Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,
Strategis

Meskipun Sekutu berhasil memperoleh kemenangan menentukan di Pasifik dalam Pertempuran Midway yang sekaligus menumpulkan inisiatif strategis dan kemampuan ofensif Jepang, kemenangan itu dengan sendirinya tidak mengubah jalannya perang seperti halnya Pertempuran Salamis atau Pertempuran Tsushima. Setelah Pertempuran Midway, Jepang masih mampu melanjutkan invasi mereka di Pasifik Selatan. Namun Kampanye Guadalkanal mengakhiri semua upaya ekspansi Jepang dan menempatkan Sekutu sebagai pemegang supremasi militer. Oleh karena itu, kemenangan Sekutu di Guadalkanal merupakan langkah pertama dalam rangkaian panjang kesuksesan yang berakhir dengan kapitulasi Jepang dan pendudukan Amerika Serikat atas Jepang.

Lapangan Udara Henderson, Agustus 1944.

Kebijakan "Utamakan Eropa" yang dijalankan Amerika Serikat awalnya hanya membolehkan aksi defensif terhadap ekspansi Jepang dengan maksud lebih memusatkan sumber daya untuk mengalahkan Jerman. Namun, usulan Laksamana King mengenai invasi Guadalkanal yang kemudian sukses akhirnya membuat Presiden Franklin D. Roosevelt percaya bahwa Amerika Serikat dapat pula berperan secara ofensif dalam mandala perang Pasifik. Pada akhir 1942, Jepang kalah dalam kampanye Guadalkanal yang sekaligus merupakan pukulan keras bagi rencana strategis Jepang dalam mempertahankan kekaisaran dan kekalahan tidak terduga dari Amerika.

Kemenangan psikologis mungkin sama pentingnya dengan kemenangan militer bagi Sekutu. Di medan perang, Sekutu telah mengalahkan kekuatan terbaik angkatan laut, angkatan udara, dan angkatan darat Jepang. Setelah Guadalkanal, Sekutu tidak lagi begitu takut terhadap kekuatan militer Jepang seperti sebelumnya. Selain itu, Sekutu semakin optimis dapat memenangkan Perang Pasifik.

Tidak lama sesuai perang, beberapa pemimpin militer dan politikus Jepang, termasuk Naoki Hoshino, Osami Nagano, dan Torashirō Kawabe menyatakan bahwa Guadalkanal adalah titik balik yang menentukan dalam Perang Pasifik. Menurut Kawabe, "Sebagai mana halnya titik balik [dari perang], ketika tindakan positif sudah tidak ada atau bahkan menjadi negatif, saya merasa seperti berada di Guadalkanal."

Sumber Daya

Pertempuran Guadalkanal adalah salah satu dari perang berkepanjangan yang pertama di Pasifik, dan terjadi bersamaan dengan kampanye Kepulauan Solomon. Keduanya merupakan pertempuran yang menguras kemampuan logistik kedua pihak yang terlibat. Pengalaman di Guadalkanal dan Solomon menyebabkan Amerika Serikat untuk pertama kalinya mulai membangun lintas udara yang tangguh. Kegagalan untuk mencapai superioritas udara membuat Jepang terpaksa mengirim bala bantuan dengan mengandalkan kapal tongkang, kapal perusak, dan kapal selam, dengan hasil yang tidak memuaskan. Pada awal peperangan, pihak Amerika mengalami masalah kekurangan kapal akibat tenggelam dan rusaknya kapal induk serta kapal-kapal penjelajah. Walaupun kapasitas pembuatan kapal telah ditingkatkan, menunggu kapal pengganti berarti penantian selama berbulan-bulan.

Prajurit Jepang yang tewas di Guadalkanal, Januari 1943.
Angkatan Laut Amerika Serikat menderita korban tewas yang begitu banyak selama Kampanye Guadalkanal sehingga selama bertahun-tahun menolak untuk mengeluarkan pernyataan tentang total korban yang sebenarnya. Namun, sejalan dengan berlanjutnya peperangan, tentara yang dikerahkan di Pasifik semakin banyak, terutama setelah publik Amerika mengetahui keadaan yang sebenarnya, dan kepahlawanan tentara Amerika di Guadalkanal mulai disanjung. Di lain pihak, Jepang mulai berada dalam kesulitan akibat ketidakmampuan kompleks industri-militer Jepang untuk menyaingi kemampuan industri dan sumber daya manusia di Amerika Serikat. Bertolak belakang dengan Jepang yang makin lelah berperang dan tidak dapat mengganti prajurit yang tewas, Amerika dengan cepat mendapat pengganti dan bahkan menambah kekuatan militer mereka.

Secara strategis, kampanye Guadalkanal harus dibayar mahal oleh Jepang dalam bentuk materiil dan sumber daya manusia. Paling tidak 25.000 tentara angkatan darat yang berpengalaman tewas. Kekurangan sumber daya secara langsung ikut mengakibatkan kegagalan Jepang mencapai tujuannya dalam kampanye Nugini. Jepang juga kehilangan kendali atas Kepulauan Solomon selatan dan tidak dapat lagi menghalangi kapal-kapal Sekutu tujuan Australia. Pangkalan utama Jepang di Rabaul bahkan secara langsung terancam oleh kekuatan udara Sekutu. Laju penggantian personel angkatan laut dan angkatan udara Jepang yang tewas bersama kapal dan pesawat mereka yang tenggelam atau dihancurkan dalam Kampanye Guadalkanal tidak sebanding dengan kemampuan yang dimiliki Sekutu.

Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Arti Penting Kampanye Guadalkanal"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments