Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
Apabila dilihat dari berita yang ada pada akhir-akihir ini yang begitu bombastis dari presiden Barack Obama mengenai kematian Osama Bin Laden, yang ujungnya adalah memperkuat posisi keuangan Amerika yang telah sangat goyah selama beberapa tahun belakangan ini, telihat juga dari penguatan rupiah terhadap dollar Amerika yang hingga hampir menyentuh angka Rp 8.500 per dollar Amerika, hal ini menunjukkan bahwa dollar telah mengalami kemunduran yang cukup signifikan dan merupakan suatu kerugian yang besar atas dasar ekonomi mereka.

Itulah yang dimaksud perang politik dan propaganda Amerika untuk memberikan efek kekuatan dan semangat baru bagi perkembangan ekonomi dan kehidupan politik Amerika yang sudah makin menurun dari bulan ke bulan akibat di tabraknya gedung kembar World Trade Centre (WTC), karena disadari atau tidak dan mau tidak mau Amerika harus mengakui telah mengalami kemunduran yang drastis, ditambah lagi ketidak percayaan sebagian negara terhadap keamanan di Negara Amerika sendiri, yang pasti menimbulkan efek buruk bagi kondisi politik apalagi ekonomi dan keuangan mereka.

Pelajaran politik dan propaganda memang telah lama dipakai dan digunakan sebagai jurus terakhir untuk sesuatu yang memang dirasakan tidak ada jalan keluarnya lagi untuk sementara, sampai menunggu waktu yang tepat untuk memperbaiki kondisi dan keadaan yang sedang terjadi tersebut, untuk propaganda ini pernah dilakukan pada saat perang Vietnam dimana perang politik dan propaganda seperti ini beberapa kali digunakan dengan mengumumkan keberhasilan peperangan Amerika di Vietnam, padahal kenyataannya kita semua tahu bahwa Amerika telah menghabiskan ribuan tentaranya di Vietnam dan tanpa hasil yang baik, dan telah menghabiskan ratusan juta dollar dalam peperangan di Vietnam yang mereka propagandakan mengalami kemenangan dengan gemilang, tujuannya adalah untuk mengangkat derajat mereka yang telah hancur lebur di Vietnam dan mengobarkan semangat rakyat Amerika serta menghalau para demonstran yang menginginkan pasukan Amerika ditarik dari Vietnam.

Ditambah lagi kurangnya kepercayaan semua negara atas keamanan negara Amerika sendiri terhadap serangan teroris yang sewaktu-waktu datang dan membuat gempar warga seluruh dunia seperti kejadian penabrakan pesawat atas gedung megah dan pusat pengatur keuangan Amerika saat itu, ditambah lagi dengan ketidak adilan dan sudah terlihat kebijakan yang diambil atas masalah suatu negara yang pastinya harus memberikan keuntungan, terutama apabila suatu masalah dalam negeri suatu negara yang memiliki kekayaan alam berupa minyak, emas, tambang atau sumber daya alam lainnya, kita ambil contoh misalnya masalah yang terjadi di Irak atas keinginan dan inisiatif dari Amerika untuk menurunkan Saddam Hussein sehingga nantinya dapat dengan mudah menguasai negara Irak dan mengatur sesuai kemauan Amerika Serikat dan dengan mudahnya menguasai kekayaan minyak di Irak.

Hal tersebut berbeda jauh dengan perlakuan terhadap penjajahan Bangsa Israel di Palestina, karena mungkin dipikir bangsa Palestina tidak mungkin ada yang berani untuk melawan kekuatan persenjataan canggih dan kekuatan militer negara adidaya, dan telah dipertimbangkan dengan matang bahwa negara Palestina tidak mungkin akan didukung oleh negara manapun didunia ini selain hanya akan mengutuk dan mencemooh dibelakang tanpa ada kekuatan nyata yang akan melawan ataupun menghadang kebijakan Amerika atas persetujuannya dalam rangka menjajah negara Palestina, dan memang kenyataannya ternyata tidak ada satupun negara ataupun kepala negara yang bersuara dari manapun selain Osama Bin Laden.

Karena itulah musuh utama yang harus dibasmi hingga keakar-akarnya adalah Osama Bin laden dan Al-Qaeda, sebagai batu kerikil kecil namun akan menjadi batu sandungan yang sangat menyakitkan, dan walaupun kecil namun masuk ke sepatu mereka sehingga membuat kaki mereka berdarah karena batu kerikil kecil tersebut ternyata telah menusuk dan tertanam didalam kaki mereka yang telah memakai sepatu baja, ternyata mereka sadar bahwa batu kecl ini lebih berbahaya dibandingkan batu besar yang ada didepan mereka, karena itulah tidak ada cara lain selain di operasi sehingga bisa mengeluarkan batu kecil ini dari kaki mereka dan membingkai batu kecil ini sebagai peringatan agar tidak ada lagi batu-batu kecil lainnya di sepatu mereka dikemudian hari.

Namun yang sangat disayangkan adalah mereka tidak menerima pelajaran tersebut dan bahkan tetap saja melakukan ketidak adilan dengan ingin menjadikan negara Iran sebagai negara kedua yang ingin mereka perlakukan seperti halnya negara Irak yang sekarang telah mereka “kuras” dan ingin “sedot habis” kekayaan minyaknya sambil mulai mencari negara baru untuk di “sedot habis” kekayaan minyak dan sumber daya alam lainnya apabila ada kesempatan dan peluang, namun perang politik dan propaganda mereka masih saja dimaafkan dan tidak ada yang berani untuk mengatakan kebenaran dan mencegahnya dari keburukan yang akan dirasakannya di kemudian hari akibat dari ketidak adilannya sebagai “polisi dunia”.

Hanya ada yang dan mungkin juga sudah banyak yang tahu perang politik dan propaganda mereka yang menyadarinya, namun hanya sedikit yang mulai mengambil langkah nyata dan terbukti berhasil dalam menghalau Amerika dengan keinginannya yang keliru, namun lebih banyak yang tahu namun mengambil keuntungan dari perang politik dan propaganda yang dilakukannya selama ini, lebih banyak lagi yang tahu namun belum mampu berbuat apapun dan belum menemukan cara dan waktu yang tepat untuk mulai mengatakan “tidak” terhadap kerusakan yang akan ditimbulkan dari kejadian dan masalah ini, kelompok yang lainnya adalah tahu namun tidak perduli, bahkan sebagian lagi adalah kalangan yang tidak tahu dan bahkan tidak perduli, lalu dimanakah kita berada sekarang ini ?

Sumber: http://politik.kompasiana.com
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Perang Politik dan Propaganda"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments