Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
Mantan Presiden Irak yang digulingkan dari kekuasaannya dan berakhir di tiang gantungan, Saddam Hussein ternyata memiliki sebuah rencana melarikan diri dari tahanannya yang dijalankan pemerintahan AS pada tahun 2006 silam, dibantu oleh orang orang setianya, termasuk mantan pengawal pribadinya, menurut sebuah buku yang ditulis oleh salah satu pengacara Saddam.
"Rencana melarikan diri Saddam HUseein di perkirakan terjadi pada musim panas 2006, dengan bantuan beberapa orang dan pengawal khusus," Khalil al-Dulaimi memaparkan dalam sebuah bukunya yang berjudul "Saddam Hussein Out od US Prison: What Happened" (Saddam Hussein Keluar Dari Penjara AS: Apa Yang Terjadi).
"Dalam rencana tersebut, para pejuang Irak mendapat perintah untuk melakukan serangan ke Zona Hijau Baghdad dan beberapa pangkalan militer AS di bandara ibu kota, sebelum membobol tahanan Saddam di dekat bandar," menurut buku setebal 480 halaman itu.
"Dia berencana untuk kabur ke provinsi Anbar di Barat Irak dan berencana mengumpulkan para pejuang Irak dengan cepat dan melakukan serangan ke Baghdad," Dulaimi yang berasal dari Amman mengatakan dalam bukunya.
Namun rencana tersebut ternyata batal setelah insiden penembakan di depan tahanan Saddam, yang membuat para penjaga membentengi tahanan dan meningkatkan keamanan mereka.
Enam bulan kemudian, Saddam meninggal. dia digantung pada bulan Desember setelah mengakui melakukan kejahatan kemanusiaan dalam pembantaian 148 warga Syiah, diikuti percobaan pembunuhan terhadapnya pada 1982.
Saddam ditahan oleh pasukan AS pada Desember 2003, delapan bulan setelah tumbangnya kerajaan Baghdad, di lubang di sebuah peternakan dekat kampong halamannya di Tikrit.
Buku yang hanya tersedia dalam bahasa Arab tersebut rencananya akan diterbitkan dalam tahun ini di Khartoum.
Buku ini diklaim telah membuka rahasia-rahasia yang Saddam ceritakan kepada Dulaimi mengenai tumbangnya kerajaan Irak, penangkapannya, dan juga termasuk 500 surat, puisi, dan tulisan tangan oleh mantan presiden tersebut.
Setelah tumbangnya pemerintahan Saddam, lambat laun kerajaan Irak dikuasai Syiah, dan sejak saat itu pemerintahan Irak "melarang" adanya Saddam Hussein dalam acara apapun.
Pemerintah bahkan menghapus gambar-gambar Saddam Hussein dari daftar pameran filateli di Irak sejak 2003.
Ribuan perangko dipamerkan oleh anggota Perhimpunan Filateli Irak melahirkan saksi dari sejarah negara tersebut selama satu abad terakhir, dan pendudukan asing antara sungai-sungai besarnya, sungai Tigris dan Euphrates.
Setiap masa ditampilkan, dari masa Kerajaan Ottoman sampai pemerintahan sekarang. Beberapa perangko dari masa Saddam juga termasuk, tetapi gambar dari Saddam sendiri tidak terlihat.
Perampokan oleh tentara AS juga terjadi di rumah Saddam.
Dalam suatu tempat yang tertutup, tentara AS menemukan tumpukan mata uang Amerika, senilai lebih dari 650 juta Dolar.
"Satu dari orang kami sedang mencari gergaji rantai di tempat itu, dan memindahkan sebuah beton, dan menarik keluar sebuah koper besi, dan disitu ada semacam tagihan Dollar baru. Dan dalam setiap koper ada empat juta Dolar. Dan dia menemukan batu demi baru, lagi dan lagi.," Kapten Ballanco mengatakan.
Totalnya, para tentara itu telah menemukan lebih dari 650 juta Dolar. Uang tersebut telah diterbangkan ke Kuwait untuk simpanan yang lebih aman. (al/me/sm)
Sumber: http://suaramedia.com
Artikel Lainnya:
2 Response to Pengacara Saddam Hussein Beberkan Rancana Rahasia 2006
Menarik.Saya ke Irak dua kali.Tahun 1992 ketika Presiden Irak Saddam Hussein masih hidup.Kemudian tahun 2014, ketika beliau telah tiada.
Menarik.Saya ke Irak dua kali.Tahun 1992 ketika Presiden Irak Saddam Hussein masih hidup.Kemudian tahun 2014, ketika beliau telah tiada.
Posting Komentar