Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
X. Kematian Tragis Theseus

Setelah dibebaskan oleh Herakles, Theseus kembali ke Athena, tetapi malah kenyataan pahit yang ia dapati disana. Penculikan Helena beberapa waktu lalu, menyulut kemarahan orang-orang Sparta. Helena mempunyai dua orang kakak kembar: Kastor dan Polydeukes yang sangat terkenal karena kekuatannya dan keberaniannya, dan begitu mengetahui siapa yang menculik adiknya, mereka berdua memimpin tentara Sparta menyerbu Athena dengan kekuatan besar.

Tanpa Theseus, tentara Sparta dengan mudah mengalahkan Athena dan menjarah seluruh isinya. Kastor dan Polydeukes mencari Helena keseluruh sudut kota tetapi tidak berhasil menemukannya dan berniat menghanguskan kota tersebut. Untung saja ada seorang warga Athena, Akademus, yang memberitahu tempat Helena disembunyikan di kediaman Aithra, di Aphidnae. Kastor dan Polydeukes bergegas pergi ke Aphidne untuk membawa pulang Helena. Mereka juga membawa Aithra ke Sparta sebagai budak, sebagai harga yang harus ditebus atas kesalahan perbuatan putranya tersebut.

(Di Argos, Helena melahirkan anak perempuan dari Theseus yang diberi nama Iphigenia. Kastor dan Polydeukes memberikan bayi ini kepada kakak perempuannya, Klytemnestra, yang mengasuh dan membesarkannya seperti anak sendiri. Bahkan semua orang menganggap Iphigenia adalah putri kandung dari Klytemnestra dan Agamemnon, suaminya.)

Tidak hanya itu saja kenyataan pahit yang didapatkan Theseus, bahkan tahta Athena pun telah diduduki oleh sepupunya, Menestheus, yang didaulat menjadi raja Athena oleh Kastor dan Polydeukes. Saat diminta untuk mengembalikan tahta Athena, Menestheus menolak dan balik menyalahkan Theseus atas tindakannya yang mengakibatkan penyerbuan oleh orang-orang Sparta. Menestheus menyalahkan kepergian Theseus sehingga rakyat Athena tidak mampu mempertahankan diri hingga peperangan itu memakan banyak korban dan Athena mengalami kehancuran. Warga negara Athena yang dahulu mengelu-elukan Theseus menjadi balik membencinya dan tidak menginginkannya menjadi raja kembali.

Dengan sedih, Theseus meninggalkan kota yang dicintainya itu dan mengembara hingga Skyros, dimana ia memiliki sebidang tanah di pulau tersebut. Tetapi ternyata tanah ini pun telah diserobot oleh Lykomedes, raja Skyros yang licik. Walaupun begitu ia tidak keberatan mengembalikan apa yang menjadi hak Theseus dan mengajaknya berjalan-jalan untuk menunjukkan batas-batas tanah Theseus. Saat Lykomedes mengajak Theseus ke sebuah bukit tinggi agar pandangannya lebih jelas, saat itulah tiba-tiba Lykomedes mendorong tubuh Theseus jatuh ke jurang.

Theseus sama sekali tidak mengira hidupnya berakhir dengan cara seperti ini, bukan di medan perang, bukan dalam tindak kepahlawanannnya. Tetapi itulah yang terjadi, seorang pahlawan dan raja besar Athena harus menemui ajal terasing dari kotanya sendiri dan tidak ada warga Athena yang peduli pada kematiannya saat itu.

Akan tetapi, perbuatan baik yang telah dilakukan Theseus hampir sepanjang hidupnya tidak dilupakan orang begitu saja. Sebagai pemimpin Athena, Theseus pernah memerintah dengan sangat adil dan bijaksana serta benar-benar mengabdi pada rakyatnya. Kepahlawanannya dan pengorbanan dirinya adalah dua nilai yang membuat seorang pemimpin seperti Theseus dihargai oleh rakyatnya.

Tahun berganti tahun, abad berganti abad, tetapi kenangan akan Theseus tetap tidak terlupakan. Saat penyerbuan tentara Persia di Marathon (490 SM) banyak prajurit Yunani yang melihat penampakan sosok Theseus yang ikut menyerang tentara Persia. Akhirnya pada masa pemerintahan Kimon, rakyat Athena memutuskan untuk mencari jasad Theseus dan membawanya kembali ke Athena. Mereka bertanya kepada orakel Delphi dimana jasad Theseus bisa ditemukan dan orakel menyuruh mereka mencarinya di Skyros.

Kimon sendiri yang berangkat ke pulau tersebut dan di suatu hari 475 SM, ia melihat seekor elang terbang menukik dan menggaruk-garuk tanah di sekitar tempat terjatuhnya Theseus. Begitu Kimon menggali lokasi yang ditunjukkan elang itu, ia menemukan kerangka seorang pria yang tinggi tegap dan di samping kerangka itu tergeletak mata tombak dari perunggu serta sebilah pedang yang dikenali sebagai pedang pemberian Aegeus, ayah Theseus.

Kerangka Theseus dikembalikan ke Athena dan disambut perayaan yang sangat meriah oleh warga Athena. Mereka menguburkannya di tengah-tengah kota dan membangun sebuah monumen di atas makamnya yang disebut Theseion.

Theseion

Sumber: http://achilles79.multiply.com/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Theseus: Biografi Raja dan Pahlawan Athena end"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments