Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
Pada 47 tahun yang lalu, presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Lyndon Johnson, nyaris ditembak mati oleh pengawalnya sendiri. Padahal, Johnson baru 14 jam menggantikan John F. Kennedy, yang tewas ditembak pada 22 November 1963.
Demikian pengakuan dari Gerald Blaine, pensiunan anggota Dinas Pengamanan Khusus (Secret Service), yang bertugas menjaga keamanan presiden AS. Dengan bantuan seorang jurnalis, Blaine menulis pengakuan itu dalam buku berjudul "The Kennedy Detail." Buku itu mengungkapkan peristiwa seputar pembunuhan Kennedy dan peralihan jabatan kepresidenan dari sudut pandang mantan anggota Secret Service.
Blaine terkenang saat dia nyaris menghabisi nyawa Johnson, yang baru dilantik sebagai presiden baru AS pada November 1963. Peristiwa itu terjadi pada dini hari saat Blaine mendapat giliran menjaga rumah Johnson di Washington DC.
Blaine saat itu mendengar langkah-langkah yang terkesan mencurigakan di dalam rumah, yang ternyata adalah Johnson. Padahal, Blaine sudah membidik sang presiden dengan senjata mesin Thompson. Ketika itu ketegangan melanda semua pihak setelah mereka terguncang dengan kabar pembunuhan Kennedy.
"Dia [Blaine] mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya...tampaknya mencurigakan. Dia lalu menyiapkan senapannya...Jantung Blaine berdegup kencang, jari-jarinya sudah siap menggerakkan picu senapan. 'Tunjukkan dirimu, bedebah,' sahut dia," demikian kutipan buku itu, seperti yang dimuat di laman harian The Huffington Post.
"Dalam sekejap, muncul sesosok wajah. Dia adalah presiden baru AS, Lyndon Baines Johnson. Blaine sudah membidikkan senjatanya ke arah dada Johnson. Di tengah kegelapan, wajah Johnson pun pucat pasi," lanjut kutipan buku itu. Padahal, dalam hitungan detik, Blaine bisa langsung menghamburkan peluru ke arah Johnson. Kutipan buku itu tidak memaparkan bagaimana peristiwa selanjutnya. Yang jelas, Blaine tidak jadi menembak Johnson.
"Blaine berjuang untuk mengendalikan kesadaran di tengah realita atas peristiwa yang baru saja menimpa dia. Empat belas jam setelah kehilangan nyawa seorang presiden, bangsa ini hampir saja kehilangan pemimpin baru," tulis buku itu.
Menurut laporan resmi, Kennedy tewas ditembak Lee Harvey Oswald saat berpawai di Kota Dallas. Oswald sendiri dibunuh saat menjalani sidang pengadilan. Itulah sebabnya hingga kini muncul spekulasi bahwa Kennedy merupakan korban konspirasi sejumlah pihak yang tidak suka dengan kepemimpinannya.
Pada 47 tahun yang lalu, presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Lyndon Johnson, nyaris ditembak mati oleh pengawalnya sendiri. Padahal, Johnson baru 14 jam menggantikan John F. Kennedy, yang tewas ditembak pada 22 November 1963.
Demikian pengakuan dari Gerald Blaine, pensiunan anggota Dinas Pengamanan Khusus (Secret Service), yang bertugas menjaga keamanan presiden AS. Dengan bantuan seorang jurnalis, Blaine menulis pengakuan itu dalam buku berjudul "The Kennedy Detail." Buku itu mengungkapkan peristiwa seputar pembunuhan Kennedy dan peralihan jabatan kepresidenan dari sudut pandang mantan anggota Secret Service.
Blaine terkenang saat dia nyaris menghabisi nyawa Johnson, yang baru dilantik sebagai presiden baru AS pada November 1963. Peristiwa itu terjadi pada dini hari saat Blaine mendapat giliran menjaga rumah Johnson di Washington DC.
Blaine saat itu mendengar langkah-langkah yang terkesan mencurigakan di dalam rumah, yang ternyata adalah Johnson. Padahal, Blaine sudah membidik sang presiden dengan senjata mesin Thompson. Ketika itu ketegangan melanda semua pihak setelah mereka terguncang dengan kabar pembunuhan Kennedy.
"Dia [Blaine] mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya...tampaknya mencurigakan. Dia lalu menyiapkan senapannya...Jantung Blaine berdegup kencang, jari-jarinya sudah siap menggerakkan picu senapan. 'Tunjukkan dirimu, bedebah,' sahut dia," demikian kutipan buku itu, seperti yang dimuat di laman harian The Huffington Post.
"Dalam sekejap, muncul sesosok wajah. Dia adalah presiden baru AS, Lyndon Baines Johnson. Blaine sudah membidikkan senjatanya ke arah dada Johnson. Di tengah kegelapan, wajah Johnson pun pucat pasi," lanjut kutipan buku itu. Padahal, dalam hitungan detik, Blaine bisa langsung menghamburkan peluru ke arah Johnson. Kutipan buku itu tidak memaparkan bagaimana peristiwa selanjutnya. Yang jelas, Blaine tidak jadi menembak Johnson.
"Blaine berjuang untuk mengendalikan kesadaran di tengah realita atas peristiwa yang baru saja menimpa dia. Empat belas jam setelah kehilangan nyawa seorang presiden, bangsa ini hampir saja kehilangan pemimpin baru," tulis buku itu.
Menurut laporan resmi, Kennedy tewas ditembak Lee Harvey Oswald saat berpawai di Kota Dallas. Oswald sendiri dibunuh saat menjalani sidang pengadilan. Itulah sebabnya hingga kini muncul spekulasi bahwa Kennedy merupakan korban konspirasi sejumlah pihak yang tidak suka dengan kepemimpinannya.
Artikel Lainnya:
No Response to "Presiden AS Hampir Dibunuh Oleh Pengawalnya"
Posting Komentar