Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
,
Perang di Eropa
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Selasa kemarin (5/4) dilantik sebagai kepala wilayah Kaukasus Rusia di Chechnya dalam sebuah upacara yang luar biasa mewah yang meninbulkan kontroversial yang sebagian besar orang menyebut pelantikan Kaydrov lebih mirip seperti pelantikan seorang raja.
Terletak di panggung merah dengan latar belakang bendera Rusia besar, acara pelantikan diselenggarakan di ibukota Grozny dihadiri oleh sedikitnya seribu orang dengan pidato yang ditayangkan langsung di televisi negara lebih dari satu jam.
Kadyrov, yang diangkat kembali oleh Presiden Dmitry Medvedev untuk menduduki posisinya pada akhir Februari lalu, mengambil sumpah jabatan dengan mengenakan setelan biru dihiasi dengan medali.
Dia sela sumpah jabatannya untuk "membuat daerah kekuasaannya menjadi salah satu daerah Rusia terbaik", Kaydrov dengan mengakhiri pidatonya dengan teraikan 'Allahu Akbar! "
Kerumunan orang yang menghadiri pelantikannya banyak juga mengenakan sorban, namun banyak juga yang mengenakan topi Karakul tradisional atau seragam militer, termasuk kepala daerah Kaukasus lainnya, tokoh agama dan tokoh parlemen dari Moskow.
"Hari ini ada perayaan di setiap tempat di Chechnya, ada lomba dan pacuan kuda," kata presenter televisi yang menyiarkan laporan langsung pelantikan Kaydrov. "Hidup Chechnya! Hidup Ramzan!" teriak kerumunan orang yang menghadiri pelantikannya.
Meskipun tidak dihadiri oleh Presiden Dmitry Medvedev maupun Perdana Menteri Vladimir Putin pada pelantikan tersebut, mereka mengirimkan telegram ucapan selamat. Begitu pula Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, satu-satunya pemimpin asing yang mengirimkan selamat atas pelantikan Kaydrov.
Kadyrov, 34 tahun, datang untuk memimpin daerah bergolak Chechnya pada tahun 2004 dan berhasil mengambil alih pemerintahan Akhmad ayahnya yang dibunuh oleh pejuang Chechnya.
Dia telah dituduh oleh kelompok-kelompok HAM sebagai pembunuhan dan pmemperoleh gelar "predator pers" dari yayasan Reporters Without Borders.
Meski Kadyrov mengatakan secara terbuka bahwa dia percaya syariat Islam lebih diutamakan daripada hukum Rusia, tetapi ia juga telah berulang kali mengatakan dia berkomitmen untuk "patuh" terhadap pemerintah Rusia. Dan perlu dicatat Kaydrov juga dengan tangan besi "membantai" banyak mujahidin Chechnya.(fq/aby)
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Artikel Lainnya:
No Response to "Pelantikan Pemimpin Chechnya Lebih Mirip Pelantikan Seorang Raja"
Posting Komentar