Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,
Sekjen Liga Arab Kecam Serangan Udara Koalisi di Libya

Sekjen Liga Arab Amr Moussa mengatakan, Minggu, serangan udara di Libya berbeda dengan yang diinginkan Liga Arab. Ia mengatakan kepada wartawan di Kairo, Liga Arab minta agar warga sipil Libya dilindungi, bukannya dibom. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Perancis mengumumkan bahwa Qatar mengirim pesawat untuk membantu operasi internasional terhadap pemimpin Libya Moammar Gaddafi. Tetapi Rusia, Minggu, menyerukan agar masyarakat internasional menghentikan yang disebutnya penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu di Libya. Menurut Rusia, 48 warga sipil Libya tewas.

Sekjen Liga Arab Amr Moussa (AFP)
Uni Afrika juga menyerukan agar kekerasan segera dihentikan. Para duta besar NATO menyetujui rencana untuk menggunakan kapal dan pesawat terbang untuk menegakkan embargo terhadap Libya. Tetapi, dikatakan bahwa Turki memblok persetujuan mengenai penggunaan pesawat tempur NATO untuk menegakkan zona larangan terbang. Para duta besar NATO akan melakukan perundingan lagi pada hari Senin.

Sebut Serangan Libya Bak Perang Salib, Medvedev Kecam Putin

Pernyataan Perdana Menteri Vladimir Putin yang menilai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menjadi dasar hukum bagi serangan ke Libya, mirip seruan untuk melakukan Perang Salib, pada zaman pertengahan dulu mendapat kecaman dari Presiden Rusia, Dmitri Medvedev, Senin (21/3) kemarin. "Dalam situasi bagaimana pun, kita tidak boleh menggunakan istilah, yang pada hakekatnya menunjukkan adanya bentrokan peradaban, seperti misalnya istilah Perang Salib," demikian pernyataan sang presiden, sebagaimana dikutip oleh media Rusia.

Vladimir Putin dan Dmitri Medvedev
"Perbandingan seperti itu sama sekali tidak bisa diterima. Jika tidak, segala sesuatunya akan jauh lebih gawat dari keadaan sekarang ini. Kita semua jangan melupakan hal itu," demikian lanjut Presiden Dmitri Medvedev.
Koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis Senin (21/3) membombardir kota Sebha di selatan, benteng pertahanan suku Guededfa dari pemimpin Libya Muammar Gaddafi, kata seorang juru bicara pemerintah. "Sejak Sabtu, musuh koalisi telah melancarkan serangan udara dan serangan rudal di Tripoli, Zuwarah, Misrata, Sirte dan Sebha, khususnya ditujukan ke bandara-bandara," kata Mussa Ibrahim pada konferensi pers di Ibu kota Tripoli, demikian AFP melaporkan.

"Ya, Sebha telah diserang hari ini," katanya menjawab pertanyaan mengenai kapan kota 750 kilometer di selatan Tripoli itu diserang. Ia menuturkan koalisi juga telah menyerang "sebuah pelabuhan ikan kecil" 27 kilometer di barat Tripoli, Senin.

China Kecam Serangan Atas Libya

Kementrian Luar Negeri China menyesalkan serangan udara yang dilakukan pasukan koalisi terhadap Libya, Minggu (20/03/). Dalam sebuah pernyataan, China menyatakan terus mengikuti perkembangan di Libya dan menyebut serangan tersebut mengganggu hubungan internasional. Namun, China tidak mendesak gencatan senjata. China hanya menyatakan bahwa mereka menghormati ”kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas kawasan Afrika Utara”.

Rusia juga mengeluarkan pernyataan serupa dan meminta agar ada gencatan senjata secepatnya. "Kami mengharapkan Libya bisa segera membangun stabilitas dan mencegah adanya korban sipil akibat peningkatan konflik bersenjata,'' demikian isi pernyataan tersebut. Seperti dilaporkan sebelumnya, pasukan koalisi AS, Perancis dan Inggris menyerang Libya dengan misil dari udara maupun laut untuk mendesak pelaksanaan larangan bebas terbang dan perlindungan bagi pemberontak dari serangan pasukan Muammar Gaddafi.

