grandeur dengan kuda-kuda yang besar, baju besi , dan tombak panjang berusaha menaiki bukit. Pasukan Inggris menghujani mereka dengan anak panah, kebanyakan anak panah diarahkan pada kuda dan bukan si penunggangnya karena si penunggang menggunakan baju besi. Pasukan Yeoman yang memiliki jangkauan tembak terjauh, melakukan tembakan untuk memukul mundur pasukan Infantri yang bergerak dibelakang pasukan Grandeur.

Karena medan perang yang lunak setelah hujan semalaman dan juga injakan kaki kuda Grandeur yang berat maka tanah disana menjadi lumpur dan sulit untuk didaki. Akhirnya banyak Ksatria Perancis yang tidak dapat bertarung dengan efektif. Sebagian Men-at-Arms yang membuang baju besi mereka malah menjadi sasaran empuk bagi pemanah  Inggris.Kuda-kuda yang panik juga akhirnya malah menginjak-injak pasukan Perancis sendiri dan  formasi pun menjadi kacau. Diperkirakan dalam penyerangan ini, 1000 Grandeur dan 2000 Men-at-Arms tewas.

Setelah kegagalan ini, Komandan Perancis langsung turun dari kudanya dan memimpin sendiri Battale ke 2 dan maju mendekati pasukan Inggris. Karena kondisi tanah yang berlumpur dan tergenang air maka laju mereka sangat lambat. Beruntung karena pasukan Inggris kekurangan anak panah maka mereka sedang sibuk mengambil panah-panah yang menancap disekitarnya sehingga tidak bisa melakukan tembakan.

Setelah itu pasukan Inggris kembali melakukan tembakan, tetapi karena jumlah panah yang terbatas maka korban di pasukan Perancis pun tidak sebanyak pada gelombang yang pertama. Pada saat ini 3000 prajurit Perancis telah huru-hara dengan 750 Vanguard Inggris. Karena kalah jumlah pasukan Inggris pun terdorong mundur. Raja Henry memerintahkan pasukan pemanahnya untuk menghentikan tembakan dan penembak jitu melakukan, satu tembakan satu terbunuh, taktik ini dilakukan untuk menghemat panah yang sudah sangat terbatas. Beberapa pemanah yang sudah tidak memiliki anak panah, mengambil apa saja seperti kapak, pisau belati, dan lembing untuk ikut menahan pasukan perancis.

Seperti yang sudah diceritakan bahwa pasukan Perancis mempunyai peralatan yang lebih banyak dan ini menyebabkan pasukan Inggris sangat kewalahan. Kemudian adik dari Raja Henry V, Duke Humprey terluka karena terkena tebasan pedang diperutnya, Raja Henry yang melihat hal ini segera turun dari kudanya dan bersama sisa ksatria yang berjumlah kurang dari 1 lusin segera menerobos pasukan Perancis untuk menyelamatkan adiknya itu.

Dikisahkan raja Henry seorang diri bertarung melawan para prajurit Perancis serangan demi serangan sampai adiknya dapat diamankan. Karena melihat raja Henry bertarung seorang diri, Komandan Perancis segera berusaha datang ke arahnya dan menyebabkan dia lepas dari kerumunan pasukan Perancis yang sedang huru-hara dengan pasukan Inggris. Hal ini membuat para penembak jitu Inggris mudah mengenalinya dan akhirnya salah satu anak panah penembak jitu Inggris yang dikenal dengan nama bodkin arrowhead, berhasil menembus dada komandan Perancis ini dan tepat mengenai jantungnya.

Ketika komandan Perancis ini tewas, seluruh pasukannya menjadi kacau balau dan pasukan Inggris meningkat moralnya. Pasukan Perancis sekarang lari tunggang langgang menuju kaki bukit dan saling menginjak-injak satu dengan lainnya, pasukan inggris menggunakan senjata apa saja, menyerang mereka dari atas bukit, melempar pisau, kapak, bahkan batu.

Battale ke 3 dibawah bukit mundur ke sisi bukit yang merupakan daerah hutan untuk berlindung, raja Henry tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk segera membawa pasukannya menuju Fort De Calais. Mereka semua terburu-buru dan perintah raja Inggris adalah tidak mengambil tawanan orang biasa dan meninggalkan mereka yang terluka terlalu parah untuk mempercepat pelarian mereka. Bahkan bagasi raja pun tidak dibawa serta karena akan memperlambat perjalanan.

3 Jam setelah pertempuran, Baron of Agincourt yang membawa 1000 prajurit petani baru tiba di medan pertempuran dari arah belakang Agincourt, rencananya dia akan membantu pasukan Perancis tetapi dia terlambat dan ketika sampai dia hanya mendapatkan bagasi raja.

Akhirnya Raja Henry V berhasil sampai di Fort De Calais dan segera melarikan diri ke London. Pasukan Perancis pun tidak mengejar dan hari itu pertempuran dimenangkan oleh Inggris walaupun perang itu sendiri sebenarnya dimenangkan pihak Perancis. 6000 prajurit Inggris hanya kehilangan sekitar 500-1000 prajurit saja, dan dari 22.000 prajurit Perancis mereka menderita 5000-7000 prajurit yang gugur.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Perang Goryeo–Khitan adalah seri dari invasi-invasi di abad ke-10 dan 11 oleh bangsa Khitan dari Dinasti Liao terhadap Dinasti Goryeo di wilayah perbatasan RRT dan Korea saat ini. Perang-perang ini berdampak atas kalahnya pasukan Liao. Semasa zaman Tiga Kerajaan Korea, Goguryeo menempati sebelah utara semenanjung Korea dan sebagian besar Manchuria. Dengan jatuhnya Goguryeo tahun 668, Silla menyatukan Tiga Kerajaan, sementara bagian utara bekas wilayah Goguryeo diduduki sekutu Silla, yaitu Dinasti Tang. Seorang mantan Jenderal Goguryeo menguasai kembali teritori Goguyeo di Manchuria dengan mendirikan kerajaan Balhae.


Ketika Balhae, suku Uyghur dan Tang melemah, kelompok suku Khitan mulai mengekspansi teritorinya di wilayah Mongolia Dalam dan Tiongkok Utara. Dengan jatuhnya Tang tahun 907, Tiongkok mengalami masa panjang perang sipil. Pada tahun 911, akibat terancam oleh ekspansi Khitan, Balhae meminta pertolongan Silla di semenanjung Korea. Tercatat pada Zaman Tiga Kerajaan Akhir, pemimpinnya pernah meminta bantuan dari Dinasti Goryeo. Pada tahun 916, pemimpin suku Khitan, Yelü Abaoji, mendirikan Dinasti Liao di Tiongkok Utara dan menyingkirkan dominasi Uyghur.

Hubungan Goryeo-Khitan

Dinasti Goryeo menggantikan posisi Silla pada tahun 918. Pada tahun 926 mereka menyerbu Balhae dan membuat para pemimpin dan rakyatnya mengungsi ke Dinasti Goryeo di selatan. Sejarahnya kerajaan-kerajaan Korea memelihara hubungan diplomatik dengan dinasti-dinasti tradisional Tiongkok, namun menganggap suku-suku utara sebagai barbarian, terutama setelah kejatuhan Balhae.

Pada tahun 922, Yelü Abaoji mengirimkan kuda dan unta sebagai hadiah kepada Goryeo. Namun, ketika Balhae runtuh Raja Taejo menerima para pengungsinya dan menerapkan kebijakan ekspansi ke utara. Pada tahun 942, Liao kembali mengirim hadiah 50 ekor unta pada Goryeo, namun ditolak Taejo dan bahkan mengasingkan utusan Khitan ke sebuah pulau dan membiarkan unta-untanya mati kelaparan. Penerus Raja Taejo pun menerapkan kebijakan anti-Khitan. Raja Jeongjong membentuk gabungan militer 300.000 orang pasukan untuk menghadapi Khitan. Goryeo membangun benteng-benteng di wilayah barat laut perbatasan dan meningkatkan pertahanan di wilayah Pyongan dan Hamgyong.

Ekspansi Liao

Pada tahun 946, Liao menghadapi konflik dengan Dinasti Song yang menyatukan Tiongkok di tahun 960. Dalam tubuh pemerintahannya, Liao pun mengalami konflik antar-anggota keluarga kerajaan yang berakibat pada gagalnya usaha menaklukkan Tiongkok. Pada tahun 962, Goryeo mulai bersekutu dengan Song dan menerapkan kebijakan ekspansi utara. Sebuah negeri kecil yang terdiri dari warga pengungsi Balhae di lembah Sungai Yalu bernama Jeongan-guk ikut bergabung bersama Goryeo dan Song melawan Khitan. Dinasti Liao menjadi lebih stabil dibawah Kaisar Shengzong. Setelah menaklukkan Jeongan-guk tahun 986 dan menginvasi Jurchen di Yalu Bawah tahun 991, Khitan memperkuat pertahanan menghadapi Goryeo.

Invasi Pertama

Pada tahun 993, Khitan melancarkan serangan ke perbatasan barat laut Goryeo dengan 800 ribu pasukan. Pasukan Khitan menarik diri dan menyerahkan wilayahnya di timur sungai Yalu ketika Goryeo menyetujui untuk mengakhiri aliansinya dengan Song. Namun diam-diam Goryeo masih mengadakan hubungan dengan Song, serta semakin memperkuat posisi dengan membangun benteng-benteng wilayah teritori barunya.
Invasi Kedua

Liao kembali melancarkan invasi di tahun 1010 dengan 400 ribu tentara. Hal ini terjadi saat adanya konflik dalam tubuh pemerintahan. Akibat invasi ini Raja Hyeonjong terpaksa berlindung ke Naju. Takut akan serangan balik Khitan menarik mundur pasukannya.

Invasi Ketiga

Ketika Goryeo menyatakan penolakannya untuk mengembalikan teritori di utara, Liao kembali menginvasi Goryeo di tahun 1018 dengan kekuatan 100 ribu orang tentara. Saat mereka sampai di sungai Kwiju, tentara Goryeo membuka bendungan dan menenggelamkan sebagian besar dari tentara Khitan. Setelah kekalahan itu Dinasti Liao dan Goryeo melakukan kesepakatan berdamai.

Sumber: http://id.wikipedia.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Perang Punisia adalah peperangan yang terjadi antara Romawi dengan Kartago antara tahun 264 hingga 146 SM, dan merupakan perang terbesar di dunia kuno. Kata Punisia sendiri berasar dari kata Punici, yang memiliki arti Bangsa Fenisia dalam bahasa Latin.



Lukisan Hannibal dan tentaranya menyebrangi Alpen.

Perang ini terjadi akibat adanya keinginan bangsa Romawi untuk memperluas daerah kekuasaannya. Niat ini awalnya berlangsung tanpa hambatan yang berarti (hambatan disini berarti perlawanan dari penduduk asli) hingga akhirnya Republik Romawi berhadapan dengan Kartago. Pertempuran berlangsung dengan korban mencapai ratusan ribu prajurit. Sebelum serangan Republik Romawi pada Perang Punisia I, Kekaisaran Kartago adalah penguasa daerah Mediterania dengan maritimnya yang kuat. Hingga akhirnya pada Perang Punisia III, Republik Romawi berhasil menghancurkan Kartago dan menghancurkan ibukotanya, menjadikan Republik Romawi sebagai penguasa terkuat di Mediterania bagian barat.

Peperangan ini merupakan titik balik yang berarti bahwa peradaban Mediterania kuno akan menjadi dunia modern melalui Eropa, bukan melalui Afrika. Kemenangan Romawi terhadap Kartago dalam peperangan ini memberikan Romawi status unggul hingga pembagian Romawi menjadi Romawi Barat dan Timur oleh Diocletian tahun 286 M.

Pada tahun 264 SM, Kartago adalah kota pelabuhan besar yang terletak di pantai Tunisia modern. Didirikan oleh bangsa Fenisia pada pertengahan abad ke-9 SM, Kartago merupakan negara-kota yang kuat. Di Mediterania Barat, hanya Romawi yang dapat menyaingi kekuasaan, kekayaan dan populasi Kartago. Sementara angkatan laut Kartago merupakan yang terbesar di dunia kuno pada saat itu, Kartago tidak memiliki angkatan bersenjata yang besar dan permanen, namun bergantung pada tentara bayaran, menyewanya untuk peperangan. Namun, kebanyakan perwira yang mengkomandokan tentara adalah penduduk Kartago. Kartago terkenal akan kemampuan mereka sebagai pelaut, dan tidak seperti angkatan bersenjata mereka, banyak penduduk Kartago dari kelas bawah bekerja di angkatan laut, yang menyediakan karir dan pendapatan yang cukup.

Pada tahun 264 SM, Republik Romawi telah menguasai semenanjung Italia di sebelah selatan sungai Po. Tidak seperti Kartago, Romawi memiliki angkatan bersenjata besar yang sebagian besar terdiri dari penduduk Romawi. Penduduk kelas bawah atau plebeius biasanya menjadi serdadu di legiun Romawi, sementara penduduk kelas atas atau patricius menjadi perwira. Di sisi lain, pada awal Perang Punisia Pertama, Romawi tidak memiliki angkatan laut, dan menjadi kelemahannya hingga mereka mulai membentuk angkatan laut mereka sendiri selama perang.

Perang Punisia I

Pada Perang Punisia Pertama (264 SM - 241 SM) pertempuran bukan hanya terjadi di daratan (Sisilia dan Afrika), namun juga di laut Mediterania. Beberapa perang laut yang besar juga terjadi. Perang ini berlangsung dengan sengit hingga akhirnya Kekaisaran Romawi menang dan menaklukan Sisilia setelah mengalahkan Kartago dalam Pertempuran Kepulauan Aegates yang mengakhiri perang ini. Akibat kekalahannya, Kartago mengalami guncangan politik maupun militer, sehingga Kekaisaran Romawi akhirnya dengan mudah merebut Sardinia dan Korsika ketika Kartago terjerumus kedalam perang tentara bayaran.

Perang Punisia II

Pada Perang Punisia Kedua (218 SM - 202 SM), pasukan Kartago yang dipimpin oleh Hannibal menyeberangi Laut Mediterania, menyusuri Semenanjung Iberia, kemudian Galia lalu ke daerah Alpen untuk menyerang Roma dari utara, dan berhasil memenangkan sejumlah pertempuran penting di daratan Italia, seperti Pertempuran Trebia, Pertempuran Danau Trasimene dan Pertempuran Cannae. Namun ternyata kemenangan ini tidak cukup berarti untuk menjatuhkan Republik Romawi secara keseluruhan. Membalas kekalahannya, Kekaisaran Romawi balik menyerang Hispania, Sisila dan Yunani. Di saat yang sama, pertempuran juga terjadi di Afrika. Di sanalah, Kekaisaran Kartago berhasil dikalahkan dalam sebuah pertempuran di Zama. Hal ini mengakibatkan berkurangnya wilayah kekuasaan Kartago, sehingga hanya menyisakan kota Kartago saja.

Perang Punisia III

Pada Perang Punisia Ketiga diwarnai dengan penyerangan Kekaisaran Roma langsung ke jantung Kekaisaran Kartago, Kota Kartago, pada tahun 149 SM - 146 SM. Pada selang waktu antara akhir Perang Punisia Kedua dengan awal Punisia Ketiga, Republik Romawi berusaha memperluas wilayah menuju daerah peradaban Helenistik, yaitu dengan Kerajaan Seleukus, Makedonia, serta wilayah Illyria. Republik Romawi menang dan berhasil menghancurkan Kota Kartago, sekaligus menandai runtuhnya Kekaisaran Kartago.

Sumber: htp://id.wikipedia.org/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Di wilayah Austria yang terpencil, ada sebuah danau yang bernama Toplitz. Namun bukan keindahannya yang membuat danau ini menjadi terkenal, melainkan adanya rumor bahwa harta karun rampasan Nazi masih tersimpan di dasarnya. Sepertinya misteri mengenai harta karun yang tersembunyi telah menarik perhatian sebagian manusia selama berabad-abad. Entahlah itu harta karun bajak laut atau harta karun sisa-sisa peradaban kuno. Kali ini saya memutuskan untuk menulis sedikit mengenainya, dan saya akan memulainya dari harta karun yang disebut Guinness Book World of Record sebagai harta yang berasal dari perampasan terbesar di dunia. Yang saya maksud adalah harta karun Nazi.

Kisahnya dimulai pada suatu pagi di tahun 1945 di wilayah pegunungan Alpen yang terpencil. Saat itu Ida Weisenbacher mendengar suara ketukan di pintu rumahnya. Perempuan Austria berumur 21 tahun itu segera membuka pintu dan menjumpai seorang petugas Nazi sedang berdiri di depan rumahnya.
“Siapkan kereta kudamu,” Kata petugas itu. “Kami membutuhkanmu.”

Ida segera menyiapkan kereta kudanya dan membawanya ke samping kendaraan militer yang dibawa petugas tersebut. Lalu petugas lain yang telah menunggu di mobil segera mengeluarkan kotak-kotak besar dan memuatnya ke dalam kereta kuda. Setiap kotak itu memiliki tanda berupa kata dan angka yang sama sekali tidak memberikan petunjuk mengenai isinya. Ketika kereta kuda itu sudah diisi penuh, petugas itu memberitahukan Ida untuk berangkat menuju danau Toplitz.

Saat itu barulah Ida mengerti mengapa petugas Nazi itu meminta bantuannya. Jalan menuju danau Toplitz sangat berliku dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan-kendaraan militer. Hanya kereta kuda yang bisa melaluinya.

Sesampai di danau, para petugas segera mengeluarkan seluruh kotak misterius tersebut dan membuangnya ke dalam danau. Ida melihat kotak itu satu persatu lenyap dari pandangannya. Hatinya diliputi oleh rasa ingin tahu yang besar mengenai isi kotak itu. Namun ia tidak berani menanyakannya ke petugas tersebut. Setelah selesai membuang seluruh kotak yang dibawa, petugas nazi itu memerintahkan Ida untuk kembali dan memuat kotak-kotak lain yang belum terbawa. Total dibutuhkan tiga kali perjalanan bolak-balik sampai mereka membuang semua kotak yang dibawa. Dan inilah awal mula rumor adanya harta karun di danau Toplitz.

Selama perang dunia II, pasukan Nazi Jerman berhasil menginvasi dan menguasai beberapa negara di Eropa. Ketika mereka berhasil menguasainya, mereka segera menjarah bank sentral negara yang bersangkutan dan mengambil cadangan emasnya untuk dibawa pulang ke Jerman.

Bukan itu saja, harta benda pribadi orang-orang Yahudi yang ditangkap dan dibuang ke kamp konsentrasi juga disita dan dilebur menjadi emas batangan yang dicetak dengan tanda bank sentral jerman, the Reichsbank. Kebanyakan dari harta rampasan ini kemudian digunakan untuk membayar biaya perang yang dilancarkan oleh Nazi. Luar biasanya, sebagian besar dari harta ini masih utuh di tangan Nazi ketika perang dunia II hampir berakhir.

Pada Februari 1945, presiden dari Reichsbank memerintahkan sebagian besar cadangan emas dipindahkan ke sebuah desa terpencil bernama Merkers yang letaknya 200 mil di selatan Berlin. Disana, emas-emas tersebut ditaruh di dalam sebuah gua bekas pertambangan Potasium. Gua tambang itu juga digunakan untuk menyimpan harta benda lain seperti benda seni yang dirampas dari negara jajahan Jerman saat itu.

Pada bulan April 1945, pasukan Amerika di bawah pimpinan Jenderal George Patton berhasil menaklukkan Merkers. Lalu seorang pekerja sipil berkewarganegaraan Perancis yang bekerja di tambang itu menceritakan kepada militer Amerika bahwa ada harta karun yang disembunyikan oleh nazi disana. Pasukan Amerika mulai memeriksa seluruh isi pertambangan dan menemukan 8.198 batang emas beserta sejumlah besar koin emas, perak batangan, dan uang kertas. Nilai total harta yang ditemukan saat itu adalah 520 juta dolar (dengan nilai dolar tahun 1945).

treasure hunters nazi gold 1 Teka teki harta karun Nazi di danau Toplitz

Selain menyimpan harta di pertambangan Merkers, pada tahun 1945, mengetahui pasukan sekutu hampir menguasai Berlin, pejabat nazi memutuskan untuk memindahkan harta Reichsbank yang tersisa ke Oberbayern di Bavaria Selatan. Paling tidak sembilan ton emas dikirim ke sana bersama dengan karung-karung berisi uang kertas dan koin. Konon menurut rumor, 730 batang emas diantaranya disembunyikan di dasar danau Walchansee.

merkers Teka teki harta karun Nazi di danau Toplitz

Ketika pasukan sekutu mengalahkan nazi pada tahun 1945, mereka ternyata hanya berhasil menyita sebagian kecil harta karun nazi. Sisa harta rampasan lainnya, hilang entah kemana. Hilangnya emas-emas ini disebut oleh Guinness Book of World Records sebagai rampasan terbesar di dunia. Setelah nazi dikalahkan, dimulailah misi pencarian harta karun nazi oleh beberapa negara dan organisasi. Dan disinilah isu danau Toplitz mulai kembali muncul ke permukaan.

Danau Toplitz memiliki panjang sekitar 1 mil dengan kedalam sekitar 91 meter. Ia terletak di antara bebatuan granit yang terjal di Salzkammergut, Austria. Walaupun danau ini memiliki pemandangan yang indah, namun lokasinya yang sangat terpencil membuat danau ini jarang dikunjungi oleh orang. Dengan karakteristik seperti ini, kelihatannya danau ini memang tempat persembunyian yang ideal bagi harta karun.

Toplitzsee Teka teki harta karun Nazi di danau Toplitz
 
Apakah kotak-kotak misterius yang dilihat Ida Weisenbacher berisi emas-emas yang hilang ? banyak orang berpikir begitu. Pada tahun 1959, sebuah majalah Jerman “Stern” mengirim penyelam untuk menyelidiki danau tersebut. Mereka memang menemukan sesuatu, namun bukan batangan emas, melainkan kotak berisi mata uang Pound Inggris palsu, beberapa dokumen penting dan surat-surat pernyataan. Ternyata apa yang ditemukan oleh para penyelam itu adalah bagian dari operasi rahasia yang disebut operasi Bernhard yang datang dari Hitler sendiri.

Saat itu, para tawanan Yahudi di kamp konsentrasi diberi peralatan percetakan yang canggih untuk memalsukan mata uang musuh. Uang ini akan dipakai untuk membiayai perang dan memperlemah ekonomi negara musuh. Lewat operasi ini, diperkirakan sekitar 4,5 miliar pound berhasil dipalsukan. Operasi ini menjadi sedemikian sukses sehingga pada waktu itu bank sentral Inggris terpaksa menarik mata uangnya dari peredaran dan mendesain ulang uang kertasnya.

Apakah kotak-kotak yang ditemukan di dalam danau Toplitz adalah sisa-sisa operasi Bernhard ? Apakah ada harta lain yang tersembunyi disana ?

Pada tahun 1963, seorang penyelam Jerman mencoba peruntungannya di danau Toplitz. Namun sayang, dalam usahanya, ia tewas tenggelam.

Setelah peristiwa itu pemerintah Austria melarang penyelaman yang bertujuan untuk mencari harta karun di danau Toplitz. Tapi ternyata larangan ini memiliki maksud tersembunyi karena pemerintah Austria ternyata memutuskan untuk mencari harta karun tersebut.

Operasi pencarian yang dilakukan oleh Austria berhasil menemukan 18 Kotak yang ternyata juga berisi uang Pound palsu, namun kali ini mereka menemukan pelat logam yang dipakai sebagai master pencetakannya. Selain itu mereka juga menemukan sisa-sisa roket, proyektil dan beberapa senjata. Ini mungkin tidak terlalu mengherankan karena nazi pernah menggunakan danau itu sebagai tempat latihan militer selama perang.

Pada tahun 1983, prof Hans Fricke meminta ijin untuk melakukan penyelaman di danau Toplitz untuk meneliti kehidupan biota danau. Namun ia malah menemukan peti-peti berisi uang pound palsu dengan peralatan militer lainnya. Penemuan Prof Fricke menimbulkan spekulasi bahwa di danau tersebut masih tersimpan emas-emas batangan Nazi yang hilang.

Usaha pencarian yang lebih masiv dilakukan pada tahun 2000 ketika stasiun televisi CBS dari Amerika bersama World Jewish Congress mensponsori penjelajahan ke dasar danau Toplitz yang dijalankan oleh sebuah perusahaan bernama Oceaneering Technologies. Perusahaan itu menyelam ke dasar danau dengan menggunakan teknologi canggih berupa kapal selam yang dikendalikan dengan remote control. Namun usaha yang dilakukan dengan teknologi canggih ini hanya menemukan kembali peti-peti yang juga berisi uang pound palsu.

Walaupun sepertinya sudah tidak ada harta lagi di danau Toplitz, namun setiap kali ekspedisi dilakukan, sepertinya selalu ada peti yang ditemukan. Spekulasi mengenai adanya emas di Toplitz kembali diperkuat ketika pada tahun 2003, seorang penyelam yang melakukan penyelaman di danau Chiemsee di Bavaria menemukan sebuah teko yang terbuat dari emas. Teko emas ini memiliki lambang Celtic dengan figur indo Jerman di permukaannya dan diperkirakan bernilai sekitar 100.000 dolar. Spekulasi menyebutkan bahwa teko ini adalah bagian dari harta Nazi yang disembunyikan di dalam danau.

Jadi apakah masih ada emas yang tersimpan di dalam danau Toplitz ? mungkin tidak, tapi keingintahuan orang tidak akan pernah habis bukan ? itulah yang membuat misteri harta karun menjadi salah satu misteri yang paling menarik untuk diceritakan.

Sumber: http://xfile-enigma.blogspot.com/
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pertempuran Crécy terjadi pada tanggal 26 Agustus 1346 dekat Crécy, Perancis bagian utara, dan menjadi salah satu perang terpenting dalam Perang Seratus Tahun. Pasukan Inggris yang lebih kecil menang atas pasukan Perancis yang jauh lebih besar. Siasat dan senjata baru membuat pertempuran ini penting dalam sejarah karena Inggris menggunakan busur panjang untuk memenangkan pertempuran. Busur panjang adalah senjata yang dapat lebih cepat dibidikkan daripada busur silang Perancis dan Genova dan dapat membidik anak panah menembus setelan baju baja. Pada Abad Pertengahan, sebelum pertempuran ini berlangsung, para ksatria adalah bagian penting pasukan. Karena perubahan inilah, beberapa sejarawan menyebut pertempuran ini adalah akhir dari keksatriaan.

Tahun 1940 Edward mencoba melakukan invasi ke Perancis melalui Flanders (sekarang sekitar Belanda-Belgia) akan tetapi gagal dikarenakan kesulitan finansial serta aliansi yang kurang kuat. Enam tahun kemudian, Edward melakukan kembali invasi ke Perancis melalui rute yang berbeda kemudian menyerang Normandy. Edward memenangkan pertempuran Caen (26 Juli) dan Blanchetaque (24 Agustus). Perancis merencanakan suatu jebakan untuk menghancurkan tentara Inggris di antara Seine dan Sungai Somme, sayang jebakan ini gagal. Tentara Inggris yang berusaha mundur meloloskan diri dikejar oleh Perancis yang berujung pada Pertempuran Crecy.

Formasi Pasukan

Inggris
Edward menempatkan tentaranya di perkebunan bertanah datar, sementara dia sendiri berada di dalam windmill bukit belakang tentaranya sehingga dapat mengatur formasi secara jelas sekaligus melindungi bagian belakang pasukan. Untuk mendapatkan formasi pertahanan yang kuat, pasukan Inggris semuanya bertempur tanpa kuda dan dibagi dalam tiga divisi, yang salah satunya dipimpin oleh putra mahkota yang berumur 16 tahun yaitu Edward the Black Prince.

Longbowman (pemanah dengan busur panjang) diposisikan sepanjang atas bukit. Kemudian, sambil menunggu kedatangan tentara Perancis, pasukan Inggris membuat parit dan lubang untuk menjebak pasukan kavaleri musuh.

Perancis
Tentara Perancis yang dipimpin langsung oleh Philip VI sangat tidak terorganisasi, yang dikarenakan kepercayaan diri berlebihan dari para ksatria nya. Taktik yang dilakukan sangat bergantung pada kemampuan kavaleri, dimana Philip sangat percaya jika tentara kavalerinya mampu mengalahkan tentara Inggris yang jauh lebih sedikit dan sebagian besar hanya terdiri dari para pemanah. Pasukan crossbowmen genoa (tentara bayaran dibawah pimpinan Ottone Doria) berada di barisan depan, sedangkan kavaleri dibelakangnya.

Jalannya Pertempuran

Serangan pertama dilancarkan oleh crossbowmen dari pihak Perancis dengan tujuan untuk merusak formasi dan moral pasukan Inggris sekaligus. Serangan ini diiringi oleh suara-suara musik yang sengaja dibawa oleh Philip untuk menakut-nakuti musuh. Pihak Inggris membalas dengan satuan Longbowmen-nya. Hasilnya kehancuran bagi satuan crossbowmen, karena jika ditelaah frekuensi tembak crossbow hanya 1-2 kali per 2 menit, sedangkan longbow mencapai 1 kali per 5 detik. Lagipula pasukan crossbow tidak dilengkapi dengan pavise (tameng besar untuk melindungi mereka saat melakukan loading panah) yang tertinggal di barisan belakang dan belum sempat disiapkan akibat tergesa-gesanya pasukan Perancis dalam mengejar. Ketakutan dan kebingungan melanda satuan crossbowmen ini, yang kemudian mundur setelah menderita korban yang sangat besar.

Philip dan ksatrianya menyebut satuan crossbowmen pengecut dan bahkan membunuh mereka yang sedang mundur. Pada saat terjadi kekacauan di barisan Perancis, beberapa kali gelombang longbow dilepaskan pasukan Inggris sehingga membuat beberapa ksatria tumbang. Mengetahui hal ini, kavaleri Perancis memutuskan bahwa saatnya menyerang sudah tiba, mereka maju melewati pasukan crossbow yang mundur dengan formasi tak beraturan. Sementara itu, longbowmen Inggris tetap memberikan hujan longbow sehingga banyak ksatria Perancis yang tumbang dalam perjalanan menuju posisi Inggris.

Sebanyak 16 kali kavaleri Perancis berusaha menyerang posisi Inggris dengan formasi baris, akan tetapi sebanyak itu pula serangan gagal dan meninggalkan korban yang semakin banyak. Parit-parit dan lubang-lubang yang dibuat sebelumnya oleh pihak Inggris berguna dalam menghambat gerak kuda pasukan Perancis sehingga memberikan cukup waktu bagi longbowmen-nya untuk menyarangkan gelombang demi gelombang longbow ke setiap formasi serangan Perancis. Hanya sedikit kavaleri Perancis yang sanggup mencapai posisi Infanteri Inggris, itupun sudah dihadang oleh barisan penombak.

Setelah usaha yang ke-16 juga tidak mendatangkan hasil dan hanya semakin menambah deretan ksatria yang tumbang, maka Raja Philip yang juga mengalami luka memerintahkan pasukannya mundur dengan kekalahan sangat telak dan memalukan.

Akhir Perang

Setelah pasukan Perancis mengundurkan diri, tentara Inggris mengecek kondisi tentara Perancis yang ditinggalkan di medan perang untuk dijadikan sandera dan dimintai tebusan. Ksatria yang terluka sangat parah sehingga sulit dibawa mendapatkan hadiah yang tidak menyenangkan. Mereka dibunuh dengan cara ditusuk belati panjang (misericordias) pada bagian ketiak yang tidak terlindungi baju zirah sampai ke jantung ataupun pada mata sampai ke otak.

Arti Penting Perang

1. Strategi perang dan penggunaan senjata yang tepat mampu mengalahkan keunggulan jumlah dan kualitas tentara musuh.

Dalam hal ini longbowmen dan penombak lebih unggul daripada kombinasi crossbowmen dan kavelari. Padahal sebelum perang crecy, banyak ahli strategi menganggap pemanah merupakan mangsa empuk bagi kavaleri dan hanya sedikit tentara yang mampu menahan serangan gencar dari suatu formasi kavaleri. Sehingga perang ini merubah suatu ”art of the war”.

2.  Mulai hilangnya code chivalry.

Di dalam pertempuran crecy, seorang petani sanggup membunuh ksatria berkuda. Disamping itu, banyak ksatria yang dibunuh dalam keadaan tak berdaya karena terluka.

     3.  Hancurnya moral, ekonomi dan politik dalam negeri Perancis 
     
     Hal ini dikarenakan Perancis menderita kekalahan telak atas pasukan yang lebih inferior,  selain itu juga karena banyaknya ksatria yang merupakan tuan tanah ikut menjadi korban sehingga menimbulkan ketidak stabilan politik dan ekonomi.

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,

Oleh : Permadi "Sturmmann" Aryawirasmara

Berdasarkan sejarah Perang Dunia II menurut versi BBC, Nat Geo, Wikipedia, dan media mainstream pada umumnya, kita telah diperkenalkan kepada cerita tentang Hitler dan ambisi Lebensraum (ruang hidup)-nya, bahwa Operasi Barbarosa dan seluruh kampanye militer di front timur adalah murni invasi untuk mengeksploitir kekayaan alam Rusia. Serta tak asing lagi bagi kita, cerita-cerita tentang serangan kejutan Jerman yang membuat Stalin kebakaran jenggot, dan membuat kocar-kacir Tentara Merah. Dan bagaimana kita bisa lupa dengan cerita musim dingin kejam yang menyelamatkan Rusia dari kehancuran! Tapi benarkah seperti itu kejadiannya?

Terlalu mudah bagi siapa saja yang memperhatikan sejarah PDII untuk sadar bahwa versi "resmi" ini terlalu sempurna menangkap kekurangan, bahkan "ketololan" kedua belah pihak (Jerman dan Rusia). Seolah Perang Dunia II adalah kisah tentang Jerman "si sembrono", dan Rusia "si bodoh beruntung".

Sebelum saya melanjutkan dengan memaparkan fakta-fakta sejarah Perang Dunia II berikut ini, perlu diketahui bahwa seluruh data-data baik yang berupa kronologis, tanggal kejadian, ilustrasi kejadian, dokumen, maupun kesaksian dari pelaku sejarah adalah berdasarkan kejadian yang sebenarnya, dan hampir semuanya telah disembunyikan dengan baik dan diedit dari versi sejarah umum PDII yang telah disajikan kepada kita. Sekali lagi membuat kita bertanya, untuk tujuan apa? Dan karena motif apa?

Pada prinsipnya, ada dua macam sejarawan di planet bumi ini. Pertama, adalah sejarawan jujur yang kemudian dilabelisasi "Revisionis" yang biasanya nasibnya berakhir di penjara. Kedua, adalah sejarawan "kurang jujur" yang mendukung sejarah PDII versi mainstream yang nasibnya sangat kontras, sangat makmur dan biasanya dipercaya memimpin yayasan-yayasan mengenang Holocaust.

BERSAMA INI ADALAH FAKTA & PERISTIWA SEJARAH PERANG DUNIA II YANG DI-EDIT, DAN DISEMBUNYIKAN DARI KITA

Pada tanggal 23 Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet sepakat membuat Pakta Perjanjian Non-Agresi untuk tidak saling menyerang. Pakta yang ditanda-tangani oleh menteri luar negeri dari kedua belah pihak, Joachim Von Ribbentrop (Jerman) dan Vyacheslav Molotov (Rusia), juga mengatur agar kedua belah pihak tetap netral dalam situasi apabila salah satu pihak penanda-tangan Pakta diserang dan harus berperang dengan elemen asing.

Berdasarkan versi resmi sejarah PDII yang kita kenal, diceritakan bahwa Jerman melanggar Pakta Non-Agresi dengan melancarkan Operasi Barbarosa pada tanggal 21 Juni 1941 untuk menginvasi Rusia dan merampok sumber daya alamnya yang kaya. Apakah benar demikian faktanya?

ARTIKEL PERTAMA PADA PAKTA PERJANJIAN NON AGRESI JERMAN-UNI SOVIET, BERBUNYI, "Sehubungan dengan masalah teritorial dan pengaturan politik di daerah Balkan (termasuk diantaranya: Finlandia, Estonia, Latvia dan Lithuania), kedua belah pihak (Jerman dan Uni Soviet) bersama ini sepakat untuk menghormati batas wilayah yang telah ditetapkan, yakni pada batas utara perbatasan negara Lithuania, dimana kedua belah pihak mengakui batas tersebut, dan serta-merta menghormati kedaulatan negara Lithuania sampai dengan daerah Vilna."

Pada tanggal 12 Juni 1940, Uni Soviet melayangkan klaim teritorial kepada negara-negara daerah Balkan (termasuk Finlandia), yang merupakan tuntutan aneksasi terbuka terhadap wilayah negara-negara berkedaulatan yang diakui dalam Pakta Non-Agresi. Lalu pada 16 Juni 1940, militer Uni Soviet menduduki wilayah Kaunas dan Vilna, dengan ini secara resmi menganeksasi Lithuania dan melanggar Artikel Pertama Pakta Perjanjian Non-Agresi dengan Jerman.

ARTIKEL LAIN DARI PAKTA PERJANJIAN NON AGRESI JERMAN-UNI SOVIET, "..sehubungan dengan wilayah selatan Eropa Timur, Pihak Kedua (Uni Soviet) dengan ini menyatakan ketertarikannya atas wilayah Bessarabia, Rumania Timur."

Pada tanggal 26 Juni 1940, Uni Soviet melayangkan ultimatum kepada pemerintah negara kedaulatan Rumania untuk menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara. Lalu pada tanggal 10 Juli 1940, militer Uni Soviet menduduki selatan Dardanella dan kawasan delta sungai Danube, sadar tidak hanya ini merupakan pelanggaran lagi terhadap klausul Pakta Perjanjian Non-Agresi dengan Jerman, tapi juga sepenuhnya sadar bahwa manuver militer tersebut secara langsung mengancam stabilitas keamanan dan politik dari daerah yang merupakan salah satu akses utama minyak yang sangat vital bagi Jerman.

SEBUAH JURNAL DEPARTEMEN ANGKATAN BERSENJATA AMERIKA SERIKAT NO.20-225 TAHUN 1956, yang berisikan studi dan analisa eskalasi situasi politik dan militer antara Jerman dan Uni Soviet di wilayah Rumania pra-PDII berbunyi, "..banyak bukti-bukti yang menguatkan indikasi bahwa pihak Rusia lebih tertarik ke wilayah Dardanelles dan daerah delta sungai Danube, dimana kepentingan politik dan militer Rusia secara langsung konflik dengan kepentingan ekonomi Jerman. Niat tidak baik ditunjukan Rusia saat memutuskan untuk menganeksasi wilayah-wilayah di negara-negara daerah Balkan, dan menuntut Rumania untuk menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara.........Keputusan Hitler (untuk melancarkan Operasi Barbarossa) sedikit banyak dapat dijustifikasi dengan manuver Uni Soviet yang meningkatkan tekanan militer dan politik di wilayah Balkan (termasuk Bulgaria), terutama saat pasukan Rusia menduduki wilayah mulut sungai Danube, yang merupakan jalur utama logistik strategis Jerman."

Hubungan politik yang telah memburuk akibat aneksasi daerah Balkan, yang secara tidak langsung telah menciptakan ancaman cukup substansial terhadap kemanan jalur suplai Batu Besi (Iron Ore) dari Swedia ke Jerman, menjadi lebih buruk lagi ketika pada tanggal 23 Juni 1940, Moskow melayangkan lagi klaim teritorial (kali ini ke Finlandia), dan menuntut Finlandia untuk menyerahkan wilayah pertambangan Petsamo yang merupakan sumber pengadaan Nikel terutama bagi Jerman.

Tekanan militer dan politik yang ditebar Uni Soviet di negara-negara daerah Balkan, memicu bergabungnya Hungaria kedalam aliansi "Axis" bersama Jerman dan Italia pada tanggal 20 November 1940, diikuti oleh Rumania pada tanggal 23 November 1940, lalu Bulgaria yang belakangan ikut bergabung pada tanggal 1 Maret 1940.

Ini adalah titik balik krusial dalam hubungan politik Jerman-Uni Soviet, setelah Uni Soviet secara sistematis menebar disharmoni dan kekacauan di negara-negara daerah Balkan dan Rumania yang terang-terangan dilindungi oleh Pakta Non-Agresi, sepenuhnya sadar bahwa tak hanya itu merupakan pelanggaran atas Perjanjian, namun juga merupakan ancaman tidak langsung terhadap kedaulatan negara Jerman.

SEBUAH PARAGRAF DARI DEKLARASI PERANG JERMAN TERHADAP UNI SOVIET BERBUNYI, "..berdasarkan aktivitas Rusia di wilayah-wilayah Eropa yang berada diluar kedaulatan Jerman, yang mencakup negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik baik dengan Jerman, dan/atau diduduki oleh Jerman. Seperti di Rumania, dimana telah ditemukan pamflet-pamflet propaganda komunis yang berasal dari Rusia, dengan konten penyesatan publik yang mengkambing-hitamkan Jerman sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan-kekacauan domestik yang terjadi, untuk menciptakan atmosfer anti-Jerman.........Bahkan seluruh wilayah selatan Eropa Timur (dari Slovakia sampai Bulgaria) telah terang-terangan diklaim sebagai wilayah protektorat Rusia yang akan direalisasikan secepatnya setelah militer Jerman tidak lagi menjadi ancaman."

Restu dari Churcill

Jadi benarkah Operasi Barbarossa lahir karena desakan kebutuhan perluasan wilayah Jerman (Lebensraum)? Dan benarkah itu merupakan upaya penjarahan sistematis terhadap sumber daya mineral Rusia yang kaya?

Satu-satunya wacana resmi mengenai keuntungan ekonomi dari front timur yang diketahui pernah dibicarakan oleh para petinggi Jerman, adalah dilakukan pada November 1940 ketika Hermann Göring dengan kapasitasnya sebagai Kepala Program Pembangunan Empat Tahunan Jerman (VIERJAHRPLAN) mengadakan rapat dengan Adolf Hitler, dimana dalam rapat tersebut Göring menunjukan kepada Hitler sebuah rekomendasi komprehensif yang dibuat oleh Jendral-Infantri Georg Thomas.

Rekomendasi yang dalam penyusunannya dibantu oleh Direktorat Ekonomi Wilayah Timur (WIRTSCHAFTSFUHRUNGSSTAB OST)) atau "WiStO", juga menghadirkan studi komprehensif dan mendetail mengenai aspek strategis ekonomi Rusia termasuk didalamnya: perindustrian, pertambangan, dan infrastruktur, yang diusulkan sebagai sumber potensial untuk pendanaan kampanye militer Jerman pada tahun ketiga di front timur, sebagai antisipasi kemungkinan perang panjang.

Rekomendasi ini secara jelas dan gamblang mencanangkan kemungkinan ekploitasi ekonomi Rusia yang sepenuhnnya diprioritaskan demi kelangsungan hidup militer Jerman di Rusia, dan hanya bila ada surplus, baru kelebihannya akan dikirim ke Jerman sebagai jarahan perang.

Eksploitasi ekonomi Rusia hanyalah disiapkan dalam kondisi pemenuhan kebutuhan logistik pada tahun ketiga di front timur sebagai antisipasi kemungkinan perang panjang, dan BUKAN berupa rencana penjarahan sistematis seperti yang diceritakan versi resmi sejarah PDII yang umum kita ketahui.

"Apabila harus ada perang di Eropa.. Saya berharap Jerman dan Rusia yang melakukannya..", (WINSTON CHURCHILL)

Pada permulaan tahun 1941, seorang bangsawan Inggris yang bernama Lord Charles Bedstone memprakarsai pertemuan antara dirinya dengan Hermann Göring. Dalam pertemuan yang dirahasiakan tempat dan waktunya dari pers ini, Lord Charles yang mengaku telah mendapat restu dari Churchill, menawarkan Göring akses ke pengadaan mineral strategis "TUNGSTEN" untuk Jerman (Tungsten adalah bahan baku penting untuk campuran metal dalam produksi proyektil penembus baja), dengan syarat Jerman harus membuka front timur (berperang dengan Uni Soviet) dan menjatuhkan Komunis.

SEBUAH DIARI DARI KOLONEL-JENDRAL FRANZ HALDER, yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku, menulis tentang Operasi Barbarossa: "Kampanye militer di Rusia ini adalah murni operasi militer, dimana dua angkatan bersenjata akan bertemu di garis depan, yang akan dieksekusi dalam rencana presisi untuk mengepung pasukan lawan menggunakan kendaraan lapis baja, didudukung oleh infantry yang datang dari belakang melindungi barisan depan dengan menyapu bersih kantong-kantong perlawanan yang terlewati oleh serangan cepat."

KESIMPULAN: Apakah kita masih bisa dengan jujur percaya bahwa Stalin tidak tahu menahu tentang serangan Jerman sampai semua hampir terlambat? Apa kita masih bisa menikmati versi cerita tentang Rusia yang kebakaran jenggot dan kocar-kacir oleh hadiah kejutan dari Jerman?

Operasi Barbarosa sama sekali BUKAN dilatar-belakangi oleh kebutuhan perluasan wilayah Jerman (Lebensraum) yang mendesak, dan sama sekali bukan karena sifat barbarisme bangsa Jerman yang menginginkan penjarahan sistematis terhadap sumber daya mineral Rusia yang kaya. Operasi Barbarosa adalah keputusan taktis yang diambil dalam keadaan genting sebagai reaksi cepat mengantisipasi eskalasi politik yang memanas disebabkan oleh aktivitas militer Uni Soviet yang mengancam tak hanya stabilitas politik dan keamanan Eropa Timur dan Balkan, tapi juga seluruh Eropa (termasuk Inggris).

Namun kenapa fakta-fakta ini disembunyikan dari kita? Mengapa mereka harus membuat sebuah cerita baru yang sama sekali menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi, lalu mensahkannya menjadi versi "resmi" sejarah yang kemudian disajikan kepada kita?

Kenapa tidak berkata jujur? Dan menulis apa adanya, bahwa Operasi Barbarosa adalah perang yang dikobarkan Jerman didukung penuh oleh "Koalisi Kapitalisme" (yang terdiri dari konglomerasi Amerika dan kerajaan Inggris) untuk menumbangkan setan komunis yang mengancam bukan saja negara kedaulatan Jerman, tapi juga kedaulatan kerajaan bisnis para raksasa konglomerat dunia. Salahkah bila sejarah ditulis seperti ini?

Sumber :
- "Nazi Conspiracy and Aggression Vol. VI", Seekriegsleitung Report C-170: a file on Russo-German Relations Found in the files of High Command of the Navy (US Government Printing Office, 1946)
- "Department of Army Pamphlet No.20-225" (Washington DC, 1956)
- "Tagliche Aufzeichnungen des Chefs des Generalstabes des Heeres 1939-1942", Diary of General Franz Halder (Kohlhammer Verlag, 1962), by Hans-Adolf Jacobsen
- "Operation Barbarossa: Strategy and Tactics on the Eastern Front, 1941" (Presidio Press 1984), by Bryan Fugate
- "Churchill's War" (Avon Books, 1987), David Irving
- "David Rockefeller: Memoirs" (Random House NY), David Rockafeller
- "Conjuring Hitler", How Britain And America Made the Third Reich (Pluto Press), Guido Giacomo Preparata PhD
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Prajurit Penerjun Payung Jepang dari Pasukan Pendarat Angkatan Laut Yokosuka ke-2 sedang berkumpul di kapal transport sebelum mendarat di Kalimantan (Desember 1941)

Letnan Jenderal Osamu Otani dalam kunjungannya ke Stukageschwader 2 di Kertsch (Krim) tanggal 3 Juli 1943. Di sebelahnya adalah Ernst Kupfer (pangkat terakhir: Oberst), jagoan Stuka peraih Eichenlaub. Otani adalah atase militer Jepang di Berlin dan merupakan perwakilan pabrik perlengkapan perang utama Jepang di Jerman selama berlangsungnya Perang Dunia II. Dia juga ikut terlibat langsung dalam perencanaan teknis pesawat pembom jarak jauh Junkers Ju 388 dan Ju 390 bersama dengan lisensi produksinya. Diberitakan bahwa dia kembali ke Jepang tanggal 28 Maret 1945 dengan menaiki Ju 390 melalui jalur kutub utara. Otani meninggal dunia tahun 1969

Osamu Otani dalam kunjungan ke Stukageschwader 2. Ernst Kupfer berdiri nomor tiga dari kanan

Duta Besar Jepang untuk Jerman, Hiroshi Oshima, menginspeksi sebuah kendaraan perang yang direbut dari tangan Rusia

Para pilot Jepang dari kapal carrier "Ryuho" berfoto bersama tiga orang perwira Kriegsmarine Jerman yang menjadi pengamat di kapal induk "Zuikaku", dan bertugas untuk mempelajari cara kerja kapal induk Jepang. Tak lama ketiga bule tersebut sudah kesohor di seantero kapal sebagai tukang minum yang jagoan, dan berkali-kali mereka menerima tantangan meminum sake hangat dari kompatriot Jepangnya selama pelayaran 14 hari di lautan (Mei 1943). Ketiga orang Jerman tersebut adalah Kapitänleutnant Konrad Hoppe, Oberleutnant zur See Herbert Schrein, dan penterjemah Matrosengefreiter Peter Rudolf

Masih dalam rangka kunjungan kerja tiga orang perwira Kriegsmarine di kapal induk "Zuikaku". Kini mereka berfoto bersama dengan para perwira Angkatan Laut Jepang dari "Zuikaku" 
Sumber: http://eagleeyeindonesia.blogspot.com/
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments