Posted by Rifan Syambodo Categories: Label:
Juru bicara IDF Avi Benayahu mengatakan Selasa kemarin (8/2) bahwa militer Israel sedang dalam proses mendaftar para "pejuang media baru". Benayahu mengatakan kepada sebuah panel dalam subjek "media digital sebagai senjata strategis" menyatakan bahwa militer sedang mencari "hacker-hacker kecil yang lahir dan dibesarkan secara online". "Kami akan lindungi mereka dengan perhatian khusus dan melatih mereka untuk melayani negara," kata juru bicara IDF kepada panel, yang merupakan bagian dari Konferensi Herzliya.


Dia menambahkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara pribadi mendukung usaha itu dan ia telah menyediakan anggaran sebesar NIS 6 juta (1,63 juta dolar) untuk pendaftaran 120 tentara cyber. Benayahu mengatakan internet punya dampak yang signifikan terhadap pemberontakan baru-baru ini di negara-negara Arab seperti Tunisia dan Mesir. "Kita tidak bisa tidak harus terkesan pada bagaimana teknologi Barat merugikan rezim di ujung lain spektrum, seperti Iran, atau bagaimana satu kamera ponsel dapat membahayakan rezim lebih dari sebuah operasi badan intelijen," katanya.

Mesir, bagaimanapun, "masih tidak mengerti kekuatan yang sedang diberikan kepada publik, sementara perlahan-lahan kekuatan itu diambil dari para pemimpinnya". Juru bicara IDF itu mengatakan ia juga berencana untuk membangun blog untuk juru bicara IDF yang lain dan komandan IDF sebagai alat PR. "Kami berada di depan dan berjalan secara perlahan," katanya menambahkan, dan merekomendasikan pemerintah untuk menunjuk seorang "menteri media baru".

"Militer terlalu terlibat dengan hubungan publik internal. Militer tidak harus mengisi ruang yang ditinggalkan oleh negara - harus ada yang mengurus ini." Aliza, seorang tentara Israel dari AS, menjelaskan tentang unit baru di Kantor Juru bicara IDF. "Kami mulai bekerja dengan media baru selama Operasi Cast Lead. Blogger sangat penting dan sangat berpengaruh," katanya. "Ini adalah tentang demokratisasi informasi, dan tentang kenyataan."

Aliza mengatakan saluran IDF di YouTube saat ini merupakan usaha yang paling sukses. "Foto menangkap dan merupakan bukti visual yang lebih baik dari sekedar kata-kata," katanya, seraya menambahkan bahwa cuplikan serangan IDF terhadap armada Turki menjadi video yang paling banyak ditonton online dan mempengaruhi laporan media di dunia serta perdebatan online.(fq/ynet)

Sumber: http://www.eramuslim.com/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Militer Israel Akan Rekrut Banyak Hacker untuk Hadapi Perang Cyber"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments