Kumpulan Artikel Perang

Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy memberikan dukungan yang kuat kepadapenguasa baru Libya,selama kunjungan bersejarah ke Tripoli pada hari Kamis kemarin (15/9), berjanji untuk melepaskan miliaran dolar aset beku Libya dan mendorong maju serangan NATO melawan Muammar Gaddafi.

Cameron, yang berbicara di ibukota Tripoli bersama Sarkozy, menyampaikan pesan sederhana untuk Gaddafi dan para pendukungnya: "Ini telah berakhir. Lebih baik menyerah."

Kedua pemimpin barat ini adalah pemimpin dunia pertama yang melakukan perjalanan ke Tripoli sejak pasukan revolusioner, didukung oleh serangan udara NATO, menguasai ibukota Libya pada 21 Agustus lalu dan memaksa Gaddafi bersembunyi. Kunjungan mereka juga bertujuan untuk memberikan dorongan signifikan kepada Dewan Transisi Nasional.

Pada konferensi pers bersama Kepala NTC Mustafa Abdul Jalil dan perdana menteri NTC Mahmoud Jibril, Cameron dan Sarkozy menyatakan dukungan mereka kepada NTC. Cameron mengatakan ia akan mendorong pelepasan miliar dolar aset beku Libya untuk NTC. Untuk itu, ia mengumumkan Inggris dan Perancis akan memperkenalkan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB pada Jumat ini (16/9) yang mengesahkan pembebasan semua aset Libya.

"Kami telah mencairkan satu miliar pound ($ 1,6 milyar) aset, tetapi jika kita dapat melewati resolusi PBB, akan ada lebih 12 miliar pound ($ 18 miliar) aset di Inggris yang akan kami usahakan cairkan," katanya.

Cameron juga berjanji misi NATO akan terus berlanjut pada saat loyalis Gaddafi masih berjuang melawan pasukan revolusioner pada tiga front di pusat dan selatan Libya. "Masih ada daerah Libya di bawah kendali Gaddafi, Gaddafi sendiri masih buron, dan kita harus memastikan pekerjaan ini diselesaikan," ujarnya.(fq/ap)

Sumber: http://www.eramuslim.com