Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan telah meminta Kedutaan Besar Indonesia di Amerika Serikat untuk terus memantau perkembangan paska bocornya sejumlah kabel diplomatik rahasia AS tentang Indonesia di situs WikiLeaks.
"Kedubes kita yang di Washington terus memantau," kata Marty di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 3 Desember 2010. "Jadi sekarang kami ikuti dengan seksama."
Marty juga menjelaskan, pemerintahan AS memiliki posisi yang sama dengan Indonesia. "Mereka juga mengatakan berdasarkan berita," ucapnya.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) enggan memberikan komentar terkait substansi masalah yang dibocorkan situs WikiLeaks tentang Indonesia. Sejumlah isu tersebut antara lain diduga terkait lepasnya Timor-Timur dari Indonesia dan pemilihan Presiden pada 2004.
"Kemenlu tidak akan memberikan komentar langsung terhadap bocornya dokumen-dokumen itu," tutur Marty. Kemenlu juga sedang mengumpulkan informasi, data, dan analisis terkait informasi yang bocor tersebut.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan sudah menugaskan tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengumpulkan informasi. Tim ini baru dalam tahap awal dan akan melaporkan hasilnya kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.
Apakah pemerintah akan melakukan klarifikasi terhadap isu-isu yang dibocorkan di WikiLeaks? "Ya jelas dong, kalau propaganda harus dijawab kan," ujar Tifatul. (art)
• VIVAnews
"Kedubes kita yang di Washington terus memantau," kata Marty di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 3 Desember 2010. "Jadi sekarang kami ikuti dengan seksama."
Marty juga menjelaskan, pemerintahan AS memiliki posisi yang sama dengan Indonesia. "Mereka juga mengatakan berdasarkan berita," ucapnya.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) enggan memberikan komentar terkait substansi masalah yang dibocorkan situs WikiLeaks tentang Indonesia. Sejumlah isu tersebut antara lain diduga terkait lepasnya Timor-Timur dari Indonesia dan pemilihan Presiden pada 2004.
"Kemenlu tidak akan memberikan komentar langsung terhadap bocornya dokumen-dokumen itu," tutur Marty. Kemenlu juga sedang mengumpulkan informasi, data, dan analisis terkait informasi yang bocor tersebut.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan sudah menugaskan tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengumpulkan informasi. Tim ini baru dalam tahap awal dan akan melaporkan hasilnya kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.
Apakah pemerintah akan melakukan klarifikasi terhadap isu-isu yang dibocorkan di WikiLeaks? "Ya jelas dong, kalau propaganda harus dijawab kan," ujar Tifatul. (art)
• VIVAnews
Artikel Lainnya:
No Response to "Pemerintah Terus Pantau Bocoran WikiLeaks"
Posting Komentar