Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Perang di Asia
,
Perang Saudara
Tetapi di depan gerbang istana, He Jin diperingatkan oleh komandan pasukan penjaga istana Pan Yin yang berkata "Ini pasti jebakan Jian Shuo untuk menyingkirkanmu !"
He Jin mendengar hal itu langsung pulang ke kediamannya dan memanggil pejabat dan menteri yang berada di pihaknya. Mereka menyusun rencana bagaimana menyingkirkan kasim - kasim istana itu.
Dalam rapat ini tiba - tiba seseorang berkata menentang rencana tersebut, "Pengaruh dari kasim itu telah ada sejak 1,5 abad yang lalu pada masa pemerintahan kaisar Cong dan Zhi. Hal itu telah menyebar seperti rumput di semua arah. Bagaimana kita berharap dapat menghancurkan mereka? Dan di atas semua itu hal ini harus dirahasiakan atau kita semua akan mati terbunuh."
He Jin melihat orang itu dan ternyata orang itu adalah Komandan Militer pasukan reguler Cao Cao.
He Jin sangat marah pada ucapan Cao Cao dan berkata, "Siapa orang dengan jabatan rendah seperti kau mengetahui tentang jalannya pemerintahan?!"
Dan dalam kekacauan Pan Yin datang dan berkata, "Kaisar telah mangkat, kasim-kasim itu telah memutuskan untuk merahasiakan kematian itu dan sedang membuat titah palsu agar Wali Negara harus datang ke istana untuk mendiskusikan masalah suksesi. Sementara itu mereka telah memutuskan Pangeran Xian yang akan menjadi kaisar."
Tidak lama setelah Pan Yin selesai berbicara, titah kaisar pun tiba.
"Sekarang masalah penerus kaisar lebih penting," kata Cao Cao. "Urusan membasmi pengkhianat akan kita diskusikan nanti."
"Siapa yang berani mengikutiku mendukung Pangeran Bian ?" tanya He Jin
Tiba - tiba muncul seorang yang maju ke depan dan berkata "Berikan aku 5000 pasukan veteran dan aku akan menyerang istana, menyelamatkan pewaris tahta, membunuh para kasim dan membersihkan pemerintahan! Kedamaian akan muncul kembali di kekaisaran ini."
Orang yang berkata itu adalah Yuan Shao, anak dari bekas menteri dalam negeri Yuan Feng dan keponakan dari komandan pasukan penjaga kekaisaran Yuan Wei. Yuan Shao memiliki jabatan Komandan pasukan kekaisaran.
He Jin mengumpulkan 5000 pasukannya. Yuan Shao memakai pakaian perangnya dan mengambil komando. He Jin didukung oleh He Yong, Xun You, Zheng *** dan lebih dari 30 menteri lainnya dan pejabat tinggi berangkat menuju istana. Di dalam aula istana utama, peti mati kaisar ditaruh di depan altar dan mereka menaruh Liu Bian di singgasana naga. Setelah upacara selesai dan semua telah menghormat pada kaisar yang baru, Yuan Shao pergi untuk menahan kasim Jian Shuo. Jian Shuo pergi bersembunyi di taman istana dengan ketakutan. Dia bersembunyi dibalik semak - semak tetapi akhirnya ketahuan. Jian Shuo dibunuh oleh Guo Sheng dan seluruh pengikutnya menyerah.
Yuan Shao berkata, "Kelompok mereka sekarang sudah terpecah-pecah. Ini adalah kesempatan kita untuk membunuh semua kasim - kasim itu."
Tetapi Zhang Rang dan kasim - kasim utama istana yang mengetahui bahaya itu segera mencari perlindungan di tempat permaisuri He.
Mereka berkata, "Yang bersalah membuat rencana untuk melukai kakakmu adalah Jian Shuo, hanya dia lah yang harusnya dihukum dan bukan yang lainnya. Sekarang Wali Negara dengan saran Yuan Shao berusaha membunuh kami semua. Kami meminta belas kasihan mu, Yang Mulia."
"Jangan takut!", kata permaisuri He, yang anaknya baru saja menjadi kaisar, "Aku akan melindungi kalian semua."
Dia mengirim utusan kepada kakaknya, isinya "Kau dan Aku berasal dari orang rendahan dan kita berhutang pada para kasim itu. Jian Shuo sekarang telah mati dan apakah kau perlu membunuh semua kasim itu atas dasar saran Yuan Shao?"
He Jin menuruti saran itu. Dia menjelaskan pada kelompoknya, "Orang jahat sebenarnya telah kita bunuh, Jian Shuo telah mati dan seluruh keluarganya akan dikenai hukuman. Tapi kita tidak perlu membunuh seluruh kasim dan melukai mereka."
"Bunuh mereka sampai keakarkaranya dan rantingnya" teriak Yuan Shao, " Atau mereka akan menghancurkanmu."
"Aku telah memutuskan," kata He Jin "Jangan katakan apa-apa lagi."
Dalam beberapa hari He Jin mengangkat dirinya menjadi Perdana Menteri dan teman-temannya diangkat sebagai pejabat tinggi.
Ibu Suri Dong memanggil Zhang Rang dan kelompoknya dalam suatu rapat.
Kata Ibu Suri. "Adalah jasaku yang pertama kali membawa Permaisuri He ke hadapan kaisar. Sekarang anaknya menjadi kaisar dan seluruh pejabat tinggi adalah teman-temannya. Kekuasaannya begitu besar, apakah yg dapat kita lakukan ?"
Zhang Rang membalas, "Yang mulia harus mengatur negara dari "balik tirai", lalu berusaha menjadikan pengeran Liu Xian sebagai kaisar, berikanlah kakakmu "PAMAN KAISAR" Dong Chong jabatan yang tinggi dan tempatkanlah dia pada posisi militer, saya rasa itu akan berhasil."
Ibu Suri Dong setuju, keesokan hari dia mengadakan rapat dan mengeluarkan titah. Dia mengangkat Liu Xian sebagai pangeran Chen Liu dan Dong Chong sebagai Jendral pasukan kuda terbang dan dia memberikan kekuasaan kepada para kasim untuk turut serta dalam masalah negara.
Ketika Permaisuri He mendengar hal ini, dia menyiapkan jamuan pesta dimana dia mengundang Ibu Suri Dong.
Ditengah -tengah pesta ketika semua sedang asiknya meminum arak dan anggur, Permaisuri He berdiri dan menawarkan minumam pada Ibu Suri Dong seraya berkata "Adalah tidak layak jika kami berdua harus turut campur di dalam masalah negara, pada awal mula dinasti Han ketika permaisuri Lu turut campur dalam masalah negara, seluruh keluarganya dihukum mati. Kita harus tetap diam dan tinggal dalam istana masing - masing dan biarkan urusan negara di urus oleh pejabat pemerintahan. Itu akan baik bagi negara, dan aku percaya bahwa kau akan melakukan itu."
Tapi Ibu Suri Dong marah dan berkata "Kau meracuni Lady Wang karena kecemburuanmu. Sekarang berdasarkan fakta bahwa putramu duduk sebagai kaisar dan kakakmu berkuasa kau berkata seperti ini. Aku akan memerintahkan agar kakakmu dipenggal dan itu sama mudahnya seperti aku membalikan telapak tanganku."
Permaisuri He juga naik pitam dan berkata "Aku berusaha berbaik hati denganmu dan mengapa kau mengucapkan kata - kata kasar itu."
"Kau wanita rendahan yang lahir dari keluarga tukang daging, apa yang kau tahu mengenai pemerintahan ?" hardik Ibu Suri Dong.
Dan pertengkaran itu makin menjadi-jadi.
Para kasim membujuk wanita-wanita itu untuk berhenti. Tetapi malam harinya Permaisuri He memangil kakaknya untuk menghadap ke istana dan menceritakan apa yang telah terjadi. He Jin akhirnya mengumpulkan para pejabat istana dan meminta pendapat mereka. Keesokan paginya sebuah titah dikeluarkan "Ibu Suri Dong, sebagai ibu angkat dari Liu Xian, Pangeran dari Chen Liu,adalah seorang pangeran daerah. Maka dengan itu tidak dapat tinggal di istana dan harus segera meninggalkan istana dan dikembalikan ke daerah asalnya di propinsi He Jian."
Bersambung...
Sumber: http://forum.detik.com/showthread.php?t=23593
Artikel Lainnya:
No Response to "Romance of Three Kingdoms: Zhang Fei Memukul Petugas Kerajaan; He Jin Menyusun Rencana untuk Menyingkirkan 10 Kasim Istana (8)"
Posting Komentar