Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
VIVAnews - Dunia kini memperbincangkan Julian Assange. Lelaki 39 tahun itu mengguncang jagad politik global dengan bocoran informasi lewat situs yang didirikannya, WikiLeaks. Tampilan situs itu sederhana saja. Tapi isinya sangat sensitif. Puluhan ribu dokumen rahasia, terutama dari pemerintah AS, disebar di situs itu. Mulai dari dokumen militer hingga memo diplomatik. Informasi juga menyinggung sikap para pejabat penting sejumlah negara, yang selama ini tak diberitakan publik.
Assange kini bersembunyi. Dia menjadi buronan nomor satu oleh Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) berdasarkan permintaan Swedia. Tapi bukan karena urusan bocoran dokumen. Assange diincar atas kasus perkosaan, dan pelecehan seks di Swedia. Tak sedikit yang berspekulasi, Assange sengaja dituduh begitu, akibat ulahnya membeberkan dokumen rahasia.
Assange lahir di Australia pada 3 Juli 1971. Dia dulunya adalah seorang penerbit, dan aktivis internet. Sebelum mendirikan WikiLeaks pada tahun 2006, Assange juga dikenal sebagai seorang hacker (peretas) terkenal, mahasiswa matematika, dan fisika serta seorang programmer komputer.
Lelaki berambut pirang ini semasa kecilnya jarang mendapat pendidikan formal. Sejak kecil dia hidup berpindah-pindah. Ayah tirinya begitu kejam, sehingga Assange dan ibunya harus kabur. Dia hidup berpindah selama 37 kali sebelum dia berusia 14 tahun. Dia kerap berpindah sekolah, bahkan tak jarang terpaksa sekolah di rumah. Kemudian ketika remaja dia mulai mengikuti perkuliahan di berbagai perguruan tinggi di Australia.
Pada tahun 1987, ketika usianya baru menginjak 16 tahun, Assange menjadi seorang hacker. Nama sandinyaMendax. Bersama dua hacker lainnya, dia mulai membuat kelompok, bernama International Subversives. Mereka bukan hacker perusak program, namun mencuri informasi dan membaginya kepada umum.
Dia dan kelompoknya tercatat memiliki akses ke satu universitas di Australia. Juga ke Nortel, sebuah perusahaan telekomunikasi Kanada, serta organisasi-organisasi lainnya. Pada tahun 1991 Assange ditangkap. Setahun kemudian dia dinyatakan bersalah dengan 24 dakwaan terkait aktivitas hacker. Dia bebas tahun itu juga, dengan membayar uang jaminan AU$2100.
Pada 2006, Assange bersama sembilan orang lainnya, mendirikian WikiLeaks. Tapi hanya Assange yang dikenal, karena dia tampil sebagai juru bicara vokal. Tujuan awal WikiLeaks adalah memberikan balasan kepada perusahaan yang bertindak tidak etis, dan membantu memberantas korupsi di lembaga publik.
Di Websitenya, WikiLeaks menuliskan organisasi itu punya tujuan mulia: menciptakan keterbukaan. “Transparansi menciptakan kehidupan lebih baik bagi semua masyarakat. Pengawasan yang baik akan mengurangi korupsi dan memperkuat demokrasi di semua institusi sosial, termasuk pemerintahan, perusahaan dan organisasi lainnya,” tulis WikiLeaks di situsnya.
Assange dan anggota WikiLeaks lainnya adalah relawan. Mereka tidak dibayar, dan semua pembiayaan diperoleh dari donasi para pengunjung situs nyentrik itu. Assange mengatakan WikiLeaks membocorkan dokumen rahasia lebih banyak daripada semua media di dunia, bahkan bila temuan mereka digabung jadi satu paket.
Assange hidup dengan gaya nomaden. Dia pernah menginap di bandara. Kadang dia merayap di Australia, Kenya dan Tanzania. Terakhir, Assange dilaporkan menyewa sebuah rumah di Islandia, Maret lalu. Dia kadang hadir di acara wawancara dengan media ternama, seperti Al Jazeera, MSNBC, Democracy Now! dan The Colbert Report.
Pada 3 Juni lalu dia muncul di acara Personal Democracy Forum di New York. Tapi, Assange tak hadir secara fisik. Dia tampil lewat video-conference. Sejak WikiLeaks makin aktif membocorkan rahasia AS, dia merasa tak aman lagi jika mengunjungi Amerika Serikat.
WikiLeaks mengantarkannya memperoleh beberapa penghargaan. Diantaranya penghargaan media dari Amnesty International pada 2009, Penghargaan Economist Index on Cencorship pada 2008, Sam Adams Award pada 2010.
Dia dinobatkan sebagai 25 orang visioner yang akan mengubah dunia versi majalah Utne Reader. Pada 12 November 2010, dia masuk jajaran Person of the Year versi majalah Time.(np)
• VIVAnews
Julian Assange
Assange kini bersembunyi. Dia menjadi buronan nomor satu oleh Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) berdasarkan permintaan Swedia. Tapi bukan karena urusan bocoran dokumen. Assange diincar atas kasus perkosaan, dan pelecehan seks di Swedia. Tak sedikit yang berspekulasi, Assange sengaja dituduh begitu, akibat ulahnya membeberkan dokumen rahasia.
Assange lahir di Australia pada 3 Juli 1971. Dia dulunya adalah seorang penerbit, dan aktivis internet. Sebelum mendirikan WikiLeaks pada tahun 2006, Assange juga dikenal sebagai seorang hacker (peretas) terkenal, mahasiswa matematika, dan fisika serta seorang programmer komputer.
Lelaki berambut pirang ini semasa kecilnya jarang mendapat pendidikan formal. Sejak kecil dia hidup berpindah-pindah. Ayah tirinya begitu kejam, sehingga Assange dan ibunya harus kabur. Dia hidup berpindah selama 37 kali sebelum dia berusia 14 tahun. Dia kerap berpindah sekolah, bahkan tak jarang terpaksa sekolah di rumah. Kemudian ketika remaja dia mulai mengikuti perkuliahan di berbagai perguruan tinggi di Australia.
Pada tahun 1987, ketika usianya baru menginjak 16 tahun, Assange menjadi seorang hacker. Nama sandinyaMendax. Bersama dua hacker lainnya, dia mulai membuat kelompok, bernama International Subversives. Mereka bukan hacker perusak program, namun mencuri informasi dan membaginya kepada umum.
Dia dan kelompoknya tercatat memiliki akses ke satu universitas di Australia. Juga ke Nortel, sebuah perusahaan telekomunikasi Kanada, serta organisasi-organisasi lainnya. Pada tahun 1991 Assange ditangkap. Setahun kemudian dia dinyatakan bersalah dengan 24 dakwaan terkait aktivitas hacker. Dia bebas tahun itu juga, dengan membayar uang jaminan AU$2100.
Pada 2006, Assange bersama sembilan orang lainnya, mendirikian WikiLeaks. Tapi hanya Assange yang dikenal, karena dia tampil sebagai juru bicara vokal. Tujuan awal WikiLeaks adalah memberikan balasan kepada perusahaan yang bertindak tidak etis, dan membantu memberantas korupsi di lembaga publik.
Di Websitenya, WikiLeaks menuliskan organisasi itu punya tujuan mulia: menciptakan keterbukaan. “Transparansi menciptakan kehidupan lebih baik bagi semua masyarakat. Pengawasan yang baik akan mengurangi korupsi dan memperkuat demokrasi di semua institusi sosial, termasuk pemerintahan, perusahaan dan organisasi lainnya,” tulis WikiLeaks di situsnya.
Assange dan anggota WikiLeaks lainnya adalah relawan. Mereka tidak dibayar, dan semua pembiayaan diperoleh dari donasi para pengunjung situs nyentrik itu. Assange mengatakan WikiLeaks membocorkan dokumen rahasia lebih banyak daripada semua media di dunia, bahkan bila temuan mereka digabung jadi satu paket.
Assange hidup dengan gaya nomaden. Dia pernah menginap di bandara. Kadang dia merayap di Australia, Kenya dan Tanzania. Terakhir, Assange dilaporkan menyewa sebuah rumah di Islandia, Maret lalu. Dia kadang hadir di acara wawancara dengan media ternama, seperti Al Jazeera, MSNBC, Democracy Now! dan The Colbert Report.
Pada 3 Juni lalu dia muncul di acara Personal Democracy Forum di New York. Tapi, Assange tak hadir secara fisik. Dia tampil lewat video-conference. Sejak WikiLeaks makin aktif membocorkan rahasia AS, dia merasa tak aman lagi jika mengunjungi Amerika Serikat.
WikiLeaks mengantarkannya memperoleh beberapa penghargaan. Diantaranya penghargaan media dari Amnesty International pada 2009, Penghargaan Economist Index on Cencorship pada 2008, Sam Adams Award pada 2010.
Dia dinobatkan sebagai 25 orang visioner yang akan mengubah dunia versi majalah Utne Reader. Pada 12 November 2010, dia masuk jajaran Person of the Year versi majalah Time.(np)
• VIVAnews
Artikel Lainnya:
No Response to "Julian Assange: Seorang Nomaden Pembocor Rahasia Dunia"
Posting Komentar