Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
IV. Theseus dan Hekale
Marathon, kota yang terletak tidak jauh dari Athena, dihantui oleh seekor banteng liar dari Kreta (Tauros Kretaios) yang telah membunuh ratusan orang. Makhluk itu berukuran lebih besar dari banteng biasa dan merupakan banteng yang dulu dibawa oleh Herakles dari Kreta ke Mykena. Tetapi Erystheus, raja Mykena yang penakut, telah melepasnya dan saat ini banteng itu menyebarkan teror di Marathon, membunuh siapapun yang ditemuinya.
Theseus dan Banteng Kreta
Tidak ada seorangpun yang berani menangkap hidup-hidup banteng itu kecuali Theseus, tetapi Aegeus yang amat sayang pada putranya itu melarangnya pergi ke Marathon. Hingga suatu hari seorang penjaga tua berkata-kata pada raja Athena itu, “Memperlihatkan cinta seorang ayah bukan dengan semata-mata mendudukkan anaknya di kursi empuk, melainkan dengan mengagumi tindakan-tindakan beraninya.” Merasa kata-kata itu benar, akhirnya sang raja mengizinkan Theseus pergi ke Marathon.
Dalam perjalanan, Thesesus bertemu seorang wanita tua bernama Hekale yang tinggal sendirian di sebuah gubuk reot di kaki gunung Pentelikon. Wanita tua itu mengajak Theseus makan bersama di dalam gubuknya dengan sajian ala kadarnya dan Theseus menceritakan tujuannya pergi ke Marathon. Hekale tahu tugas itu terlampau sulit dan ia sangat berat untuk melepas kepergian Theseus. Meskipun miskin, tetapi ia berjanji akan mengorbankan seekor biri-biri jantan untuk Zeus apabila Theseus kembali dengan selamat. Ketika Theseus pamit, Hekale mengelus pipinya dan menciuminya seolah-olah Theseus anaknya sendiri dengan mata berair.
Seperti Herakles, akhirnya Theseus berhasil mengalahkan banteng itu dengan kekuatan tangannya, menangkapnya hidup-hidup dan mengikatnya erat-erat. Ia kemudian membawa banteng itu ke Athena dan mempersembahkannya kepada dewi Athena, dewi pelindung kota tersebut. Semua penduduk Athena bertambah kagum melihat keperkasaan Theseus, pahlawan dan calon raja mereka.
Lalu bagaimana dengan Hekale yang berjanji akan mengurbankan seekor biri-biri jantan bila Theseus selamat? Wanita tua itu tidak pernah melaksanakan janjinya, karena sebelum Theseus kembali, ajal telah datang lebih dulu menjemputnya. Theseus tak akan melupakan kebaikan hati Hekale dan saat ia menjadi raja Athena, ia pergi ke gubuk reot kediaman Hekale dulu dan di tempat tersebut ia membangun kuil yang diberi nama kuil Zeus Hekaleios. Ia juga menyelenggarakan pertandingan olahraga Hekaleia untuk menghormati wanita tua itu.
Dan apa yang sudah diberikan Hekale kepada Theseus? Tidak ada sama sekali… tetapi setetes air mata dan belaian halus di pipi dengan tulus terkadang lebih berarti dari materi dan Theseus menyadari hal itu. Nama Hekale tidak akan pernah dilupakan orang karena ribuan tahun telah berlalu dan daerah tempat nenek tua itu tinggal masih bernama Hekale sampai sekarang.
Bersambung...
Sumber: http://achilles79.multiply.com/
Artikel Lainnya:
No Response to "Theseus: Biografi Raja dan Pahlawan Athena bagian 4"
Posting Komentar