Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
Unsur Dasar Kelima: Mata-mata - Penyusupan, Penipuan, Pengkhianatan

Tidak cukup dengan kecurangan, membuat onar dan memanfaatkan berandalan, tehnik mata-mata dan menanamkan perselisihan juga digunakan. PKC ahli dalam penyusupan. Beberapa dekade lalu, "tiga ranking teratas" agen mata-mata PKC adalah Qian Zhuangfei, Li Kenong dan Hu Beifeng, yang bekerja untuk Chen Geng, kepala seksi Cabang Mata-mata Nomor 2 dari Komite Pusat PKC. Ketika Qian Zhuangfei bekerja sebagai sekretaris rahasia dan asisten kepercayaan dari Xu Enzeng, Direktur dari Kantor Investigasi KMT, dia menggunakan kop surat dari organisasi KMT untuk menulis dua surat yang berisikan informasi rahasia tentang rencana strategi pertama dan kedua dari KMT mengenai pengepungan propinsi Jiangxi oleh tentara KMT, melalui Li Kenong diserahkan langsung kepada Zhou Enlai (juga disebut Chou En-lai). Pada April 1930, sebuah organisasi agen ganda yang khusus yang dibiayai oleh Cabang dari Investigasi Pusat KMT didirikan di daerah Timurlaut Tiongkok. Secara permukaan dimiliki oleh KMT dan dikelola oleh Qian Zhuangfei, tetapi dibalik itu dikontrol oleh PKC dan dipimpin oleh Chen Geng. Li Kenong bergabung dalam Pusat Tentara KMT sebagai seorang pemecah sandi. Li adalah pemecah kode dari pesan rahasia yang berisikan penahanan dan pemberontakan dari Gu Shunzhang, seorang Direktur Biro Keamanan PKC. Qian Zhuangfei segera mengirim pesan yang telah dipecahkan ini kepada Zhou Enlai, sehingga menghindari kemungkinan banyak mata-mata ditangkap dalam penggerebekan.

Yang Dengying adalah seorang pejabat khusus dari Kantor Investigasi KMT di Shanghai yang pro-Komunis. PKC membiarkannya menangkap dan menghukum orang-orang yang PKC anggap tidak bisa dipercaya. Seorang pejabat senior dari propinsi Henan suatu kali membuat kesal anggota partai, maka orangnya sendiri merekayasa suatu kondisi sehingga dia dimasukkan ke dalam penjara KMT selama beberapa tahun.

Selama Perang Pembebasan, agen rahasia PKC menyusup hingga ke sekitar Chiang Kai-shek (juga disebut Jiang Jieshi). Letnan Jenderal Liu Fei, Wakil Menteri dari Departemen Keamanan yang bertanggung jawab untuk mengirimkan tentara KMT. Liu sebenarnya adalah agen rahasia PKC. Sebelum tentara KMT mengetahui tugas mereka berikutnya, informasi mengenai rencana lokasi pengelompokan tentara, telah sampai pusat PKC di Yan'an. Lalu Partai Komunis akan mempersiapkan rencana pertahanannya. Rencana Hu Zongnan untuk menyerang Yan'an diungkapkan kepada Zhou Enlai oleh Xiong Xianghui, sekretaris dan asisten kepercayaan Hu Zongnan. Sehingga sesampainya di Yan'an, Hu Zongnan dan tentaranya hanya menemukan tempat kosong. Zhou Enlai pernah berkata, "Ketua Mao sudah tahu perintah militer yang dikeluarkan oleh Chiang Kai-shek sebelum sampai kepada pemimpin tentara Chiang sendiri."
Unsur Dasar Keenam: Perampokan - Perampasan Dengan Muslihat atau Kekerasan Menjadi "Peraturan Baru"

Segala yang dimiliki oleh PKC adalah hasil perampokan. Ketika PKC mendirikan Tentara Merah untuk membangun kekuasaannya melalui kekuatan militer, mereka membutuhkan uang untuk pengadaan senjata dan perlengkapan, makanan dan pakaian. PKC melakukan "pengumpulan dana" dalam bentuk penekanan terhadap gembong lalim setempat dan merampok bank, berperilaku seperti bandit. Lalu "pengumpulan dana" ini menjadi salah satu dari tugas utama dari Tentara Merah yang dipimpin oleh Li Xiannian, salah satu dari pemimpin senior PKC, Tentara Merah menculik anggota keluarga dari keluarga terkaya di daerah barat propinsi Hubei. Mereka tidak hanya menculik satu orang, tetapi satu orang dari setiap keluarga kaya di daerah itu. Mereka yang diculik dibiarkan hidup agar bisa ditebus terus menerus oleh keluarga mereka sehingga menjadi sokongan dana bagi tentara. Setelah Tentara Merah puas atau keluarga dari yang diculik telah kehabisan hartanya, barulah tahanan dilepaskan dalam kondisi sekarat. Sebagian bahkan telah meninggal karena teror sebelum dikembalikan pada keluarga mereka.

Melalui "penindasan terhadap gembong lalim setempat dan menyita tanah mereka", PKC mengembangkan perampasan dengan muslihat dan kekerasannya kepada seluruh masyarakat, menggantikan tradisi dengan "Peraturan Baru". Partai Komunis telah melakukan segala tindak kejahatan besar maupun kecil, dan tidak melakukan kebaikan sama sekali. Ia menawarkan sedikit kebaikan pada pihak lain agar dapat dihasut dan konflik dengan yang lain. Alhasil, belas kasih dan kebaikan hilang sama sekali, dan digantikan dengan perselisihan dan pembunuhan. "Cita-cita komunis" sebenarnya adalah kata pelembut untuk perselisihan dengan kekerasan.
Unsur Dasar Ketujuh : Perkelahian - Pemusnahan sistem Nasional, Aturan dan Kalangan Tradisional

Penipuan, hasutan, melepaskan sampah masyarakat, dan mata-mata semuanya bertujuan perampokan dan perkelahian. Filosofi dari komunis menyanjung perkelahian. Namun revolusi Komunis bukanlah perkelahian, perusakan dan perampokan yang tanpa aturan. Partai mengatakan, "Target utama dari penyerangan petani adalah gembong lalim setempat dan bangsawan jahat serta pemilik tanah ilegal, tetapi bersamaan itu mereka juga menjatuhkan semua yang berkelompok dan institusi, melawan semua pejabat yang korupsi di kota-kota dan melawan semua praktek buruk dan adat di daerah pedesaan." Sebuah usaha yang terorganisir diluncurkan untuk memusnahkan sistem tradisional dan adat istiadat di daerah pedesaan.

Pertempuran komunis meliputi kekuatan tentara dan perlawanan dengan senjata. "Sebuah revolusi bukanlah pesta makan malam, bukan menulis artikel, bukan melukis atau menyulam; tidak bisa dilakukan dengan halus, begitu lemah lembut, begitu tenang, baik dan ramah, menahan diri dan murah hati. Sebuah revolusi adalah pemberontakan, tindakan kekerasan suatu kelas sosial menjatuhkan kelas sosial yang lain". Perkelahian tidak dapat dielakkan dalam upaya merebut kekuasaan. Beberapa dekade selanjutnya, PKC menggunakan karakter perkelahian yang sama untuk "mendidik" generasi berikutnya selama Revolusi Kebudayaan.
Unsur Dasar Kedelapan: Pemusnahan - Mendirikan Ideologi Genosida yang Lengkap

Komunisme telah melakukan banyak hal dengan cara sangat kejam. PKC menjanjikan "surga di atas bumi" kepada kaum intelektual. Tapi kemudian menyebut mereka "sayap kanan" dan menempatkan mereka pada kelompok 9 kategori orang yang dianiaya. Mencabut hak kaum kapitalis akan kepemilikan harta pribadi mereka, melenyapkan tuan tanah yang kaya, memusnahkan aturan dan adat di daerah pedesaan, merampas kekuasaan daerah oleh pejabat lokal, menculik dan meminta tebusan dari orang kaya, mencuci otak tahanan-tahanan perang, "mereformasi" para industrialis dan kapitalis, menyusupi KMT dan mencerai beraikannya, melepaskan diri dari Komunis Internasional dan mengkhianatinya, membersihkan diri dari semua kejadian-kejadian melalui gerakan politik yang sukses setelah memegang tampuk kekuasaan pada 1949, dan mengancam anggotanya sendiri dengan paksaan, semuanya dilakukan dengan tuntas.

Semua kejadian di atas berdasarkan atas teori genosida dari PKC. Setiap gerakan politiknya di masa lalu merupakan kampanye teror dengan tujuan genosida. Sejak awal, PKC mulai membangun sistem teori genosidanya dengan gabungan dari teorinya mengenai kelompok, revolusi, pertentangan, kekerasan, kediktatoran, gerakan dan partai politik. Ia melampaui semua pengalaman yang telah dilalui dan menumpuknya melalui berbagai macam praktek genosida.

Ekspresi inti dari genosida PKC adalah pemusnahan kesadaran dan pemikiran pribadi. Dengan cara ini, "kekuasaan teror" menjadi hal yang disukai secara fundamental oleh PKC. PKC tidak hanya memusnahkan anda jika anda melawannya, tetapi juga mungkin menyingkirkan anda walaupun anda berpihak padanya. Ia akan melenyapkan siapa saja yang ia anggap patut dilenyapkan. Dengan begitu, semua orang hidup dalam bayang-bayang teror dan ketakutan terhadap PKC.
Unsur Dasar Kesembilan: Kontrol - Menggunakan Prinsip-prinsip Partai untuk Mengontrol Seluruh Partai Dan Segenap Masyarakat

Semua unsur dasar ini bertujuan untuk mencapai satu cita-cita: untuk mengontrol penduduk dengan menggunakan teror. Melalui tindakan iblisnya, PKC telah membuktikan dirinya sebagai musuh dari semua kekuatan sosial yang ada. Sejak kelahirannya, PKC telah berjuang melalui krisis demi krisis, dengan puncak kritisnya adalah krisis eksistensi. Eksistensinya adalah ketakutan, kondisi krisis yang abadi. Perasaan takut dalam krisis menjadi kepentingan utama PKC -- yang dengan susah payah mempertahankan keberadaan dan kekuasaannya. Untuk mendongkrak kekuatannya yang terus menurun, terkadang PKC terpaksa memperbaharui penampilannya. Keuntungan Partai bukanlah pada keuntungan satu anggota partai atau individu semata, tetapi keuntungan dari Partai secara keseluruhan sebagai kesatuan. Identitas bersama dari PKC mengungguli perasaan individual.

"Prinsip-prinsip partai" merupakan karakter-karakter yang keji dari hantu jahat ini. Prinsip-prinsip partai sedemikian menguasai penuh sifat hakiki manusia sampai pada kondisi di mana orang Tionghoa tidak lagi bebas berbicara dan bertindak. Misalnya, Zhou Enlai dan Sun Bingwen dulu berteman. Setelah Sun Bingwen meninggal, Zhou Enlai mengadopsi putrinya, Sun Weishi. Pada masa Revolusi Kebudayaan, Sun Weishi terkena kecaman dan kemudian ditangkap. Dia meninggal dalam penahanan dan keluarganya mendapati paku yang tertancap di kepalanya. Ironisnya, surat penangkapannya ditanda tangani oleh si ayah angkat, Zhou Enlai.

Salah satu pemimpin pada masa awal dari PKC adalah Ren Bishi, yang bertanggung jawab untuk perdagangan opium pada masa perang anti-Jepang. Pada waktu itu, opium adalah simbol dari serangan asing, karena Inggris menggunakan import opium untuk meluluhkan ekonomi Tiongkok dan menjadikan orang Tionghoa kecanduan. Walaupun adanya penolakan secara nasional terhadap opium, Ren berani menjalankan opium dalam area yang luas, dengan resiko dikutuk bangsa. Karena sifat yang ilegal dan sensitif dari perdagangan opium, PKC menggunakan kata "sabun" sebagai bahasa sandi dari opium. PKC menggunakan pendapatan dari perdagangan gelap opium dengan negara tetangganya untuk menunjang keberadaannya. Pada peringatan ulang tahun Ren yang ke-100, salah satu dari pemimpin Tiongkok generasi baru menyanjung prinsip-prinsip partai yang dianut Ren dengan mengatakan, "Ren mempunyai karakter yang superior dan dia adalah seorang idola dari anggota partai. Dia juga mempunyai kepercayaan yang mendalam terhadap Komunisme dan mempunyai kesetiaan tak terbatas terhadap Partai."

Contoh lainnya dari prinsip partai adalah Zhang Side. Partai mengatakan bahwa dia terbunuh karena runtuhnya tempat pembakaran kapur, tetapi desas desus mengatakan bahwa dia tewas ketika memanggang opium. Karena secara diam-diam bertugas di Divisi Keamanan Pusat dan tidak pernah minta promosi, PKC memberi predikat, "kematiannya lebih besar daripada Gunung Besar" artinya hidupnya sangat penting. Dia dan Lei Feng yang terkenal sebagai "sekrup yang tidak pernah berkarat, berfungsi sebagai mesin revolusi" dijadikan model tipikal partai. Untuk jangka waktu yang lama, Lei dan Zhang dijadikan contoh untuk mendidik seluruh rakyat Tiongkok agar setia terhadap Partai. Banyak pahlawan dari Partai digunakan sebagai model dengan sebutan "semangat besi dan prinsip dari jiwa Partai".

Begitu memegang kekuasaan, PKC meluncurkan sebuah kampanye yang agresif untuk mengendalikan cara berpikir dan berhasil membentuk generasi berikutnya menjadi "alat" dan "sekrup" partai. Partai membentuk seperangkat "pikiran yang benar" dan satu set perilaku yang dianggap benar. Prosedur ini pada awalnya hanya digunakan didalam partai, tetapi dengan cepat dikembangkan ke seluruh rakyat. Diselubungi dengan sebutan untuk negara, cara pikir dan perilaku ini dijalankan untuk mencuci otak rakyat agar sepaham dengan kejahatan dari PKC.

II. Sejarah Pendirian PKC yang Tidak Terhormat

Partai Komunis China mengaku mempunyai sejarah yang megah, dari satu kemenangan menuju kemenangan berikutnya. Ini adalah usaha agar diri sendiri terlihat bagus dan sesuai dengan deskripsi legalitas kekuasaan PKC. Sebenarnya PKC tidak mempunyai kemegahan sama sekali. Harus dengan mengandalkan sembilan unsur dasar yaitu Jahat, Menipu, Menghasut, Berandalan, Mata-mata, Merampok, Berkelahi, Membasmi, Mengendalikan, barulah mereka dapat membangun dan mempertahankan kekuasaan.
Pendirian PKC - Dibangun dari Jerih Payah Uni Soviet

"Meriam Revolusi Oktober berdentum, mengirimkan Marxisme dan Leninisme pada kami". Itulah bagaimana PKC mencerminkan dirinya kepada rakyat. Sebetulnya, pada awal berdirinya PKC, merupakan cabang Asia dari Uni Soviet. Sejak semula ia adalah pengkhianat penjual bangsa.

Selama masa awal pendiriannya, PKC tidak mempunyai uang, tidak mempunyai ideologi maupun pengalaman, terlebih lagi mereka tidak mempunyai tulang punggung. PKC bergabung dengan Komintern adalah untuk ikut serta dan menyandarkan diri pada revolusi kekerasan. Revolusi kekerasan dari PKC adalah turunan dari revolusi kekerasan fase Marx dan Lenin. Komintern adalah pusat komando penggulingan kekuasaan pemerintah berbagai negara di dunia. PKC hanyalah cabang Asia Timur dari Komunis Soviet yang menjalankan imperialisme dari Tentara Merah Rusia. PKC bersandar pada kematangan Komunis Soviet dalam kekerasan merebut kekuasaan serta pengalaman, garis politik, pemikiran dan organisasi diktator proletariat dalam mematuhi perintah Komunis Soviet, menjiplak cara organisasi bawah tanah ilegal asing, melaksanakan pengawasan dan pengontrolan ketat. Uni Soviet adalah tulang punggung dan pembimbing PKC.

Konstitusi partai pada konferensi pertama PKC disusun oleh Komintern, manifestasi dari azas-azas Marx dan Lenin, pertentangan kelas, kediktatoran proletariat dan doktrin pembangunan partai, dengan program Partai Komunis Soviet sebagai dasar yang penting. Jiwa dari PKC berpijak pada ideologi yang diimpor dari Uni Soviet. Chen Duxiu, salah seorang pejabat penting PKC, mempunyai perbedaan pendapat dengan wakil dari komite Komunis Internasional, Maring. Maring menulis memo pada Chen menyatakan jika Chen adalah betul anggota Partai Komunis, dia harus mengikuti perintah dari Komintern. Walaupun Chen Duxiu adalah salah seorang tokoh pendiri PKC, dia hanya bisa mendengarkan dan mengikuti perintah. Sesungguhnya dia dan PKC hanyalah bawahan dari Uni Soviet.

Pada Konferensi PKC ketiga 1923, Chen Duxiu mengakui secara terbuka bahwa Partai sepenuhnya didanai oleh Komintern. Dalam satu tahun, Komintern menyumbangkan 200.000 yuan kepada PKC, dengan hasil yang tidak memuaskan, Komintern menuduh PKC tidak gigih dalam usaha mereka.

Menurut sebuah dokumen rahasia Partai, dari bulan Oktober 1921 hingga Juni 1922, PKC menerima 16.655 yuan. Pada tahun 1924 mereka menerima US$1.500 dan 31.927,17 yuan, dan pada tahun 1927 mereka menerima 187.674 yuan. Rata-rata kontribusi Komintern per bulan berkisar 20.000 yuan. Taktik yang digunakan oleh PKC sekarang, seperti melobi jalan belakang, menawarkan suap, dan menggunakan ancaman, telah dijalankan sejak dulu. Komintern secara serius pernah mengritik cara-cara PKC yang tidak henti-hentinya minta dana. "Mereka memanfaatkan sumber dana yang berbeda seperti Kantor Komunikasi Internasional, wakil dari Komintern, dan organisasi militer untuk mendapatkan dana, hal ini bisa terjadi karena sumber dana yang satu tidak tahu bahwa yang lain telah memberikan. Hal yang lucu adalah tidak membutuhkan waktu yang lama bagi teman-teman perwakilan kita untuk memahami kondisi psikologis dari teman-teman Sovietnya. Yang jelas, mereka tahu pada situasi apa dan teman yang mana akan lebih mudah untuk menyetujui dana. Begitu mereka tahu bahwa mereka tidak akan mendapatkannya, mereka menunda pertemuan. Pada akhirnya mereka menggunakan cara keji, seperti menyebarkan gosip bahwa beberapa pejabat mempunyai konflik dengan Soviet, dan dananya malahan diberikan pada militer bukan pada PKC."

Kerjasama Pertama KMT dan PKC - Parasit Menyusup ke dalam dan Mensabotase Ekspedisi Utara
PKC selalu memberitahukan orang-orangnya bahwa Chiang Kai-shek mengkhianati gerakan Revolusi Nasional , sehingga memaksa PKC untuk mengangkat senjata dan memberontak.

Pada kenyataannya, PKC bertindak seperti parasit. Ia bekerja sama dengan KMT pada kerjasama pertama KMT-PKC hanyalah untuk memperluas pengaruhnya dengan mengambil keuntungan dari revolusi nasional. Terlebih lagi, PKC sangat antusias untuk meluncurkan revolusi yang didukung oleh Soviet dan menduduki kekuasaan, dan keinginannya ini sebenarnya telah menyalahi dan mengkhianati gerakan Revolusi Nasional.

Pada konferensi kedua wakil-wakil nasional PKC yang diadakan pada Juli 1922, mereka yang menentang hubungan kerjasama dengan KMT mendominasi konferensi ini, karena para anggota konferensi antusias untuk menduduki kekuasaan. Tetapi Komintern yang mengontrol di balik layar memveto resolusi yang dicapai konferensi tersebut dan memerintahkan PKC untuk bergabung dengan KMT.

Pada masa awal kerjasama KMT-PKC yang pertama, PKC mengadakan Kongres Rakyat Nasional ke-4 di Shanghai pada Januari 1925, sebelum Sun Yat-Sen meninggal sudah diajukan masalah tampuk kekuasaan. Jika Sun Yat-sen belum meninggal, target perebutan kekuasaan tentu bukanlah Chiang Kai-Sek.

Dengan dukungan Uni Soviet, PKC meraih kekuatan politik didalam KMT selama kerjasama mereka. Tang Pingshan menjadi menteri untuk Departemen Sumber Daya Manusia Pusat di KMT. Feng Jupo, sekretaris dari Menteri Tenaga Kerja, diberi kekuasaan penuh untuk menangani semua urusan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. Lin Zuhan adalah Menteri Urusan Pedesaan, dan Peng Pai adalah sekretaris dari kementerian ini. Mao Zedong mengambil posisi sebagai penasihat Kementerian Propaganda dari KMT. Sekolah-sekolah militer dan pemimpin-pemimpin militer selalu menjadi fokus dari PKC: Zhou Enlai memegang posisi direktur Departemen Politik Akademi Militer Huangpu (Whampoa), dan Zhang Shenfu adalah wakil direkturnya. Zhou Enlai adalah juga Kepala Biro Hukum Militer, dia menempatkan penasihat-penasihat militer Rusia di beberapa posisi. Banyak dari para Komunis memegang posisi sebagai instruktur dan dekan politik dalam sekolah militer KMT. Anggota PKC juga menjadi wakil dari Partai KMT pada berbagai tingkat dari Tentara Revolusi Nasional. Ada ketentuan bahwa tanpa tanda tangan wakil Partai, maka peraturan dianggap tidak berlaku. Dampak keterikatan secara parasit pada gerakan Revolusi Nasional adalah bertambah dengan cepatnya anggota PKC mulai kurang dari 1000 di tahun 1925, menjadi 30.000 di tahun 1928.

Ekspedisi Utara dimulai pada Februari 1926. Dari Oktober 1926 sampai Maret 1927, PKC meluncurkan tiga pemberontakan bersenjata di Shanghai. Kemudian menyerang pusat militer Ekspedisi Utara yang bisa digagalkan oleh tentara Ekspedisi Utara. Zhou Enlai yang menggunakan nama lain Wu Hao, tertangkap dan kemudian dibebaskan setelah mengeluarkan surat pertobatan dan mengakui kesalahannya. Serdadu penjaga ketertiban umum propinsi Guangdong senantiasa bentrok dengan polisi, KMT menambahkan patroli polisinya dengan menggunakan prajurit tentara dan juga mengirimkan agen rahasia untuk mengawasi orang-orang yang menyebabkan keresahan sosial. Keonaran ini menyebabkan KMT melakukan pembersihan terhadap PKC pada 12 April (1927).

Pada Agustus 1927, anggota PKC dalam Tentara Revolusi KMT melancarkan Pemberontakan Nanchang, yang dengan cepat diredam. Pada bulan September, PKC melancarkan Pemberontakan Panen Musim Gugur untuk menyerang Changsha, tetapi serangan ini juga dapat diredam. PKC lalu mulai mengimplementasikan jaringan pengontrol yang disebut "Cabang Partai dibangun berkesinambungan" dan kemudian menyingkir ke daerah Jinggangshan, mendirikan kekuatan pemerintahan di pedesaan tersebut.
Bersambung...
Sumber: http://erabaru.net/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Awal Partai Komunis China (2)"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments