Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
,
Perang di Asia
Nama lengkap beliau adalah al-Qo’qo’a bin Amru at-Tamimy. Di kalangan bangsa Arab, beliau tergolong penyair terkenal dan terpandang. Pada masa Jahiliyah, beliau juga dikenal sebagai seorang kesatria dan ahli perang. Begitu juga ketika dirinya masuk Islam. Beliau adalah saudara dari ‘Ashim bin Amru at-Tamimy, seorang sahabat, yang dikenal sebagai penyair dan sastrawan.
Mengenai pribadinya, Abu Bakar berkata; “Suara al-Qo’qoa dalam tentara jauh lebih baik daripada suara seribu tentara.” Pada waktu dalam keadaan kritis, Kholid bin Walid meminta bantuan. Waktu itu betul-betul sangat ‘sukar sekali’ untuk keluar dari masalah itu.
Akhirnya Abu Bakar mengirim al-Qo’qo’a bin Amru sembari berkata; “Tidak orang yang dapat mengalahkan musuh seperti dia.” Pada waktu terjadi perselisihan antara sahabat di Shiffin dan Jamal, beliau ikut dalam kelompok Ali bin Abu Tholib.
Pada waktu penaklukan Mesir, beliau adalah salah seorang yang dikirim ke Mesir oleh Umar bin Khottob untuk membantu Amru bin Ash. Dalam suratnya Umar berkata; “Aku kirimkan kepadamu seorang laki-laki berbanding seribu dari umat Islam.” Dengan izin Allah, Mesir dapat ditaklukan dengan mudahnya.
Ketika terjadi perang Yarmuk, Kholid bin Walid menyuruh beliau dan Ikrimah untuk mengobarkan api peperangan. Akhirnya dengan langkah berani beliau bersama Ikrimah memulai peperangan itu. Disaat pasukan umat Islam menghadapi musuhnya pada waktu perang Madain, Sa’ad bin Waqos berdo’a agar umat Islam diberi keselamatan dan kemenangan.
Atas izin Allah do’anya dikabulkan. Pasukan umat Islam yang dikepalai beliau berhasil mengalahkan musuh. Tidak ada seorang muslim yang hilang dalamperang itu. Ada seorang yang hilang dalam perang itu tapi kemudian ditemukan oleh beliau. Lain halnya dengan perang Nahawan. Ketika orang-orang Persia mengepung umat Islam hingga berhari-hari, umat Islam berusaha membuat strategi untuk keluar dari kepungan musuh. an-Nu’man menyuruh beliau untuk melaksanakan strategi itu dengan mengunakan kuda.
Beliau berhasil melaksanakan strategi itu dengan cermat dan akurat yaitu melempar musuh kemudian balik lagi. Dalam waktu yang sama, mereka mengikuti beliau dan mengejarnya. Beliau mencoba mundur kebelakang. Mereka pun masih mengejarnya. Beliau bersikap seolah-olah hendak melarikan diri dari mereka. Hingga akhirnya pasukan musuh ikut mengejar semua kecuali penjaga. Di saat itulah, umat Islam menyerang dan menghancurkan mereka.
Rustum, pemimpin pasukan Rum mati di tanggannya pada waktu perang Qodisiyah. Suatu hari Umar bin Khottob berkirim surat kepada Sa’ad bin Abu Waqos, Dalam suratnya itu beliau bertanya; “Siapa kesatria yang paling berani dalam perang Qodisiyah?” Dalam surat balasannya, Sa’ad menjawab bahwa dirinya belum perah melihat kesatria paling berani seperti al-Qo’qo’a. Dalam satu hari dia mampu melakukantiga serangan. Dalam setiap serangan itu mesti ada musuh yang dibunuh.
Beliau juga berhasil membunuh al-Fairuzan, pemimpin pasukan Persia pada waktu perang Nahawan. Ketika al-Fairuzan hendak melarikan diri, beliau kejar dia. Hingga akhirnya dia turun dari kuda. Keduanya bertarung di tanah hingga al-Fairuzan terbunuh.
Pada waktu terjadi sengketa dan persilisihan antara sahabat, beliau pernah diutus Ali bin Abu Tholib ke Tholhah dan Zubair dengan tujuan untuk mendamaikan antara mereka. akhirnya sedikitdemi sedikit, mereka dapat didamaikan. Beliau menghebuskan nafas terakhirnya pada tahun 40 Hijriah. Betapa besar jasa beliau dalam perjuangan membela Islam. (ar/2l)
Sumber: http://suaramedia.com
Artikel Lainnya:
2 Response to Al Qa’qa’ Bin Amru, Tentara Terbaik Pengobar Api Peperangan
judi bola dengan presentase kemenangan tertinggi
Beliau berhasil melaksanakan strategi itu dengan cermat dan akurat yaitu melempar musuh kemudian balik lagi
maaf min bertanya, al qaqa lahir dimana ? sepertinya bukan dari golongan muhajirin/mekkah dan anshor/madinah
Posting Komentar