Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
,
Perang di Indonesia
Wartawan tersebut dipanggil pada hari Kamis oleh Dr Soekarno, Presiden, Republik Indonesia; Dr Mohamad Hatta, Wakil Presiden; dan Dr Subardjo, Menteri Luar Negeri, di kediaman Presiden. Ketika mobil melaju di di gerbang kediaman Presiden, penjaga berseragam hijau memberikan hormat semi Fasis dengan jari mereka yang menyebar.
Pada saat wawancara, Soekarno mengatakan dia ingin menghindari gangguan pada saat ini dan masa yang akan dating, dan dia ingin melihat masalah Indonesia diselesaikan dengan cara damai. Tidak bosan Soekarno memberikan perintah kepada seluruh rakyat dan tentara Indonesia untuk memelihara perdamaian dan ketentraman.
Soekarno mengakui seringnya terjadi Insiden. Diantaranya, Bentrokan yang terjadi hari ini di Surabaya, dan ia mengkaitkannya dengan Jepang. Sebagian besar insiden yang terjadi, dikaitkan oleh Soekarno dengan tindakan provokasi orang-orang Eurasia, dan ia mengutuk keras terhadap sikap orang-orang Eurasia yang pro terhadap Belanda.
Soekarno, Melanjutkan, dan mengatakan bahwa rakyat Indonesia menerima kenyataan bahwa Pasukan Sekutu telah mendarat di Hindia dengan tugas untuk mengambil alih atas penyerahan Jepang. Akan tetapi yang tidak disenangi oleh rakyat Indonesia dan dia, yaitu terhadap setiap pendaratan yang dilakukan oleh pasukan Belanda, dan ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika Belanda sampai mendarat di Indonesia.
Dia tidak tahu apakah ia akan bertemu dengan para pemimpin Belanda yang baru saja tiba di Batavia, dan berpikir itu tidak mungkin mengingat pernyataan yang dibuat di Belanda oleh Menteri Luar Negeri Belanda untuk wilayah Jajahan.
Tidak akan terjadi pembahasan, karena Belanda dengan pandangan mereka dan Indonesia juga punya pandangan sendiri, dan sikap keduanya yang berpegang teguh pada pendapat masing-masing, tidak akan mungkin dipertemukan. Meskipun di Batavia cukup tenang, akan tetapi terjadi ketegangan yang meningkat di tempat lain di Jawa. Rakyat Indonesia hampir menguasi seluruh pangkalan Angkatan Laut terbesar yang berada di Surabaya.
Pertempuran pecah hari ini antara Jepang dan Indonesia ketika massa Indonesia yang berjumlah 3000 orang mengepung Mabes Kempeitai. Laporan secara detail tidak diketahui, tetapi dilaporkan terdapat koban dari kedua belah pihak, yaitu 50 orang tewas dan 150 lagi dilaporkan dalam keadaan terluka.
Wawancara oleh wartawan The Times dan The Glasgow Herald, terbit di The Glasgow Herald tanggal 5 Oktober 1945.
Ditulis dalam rangka bulan Bung Karno.
Artikel Lainnya:
No Response to "Wawancara Wartawan The Times dan The Glasgow Herald Dengan Soekarno"
Posting Komentar