China dan Rusia merupakan negara terkuat yang menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan aksi militer di Libya diantara 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Meski demikian, keduanya tidak memblok resolusi PBB untuk melaksanakan operasi tersebut melalui mekanisme hak veto. Keduanya hanya tidak memberikan suara saat resolusi dijatuhkan. Perancis dan Inggris sebelumnya mendorong pelaksanaan larangan terbang. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menulis kepada kepala pemerintahan semua anggota Dewan Keamanan untuk mendukung tindakan tersebut. China menyatakan tidak memberikan suara karena menganggap tindakan tersebut mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Serang Libya, Obama Panen Kecaman di Dalam dan Luar Negeri

Presiden Obama menghadapi kritik yang terus tumbuh di dalam dan luar negeri atas apakah kampanye militer di Libya adalah kebijakan yang salah, atau kebijakan yang tepat pada waktu yang salah. Obama, dalam tur lima harinya di Amerika Latin, membela pendekatan pemerintahannya di Libya. Dia menyatakan serangan yang dilakukan Sekutu di Libya bertujuan untuk melengserkan Muammar Gaddafi dari tahtanya. Obama menjamin AS akan berpegang teguh pada mandat PBB.

"Operasi militer kami adalah untuk mendukung mandat internasional Dewan Keamanan PBB yang secara khusus memfokuskan pada ancaman kemanusian yang ditimbulkan oleh Kolonel Khadafi bagi rakyatnya," ujar Obama di Chili. Dia menuturkan, AS juga akan melakukan cara-cara non-militer, termasuk sanksi ekonomi dan embargo senjata, untuk mengakhiri kekuasaan empat dekade Gaddafi.

Obama mengirim surat kepada para pemimpin Kongres pada hari Senin, berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa pemerintah sedang mencari "transisi cepat namun bertanggung jawab" komando militer kepada anggota lain dari pasukan koalisi yang didukung PBB. Surat itu menyusul kritik bahwa ia telah gagal berkonsultasi dengan Kongres sebelum meluncurkan aksi militer. Demikian dilansir Los Angeles Times, Senin (22/3/2011). Analis politik mengatakan Obama bisa mendapatkan keuntungan jika Gaddafi dengan cepat digulingkan, atau jika ada resolusi lain cepat dan relatif tak berdarah. Tetapi jika konflik menemui jalan buntu, kritik cenderung meningkat.

Saat ini kritik sudah mulai meningkat. Beberapa pendukung awal intervensi militer, termasuk Senator John McCain, mengatakan Obama mungkin telah menunggu terlalu lama untuk membantu oposisi di Libya. Sejumlah tokoh liberal Demokrat  yang biasanya bersekutu dengan Presiden Obama, mengutuk penggunaan kekuatan militer. Kelompok konservatif, serta ahli kebijakan luar negeri, menyebut Libya bukanlah kepentingan AS yang vital. Sebuah kelompok anti-perang mengumumkan rencana untuk menggelar protes di Los Angeles, Chicago dan sembilan kota lainnya minggu ini. Selain dari dalam negeri, luar negeri juga mengecam serangan itu. Misalnya dari Liga Arab yang awalnya menyerukan zona larangan terbang di Libya, keputusan yang mendorong Gedung Putih untuk bergabung melakukan serangan. Sedangkan PM Rusia Vladimir Putin mengecam Washington atas apa yang disebutnya "perang salib".

Sumber:
http://www.voanews.com/
http://www.republika.co.id/
http://www.jurnas.com/
http://www.detiknews.com/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Kecaman-kecaman Serangan Koalisi Terhadap Libya"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments