Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
Sebagai raja Athena, Theseus menjalin persahabatan yang sangat erat dengan Peirithous, raja orang-orang Lapithae. Theseus ikut membantu Peirithous memerangi bangsa Kentaurus yang mencoba menculik istri Peiritous yang jelita, Dedameia, di tengah-tengah pesta perkawinan mereka. Dan Theseus adalah orang pertama di Yunani yang berhasil mengalahkan bangsa Kentaurus sehingga mereka tidak berani lagi membuat ulah di daerah itu. Banyak Kentaurus yang tewas dalam pertempuran tersebut dan sisa-sisa bangsa bertubuh setengah manusia setengah kuda ini dihabisi oleh Herakles beberapa tahun kemudian, hingga tidak ada lagi Kentaurus tersisa di muka bumi ini.

Kisah kepahlawanan Theseus berakhir sampai disini. Ya hingga disinilah kisah yang banyak diceritakan orang, tetapi mitologi mengungkap kisah lebih banyak dari itu, tidak hanya kisah kepahlawanan karena pahlawan juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Kisah akhir Theseus ternyata jauh dari hingar-bingar dirinya sebagai pahlawan besar Athena.

IX. Theseus Menculik Helena

Tak lama setelah pertempuran melawan Kentaurus, istri Peirithous meninggal dunia, demikian juga istri Theseus, Phaedra, yang meninggal dengan menggantung dirinya sendiri. Keduanya lalu bersumpah saling membantu satu sama lain untuk mendapatkan istri yang mereka sukai.

Dan dalam usianya yang kelima puluh tahun, Theseus mempunyai keinginan untuk menikah dengan seorang gadis berusia duabelas tahun! Ya, gadis berumur dua belas tahun itu bernama Helena, putri Zeus dan Leda, yang walaupun masih kanak-kanak tetapi kecantikannya telah memikat Theseus.

Helena dan Paris

Karena perbedaan umurnya yang begitu jauh, Theseus tidak berani meminang Helena secara langsung dan ia berniat untuk menculiknya. Ia meminta bantuan Peirithous yang langsung menyanggupinya dan mereka merenggut Helena dari teman-temannya saat ia sedang bermain di kuil Artemis di Sparta.

Mereka membawa Helena ke Athena, tidak ke istana Theseus, tetapi menitipkannya ke Aithra, ibu Theseus yang tinggal di desa Aphidnae. Wanita tua itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menjaga dan menemani Helena kecil selama Theseus pergi. Penculikan itu sendiri berlangsung mulus dan sepertinya aman-aman saja. Masalah besar baru muncul di kemudian hari, dan benar-benar membawa bencana.

Kalau saja perbuatan Theseus itu bisa disebut gila, maka niat Peirithous sepuluh kali lebih gila. Pertama, wanita pilihan Peirithous adalah seorang dewi, kedua, dewi itu telah bersuami dan yang ketiga, dan ini yang paling buruk, suami dewi itu adalah seorang dewa yang namanya saja takut diucapkan manusia.

Dan memang tampaknya Peirithous telah kehilangan akal saat ia meminta bantuan Theseus untuk mendapatkan calon istrinya, yaitu Persephone, istri Hades, dewa kematian yang bersemayam di istana orang-orang mati! Tetapi Theseus tidak bisa menolak, ia sendiri yang berkali-kali menegaskan sumpahnya untuk membantu Peirithous dan ia tidak bisa menarik kembali sumpahnya itu.

Akhirnya mereka sepakat untuk mewujudkan impian gila Peirithous itu. Dari jurang yang sangat dalam di dekat Kolonus, mereka turun ke kerajaan orang-orang mati. Mereka berhasil menipu Kharon, sang pendayung perahu yang menyeberangkan roh-roh orang mati di sungai Styx, lalu memasuki gerbang yang dijaga Kerberos, anjing mengerikan berkepala tiga yang sengaja membiarkan masuk tetapi tidak akan membiarkan siapapun keluar dari dalam Hades. Rencana Theseus dan Peirithous adalah menculik Persephone tanpa sepengetahuan Hades tetapi mereka pikir siapa Hades? Bahkan sebelum terucap, dewa kematian itu telah mengetahui niat tak terpuji yang ada dalam benak mereka.

Saat mereka diam-diam mendekati kediaman Hades, dewa yang menyeramkan itu telah muncul di hadapan Theseus dan Peirithous. Karena sudah terlanjur basah, Peirithous berdalih ingin mengundang Persephone datang ke pesta yang diadakan di istananya. Hades yang sebenarnya amat murka, tetap bersikap wajar dan menyuruh kedua sahabat ini duduk di sebuah kursi batu sementara Hades memanggil istrinya.

Merasa rencananya berhasil, tanpa curiga Theseus dan Peirithous duduk di kursi batu sambil menunggu kedatangan Persephone. Tetapi apa yang terjadi? Pantat mereka melekat pada kursi dan berubah menjadi batu! Mereka berusaha melepaskan diri sekuat tenaga tetapi tidak bisa! Dengan putus asa, mereka berdua menunggu kedatangan Hades dengan harapan akan melepaskan mereka, tetapi dewa itu tidak pernah muncul kembali. Dengan pasrah mereka menjalani hukumannya di Hades sampai kemudian Herakles datang ke tempat tersebut untuk membawa Kerberos ke muka bumi.

Dengan kekuatannya, Herakles menarik Theseus lepas dari kursi batu itu. Ia kemudian berusaha menarik Peirithous, tetapi tak berhasil. Ia mencoba sekali lagi tetapi walaupun tempat itu berguncang seperti gempa, Peirithous tetap melekat di kursi batunya. Barulah Herakles menyadari bahwa para dewa tidak menginginkan Peirithous bebas dan harus mendekam selamanya di Hades. Akhirnya hanya Theseus yang berhasil diselamatkan keluar Hades oleh Herakles.
Bersambung...

Sumber: http://achilles79.multiply.com/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Theseus: Biografi Raja dan Pahlawan Athena bagian 9"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments