Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
Militer AS mengeluarkan instruksi pada pasukannya yang berbasis di Eropa, untuk sebisa mungkin tidak mengenakan seragam tentaranya saat berada di tempat umum dan berada di luar basis militer mereka. Perintah itu dikeluarkan setelah peristiwa penembakan terhadap rombongan angkatan udara AS di Bandara Frankfurt, Jerman beberapa waktu lalu, yang menyebabkan dua anggota angkatan udara AS tewas akibat luka tembak serius.
Harian angkatan bersenjata AS "Stars and Stripes" dalam laporannya menyebutkan, militer mengambil kebijakan itu untuk menghindari kemungkinan serangan terhadap para tentara AS, seperti yang terjadi di Bandara Frankfurt.
"Secara khusus, perintah ini melarang tentara AS mengenakan seragam tentaranya saat melakukan perjalanan antara tempat tugas ke tempat domisili mereka, saat latihan fisik, saat melakukan perjalanan ke instalasi-instalasi militer dan saat mereka berada di luar pos militer," demikian pernyataan yang dirilis US European Command (EUCOM).
Aparat keamanan Jerman sudah menangkap Arid Uka, warga muslim Jerman keturunan Kosovo, yang disebut-sebut sebagai pelaku penembakan terhadap rombongan pasukan Angkatan Udara AS saat masih berada di dalam bis di area Bandara Frankfurt tiga pekan lalu. Insiden itu membuat militer AS, meningkatkan kewaspadaannya terutama di pangkalan-pangkalan militernya yang berada di luar negeri. Apalagi, saat ini AS terlibat dalam agresi militer ke Libya. Operasi serangan udara pasukan koalisi Barat ke Libya, dikendalikan dari Komando Angkatan Udara AS yang berpangkalan di Stuttgart, Jerman.
Perintah yang dikeluarkan miiter AS menunjukkan bahwa AS sangat khawatir akan potensi serangan teror terhadap para tentarannya, terutama mereka yang kerap santap siang di restoran atau keluar dari pangkalan militernya dengan masih mengenakan seragam tentara.
"Kalian, para tentara AS, sebaiknya tidak mengenakan seragam bahkan saat kalian berada di dalam mobil kalian sendiri," demikian penegasan juru bicara EUCOM, Ed Buclatin seperti dikutip harian Stars and Strips.
Tapi sebagian tentara AS menilai kebijakan melarang mengenakan seragam saat berada di tempat publik tidak terlalu efektif untuk melindungi nyawa mereka, karena simbol-simbol kemiliteran mereka masih bisa dikenali. "Saya pikir tidak ada bedanya ketika saya sedang mengendarai mobik Xterra (SUV) saat pergi ke tengah kota," kata Letnan Geoff Maasberg.
"Orang banyak tahu semua tentara Amerika dari potongan rambutnya dan identitas kemiliteran lainnya. Menurut saya, ini bukan cara yang terbaik. Yang terbaik adalah membuat mereka tahu mana yang benar, untuk membantu kami dari ancaman penembakan orang-orang yang tidak waras di luar sana," sambungnya. (ln/The Local.de)
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Artikel Lainnya:
No Response to "Militer AS Larang Tentaranya di Eropa Berseragam di Tempat Umum"
Posting Komentar