Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
,
Perang di Afrika
Seorang menteri Israel mengatakan pasukan pemerintah Mesir harus menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan protes publik pada saat negara Afrika tersebut tertatih-tatih di ambang sebuah revolusi bergaya Tunisia. Terinspirasi oleh revolusi rakyat baru-baru ini di Tunisia, yang mengakibatkan penggulingan Presiden Zine El Abidin Ben Ali, rakyat Mesir telah melancarkan demonstrasi anti-pemerintah sejak Selasa lalu, menyerukan kepada Presiden Hosni Mubarak untuk menyerahkan kekuasaan setelah tiga dekade memerintah.
Sementara itu, seorang menteri kabinet Israel yang berbicara dengan syarat anonim ke media Israel menyatakan pada hari Kamis kemarin (28/1) bahwa presiden Mesir yang didukung oleh kecakapan militer yang kuat pada akhirnya akan menundukkan krisis ini, The Washington Post melaporkan. "Rezim Mubarak berakar baik pada aparat militer dan keamanan," kata menteri Israel, menambahkan bahwa, "Mereka harus mengerahkan pasukan militer, menggunakan kekuatan di jalan dan melakukannya. Tapi mereka cukup kuat sesuai dengan penilaian saya untuk mengatasi hal itu. "
Mesir, yang secara luas dianggap sebagai negara Arab pertama yang membuka perjanjian perdamaian dengan Israel tiga dekade lalu, tetap menjadi salah satu sekutu Tel Aviv paling penting. Di kota Suez, sepanjang Terusan Suez yang strategis, pengunjuk rasa membakar kantor polisi dan mencuri senjata yang kemudian digunakan untuk melawan polisi. Sementara itu, pasukan keamanan Mesir mengambil posisi di lokasi strategis, termasuk Tahrir Square, tempat demonstrasi terbesar minggu ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah akan melakukan tindakan keras terhadap demonstran.(fq/prtv)
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Artikel Lainnya:
No Response to "ISrael Desak Mesir Gunakan Kekuatan Pasukan Militer untuk Hadapi Demonstran"
Posting Komentar