Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
The Wall Street bank berada di balik kebijakan pemerintah AS, termasuk keputusan untuk melakukan perang, kata seorang jurnalis senior Amerika mengatakan kepada Press TV.

"The Wall Street bank memiliki hak pengendalian. Mereka memutuskan jalannya negara bagaimana akan dijalankan, termasuk melancarkan perang," kata Stephen Lendman, penulis dan penyiar radio dari Chicago mengatakan kepada Press TV dalam sebuah wawancara.


"Salah satu alasan untuk mengobarkan perang adalah perang itu sangat menguntungkan. Bukan hanya kepada kontraktor pertahanan, [tapi juga] untuk bank-bank besar, untuk perusahaan teknologi, semua perusahaan yang memasok barang dan jasa termasuk kontraktor swasta yang setiap saat menginginkan Amerika terlibat dalam perang," tambahnya.

Selama dua pemerintahannya, mantan presiden AS George W. Bush memerintahkan invasi ke Afghanistan dan Irak. Dua perang tersebut mengakibatkan kematian ratusan ribu warga sipil.

Bush dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair membenarkan perang Irak dengan menyatakan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal (WMDs), yang samapai sekarang tidak pernah ditemukan.

Dalam memoarnya yang baru-baru ini dirilis yang berjudul "Decision Points", Bush mengatakan ia terkejut ketika WMD tidak ditemukan di Irak.

"Rencana untuk pergi berperang di Irak sebenarnya sudah disusun lama. Cetak biru perang itu telah ditulis. Dan berada di dalam rak siap untuk diambil," kata Lendman.(fq/prtv)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Jurnalis AS: Wall Street Berada di Balik Perang Amerika"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments