Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
Kepercayaan Membuat Orang Tidak Merasa Takut, Namun PKC Malah Mengandalkan Rasa Takut untuk Mempertahankan Kekuasaannya.
Bagi orang yang telah mengenal dan memahami apa itu kebenaran sejati, tidak mengenal rasa takut. Umat Kristiani pernah ditindas selama hampir 300 tahun lamanya, banyak pengikut Kristus yang dihukum pancung, dibakar sampai mati, ditenggelamkan sampai mati oleh Kaisar Roma, bahkan diumpankan ke singa, namun umat Kristiani tidak pernah takluk. Sejarah umat Buddha juga memperlihatkan keteguhan hati yang sama, ketika agama Buddha mengalami penindasan.

Salah satu tujuan penting yang disebarkan oleh atheis adalah agar orang percaya tidak ada surga dan neraka, tidak ada balasan terhadap kebaikan dan kejahatan, sehingga melepaskan ikatan hati nurani, beralih menitik beratkan pada realita kekayaan dan kenikmatan duniawi. Dengan begitu, kelemahan manusia bisa dimanfaatkan dan diintimidasi, dengan diimingi materi bisa mendatangkan hasil maksimal. Orang yang memiliki kepercayaan, dapat melepaskan hidup dan mati, melepaskan duniawi. Saat itu, umpan materi duniawi dan ancaman jiwa berubah menjadi tidak berarti, itu berarti komunis kehilangan kekuatan untuk mengendalikan kelemahan orang.

Standard Moral yang Tinggi dari Falun Gong Membuat Risih PKC.
Setelah peristiwa pembantaian mahasiswa di Tiananmen pada tahun 1989, ideologi PKC hancur total, terutama setelah bubarnya komunis di Uni Soviet pada bulan agustus 1991, disusul dengan perubahan dahsyat yang terjadi di Eropa Timur. Semua itu telah membawa tekanan serta rasa takut yang luar biasa, himpitan situasi luar dan dalam negeri membuat keabsahan kekuasaan dan eksistensinya menghadapi tantangan besar yang tidak pernah dialami sebelumnya. Saat ini komunis Tiongkok sudah tidak dapat lagi menggunakan ideologi semula dari Marx, Lenin dan Mao untuk menyelaraskan anggota partainya, namun berubah menggunakan kebobrokan total untuk mendapatkan loyalitas anggota partai. Dengan kata lain, asalkan mau mengikuti kemauan partai, maka partai akan mengijinkan korupsi atau cara-cara lain untuk menggantikan keuntungan yang tidak dapat diperoleh jika tidak menjadi anggota partai. Terutama sejak Deng Xiaoping meninjau Tiongkok Selatan pada tahun 1992, korupsi merebak masuk sektor berisiko tinggi seperti properti dan bursa. Kebanyakan pejabat mempunyai wanita simpanan, melakukan pekerjaan maksiat seperti penyelundupan, pornografi, perjudian dan obat-obatan terlarang.

Meskipun tidak dapat mengkategorikan semua pejabat sebagai "setali tiga uang", tetapi kepercayaan rakyat kepada Partai Komunis China telah merosot tajam. Rakyat berpendapat, perbandingan pejabat korup mulai dari tingkat menengah sampai tinggi telah melampaui 50 persen.

Prinsip Sejati-Baik-Sabar yang dikultivasi dan dilatih oleh praktisi Falun Gong serta gaya dan ciri moralitas yang ditampilkan telah menyentuh rakyat yang masih menyimpan kebaikan dan rasa belas kasih dalam lubuk hati, mendatangkan rasa hormat ratusan juta orang, membuat mereka ikut berkultivasi dan berlatih; cermin moralitas Falun Gong memantulkan segala sesuatu yang tidak lurus dari PKC.

Perkembangan dan Cara Koordinasi Falun Gong Menimbulkan Iri Hati PKC Yang Sangat Besar.
Metode penyebaran Falun Gong hanya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut, dari hati ke hati, suatu pengaturan tanpa ikatan, tiap orang dapat keluar dan masuk dengan bebas. Ini sangat bertentangan dengan organisasi PKC yang sangat ketat. Walaupun demikian, baik kegiatan belajar politik yang diadakan minimal seminggu sekali maupun kehidupan organisasi PKC penuh dengan kesemuan formalitas. Kesamaan ideologi anggota PKC terhadap partai nyaris nihil, sedangkan kultivator Falun Gong dengan sendirinya melaksanakan "Sejati-Baik-Sabar." Juga, perubahan fisik dan jiwa yang nyata setelah berlatih Falun Gong, membuat grafik pengikut Falun Gong naik drastis. Para praktisi dengan tekun mempelajari semua ajaran Mr. Li Hongzhi yang telah dibukukan, bahkan ajaran tersebut dikembangkan kepada sahabat dan kerabat dengan cara swadaya. Dalam kurun waktu tujuh tahun yang singkat, pengikut Falun Gong telah berkembang pesat menjadi ratusan juta orang, saat itu, hampir di setiap taman, terdengar alunan musik orang yang berlatih Falun Gong di pagi hari.

PKC menganggap Falun Gong "merebut" massanya, mencap Falun Gong adalah "agama". Sesungguhnya Falun Gong memperkenalkan sebuah kebudayaan dan metode kehidupan yang memelihara kebudayaan leluhur dan akar tradisi masyarakat bangsa Tiongkok yang telah lama hilang. Falun Gong begitu ditakuti Jiang Zemin dan PKC, sebab utamanya adalah: sekali moralitas tradisional melebur menyatu dalam hati rakyat, maka kekuatan apa pun tidak dapat menghalangi kecenderungan perkembangan yang sangat cepat. Nilai tradisi yang sedemikian luhur ini diputus dan dicabik-cabik oleh PKC selama puluhan tahun, dikembalikannya tradisi leluhur itu sendiri adalah merupakan pilihan sejarah. Suatu kelompok massa yang menderita sekian lama, kembali ke asal mula adalah pilihan sendiri. Keputusan memilih seperti ini adalah beranjak dari pengertian yang betul tentang benar dan salah, membuang kejahatan sudah tentu adalah suatu bentuk hakiki menyangkal dan menyingkirkan Partai Komunis. Ini sama saja menotok mati syaraf PKC. Terlebih ketika jumlah pengikut Falun Gong melampaui anggota PKC, rasa ketakutan dan iri hati PKC kepada Falun Gong dapat kita bayangkan.

Kendali PKC menjangkau hingga ke akar masyarakat, cabang partai terdapat disetiap dusun kecil, organisasi partai menyusup masuk ke setiap kantor administrasi di setiap jalanan kota, unit tentara, pemerintah dan perusahaan. Monopoli secara mutlak dan manipulasi eksklusif ini adalah metode utama PKC dalam mempertahankan kekuasaannya. UUD mencantumkan sebutan halus menjadi "teguh mempertahankan kepemimpinan partai". Sebaliknya pengikut Falun Gong secara nyata dengan rela lebih memilih "Sejati, Baik, Sabar" sebagai pedoman. PKC memandang hal ini sebagai "menyangkal kepemimpinan partai", hal yang secara mutlak tidak dapat diterima.

PKC Menganggap Falun Gong Tidak Atheis, Ini Membahayakan Legitimasi Regim Komunis.
Kepercayaan yang mengakui adanya Tuhan, merupakan tantangan besar bagi Partai Komunis. Karena sumber legitimasi rejim komunis adalah apa yang disebut sebagai "materialisme sejarah", sebab mereka ingin mendirikan "surga di dunia", yang hanya bisa terlaksana dengan mengandalkan "pasukan garis depan" dunia, yaitu pimpinan "Partai Komunis". Juga karena tidak ber-Tuhan, maka moralitas baik dan buruk bisa seenaknya diartikan oleh Partai Komunis, tak ada makna hakiki sesungguhnya yang bisa dibicarakan lagi, asalkan rakyat mengingat Partai Komunis yang senantiasa "agung, luhur dan lurus", itu sudah cukup.

Tetapi, kondisi ber-Tuhan memberikan orang-orang suatu standar baik dan buruk yang tidak berubah. Bagi praktisi Falun Gong, "Sejati, Baik, Sabar" menjadi standar untuk mengukur benar atau salah. Hal ini jelas merupakan hambatan PKC yang selalu menghendaki "keseragaman pikiran".

Jika analisis ini dilanjutkan, masih terdapat banyak alasan lain, yang manapun dari lima alasan diatas, semuanya adalah kefatalan bagi PKC. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa tindakan Jiang Zemin menindas Falun Gong juga berasal dari alasan-alasan tersebut di atas.

Jiang Zemin yang karir politiknya dimulai dengan memanipulasi otobiografinya, tentunya sangat takut akan "Sejati"; laju karir politik yang dibangun dengan menindas rakyat, tentunya tidak suka "Baik"; mempertahankan kekuasaan dengan konflik internal partai, tentunya tidak suka mendengar "Sabar".

Kepicikan dan iri hati Jiang Zemin yang sangat besar bisa dilihat dari hal-hal sepele. Di daerah tingkat II Yuyao Propinsi Zhejiang (sekarang telah menjadi kota) terdapat sebuah museum, "Museum Peninggalan Hemudu" adalah museum penyimpanan benda penting dari seluruh negeri Tiongkok. Inskripsi papan nama "Museum Peninggalan Hemudu" adalah tulisan kaligrafi Qiao Shi. September 1992, ketika Jiang mengunjungi museum tesebut dan melihat inskripsi yang ditulis Qiao Shi, raut mukanya memberengut tidak senang. Pejabat yang mendampinginya sangat ketakutan, karena mereka mengerti betul satu sisi Jiang yang tidak dapat mentolelir Qiao Shi dan sisi lainnya adalah Jiang suka pamer, kemana saja ia berkunjung, inskripsinya juga harus dipajang di sana. Sampai-sampai ketika berkunjung ke "Kantor Cabang Polantas Kota Jinan" dan "Asosiasi Pensiunan Insinyur Kota Zhengzhou", Jiang juga meninggalkan inskripsinya. Pejabat museum tidak berani gegabah terhadap Jiang yang berhati picik, bulan Mei 1993, dengan alasan membuka kembali museum untuk umum setelah pemugaran, inskripsi papan nama museum diganti dengan inskripsi Jiang Zemin.

Jika Mao Zedong terkenal dengan karyanya "Empat Jilid Tulisan yang Mendalam dan Berbobot", Pilihan Karya Tulis Deng Xiaoping juga mengetengahkan seperangkat "Teori Kucing" yang mempunyai pemikiran pragmatis, sementara Jiang Zemin meski telah memeras otak hanya mampu menghasilkan tiga kalimat, berkeras disebut teori "Tiga Wakil". Buku yang diterbitkan hanya laku terjual dengan pemasaran melalui sistem tingkat organisasi partai yang memaksa semua lapisan anggota partai untuk membeli. Anggota partai bukan saja tidak menghormati Jiang Zemin, mereka malah dengan semangat menggunjingkan gosip hubungan gelap Jiang dengan seorang penyanyi; kesukaan Jiang menyanyikan lagu "O Sole Mio" pada setiap kunjungan ke luar negeri; menyisir di hadapan Raja Spanyol Juan Carlos, dan banyak cerita-cerita lainnya yang mengolok-olok Jiang. Pencipta Falun Gong Tuan Li Hongzhi terlahir dari rakyat kebanyakan, ketika membuka kelas ceramah, dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi, para ahli dan mahasiswa, professor dan sarjana, mereka semua rela menempuh ribuan mil, datang untuk mendengarkan. Mr. Li Hongzhi dengan panjang lebar dan makna mendalam berceramah beberapa jam tanpa teks. Hanya berdasar rekaman suara, ceramahnya disalin ke kertas dan diterbitkan menjadi buku. Kenyataan ini membuat Jiang Zemin yang haus ketenaran dan sempit pandangan menjadi iri hati tak tertahankan lagi.

Kehidupan Jiang Zemin sangat bobrok dan tak bermoral. Ia menghabiskan 900 juta Yuan untuk membeli pesawat terbang pribadi yang mewah. Dengan mudah mengambil milyaran Yuan dari kas negara, diberikan pada anaknya untuk modal berbisnis. Ia menerapkan nepotisme mempromosikan famili dan kerabat dekatnya menjadi pejabat tinggi setingkat menteri, melindungi kerabat dekatnya yang korup dan berbuat jahat, dan lain-lain. Oleh sebab itu, Jiang sangat takut dengan kekuatan moralitas dari Falun Gong, terlebih ia sangat takut terhadap realitas yang dikatakan Falun Gong tentang surga dan neraka, baik dan buruk ada balasannya.

Walaupun Jiang memegang tampuk kekuasaan tertinggi dalam PKC, dikarenakan prestasi politik dan talentanya yang kurang, selalu khawatir dirinya akan tersingkir dari PKC dalam perebutan kekuasaan yang jahat. Jiang sangat sensitif tentang statusnya sebagai "inti" dari kekuasaan. Untuk menyapu bersih orang yang mempunyai pandangan lain dengannya, Jiang menggunakan tipu muslihat melengserkan saingan politiknya, Yang Shangkun dan Yang Baibing bersaudara. Dalam Kongres Nasional ke 15 tahun 1997 dan Kongres Nasional ke-16 tahun 2002, Jiang memaksa oposisi mundur dari posisinya, sedangkan Jiang sendiri tidak memperdulikan peraturan yang ada, berkeras tetap berada dalam kabinet dan tidak mau lengser.

Pada tahun 1989, Jiang Zemin diangkat sebagai Ketua PKC yang baru. Ketika mengadakan konferensi pers dalam dan luar negeri, seorang wartawan wanita dari Perancis bertanya kepada Jiang perihal seorang mahasiswi yang divonis bersalah dalam peristiwa pembantaian berdarah di lapangan Tiananmen 4 Juni. Mahasiswi itu dihukum dan dibuang ke Si Chuan menjadi pekerja pemindah bata, diperkosa secara bergilir oleh petani setempat. Jiang menjawab: "Saya tidak yakin apakah yang anda katakan itu benar atau tidak. Ia adalah pemberontak. Kalau pun benar, itu merupakan dosa yang harus ditanggungnya". Pada masa Revolusi Kebudayaan seorang wanita bernama Zhang Zhixin diperkosa secara bergilir dan digorok lehernya di dalam penjara, semua itu bagi Jiang Zemin adalah "dosa yang harus ditanggungnya". Dari sini kita dapat melihat sifat Jiang yang tidak berperikemanusiaan dan sangat kejam.

Secara keseluruhan, sisi hati Jiang yang gelap, kediktatoran, haus kekuasaan, tidak berperikemanusiaan, kejam dan ketakutannya terhadap "Sejati-Baik-Sabar" menjadi alasan utama Jiang untuk menindas Falun Gong. Dan ini jelas sejalan dengan garis organisasi Partai Komunis China.

III. Jiang Zemin dan PKC Saling Berkolusi

Meskipun Jiang ingin melenyapkan Falun Gong untuk melampiaskan dendam pribadinya, semua kalangan mengetahui bahwa Jiang tidak mempunyai kepandaian khusus. Jiang hanya mengandalkan kepintaran dalam permainan intrik politik dan suka pamer diri. Falun Gong berakar pada tradisi kebudayaan Tiongkok dan menjadi begitu populer sehingga mempunyai basis sosial yang begitu luas. Untuk menghadapi kelompok orang-orang yang berlatih tersebut, Jiang sendiri tidak mempunyai kemampuan. Suatu kebetulan bahwa mesin tirani PKC yang telah cukup panas dan siap pakai ini juga mempunyai ambisi untuk melenyapkan Falun Gong. Sebagai pimpinan PKC waktu itu, Jiang merasa mendapat angin, dengan mudah langsung menekan tombol penindasan. Jiang dan PKC berkolusi dan selaras dalam penindasan, bagai teriakan pendaki gunung es yang akan menimbulkan efek runtuhnya gumpalan salju.

Jauh sebelum Jiang mengeluarkan keputusan menindas Falun Gong, PKC sudah mulai menumpas, memonitor, menyelidiki dan mengumpulkan data-data yang dapat dijadikan alasan tuduhan. Sebab PKC telah merasakan adanya ancaman "Sejati, Baik, Sabar" terhadap keberadaannya, mereka tidak memperkenankan kelompok orang yang begitu banyak berlatih apalagi tumbuh demikian pesatnya. Sejak 1994, pihak keamanan PKC banyak yang menyusup ke dalam Falun Gong, tetapi mereka tidak menemukan masalah apa pun. Bahkan orang yang menyusup pun pada akhirnya serius ikut berlatih Falun Gong. Pada 1996, harian "Guang Ming" melanggar "Tiga Larangan" kebijakan politik terhadap qigong, yaitu "tidak menyebarkan, tidak campur tangan, tidak menyerang", tanpa alasan mereka memuat sebuah artikel bermuatan ideologi yang dengan semena-mena menjelek-jelekkan Falun Gong. Disusul kemudian gangguan-gangguan yang datang dari aparat keamanan dan orang-orang politik berstempel "ilmuwan", mereka tak habis-habisnya mengganggu Falun Gong. Pada awal 1997, Kepala Biro Politik dan Keamanan Pusat Luo Gan dengan menggunakan kekuasaannya memerintahkan Departemen Keamanan melakukan investigasi di seluruh negeri terhadap Falun Gong, dengan tujuan menggunakan tuduhan palsu melarang Falun Gong. Ketika laporan dari berbagai daerah yang menyimpulkan "tidak ditemukan adanya masalah", pada bulan Juli 1998 Luo Gan melalui Biro Pertama Departemen Keamanan Publik (Biro Kemanan Politik), mengeluarkan surat resmi nomor 555 (tahun 1998) dengan judul: "Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan terhadap Falun Gong". Dengan terlebih dahulu menetapkan Falun Gong sebagai ajaran sesat, ia lalu memerintahkan pihak keamanan di seluruh negeri secara sistimatis melakukan "penyelidikan rahasia" dan mengumpulkan bukti. Namun penyelidikan tersebut tidak menemukan sesuatu apa pun.

Ketika PKC sebagai sebuah organisasi berkarakter iblis ingin menindas Falun Gong, diperlukan orang yang tepat untuk memulai mekanisme penindasan ini. Bagaimana cara pimpinan PKC menyelesaikan isu ini menjadi masalah krusial. Sebagai individu, pucuk pimpinan Partai Komunis mestinya mempunyai sisi baik sekaligus sisi jahat manusiawi, jika memilih sisi baik, maka untuk sementara dapat menekan efek sifat jahat PKC, jika memilih sisi "jahat", maka sifat kejahatan partai PKC niscaya akan tampil keluar semua.

Saat terjadi peristiwa pergerakan pro-demokrasi mahasiswa 4 Juni 1989, Zhao Ziyang, Sekjen PKC saat itu tidak berniat menindas mahasiswa, namun delapan anggota tua yang menguasai PKC bersikukuh menindas. Deng Xiaoping berkata : "Membunuh 200.000 orang, untuk ditukar dengan stabilitas negara selama 20 tahun". Perkataan "ditukar dengan stabilitas selama 20 tahun" pada hakikatnya adalah ditukar dengan kekuasaan PKC selama 20 tahun, ini sesuai dengan tujuan sebenarnya dari diktator PKC, oleh karena itu usulan tersebut diterima PKC.

Dalam isu Falun Gong, di luar tujuh anggota komite tetap dari komite pusat PKC, hanya Jiang Zemin seoranglah yang bersikukuh menindas. Alasan yang dikemukakan oleh Jiang adalah hal ini menyangkut "kelangsungan hidup negara dan partai". Ini menyentuh syaraf sensitif PKC dan membangkitkan minat pertarungan PKC. Upaya Jiang Zemin melindungi kekuasaannya dan tujuan PKC mempertahankan kediktatorannya partai tunggal menemukan irama selaras dan mendapat tanggapan yang besar.

Malam 19 Juli 1999, Jiang Zemin memimpin rapat tingkat tinggi PKC, mengganti hukum negara dengan kekuasaan, pendapatnya dikatakan sebagai "persamaan pendapat", mengatas namakan negara mengetuk palu dan memutuskan untuk secara tuntas menindas Falun Gong; membohongi masyarakat dunia. Maka PKC, pemerintah Tiongkok dan mekanisme kekerasan yang dikendalikan oleh negara dijalankan sepenuhnya, merambah langit menyelimuti bumi menindas kelompok massa Falun Gong yang tidak bersalah.

Mari kita bayangkan, andai Ketua Partai PKC saat itu bukan Jiang Zemin, namun adalah orang lain, penindasan ini mungkin tidak terjadi, ditilik dari sudut pandang ini, sebenarnya PKC telah memperalat Jiang Zemin.

Sebaliknya, jika bukan karena sekujur tubuh PKC yang berlumuran darah dan rasa tidak aman, jika bukan karena sifat asli PKC yang iblis, menentang alam dan tanpa sifat kemanusiaan, ia tidak akan menganggap Falun Gong sebagai sebuah ancaman. Jika PKC tidak menerapkan sistem menguasai rakyat di segala bidang dan di segala aspek kehidupan, penindasan Jiang tidak akan mempunyai polis asuransi yang mencakup jaminan organisasi, keuangan, sektor diplomatis, sumber daya manusia, fasilitas negara dan penjara, serta dukungan dari polisi, tentara, keamanan dan segala yang menamakan agama, tehnokrat, partai demokrasi, serikat buruh, lembaga, asosiasi wanita, dan lain-lain. Dari sudut pandang ini, Jiang Zemin pun memperalat PKC.

Sumber: http://erabaru.net/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Jiang Zemin Berkolusi dengan Partai Komunis China Menindas Falung Gong (2)"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments