Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
Liputan6.com, Washington DC: Amerika Serikat tampaknya tidak tinggal diam setelah dipermalukan oleh situs pembongkar kasus WikiLeaks. Baru-baru ini, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat membantah semua pemberitaan miring yang ditujukan kepada Negeri Adidaya itu.
Ia mengatakan, instruksi untuk memata-matai Perserikatan Bangsa-Bangsa bisa berasal dari badan-badan intelijen AS. Namun, badan diplomatik AS tidak terikat untuk mengikuti mereka. Ia menambahkan diplomat Amerika Serikat secara efektif akan mengabaikan permintaan tersebut.
Akibat tuduhan yang menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton memerintahkan staf kedutaan AS di seluruh dunia memata-matai PBB, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon melontarkan kritik keras. Terutama, bila seandainya perbuatan memata-matai itu benar adanya. Sedangkan pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan, Hillary harus mengundurkan diri jika dikonfirmasi bahwa departemennya telah meminta para diplomat untuk melakukan kegiatan tersebut.
AS dikabarkan ingin informasi biografi dan biometrik perwakilan permanen DK PBB. Tak hanya itu, Hillary juga meminta data lengkap jadwal kerja, alamat surat elektronik, nomor faksimile, pemilik website, dan nomor telepon seluler.(DES/ANS/NHK/Reuters)
Ia mengatakan, instruksi untuk memata-matai Perserikatan Bangsa-Bangsa bisa berasal dari badan-badan intelijen AS. Namun, badan diplomatik AS tidak terikat untuk mengikuti mereka. Ia menambahkan diplomat Amerika Serikat secara efektif akan mengabaikan permintaan tersebut.
Akibat tuduhan yang menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton memerintahkan staf kedutaan AS di seluruh dunia memata-matai PBB, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon melontarkan kritik keras. Terutama, bila seandainya perbuatan memata-matai itu benar adanya. Sedangkan pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan, Hillary harus mengundurkan diri jika dikonfirmasi bahwa departemennya telah meminta para diplomat untuk melakukan kegiatan tersebut.
AS dikabarkan ingin informasi biografi dan biometrik perwakilan permanen DK PBB. Tak hanya itu, Hillary juga meminta data lengkap jadwal kerja, alamat surat elektronik, nomor faksimile, pemilik website, dan nomor telepon seluler.(DES/ANS/NHK/Reuters)
Artikel Lainnya:
No Response to "Amerika Serikat Bantah Memata-matai PBB"
Posting Komentar