Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: , ,
Menlu Jerman Barat Hans-Dietrich
Genscher (kanan) dan Menteri
Kekanseliran Rudolf Seiters (kiri)
di Kedutaan Jerman Barat di Praha,
akhir September 1989
September 1989 adalah saat yang bersejarah bagi Jerman. Saat itu, tirai besi yang memisahkan Barat dan Timur mulai tersingkap. Tokoh yang terlibat langsung saat itu adalah Menlu Jerman Barat Hans-Dietrich Genscher.

Akhir September 1989 adalah momen yang dramatis bagi Hans-Dietrich Genscher, menteri luar negeri Jerman saat itu. Ribuan warga Jerman Timur mencari suaka di Kedutaan Jerman Barat di Praha, Ceko. Mereka ingin meninggalkan Jerman Timur dan masuk wilayah Barat.

Hans-Dietrich Genscher mengumumkan bahwa para pencari suaka mendapat izin memasuki Jerman Barat. Mereka pun bersorak gembira.

Gambar-gambar yang emosional bersama Menteri Luar Negeri Genscher di atas balkon Kedutaan Jerman Barat di Praha ini disiarkan ke seluruh dunia. Genscher dan pemerintah Jerman Timur berhasil menyepakati bahwa warga Jerman Timur yang lari ke Kedutaan di Praha dan Warsawa diizinkan masuk Jerman Barat. Meski pemerintah Jerman Timur menetapkan satu syarat: Para pencari suaka itu harus menumpangi kereta api yang melalui wilayah Jerman Timur ke Jerman Barat. Sampai hari ini, Hans-Dietrich Genscher tidak mengerti, apa tujuan di balik syarat tersebut.

"Padahal sudah jelas. Kalau kereta yang mengangkut tak hanya ratusan tapi ribuan pengungsi melewati kawasan Jerman Timur, hal ini pasti memicu reaksi keras. Tapi itulah syaratnya dan saya harus meyakinkan mereka bahwa saya berada di pihak mereka."

Genscher dilahirkan di Jerman Timur dan melarikan diri ke Barat tahun 1950an. Tahun 1989 adalah tahun yang paling mengesankan dalam karir politiknya. Peristiwa pertama yang membekas di ingatan politisi Jerman itu adalah apa yang disebut piknik pan-Eropa. Tanggal 19 Agustus 1989 Hungaria dan Austria membuka tirai besi. Memang, sifatnya hanya simbolis dengan membuka perbatasan selama tiga jam. Tapi tenggat waktu yang singkat ini dimanfaatkan 600 warga Jerman Timur untuk melarikan diri ke Barat.

"Saya kira ini menunjukkan cara berpikir pemimpin di Budapest saat itu. Petinggi politik di negara sosialis yang sangat berbeda dengan pemerintahan sosialis lainnya, masyarakatnya sudah terbuka dan mereka paham, bahwa sosialisme zaman itu tak mampu bertahan di masa depan."

Hanya tiga bulan setelah tirai besi terkuak, tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Timur runtuh. Seluruh rakyat Jerman terpukau di depan layar televisi, mereka tak mempercayai apa yang mereka saksikan. Begitu juga dengan Hans-Dietrich Genscher:

"Menegangkan sekali saat itu, saya tidak bisa tidur semalaman, karena ini berarti setelah pembukaan perbatasan ke Hungaria, pembukaan Kedutaan di Praha kini saatnya tiba, saat yang kita tunggu dan harapkan. Bagaimana langkah selanjutnya, itu yang penting. Karena itu hari tersebut sungguh tak terlupakan bagi saya."

20 tahun setelahnya, mata bekas menteri luar negeri Jerman Hans-Dietrich Genscher masih berbinar-binar jika mengingat peristiwa bersejarah tanggal 9 November. Ia tak mengerti para pengkritik yang berkeras bahwa penyatuan kembali kedua Jerman belumlah tuntas.

"Proses penyatuan kembali Jerman sebenarnya sudah lebih jauh daripada yang dinilai sebagian orang. Saya merasa optimis kalau berceramah di Perguruan Tinggi atau berbicara dengan kaum muda karena mereka paham betul: orang tua mereka masih merasakan dampak dari Jerman yang terpecah. Tapi masa depan Jerman, yaitu masa depan kaum muda, adalah masa depan Jerman yang bersatu."

Sumber: http://www.dw-world.de/ Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Mengenang Terkuaknya Tirai Besi Jerman"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments