Previous Next
  • Perang Teluk

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990...

  • 5 Negara yang Terpecah Akibat Perang Dunia II

    Negara yang terpecah adalah sebagai akibat Perang Dunia II yang lalu di mana suatu negara diduduki oleh negara-negara besar yang menang perang. Perang Dingin sebagai akibat pertentangan ideologi dan politik antara politik barat dan timur telah meyebabkan negara yang diduduki pecah menjadi dua yang mempunyai ideologi dan sistem pemerintahan yang saling berbeda dan yang menjurus pada sikap saling curiga-mencurigai dan bermusuhan. Setelah perang dunia kedua, terdapat empat negara yang terpecah-pecah, antara lain:

  • Serangan Sultan Agung 1628 - 1629

    Silsilah Keluarga Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang. Dilahirkan tahun 1593, merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu Hanyokrowati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banowati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian masyarakat Jawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan. Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas Syahwawrat. Yang menjadi Ratu Wetan adalah putri dari Batang keturunan Ki Juru Martani, melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi Amangkurat I)...

  • Perang Dingin

    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut...

  • Perang Kamboja-Vietnam

    Pada tahun-tahun terakhir menjelang kejatuhan saigon tahun 1975, negara-negara anggota ASEAN mencemaskan kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Asia Tenggara. Ketegangan terus memuncak mengingat ASEAN adalah negara-negara Non-Komunis sedangkan negara-negara Indochina adalah negara komunis. Kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam sudah tentu mengkhawatirkan ASEAN ditengah rencana Amerika Serikat untuk mengurangi kehadiran pasukannya yang selama ini secara tak langsung melindungi ASEAN dari invasi komunis ke kawasan tersebut...

Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:










Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Perjalanan hidup Nabi saw. nggak sepi dari aktivitas peperangan. Rasulullah dan para sahabat getol melawan orang-orang kafir yang memusuhi Islam dalam Perang Badar, Khandaq, Uhud, dll. Bahkan setelah Rasulullah wafat pun, peperangan yang dilakukan oleh kaum Muslim nggak berhenti.



Peperangan adalah pilihan terakhir untuk mengatasi penghalang fisik tersebarnya Islam ke seluruh dunia. Sekadar kamu tahu, bahwa peperangan dalam Islam adalah untuk menghidupkan manusia bukan untuk memusnahkan. Itu sebabnya, ketika kaum muslimin menang perang dan menguasai wilayah tidak bertujuan menjajahnya.

Berbeda dengan ideologi kapitalisme yang memang tujuan mereka berperang adalah untuk menguasai wilayah dan menjajahnya. Dalam perjalanan sejarah masa lalu, ada satu perang yang tidak hanya dikenal di kalangan Islam saja, tapi juga begitu membekas di sanubari kaum Nasrani, yakni Perang Salib.

Yup, Perang Salib yang melibatkan umat Nasrani dan Islam ini memakan waktu kurang lebih 200 tahun! Lama banget ya? Itulah sebabnya, semangat kebencian orang Nasrani terhadap kaum Muslim seperti saat Perang Salib dulu tak pernah surut. Bahkan hingga detik ini.

Sesaat setelah tragedi WTC, Bush melontarkan kata crusade (perang Salib atu holy war) untuk melawan terorisme yang disimpulkan olehnya sebagai kaum Muslimin. Padahal istilah Crusade hanya digunakan dalam konteks peperangan antara pasukan Salib Kristen melawan pasukan kaum muslim. Nggak mungkin kan lidah Pak Bush itu kepleset alias salah ucap? Betul apa bener?

Sekilas info Perang Salib

Nggak salah emang kalo Perang Salib memegang rekor peperangan terlama di dunia. Bayangin aja, dari tahun 1096 M sampai 1254 M api peperangan ini nggak pernah padam. Se-abadi permusuhan Coyote dan Road Runner.

Disebut Perang Salib karena peperangan ini melibatkan bangsa-bangsa Salib (gabungan berbagai negeri di Eropa; Perancis, Jerman, Inggris, dan negara Byzantium). Para prajurit Kristen yang terlibat dalam peperangan itu mengenakan kalung bergantung salib dan pakaian mereka berterakan salib.

Ada dua pendorong terjadinya perang salib. Pertama, ajakan dan seruan Kaisar Alexius Comenent dari Konstantinopel kepada Paus (Paus Urbanus II) dan para raja di Eropa agar segera menyerang negeri-negeri Islam secara serentak terhadap kekuasaan Turki Saljuk (orang-orang Turki yang sudah memeluk Islam), yang mengancam kerajaan Byzantium di Konstantinopel.

Kedua, permintaan Peter Amiens, seorang pendeta bangsa Perancis, kepada Paus di Roma agar mau membantu orang-orang Kristen yang mau berziarah ke Baitul Maqdis (Palestina) yang saat itu dikuasai Negara Islam.

Dua dorongan tersebut di atas, menyebabkan Paus Urbanus II memerintahkan Peter Amiens untuk menghasut dan mengobarkan perang kepada rakyat Eropa untuk memerangi kaum muslim guna merebut Baitul Maqdis.
Hasilnya, rakyat jelata, biarawan-biarawati, hingga para perampok berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai pasukan salib. Dan genderang Perang Salib ditabuh pada 15 Agustus 1096 M, Paus Urbanus memberangkatkan pasukan Salib Pionir yang berjumlah 300 ribu prajurit dengan semboyan Begitulah kehendak Tuhan.

Dalam catatan sejarah, terdapat tujuh gelombangan serangan dalam perjalanan Perang Salib. Serangan I (1096), Serangan II (1147-1149), serangan III (1189-1192), serangan IV (1202-1204), serangan V (1218-1221), serang-an VI (1228-1229), dan serangan  ke VII (1248-1254).


Dari rangkaian serangan  itu, kaum Kristen lebih banyak menelan kekalahan. Salah satu kekalahan telak yang dialami pasukan Salib adalah ketika Shalahuddin al-Ayubi berhasil membebaskan kembali Baitul Maqdis di Palestina pada hari Jumat 27 Rajab 583 H/1187 M dari kekuasaan kaum Kristen.

Air susu dibalas air tuba!

Saat Perang Salib, para prajurit Kristen begitu sadis, brutal, dan keji saat menguasai negeri-negeri Islam. Gustave Le Bon, seorang orientalis, menceritakan hal itu dalam bukunya Hadlaratul Arab sebagai berikut: Ketika tentara salib berhasil mengalahkan tentara Turki Muslim, mereka memenggal semua kepala tentara Turki yang terluka dalam medan tempur. Kemudian bangkainya diikat pada pelana kudanya, selanjutnya diseret ke tempat pembuangan bangkai di seputar kota (Antiokia) itu. ini fakta lho!

Kebrutalan pasukan Salib juga diperlihatkan saat mereka memasuki kota Baitul Maqdis (7 Juni 1099 M/493 H). Mereka merusak semua bangunan Islam dan merampas harta benda kaum Muslim. Dalam setiap penyerbuannya, mereka bersikap ganas. Nggak bedain antara pasukan lawan dan rakyat sipil. Akibatnya seluruh lapisan masyarakat mereka bantai.

Inilah tindakan penyembelihan dan pembantaian terbesar yang kebiadabannya tiada tara dalam sejarah. Di setiap pelosok Kota Suci itu banyak kepala, tangan, dan kaki manusia yang berserakan serta jasad kaum Muslim yang bergelimpangan di sepanjang jalan hasil pesta mereka selama sepekan.

Sejarah mencatat, jumlah kaum Muslim yang dibunuh lebih dari 70.000 orang. Bahkan Godfrey (pimpinan pasukan Salib saat itu) mengirimkan kabar kemenangannya dengan menyatakan bahwa kuda-kudanya harus mengarungi lautan darah orang-orang Timur (kaum Muslim) yang tingginya sampai ke lutut!

Kelakuan ini sangat bertolak belakang dengan keluhuran akhlak Shalahuddin Al Ayyubi ketika berhasil menaklukan Baitul Maqdis. Ia memberikan kesempatan kepada para keluarga Kristen yang ingin keluar dari Baitul Maqdis untuk bersiap-siap dalam waktu 40 hari.

Siapa saja yang tidak mempunyai biaya untuk keberangkatannya itu, Shalahuddin memberi mereka bekal. Beliau juga melarang keras tentara Islam mengganggu umat Nasrani yang ada di kota itu. Semua tawanan perang diperlakukan secara terhormat. Bahkan dalam waktu relatif singkat, seluruh tawanan dibebaskan dengan hanya membayar 10 dinar.

Kemuliaan Shalahuddin yang terpuji ini menyebabkan tentara Salib dengan senang hati mengosongkan seluruh benteng mereka, kemudian dengan perasaan damai dan di bawah perlindungan tentara Islam, mereka meninggalkan kota Suci itu.


Peperangan yang abadi

Semangat kebencian orang kafir terhadap Islam dan kaum Muslim akan terus berlangsung sampai peluit panjang tanda dunia udah tamat ditiup malaikat Isrofil. ini ditegaskan Allah swt. dalam firman-Nya:
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kalian hingga kalian mengikuti agama mereka. (QS al-Baqarah [2]: 120)

Emang sekarang udah nggak jamannya perang kolosal kayak film Lion of Desert yang dibintangi Anthony Queen sebagai Omar Mochtar. Peperangan lebih didominasi dengan perang pemikiran (ghazwul fikri) dan perang kebudayaan (ghazwul tsaqofi). Yang nggak kelihatan, tapi pengaruhnya bisa bikin kaum Muslim nggak kenal dirinya sendiri.

Pemikiran kufur udah banyak beredar di tengah-tengah kaum Muslim. Bahkan dijual dengan bebas tanpa sensor dalam bentuk kaset dan CD. Padahal pemikiran kufur dan Islam itu seperti hitam dan putih. Jelas banget bedanya. Kini orang kafir tengah membuat agar perbedaan warna itu nggak lagi mencolok.

Demokrasi seolah-olah menjadi ide pamungkas untuk mengeluarkan negeri-negeri Islam dari keterpurukan. Ikatan nasionalisme yang rapuh menggantikan ikatan akidah yang kuat nan hebat. Dan yang paling parah, banyak kaum Muslim yang merasa malu untuk terikat dengan aturan Allah dalam jalanin hidup alias sekuler. Walah!

Nggak cukup dengan pemikiran, orang kafir juga menyebarkan budaya rusak mereka melalui media massa dan elektronik. Budaya Barat menjadi kiblat gaya hidup modern, gaul van trendi yang digandrungi.
Walhasil, banyak kaum Muslim yang tingkah polahnya nggak bisa dibedain ama orang kafir. Mereka asyik terjun dalam hingar bingar gemerlapnya budaya hedonis produk Barat. Mulai dari kebebasan berekspresi, berbusana, bertingkah-laku, free sex, sampai penyamaan semua agama. Sehingga perayaan Tahun Baru Masehi, Valentine, April Mop, Halloween, sampai perayaan Natal udah nggak tabu untuk dilakonin. Bahaya!
Padahal Rasulullah saw. udah tegas-tegas melarang umatnya untuk mengikuti budaya orang kafir. Masak iya sih predikat umat terbaik yang kita sandang kudu ditukar dengan status kafir yang bakal kekal di neraka jahanam, gara-gara ngikutin budaya jahiliyah? Amit-amit!


Bangun dari tidur dong!

Sobat muda muslim, kita nggak bisa bohong kalo jumlah kaum Muslim yang bejibun di dunia lagi tidur bareng. Mereka tertidur pulas di tengah penderitaan rakyat Irak atau Afghanistan yang dibombardir AS. Mereka menutup mata akan sikap arogan Israel yang tengah membangun tembok perbatasan di Palestina.
Kata Rasulullah saw., jumlah kaum Muslim yang banyak saat ini nggak jauh bedanya seperti buih di lautan. Nggak punya kekuatan saat orang-orang kafir dengan rakusnya memporak-porandakan negeri-negeri Islam. Menyedihkan!

Udah saatnya kita bangkit dari kekalahan. Bangun dari buaian mimpi kehidupan sekuler produk kafir. Nggak usah terpancing ama parlemen, nasionalisme, atau perbaikan individu (tanpa perubahan masyarakat) untuk meretas jalan menuju kebangkitan. Karena jalan itu hanya akan mengantarkan kita pada kebang-kitan yang semu. Kita cuma perlu ngikutin apa yang dicontohin Rasulullah saw. dalam aktivitas dakwahnya biar kaum Muslim bisa eksis.

Belajar dari metode dakwah Rasulullah dulu, kebangkitan hakiki akan diperoleh kalo kita berjuang untuk menegakkan aturan Islam di muka bumi ini. Jalan satu-satunya dengan menegakkan pemerintahan Islam.
Sebab, hanya kekuatan negara yang mampu menghadang serangan orang kafir pimpinan AS terhadap sodara-sodara kita. Hanya negara Islam yang akan melindungi kaum Muslim di seluruh dunia dan orang-orang kafir yang tunduk di bawah aturannya.

Oke deh, mari berjuang untuk Islam dan kaum Muslim. Kita kaji Islam sebagai sebuah aturan hidup yang tidak hanya mengatur ibadah. Terus kita pahami bahwa hanya aturan Islam yang bikin hidup kita lebih hidup. Dan akhirnya, istiqomah dalam upaya menerapkan Islam sebagai aturan hidup oleh negara. Tegakkan syariah Islam, tinggalkan budaya jahiliyah. Otreh? Eh, kalo pun terjadi lagi Perang Salib, hanya ada satu kata: Lawan! [hafidz]

Sumber:http://www.gaulislam.com
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:


(Makalah ini disampaikan dalam bedah buku Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM Oleh: Ragil Nugroho)

Membongkar Sebuah Kebohongan

Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.

Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?

Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:

“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.

Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.

Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.

Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.

Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.

Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk/mensula (impale)
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pertempuran Ligny adalah kemenangan terakhir Napoleon, tetapi tentara Prusia selamat dan akan memainkan peran penting dua hari kemudian dalam Pertempuran Waterloo. Dalam pertempuran ini, tentara Armée du Nord Perancis dibawah Napoleon Bonaparte menaklukan tentara Prusia dibawah Marsekal Blücher, didekat Ligny, Belgia.

Pertempuran ini terjadi pada 16 Juni 1815 di Ligny, Belgia. Pertempuran antara Prancis dan Prusia ini melibatkan setidaknya lebih dari 140.000 pasukan. Pasukan Prancis yang di komandai oleh Napoleon berjumlah 60.800 pasukan tentara. Sedangkan Pasukan Prusia yang dipimpin oleh Gebhard Von Blucher berjumlah 82.700 pasukan tentara. Walau pun pasukan Napoleon lebih sedikit jika dibandingkan oleh pasukan Prusia, namun kenyataannya pasukan Napoleon dapat memenangkannya.

Dampak dari pertempuran ini cukup mencengangkan, yaitu 25.500 jumlah korban. Jumlah korban dari pihak Napoleon berjumlah 11.500 korban tewas atau terluka. Lalu jumlah korban dipihak Gebhard yaitu 14.000 tewas atau terluka.

Para komandan Pertempuran Ligny
Gebhard Leberecht von Blücher.jpgNapoleon crop.jpg
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo sekitar 15 km selatan ibukota Belgia, Brussels, merupakan pertempuran terakhir Napoleon. Kekalahan dalam perang ini menjadi penutup sejarahnya sebagai Kaisar Perancis. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pulau Elba.

Kekalahan pasukan Perancis, di bawah pimpinan Napoleon melawan pasukan Inggris-Belanda-Jerman di bawah Jenderal Wellington dan sekutu Prussia-nya di bawah Feldmarschall Blücher, mengakhiri kekuasaan seratus hari Napoleon dan diikuti dengan akhir dari Kekaisaran Perancis yang Pertama pada 22 Juni 1815.
Setelah kekalahan militer total yang kedua dalam waktu yang berdekatan ini Perancis dibebankan persyaratan perdamaian yang memberatkan dalam Perjanjian Paris yang Kedua dan Napoleon menjadi tawanan perang oleh pihak Inggris dan ditahan di Pulau St. Helena di lautan Atlantik hingga meninggalnya pada 5 Mei 1821 sebagai orang buangan.

Pada 13 Maret 1815 enam hari sebelum Napoléon tiba di Paris, Kongres Wina menyatakannya sebagai penjahat. Empat hari kemudian, Britania Raya, Rusia, Austria dan Prusia memobilisasi tentara mereka untuk mengalahkan Napoléon. Napoléon mengetahui bahwa sekali gagal untuk mencegah satu atau lebih dari sekutu-sekutu Koalisi Ketujuh maka kesempatan satu-satunya untuk tetap memegang kekuasaan adalah menyerang sebelum Koalisi sempat bergerak.

Susunan awal pasukan Wellington dimaksudkan untuk membalas ancaman Napoléon yang mengepung tentara Koalisi dengan bergerak melewati Mons ke barat-daya Brussels. Hal ini dapat memutus jalur komunikasi Wellington dengan pangkalannya di Oostende, tetapi dapat menempatkan pasukannya lebih dekat dengan pasukan Blücher. Napoléon memanfaatkan kekhawatiran Wellington dengan laporan intelijen palsu. Dia membagi pasukannya menjadi sayap kiri dengan Michell Ney sebagai komandan, sayap kanan dengan Emmanuel de Grouchy sebagai komandan dan pasukan cadangan yang dia komandani sendiri. Melintasi perbatasan dekat Charleroi sebelum fajar tanggal 15 Juni dan mengamankan posisi tengah antara pasukan Wellington dan Blücher.

Pada 16 Juni Wellington mendapat khabar dari Willem II dan terkejut mengetahui lajunya pasukan Napoléon. Segera dia memerintahkan pasukannya untuk berkosentrasi di Quatre Bras di mana Willem II dengan brigade Karl Bernhard dari Sachsen-Weimar-Eisenach mempertahankan posisi mereka melawan pasukan Ney. Ney diperintahkan untuk mengamankan persimpangan Quatre Bras untuk dapat di kemudian hari maju ke timur dan memperkuat Napoléon.

Napoleon tahun 1845. karya Paul Delaroche.

Napoléon bergerak menuju konsentrasi tentara Prusia pada 16 Juni dengan pasukan cadangan dan pasukan sayap kanan. Dia mengalahkan Blücher di Pertempuran Ligny. Di Quatre Bras Wellington datang dan memukul mundur Ney. Akan tetap kekalahan Prusia di Ligny membuat Wellington tidak dapat mempertahankan posisinya di Quatre Bras, maka keesokan harinya dia mundur ke utara mengambil posisi bertahan.


Prusia mundur dari Ligny tanpa gangguan dan juga tanpa disadari oleh pihak Perancis . Sebagian dari pasukan penjaga bagian belakang mereka tetap berada di posisi sampai dengan tengah malam dan beberapa tidak bergerak sampai pagi hari. Pasukan Prusia mundur ke utara sejajar dengan Wellington. Pasukan Prusia berkumpul di Korps IV Friedrich Wilhelm Freiherr von Büllow yang tidak diserang di Ligny dan berada dalam posisi yang kuat di selatan Waver.


Peta Pertempuran Waterloo

Napoléon dengan pasukan cadangannya bergabung dengan pasukan Ney pada 17 Juni pukul 13:00 menyerang pasukan Wellington. Akan tetapi mereka tidak menemukan Wellington. Pasukan Perancis ini kemudian mencoba mengejar pasukan Wellington, tetapi hasilnya hanyalah pertempuran kecil pasukan kavaleri di Genepiën. Sebelum meninggalkan Ligny, Napoléon memerintahkan Grouchy untuk mengikuti alur mundur pasukan Prusia dengan pasukan sebesar 33.000 orang. Keterlambatan, ketidakpastian arah dari pasukan Prusia dan ketidakjelasan perintah membuat Grouchy tidak dapat mencegah pasukan Prusia mencapai Waver yang dari sana mereka dapat maju mendukung pasukan Wellington. Sebelum tanggal 18 Juni Wellington sudah tiba di posisinya di Waterloo, diikuti dengan bagian utama dari pasukan Napoléon. Pasukan Blücher berkumpul di sekitar Waver, sekitar 13 km ke arah timur.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: , ,

Peperangan era Napoleon adalah serangkaian peperangan yang terjadi selama memerintah Perancis (1799-1815).Napoleon Bonaparte. Perang ini terjadi (khususnya) di benua Eropa, tetapi juga dibeberapa tempat di benua lainnya dan merupakan kelanjutan dari perang yang dipicu oleh Revolusi Perancis di tahun 1789. Perang ini menyebabkan perubahan besar pada sistem militer di Eropa terutama artileri dan organisasi militer, dan juga pada masa inilah pertama kalinya diadakan wajib militer secara resmi sehingga jumlah tentara berlipat ganda.

Kekuatan Perancis dengan cepat berkembang, menaklukkan sebagian besar Eropa dan juga cepat ambruknya setelah mengalami kekalahan telak dari Rusia di tahun 1812. Setelah kekalahan ini Napoleon menyerah total, sehingga dinasti Bourbon kembali berkuasa di Perancis. Sementara itu wilayah kekaisaran Spanyol satu persatu daerah jajahannya mulai lepas akibat invasi Perancis, yang mengakibatkan lemahnya Spanyol sehingga memicu timbulnya revolusi di Amerika Latin.

Tidak ada kesepakatan para sejarawan untuk memastikan kapan Perang Revolusi Perancis berakhir dan peperangan era Napoleon dimulai. Beberapa tanggal yang diajukan antara lain :
  • Tanggal 9 November 1799, ketika Napoleon merebut kekuasaan di Perancis
  • Tanggal 18 Mei 1803, ketika Inggris dan Perancis melanggar gencatan senjata yang mereka sepakati sebelumnya
  • Tanggal 2 Desember 1804, ketika Napoleon mengangkat dirinya sendiri sebagai kaisar.
Peperangan era Napoleon berakhir ketika ia mengalami kekalahan dalam Pertempuran Waterloo (18 Juni 1815) dan disepakatinya pakta Paris yang kedua. Beberapa sumber sejarah (terutama di Inggris) menamakan peperangan dari tahun 1792 sampai 1815 ini dengan nama Perang Perancis Raya, atau sebagai babak penutup dari Perang 200 Tahun antara Inggris dan Perancis yang dimulai sejak tahun 1689 sampai dengan tahun 1815.

Latar Belakang

Revolusi Perancis telah membuat ancaman nyata bagi kerajaan-kerajaan lain di benua Eropa, dan hal ini menjadi persoalan yang lebih serius dengan ditangkapnya raja Louis XVI pada tahun 1792 serta hukuman mati terhadapnya di bulan Januari tahun 1793. Usaha pertama untuk memerangi Republik Perancis ini dimulai pada tahun 1792 ketika Austria, Kerajaan Sardinia, Kerajaan Napoli, Prusia, Spanyol, dan Kerajaan Britania Raya membentuk koalisi (selanjutnya disebut koalisi pertama). Dengan ditetapkan undang-undang Perancis yang baru, termasuk wajib militer secara serentak (levée en masse), pembaharuan sistem militer, dan perang secara total, memberi kontribusi yang nyata bagi kemenangan Perancis atas koalisi pertama. Perang berakhir ketika Austria dipaksa oleh Napoleon menerima syarat-syarat dalam perjanjian Campo Formio. Kerajaan Britania Raya menjadi satu-satunya kerajaan yang tersisa dari koalisi pertama yang anti Perancis sampai dengan tahun 1797.

Koalisi kedua dibentuk pada tahun 1798, terdiri dari beberapa bangsa : Austria, Britania Raya, Kerajaan Napoli, Kesultanan Utsmaniyah, Negara Kepausan, Portugal, dan Rusia. Napoleon Bonaparte, sang arsitek utama kemenangan Perancis tahun lalu atas koalisi pertama, melancarkan aksi militer ke Mesir (beberapa ilmuwan diikutsertakan dalam ekspedisi ini termasuk Jean Baptiste Joseph Fourier dan Jean-Francois Champollion).

Napoleon kembali ke Perancis pada tanggal 23 Agustus 1799. Kemudian ia mengambil alih kontrol pemerintahan pada tanggal 9 November 1799 dalam sebuah kudeta 18 Brumaire. Napoleon menata ulang sistem militer dan membuat pasukan cadangan untuk mendukung aksi militer di sekitar Rhine dan Italia. Di semua front pertempuran, Perancis lebih unggul. Di Italia, Napoleon memenangkan pertempuran dengan Austria di Marengo pada tahun 1800. Tetapi pertempuran yang paling menentukan terjadi di Rhein, wilayah Hohenlinden pada tahun 1800. Dengan kalahnya Austria ini, kekuatan koalisi kedua akhirnya hancur. Akan tetapi sekali lagi Britania Raya tetapi kuat dan memberi pengaruh yang besar kepada negara-negara lainnya agar selalu memusuhi Perancis dan Napoleon menyadari hal ini, tanpa kekalahan Inggris atau perjanjian damai dengannya maka dia tidak akan pernah mencapai perdamaian secara penuh di Eropa.

Perang Prancis-Inggris 1803-1814


Tidak seperti anggota koalisi lainnya, Inggris tetap berperang secara kecil-kecilan dengan Perancis. Dengan perlindungan dari armada lautnya yang sangat kuat (seperti yang diucapkan Admiral Jervis "Saya tidak menjamin bahwa Perancis tidak akan datang menyerang kita, tetapi saya menjamin bahwa mereka tidak akan datang lewat laut"), Inggris dapat tetap mensuplai dan mengadakan perlawanan didarat secara global selama lebih dari satu dekade. Bala tentara Inggris juga menyokong pemberontak di Spanyol melawan Perancis dalam perang Peninsular di tahun 1808-1814. Dilindungi oleh kondisi alam yang menguntungkan, serta dibantu dengan pergerakan gerilyawan yang sangat aktif, pasukan Anglo-Portugis ini sukses mengganggu pasukan Perancis selama beberapa tahun. Puncaknya pada tahun 1815, tentara Inggris memainkan peran penting dalam mengalahkan pasukan Napoleon pada pertempuran Waterloo.

Dimahkotainya Napoleon
(dilukis oleh Jacques-Louis David)
 
Sebenarnya perjanjian damai (Treaty of Amiens) antara Inggris dan Perancis telah disepakati pada tanggal 25 Maret 1802. Tetapi kedua belah pihak tidak pernah mematuhinya. Aksi militer kedua belah pihak selalu merusak perjanjian ini seperti misalnya Perancis ikut andil dalam kericuhan sipil di Swiss (Stecklikrieg) dan menduduki beberapa kota di Italia, sementara Inggris menduduki Malta. Napoleon juga berusaha mengembalikan hukum kolonial di laut. Pada awal ekspedisi ini kelihatan sukses, akan tetapi dengan cepat berubah menjadi bencana. Komandan Perancis, juga saudara ipar Napoleon dan hampir sebagian besar tentaranya meninggal akibat wabah penyakit kuning, dan juga karena serangan musuh.
Napoleon menjadi Kaisar Perancis pada tanggal 18 Mei 1804 dan menobatkan dirinya sendiri sebagai penguasa Notre-Dame pada tanggal 2 Desember.

Selanjutnya Napoleon berencana untuk menginvasi Inggris, dengan menempatkan 180 ribu tentaranya disekitar kota Boulogne. Tetapi dia menyadari bahwa untuk memperoleh keberhasilan dalam rencana invasinya ini dia butuh angkatan laut yang kuat atau setidaknya mengalihkan perhatian angkatan laut Inggris dari selat Inggris. Disusunlah rencana yang kompleks untuk mengalihkan perhatian Inggris dengan menyerang posisi mereka di India barat, tetapi mengalami kegagalan ketika armada admiral Villeneuve kembali dari aksinya di tanjung Finisterre pada tanggal 22 Juli 1805. Angkatan laut Inggris memblokade Villeneuve di Cádiz sampai dia meninggalkannya pergi menuju Napoli pada tanggal 19 Oktober , tetapi komandan skuadron Inggris, Lord Nelson (Horatio Nelson) mengejarnya dan berhasil menghancurkan armada ini pada pertempuran Trafalgar tanggal 21 Oktober, yang juga menjemput ajalnya akibat tembakan sniper Perancis (saat itulah disebut-sebut sebagai awal mula adanya penembak jitu yang membidik komandan regu, dan orang-orang penting sebagai sasarannya).

Setelah kekalahan ini, Napoleon tidak pernah lagi mempunyai kemampuan untuk menantang Inggris di laut, bahkan setelah itu semua rencana untuk menginvasi Inggris dibatalkan, dan mengalihkan perhatiannya lagi pada musuh di daratan. Pasukan Perancis meninggalkan Boulogne dan bergerak menuju Austria.

Koalisi Ketiga 1805

Napoleon berencana menyerang Inggris, dan menyusun 180.000 tentara di Boulogne. Namun, untuk invasinya, ia membutuhkan keunggulan laut - atau paling tidak dapat memukul mundur Britania dari Selat Inggris. Rencana untuk menarik perhatian Britania dengan mengganggu jajahan mereka di India Barat gagal ketika armada Perancis-Spanyol dibawah Laksamana Villeneuve mundur setelah pertempuran Cape Finisterre pada 22 Juli 1805. Angkatan Laut Kerajaan memblokade Villeneuve di Cádiz sampai ia pergi menuju Naples pada 19 Oktober; skuadron Britania menangkap dan menaklukan armadanya dalam Pertempuran Trafalgar tanggal 21 Oktober (komandan Britania, Lord Nelson, tewas dalam pertempuran). Napoleon tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menantang Britania di laut. Napoleon membatalkan semua rencananya untuk menyerang Kepulauan Britania, dan membalikan perhatiannya ke musuhnya di Benua Eropa sekali lagi. Tentara Perancis meninggalkan Boulogne dan bergerak menuju Austria.

Situasi strategis keadaan Eropa tahun 1805 sebelum Perang Koalisi Ketiga
 
Pada bulan April 1805, Inggris dan Rusia menandatangani kesepakatan dengan tujuan mengusir Perancis dari Belanda dan Swiss. Austria ikut serta dalam aliansi ini setelah pencaplokan wilayah Genoa dan penobatan Napoleon sebagai Raja Italia pada tanggal 17 Maret 1805.

Austria memulai peperangan dengan menginvasi Bayern dengan bala tentaranya yang berjumlah 70 ribu jiwa dibawah pimpinan Karl Mack von Leiberich. Dengan segera tentara Perancis keluar dari Boulogne pada akhir Juli 1805 untuk menghadapinya. Keduanya bertemu di Ulm (25 September Р20 Oktober). Napoleon mengepung tentara Mack memaksanya menyerah. Dengan dikalahkannya tentara Austria diutara pegunungan Alpen (tentara lainnya dibawah pimpinan Archduke Charles berputar balik sehingga bertemu tentara Perancis lainnya pimpinan marsekal Andr̩ Mass̩na di Italia), Napoleon menduduki Wina. Jauh di belakang garis supply-nya, ia berhadapan dengan bala tentara Austria-Rusia yang lebih besar dibawah komandan Mikhail Kutuzov, juga kaisar Alexander dari Russia turut serta. Pada tanggal 2 Desember, Napoleon menyerbu gabungan tentara dua negara ini yang berada di Moravia, Austerlitz (inilah kemenangan terbesar Napoleon). Napoleon hanya kehilangan 7 ribu tentaranya, sementara kerugian tentara gabungan sekitar 25 ribu jiwa.
Austria menandatangani kesepakatan Pressburg pada tanggal 26 Desember 1805 dan keluar dari koalisi. Perjanjian ini meminta Austria menyerahkan Venesia kepada Kekaisaran Perancis yang miliputi Italia dan Tyrol sampai dengan Bayern.

Dengan mundurnya Austria dari perang ini, tentara Napoleon mencatat kemenangan terus menerus di daratan, akan tetapi kekuatan penuh tentara Rusia belumlah ikut serta saat itu.
Bersambung...
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Jalan menuju perang antara Jepang dan Amerika Serikat dimulai tahun 1930-an ketika perbedaan atas Cina melaju kedua negara terpisah. Pada tahun 1931 Jepang menguasai Manchuria, yang sampai saat itu telah menjadi bagian dari Cina. Pada tahun 1937 Jepang mulai kampanye yang panjang dan akhirnya berhasil menaklukkan seluruh Cina. Pada 1940, pemerintah Jepang bersekutu dengan Nazi Jerman dalam Aliansi Axis, dan pada tahun berikutnya, menempati seluruh Indochina.

Amerika Serikat, yang memiliki kepentingan politik dan ekonomi yang penting di Asia Timur, itu khawatir dengan langkah dari Jepang. AS meningkatkan bantuan militer dan keuangan ke China, memulai sebuah program penguatan kekuatan militer di Pasifik, dan memotong pengapalan minyak dan bahan mentah lainnya ke Jepang.




Karena Jepang miskin sumber daya alam, yang dilihat langkah-langkah pemerintah, terutama embargo minyak sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidup bangsa. pemimpin Jepang merespons dengan menyelesaikan untuk merebut wilayah yang kaya sumber daya di Asia Tenggara, meskipun langkah yang pasti akan menyebabkan perang dengan Amerika Serikat.
 

Masalahnya adalah bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh Armada Pasifik AS yang berbasis di Pearl Harbor. Laksamana Isoroku Yamamoto, komandan armada Jepang, menyusun rencana untuk melumpuhkan armada AS pada awal perang dengan serangan mendadak.
 

Elemen penting dalam rencana Yamamoto adalah persiapan yang sangat cermat, pencapaian kejutan, dan penggunaan kapal induk dan penerbangan angkatan laut dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada musim semi tahun 1941, pilot kapal induk Jepang mulai pelatihan dalam taktik khusus yang disebut oleh rencana serangan Pearl Harbor.
 

Pada bulan Oktober 1941, staf umum angkatan laut memberikan persetujuan akhir untuk merencanakan Yamamoto, yang menyerukan pembentukan sebuah kekuatan serangan diperintahkan oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo. Hal ini berpusat di sekitar enam kapal induk berat disertai oleh 24 kapal pendukung. Sebuah kelompok yang terpisah dari kapal selam itu tenggelam setiap kapal perang Amerika yang lolos dari gaya pembawa Jepang.

Armada Nagumo yang berkumpul di pelabuhan Teluk Tankan terpencil di Kepulauan Kurile dan berangkat dalam kerahasiaan ketat untuk Hawaii pada tanggal 26 November 1941. Rute kapal menyeberangi Pasifik Utara dan menghindari jalur pelayaran normal. Saat fajar 7 Desember 1941, gugus tugas Jepang tidak terdeteksi untuk mendekati titik sedikit lebih dari 200 mil utara Oahu. Pada saat ini operator AS tidak di Pearl Harbor. Pada tanggal 28 November, Laksamana Kimmel dikirim USS Enterprise di bawah Laksamana Kirim email Halsey untuk memberikan Marine Corps pesawat tempur ke Pulau Wake. Pada tanggal 4 Desember Enterprise disampaikan pesawat dan pada 7 Desember gugus tugas itu dalam perjalanan kembali ke Pearl Harbor. Pada tanggal 5 Desember, Laksamana Kimmel mengirim USS Lexington dengan satuan tugas di bawah Laksamana Newton untuk memberikan pembom 25 pramuka untuk Midway Island. Operator Pasifik terakhir, USS Saratoga, telah meninggalkan Pearl Harbor untuk pemeliharaan dan perbaikan di Pantai Barat.
 

Pukul 06:00 pada tanggal 7 Desember, enam kapal induk Jepang meluncurkan gelombang pertama dari 181 pesawat terdiri dari pembom torpedo, pengebom menyelam, pembom dan pesawat tempur horizontal. Bahkan ketika mereka bersayap selatan, beberapa unsur dari pasukan AS di Oahu menyadari ada sesuatu yang berbeda tentang hari Minggu pagi.
 

Dalam jam sebelum fajar, kapal Angkatan Laut AS melihat sebuah periskop kapal selam tak dikenal di dekat pintu masuk ke Pearl Harbor. Itu diserang dan dilaporkan tenggelam oleh perusak USS Ward (DD-139) dan pesawat patroli. Di 7:00, operator peringatan dari stasiun radar Angkatan Darat di Opana melihat gelombang pertama mendekati dari gaya serangan. Para petugas kepada siapa laporan-laporan yang disampaikan tidak menganggap mereka cukup signifikan untuk mengambil tindakan. Laporan tenggelamnya kapal selam ditangani secara rutin, dan penampakan dari radar disahkan sebagai kelompok mendekati pesawat Amerika dijadwalkan tiba pagi itu.
 

The aircrews Jepang dicapai benar-benar mengejutkan ketika mereka menabrak kapal Amerika dan instalasi militer di Oahu sesaat sebelum 08:00 Mereka menyerang lapangan udara militer di saat yang sama mereka menyerang armada berlabuh di Pearl Harbor. Dasar udara Angkatan Laut di Pulau Ford dan Kaneohe Bay, lapangan udara di Ewa Marine dan Angkatan Udara di bidang Bellows, Wheeler dan Hickam semua dibom dan strafed sebagai unsur lain dari kekuatan menyerang mulai serangan mereka pada kapal-kapal tertambat di Pearl Harbor . Tujuan dari serangan simultan adalah menghancurkan pesawat Amerika sebelum mereka bisa naik ke mencegat Jepang.
 

Dari lebih dari 90 kapal di jangkar di Pearl Harbor, sasaran utama adalah delapan kapal perang berlabuh di sana. tujuh orang tertambat pada Battleship Row sepanjang pantai tenggara Pulau Ford sedangkan USS Pennsylvania (BB-38) berbaring di drydock di saluran tersebut. Dalam menit pertama serangan semua tempur berdekatan dengan Pulau Ford telah mengambil bom dan atau torpedo hits. USS West Virginia (BB-48) tenggelam dengan cepat. USS Oklahoma (BB-37) berbalik penyu dan tenggelam. Pada sekitar 08:10, USS Arizona (BB-39) telah terluka parah oleh bom armorpiercing yang dinyalakan majalah maju amunisi kapal. Ledakan yang dihasilkan dan api membunuh 1.177 awak, kehilangan terbesar kehidupan di kapal setiap hari itu dan sekitar setengah jumlah orang Amerika terbunuh. USS California (BB-44), USS Maryland (BB-46), USS Tennessee (BB-43) dan USS Nevada (BB-36) juga menderita berbagai tingkat kerusakan di setengah jam pertama serangan itu.
 

Ada jeda singkat dalam kemarahan serangan di sekitar 08:30 Pada waktu itu USS Nevada (BB-36), meskipun luka-lukanya, berhasil berlangsung dan bergerak turun saluran ke laut terbuka. Sebelum dia bisa jelas pelabuhan, gelombang kedua dari 170 pesawat Jepang, meluncurkan 30 menit setelah yang pertama, muncul di atas pelabuhan. Mereka memusatkan serangan mereka di kapal perang bergerak, berharap tenggelam di saluran dan memblokir pintu masuk yang sempit ke Pearl Harbor. Atas perintah dari menara kontrol pelabuhan, USS Nevada (BB-36) terdampar di Rumah Sakit dirinya Point dan saluran tersebut tetap jelas.
 

Ketika serangan itu berakhir tak lama sebelum pukul 10.00 pagi, kurang dari dua jam setelah dimulai, pasukan Amerika telah membayar harga yang menakutkan. Dua puluh satu kapal Armada Pasifik Amerika tenggelam atau rusak: kapal perang USS Arizona (BB-39), USS California (BB-44), USS Maryland (BB-46), USS Nevada (BB-36), USS Oklahoma (BB-37), USS Pennsylvania (BB-38), USS Tennessee (BB-43) dan USS West Virginia (BB-48); kapal penjelajah USS Helena (CL-50), USS Honolulu (CL-48) dan USS Raleigh (CL-7); kapal perusak USS Cassin (DD-372), USS Downes (DD-375), USS Helm (DD-388) dan USS Shaw (DD-373); pesawat amfibi USS tender Curtiss (AV-4); target kapal (ex-kapal perang) USS Utah (AG-16); perbaikan kapal USS Vestal (AR-4); minelayer USS Oglala (CM-4); menarik USS Sotoyomo (YT-9); dan Mengambang Drydock Nomor 2. kerugian adalah 188 Pesawat hancur dan 159 rusak, mayoritas hit sebelum sempat lepas landas. Amerika mati bernomor 2.403. Angka itu termasuk 68 warga sipil, kebanyakan dari mereka dibunuh oleh anti-benar menyatu kerang pesawat mendarat di Honolulu. Ada 1.178 terluka militer dan sipil.
 

Kerugian Jepang relatif ringan. Dua puluh sembilan pesawat, kurang dari 10 persen dari angkatan menyerang, gagal untuk kembali ke kapal induk mereka.
 

Keberhasilan Jepang yang luar biasa, tapi tidak lengkap. Mereka gagal untuk kerusakan apapun kapal induk Amerika, yang oleh keberuntungan, telah absen dari pelabuhan. Mereka lupa kerusakan fasilitas shoreside di Pearl Harbor Naval Base, yang memainkan peran penting dalam kemenangan Sekutu di Perang Dunia II. keterampilan teknologi Amerika yang dibesarkan dan diperbaiki semua kecuali tiga dari kapal tenggelam atau rusak di Pearl Harbor (USS Arizona (BB-39) dianggap terlalu parah rusak harus diselamatkan, USS Oklahoma (BB-37) mengangkat dan dianggap terlalu tua untuk menjadi diservis, dan usang USS Utah (AG-16) dianggap tidak layak usaha). Yang paling penting, kejutan dan kemarahan yang disebabkan oleh serangan mendadak di Pearl Harbor bersatu sebuah negeri yang terbagi dan diterjemahkan ke dalam komitmen sepenuh hati untuk kemenangan dalam Perang Dunia II.

Sumber: http://www.history.navy.mil
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Perang Diponegoro (Inggris:The Java War, Belanda: De Java Oorlog), adalah perang besar dan menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia), antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jendral De Kock melawan penduduk pribumi yang dipimpin seorang pangeran Yogyakarta bernama Pangeran Diponegoro. Dalam perang ini telah berjatuhan korban yang tidak sedikit. Baik korban harta maupun jiwa.

Dokumen-dokumen Belanda yang dikutip para ahli sejarah, disebutkan bahwa sekitar 200.000 jiwa rakyat yang terenggut. Sementara itu di pihak serdadu Belanda, korban tewas berjumlah 8.000. Perang Diponegoro merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama menjajah Nusantara. Peperangan ini melibatkan seluruh wilayah Jawa, maka disebutlah perang ini sebagai Perang Jawa.

Setelah kekalahannya dalam Peperangan era Napoleon di Eropa, pemerintah Belanda yang berada dalam kesulitan ekonomi berusaha menutup kekosongan kas mereka dengan memberlakukan berbagai pajak di wilayah jajahannya, termasuk di Hindia Belanda. Selain itu, mereka juga melakukan monopoli usaha dan perdagangan untuk memaksimalkan keuntungan. Pajak-pajak dan praktek monopoli tersebut amat mencekik rakyat Indonesia yang ketika itu sudah sangat menderita.

Nicolaas Pieneman - The Submission of Prince Dipo Negoro to General De Kock.jpg
Lukisan Persitiwa Penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Nicolaas Pieneman

Untuk semakin memperkuat kekuasaan dan perekonomiannya, Belanda mulai berusaha menguasai kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, salah satu di antaranya adalah Kerajaan Yogyakarta. Ketika Sultan Hamengku Buwono IV wafat, kemenakannya, Sultan Hamengku Buwono V yang baru berusia 3 tahun, diangkat menjadi penguasa. Akan tetapi pada prakteknya, pemerintahan kerajaan dilaksanakan oleh Patih Danuredjo, seseorang yang mudah dipengaruhi dan tunduk kepada Belanda. Belanda dianggap mengangkat seseorang yang tidak sesuai dengan pilihan/adat keraton.

Pada pertengahan bulan Mei 1825, pemerintah Belanda yang awalnya memerintahkan pembangunan jalan dari Yogyakarta ke Magelang lewat Muntilan, mengubah rencananya dan membelokan jalan itu melewati Tegalrejo. Rupanya di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi makam dari leluhur Pangeran Diponegoro. Hal inilah yang membuat Pangeran Diponegoro tersinggung dan memutuskan untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Ia kemudian memerintahkan bawahannya untuk mencabut patok-patok yang melewati makam tersebut.

Belanda yang mempunyai alasan untuk menangkap Pangeran Diponegoro karena dinilai telah memberontak, pada 20 Juli 1825 mengepung kediaman beliau. Terdesak, Pangeran beserta keluarga dan pasukannya menyelamatkan diri menuju barat hingga Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo, dan meneruskan ke arah selatan hingga tiba di Goa Selarong yang terletak lima kilometer arah barat dari Kota Bantul. Sementara itu, Belanda —yang tidak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro— membakar habis kediaman Pangeran.

Pangeran Diponegoro kemudian menjadikan Goa Selarong, sebuah goa yang terletak di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul, sebagai basisnya. Pangeran menempati goa sebelah Barat yang disebut Goa Kakung, yang juga menjadi tempat pertapaan beliau. Sedangkan Raden Ayu Retnaningsih (selir yang paling setia menemani Pangeran setelah dua istrinya wafat) dan pengiringnya menempati Goa Putri di sebelah Timur.
Setelah penyerangan itu, dimulailah sebuah perang besar yang akan berlangsung 5 tahun lamanya. Di bawah kepemimpinan Diponegoro, rakyat pribumi bersatu dalam semangat "Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati"; sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Selama perang, sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabung dengan Diponegoro. Perjuangan Diponegoro dibantu Kyai Maja yang juga menjadi pemimpin spiritual pemberontakan.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Perang Jawa Britania-Belanda pada 1810-1811 adalah sebuah perang antara Britania Raya dan Belanda yang terjadi seluruhnya di pulau Jawa di Indonesia. Gubernur-Jendral Hindia-Belanda, Herman Willem Daendels (1762-1818), memperkuat pulau Jawa terhadap kemungkinan adanya serangan Inggris. Pada 1810 sebuah ekspedisi Perusahaan Hindia Timur Britania yang kuat di bawah Gilbert Elliot, gubernur-jendral India, merebut pulau Bourbon (Réunion) dan Mauritius milik Perancis di Samudra Hindia dan pulau Ambon dan Maluku milik Hindia-Belanda.

Setelah itu rombongannya menuju Jawa dan kemudian merebut kota pelabuhan Batavia (Jakarta) pada Agustus 1811, dan memaksa pihak Belanda menyerah di Semarang pada 17 September 1811. Jawa, Palembang, Makassar dan Timor diserahkan kepada pihak Britania.

Letnan Gubernur Jawa yang dilantik, Thomas Stamford Raffles (1781-1826) mengakhiri metode pemerintahan Belanda, membebaskan sistem kepemilikan tanah, dan memperluas perdagangan. Pada Kongres Wina 1815, diputuskan bahwa Britania harus mengembalikan Jawa dan kekuasaan Hindia-Belanda lainnya kepada Belanda sebagai bagian dari persetujuan yang mengakhiri Perang Napoleon.


                                             Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur Jawa

Malaka misalnya, dikembalikan kepada Belanda pada 1818, tetapi terpaksa oleh Belanda harus diserahkan kembali kepada Britania pada 1824 pada Perjanjian London (Traktat London). Kala itu diputuskan bahwa Belanda harus menyerahkan semua wilayahnya di Semenanjung Melayu pada Britania dan Britania menyerahkan semua wilayahnya di Sumatra pada Belanda.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Dengan pengeboman Pearl Harbor, Jepang membawa Amerika Serikat kepada Perang Dunia II di daerah Pasifik. Pengeboman ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 1941. Pada saat itu Angkatan Laut Jepang menyerang markas AL Amerika Serikat secara tiba-tiba di Hawai'i. dampak dari serangan itu adalah rusaknya atau tenggelamnya +/- 20 kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Di pihak Jepang, Jepang 'hanya' kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur yang dipakai dalam penyerangannya.

Setelah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya.
Attack on Pearl Harbor Japanese planes view.jpg
Foto Pearl Harbor dari pesawat terbang Jepang menunjukkan barisan kapal tempur di awal penyerangan. Ledakan yang tampak di tengah gambar adalah serangan torpedo ke USS West Virginia

Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo Jepang untuk meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan menuju ke Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio langsung apapun.

Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Angkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Angkatan Udara Hickam), dan kebanyakan kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Hampir semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, hampir separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, kebanyakan dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama dilepaskan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang merancang untuk mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut berhasil kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai semenjak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; dia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Angkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan besar salah sebuah kapal selam kerdil telah berhasil memasuki pelabuhan, dan berhasil menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Kedudukan terakhir kapal selam ini tidak diketahui.

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari semuanya, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan untuk membatalkan serangan ketiga untuk mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Jajahan Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941. Hong Kong Time adalah satu jam belakang Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan hampir serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— gambaran yang mungkin kelihatan jika sekilas melihat tanggal.

Tujuan serangan Pearl Harbor adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, walaupun untuk sementara. Laksamana Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang berhasil sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Sebagian dari rancangan Jepang untuk serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan untuk mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh., 1 PM waktu Washington). Disebabkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama setelah waktu yang sepatutnya, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi gambaran terkemuka Roosevelt sebagai "… tanggal yang akan abadi dalam kekejian". Yamamoto kelihatannya setuju; dia juga tidak gembira dengan kesalahan waktu. Dia dikatakan telah berkata, "Saya bimbang apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini dikatakan petikan yang dicipta untuk film, Tora! Tora! Tora!. Walaupun petikan itu bukan disebut oleh Yamamoto, ia kelihatannya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.

Kedua bagian perutusan akhir telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang berhasil melakukannya, dan nyah-enkripsi bagian kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall untuk menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang kelahiran Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor beberapa jam selepas serangan berakhir (terdapat kesulitan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akibat kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).

Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan sasaran yang menarik
 
Dari segi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan mempunyai sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Disebabkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, angkatan laut Amerika Serikat hampir gagal memainkan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Angkatan Pasifik Amerika Serikat hampir keluar dari perkiraan, pihak Jepang bebas dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, seluruh barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.
Tempat penyimpanan peluru hadapan USS Arizona meledak begitu terkena bom yang digugurkan oleh Kusumi Tadashi.

Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Laksamana Yamamoto Isoroku, yang mencetuskan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Angkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu besar. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya, dan Saratoga berada di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Angkatan Laut Puget Sound. Merusak kebanyakan kapal perang Amerika Serikat dari bertugas, dianggap secara meluas— oleh tenteAngkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai keberhasilan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan keyakinan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan kebanyakan yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS menghentikan dan kemudian mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).


Kemungkinan yang paling penting, serangan Pearl Harbor bertindak sebagai katalisator yang menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan berperang dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau sekiranya kapal induk berada di pelabuhan dan ditenggelamkan.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

Beberapa cerita terbesar dari mitologi Yunani terjadi di sekitar Perang Troya. Penyair buta, Homer, menulis tentang kejadian-kejadian dalam perang itu dan dampaknya dalam sajak-sajaknya yang luar biasa Iliad dan Odyssey. Para penyair dan dramawan lainnya juga menulis tentang tokoh-tokoh dalam perang ini yang berakhir dengan penangkapan dan penghancuran kota Troya oleh bangsa Yunani. Baiklah, dengan mengutip dari sumber sana dan sini, saya akan menjelaskan bagaimana perang itu dimulai.



Menurut legenda, perang itu dimulai pada pesta perkawinan Raja Pelias dari Thessaly. Semua dewa dan dewi dari Gunung Olympus telah diundang, semua kecuali satu. Seseorang alpa mengirimkan undangan untuk Eris, dewi perselisihan. Eris sangat marah dan ia pun memutuskan untuk mengadakan pembalasan. Ketika perayaan sedang berlangsung tiba-tiba ia muncul dan melemparkan sebuah apel keemasan di tengah-tengah meja pesta. Pada apel itu tertulis "Untuk yang tercantik".

Sewajarnyalah, setiap dewi di pesta itu berpikir bahwa apel itu adalah untuknya. Hera, isteri Zeus, menggenggam apel itu sementara Athena dan Aphrodite memrotes. Terjadilah pertengkaran. Masing-masing dari ketiga dewi itu mengklaim apel itu. Akhirnya, Zeus diminta untuk menjadi hakim. Tetapi Zeus tidak ingin melibatkan diri dalam pertengkaran itu. Ia tahu bahwa tidak peduli siapapun yang ia pilih, dua yang lainnya akan memusuhinya.

"Keputusan harus dibuat oleh seorang hakim yang tidak memihak," katanya kepada para dewi itu. "Serahkanlah kepada pria paling tampan di dunia. Keputusan akan dibuat oleh Paris, pangeran lelaki anak Raja Priam dari Troya."

 
Zeus memanggil Hermes, kurir bersayapnya. Ia memerintahkan Hermes untuk membawa ketiga dewi itu ke Gunung Ida, tempat tinggal Pangeran Paris. Saya harus menceritakan bahwa meskipun Paris adalah anak raja, ia hidup sederhana seperti seorang pengembala. Sejak bayi ia sudah ditinggalkan di Gunung Ida dan dibiarkan mati sebab ibunya bermimpi bahwa kelahirannya akan menyebabkan kehancuran Troya. Tetapi seorang pengembala yang baik hati menyelamatkan Paris dan membesarkannya.

Bagaimanapun juga, Hermes membawa ketiga dewi itu ke hadapan Paris. Sekarang kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi kemudian. Masing-masing dewi merayu Paris untuk mempengaruhi keputusannya. Hera menjanjikan kemampuan untuk menguasai seluruh pria. Athena, dewi kebijaksanaan, berkata bahwa Paris dapat menjadi orang paling bijaksana di dunia. Dan Aphrodite, dewi Cinta, menawarkan cinta dari wanita paling cantik di dunia.

Paris memilih hadiah Aphrodite dan menganugerahkan apel emas itu kepadanya. Seperti bisa diduga, kedua dewi yang lain itu marah. Mereka bersumpah bahwa pada suatu hari mereka akan menuntut balas. Sementara itu tahun-tahun terus berlalu dan Pangeran Paris berkumpul kembali dengan ayahnya, Raja Priam. Raja tua itu sangat gembira melihat anaknya yang hilang sehingga ia lupa tentang mimpi isterinya.

Setelah agak lama Paris dikirim oleh ayahnya dalam suatu misi ke Yunani. Di sana sang pangeran muda berjumpa dan jatuh cinta dengan Helen, wanita paling cantik di dunia. Dewi Aphrodite menepati janjinya. Ia mengatur agar Helen jatuh cinta dengan Paris.

Sayangnya Helen sudah menikah dengan Menelaus, raja dari Sparta. Tetapi Paris tidak akan membiarkan hal itu menghalangi rencananya. Ketika Raja Menelaus pergi melakukan perjalanan ke Crete, Paris menculik Helen dan membawanya pulang ke Troya.

Pada waktu Helen menikah dengan Menelaus, Zeus telah memerintahkan semua pangeran Yunani bersumpah untuk melindungi pasangan itu.

 
Jadi seluruh pahlawan dan pangeran Yunani bersatu untuk bergabung dengan Menelaus dalam peperangan melawan Troya. Di antara mereka yang pergi bertempur melawan bangsa Troya termasuk Raja Nestor dari Pylos, Serdadu hebat Achilles, dan Odysseus (Ulysses), raja dari Ithaca. Mereka gagah berani berlayar dengan iringan besar sebanyak 1.000 kapal yang dipimpin oleh Agamemnon, saudara Menelaus. Sesudah menempuh perjalanan yang sulit, orang-orang Yunani itu mencapai Troya. Dan mulailah Perang Troya yang legendaris itu. Perang itu berlangsung 10 tahun, hingga kota hancur dan Helen dibawa pulang kembali ke Yunani dengan selamat.
Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:

AS menugaskan kapal Angkatan Laut dan non-bintara buatan distrik (baik gerak sendiri dan tidak gerak sendiri) dalam daftar di bawah ini diurutkan berdasarkan jenis dan nomor lambung. Pearl Harbor didefinisikan sebagai daerah di dalam jaring menjaga pintu masuk pelabuhan.
Kapal ditandai dengan tanda bintang (*) yang dalam dua belas mil dari pulau Oahu tetapi tidak benar-benar dalam Pearl Harbor yang tepat. Lokasi kapal-kapal yang diindikasikan. Kapal ditandai dengan simbol (#) tenggelam atau hancur selama serangan Pearl Harbor. Semua kapal kemudian  diangkat dan dibangun kembali kecuali Arizona, Oklahoma, dan Utah. Oklahoma diangkat tapi tidak dibangun kembali.
Kapal-kapal induk AS tidak berada di Pearl Harbor. Pada tanggal 28 November, Laksamana Kimmel mengirim USS Enterprise di bawah Laksamana William Halsey untuk memberikan Marine Corps pesawat tempur ke Pulau Wake. Pada tanggal 4 Desember pesawat Enterprise pun sampai dan pada 7 Desember gugus tugas itu dalam perjalanan kembali ke Pearl Harbor. Pada tanggal 5 Desember, Laksamana Kimmel mengirim USS Lexington dengan satuan tugas di bawah Laksamana Newton untuk memberikan pembom 25 pramuka untuk Midway Island. Operator Pasifik terakhir, USS Saratoga, telah meninggalkan Pearl Harbor untuk pemeliharaan dan perbaikan di Pantai Barat.



Berikut adalah pesawat-pesawat tempur yang ada di Pearl Harbor:


Kapal perang
(BB):
  1. Pennsylvania (BB-38) (di Dok Kering No.1)
  2. # Arizona (BB-39)
  3. Nevada (BB-36)
  4. # Oklahoma (BB-37)
  5. Tennessee (BB-43)
  6. # California (BB-44)
  7. Maryland (BB-46)
  8. # West Virginia (BB-48)

Kapal penjelajah berat (CA):
  1. New Orleans (CA-32) 
  2. San Francisco (CA-38) 
  3. Light Cruisers (CL) 
  4. Raleigh (CL-7)
  5. Detroit (CL-8)
  6. Phoenix (CL-46)
  7. Honolulu (CL-48)
  8. St Louis (CL-49)
  9. Helena (CL-50)
Kapal perusak (DD):
  1. Allen (DD-66) 
  2. Schley (DD-103) 
  3. Chew (DD-106) 
  4. * Ward (DD-139) (patroli Channel masuk ke Pearl Harbor) 
  5. Dewey (DD-349) 
  6. Farragut (DD-348) 
  7. Hull (DD-350) 
  8. MacDonough (DD-351) 
  9. Worden (DD-352) 
  10. Dale (DD-353)
  11.  Monaghan (DD-354) (dilakukan untuk mempersiapkan agar mendapatkan bantuan Ward) 
  12. Aylwin (DD-355) 
  13. Selfridge (DD-357) 
  14. Phelps (DD-360)
  15. Cummings (DD-365) 
  16. Reid (DD-369)
  17. Kasus (DD-370) 
  18. Conyngham (DD-371) 
  19. Cassin (DD-372) (di Dok Kering No.1) 
  20. Shaw (DD-373) (mengambang di Dok Kering YFD 2) 
  21. Tucker (DD-374) 
  22. Downes (DD-375) (di Dok Kering No.1) 
  23. Bagley (DD-386) 
  24. Blue (DD-387)
  25. Helm (DD-388) (berlangsung, hampir Loch Barat)
  26. Mugford (DD-389)
  27. Ralph Talbot (DD-390)
  28. Henley (DD-391)
  29. Patterson (DD-392)
  30. Jarvis (DD-393)
Kapal selam (SS):
  1. Narwhal (SS-167)
  2. Dolphin (SS-169)
  3. Cachalot (SS-170)
  4. Tautog (SS-199)
Minelayer (CM): 
  1. Oglala # (CM-4)
Penyapu ranjau (AM):
  1. Turki (GMT-13)
  2. Bobolink (AM-20)
  3. Rail (AM-26)
  4. Tiga barang (AM-31)
  5. Grebe (AM-43)
  6. Vireo (AM-52)
Pesisir penyapu ranjau (AMC):
  1. Kakatua (AMC-8) 
  2. Crossbill (AMC-9) 
  3. Condor (AMC-14)
  4. Reedbird (AMC-30)
Light Minelayers (DM):
  1. Gamble (DM-15)
  2. Ramsay (DM-16)
  3. Montgomery (DM-17)
  4. Breese (DM-18)
  5. Tracy (DM-19)
  6. Preble (DM-20)
  7. Sicard (DM-21)
  8. Pruitt (DM-22)
Berkecepatan Tinggi penyapu ranjau (DMS):
  1. Zane (DMS-14)
  2. Wasmuth (DMS-15)
  3. Trever (DMS-16)
  4. Perry (DMS-17)
Kapal perang (PG):
  1. Sacramento (PG-19)
  2. Destroyer Tender (AD)
  3. Dobbin (M-3)
  4. Whitney (M-4)
Tender pesawat amfibi (AV):
  1. Curtiss (AV-4)
  2. Tangier (AV-8)
Pesawat amfibi Tender (Kecil) (AVP):
  1. Avocet (AVP-4)
  2. Swan (AVP-7) (di Kereta Api Laut)
Pesawat amfibi Tender (Destroyer) (AVD):
  1. Hulbert (AVD-6)
  2. Thornton (AVD-11)
Amunisi Kapal (AE):
  1. Pyro (AE-1) (di Depot Amunisi Angkatan Laut, Loch Barat) 
  2. Oilers (AO)
  3. Ramapo (AO-12)
  4. Neosho (AO-23)
Perbaikan Kapal (AR):
  1. Medusa (AR-1)
  2. Vestal (AR-4)
Base Perbaikan Kapal (ARB):
  1. Rigel (Arb-1)
Submarine Tender (AS):
  1. Pelias (AS-14)
Submarine Rescue Kapal (ASR):
  1. Widgeon (ASR-1)
Kapal Rumah Sakit (AH):
  1. Solace (AH-5)
Cargo Kapal (AK):
  1. * Vega (AK-17) (di Honolulu)
Toko Umum Masalah Kapal (AKS):
  1. Castor (AKS-1)
  2. * Antares (AKS-3) (di pintu masuk Pearl Harbor)
Ocean-going Tugs (AT):
  1. Ontario (AT-13)
  2. Sunnadin (AT-28)
  3. * Keosanqua (AT-38) (di pintu masuk Pearl Harbor)
  4. * Navajo (AT-64) (12 mil di luar pintu masuk Pearl Harbor)
Miscellaneous bantu (AG):
  1. # Utah (AG-16)
  2. Argonne (AG-31)
  3. Sumner (AG-32)
Torpedo Kapal Motor (PT):
  1. PT-20
  2. PT 21
  3. PT 22
  4. PT 23
  5. PT 24
  6. PT 25
  7. PT 26 (di dermaga, Navy Yard)
  8. PT-27 (on board Ramapo)
  9. PT 28 (di dermaga, Navy Yard)
  10. PT 29 (on board Ramapo)
  11. PT 30 (on board Ramapo)
  12. PT 42 (on board Ramapo)
Buatan Distrik
Harbor Tugs (YT):

  1. YT 5
Sotoyomo (YT 9) (di YFD 2 dengan Shaw):
  1. YT 119
  2. Osceola (YT 129)
  3. YT 130
  4. YT 142
  5. Hoga (YT 146)
  6. YT 152
  7. YT 153 (berlangsung di saluran)

Motor Tug (YMT)

  1. YMT 5
Torpedo Testing Barge (YTT)
  1. YTT 3
Tender Bersih (YN)
  1. Ash (YN 2)
  2. Kina (YN 7)
  3. Cockenoe (YN 47) (Honolulu Harbor)
  4. Marin (YN 53)
  5. Wapello (YN 56)

Kapal Patroli Distrik (YP)

  1. YP 109

Floating Drydock (YFD) YFD 2 (dengan Shaw dan Sotoyomo merapat) salvage ponton (YSP) YSP 11 YSP 12 YSP 13 YSP 14 YSP 15 YSP 16 YSP 17 YSP 18 YSP 19 YSP 20 Lokakarya Floating (YR) 20 YR YR 22 (samping Cachalot) Miscellaneous (unclassified) (IX) Cheng Ho (IX 52) Kapal Gate (yng) yng Sampah korek api 17 (YG) YG 15 YG 17 YG 21 kapal feri (YFB) Nihoa (YFB 19) Tongkang Bakar Minyak (YO) YO 30 43 YO YO 44 pesawat amfibi Menghancurkan Derrick (YSD) YSD 9 Hulk Ex-Baltimore (CM 1) pemantik Covered (YF) YF 240 241 pemantik Buka YF (YC) YC YC 429 470 473 YC YC YC Tongkang Pontoon 477 651 699 YC Storage ( YPK) YPK YPK-2-3Submarine Rescue Chamber (YRC) YRC 5 Ash Lighter (YA) YA 66 Tongkang Air (YW) YW 10
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments