Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: , ,
Xerxes yang heran kenapa sangat sedikit jumlah pasukan Yunani yang menjaga Thermopylae, menanyai tahanan Yunani dari Arkadia melalui penasihatnya.
“Apa yang sedang dikerjakan orang-orang Yunani sekarang?”
“Mereka sedang menyelenggarakan  Olimpiade, menonton pertandingan atletik dan lomba pacuan kereta berkuda,”jawab orang-orang Arkadia.
“Dan, “sambung penasihat Xerxes, “apa hadiahnya bila mereka menang?”
“Bagi yang menang akan diberikan rangkaian mahkota daun zaitun.” 

Mendengar jawaban ini, Tritantaechmes, putra Artabanus, salah seorang jendral Persia berseru kaget, “Demi Dewa! Mardonius, orang-orang macam apa yang sedang kita perangi atas suruhanmu ini? Mereka berkompetisi bukan demi uang, tetapi demi kehormatan!”
(Herodotus, The Histories Book VIII)

Perang Artemisium

Bersamaan dengan terjadinya perang di Thermopylae, pertempuran laut antara armada Persia melawan Yunani berlangsung di Artemisium. Komandan armada laut Yunani adalah Eurybiades, seorang Sparta, yang memimpin  271 buah kapal perang Yunani berhadapan dengan 600 kapal Persia dan 200 kapal lainnya. 

 

Saat malam tiba, hujan lebat disertai badai memporak-porandakan 200 kapal Persia yang mencoba mengitari Euboea untuk menyerang armada Yunani dari belakang. Perang berlangsung selama tiga hari dan saat kabar kekalahan pasukan Leonidas di Thermopylae sampai ke armada Yunani, tidak ada pilihan lain selain mundur dari Artemisium.

Kapal-kapal Yunani kemudian berkumpul di Salamis untuk mengungsikan penduduk Athena sebelum pasukan darat Xerxes tiba. Di Salamis, datang bantuan pasukan dari negeri-negeri Yunani lainnya hingga total keseluruhan jumlah kapal mencapai 378 buah.

Sementara itu, pasukan darat  Xerxes telah sampai di Athena yang hanya dijaga beberapa gelintir prajurit dan berhasil mendudukinya. Xerxes membunuh semua orang Athena yang bertahan, menjarah kuil-kuil dan membakar kota. Dari Athena, Xerxes kemudian memerintahkan pasukannya bergerak maju untuk menyerang Korinthos, dimana tembok pertahanan Yunani sedang dibangun di bawah pengawasan Kleombrotus, putra Abazandridas dan adik Leonidas. 

Mendengar Athena telah jatuh, Eurybiades memutuskan armada mundur ke Korinthos dan bertahan disana. Tetapi Themistokles, komandan pasukan Athena yang lebih bijak dan cerdik, meyakinkannya untuk tetap bertahan di Salamis. Dengan kecerdikannya Themistokles mengirimkan orang kepercayaannya yang bernama Sikinnus kepada Xerxes, untuk berpura-pura berkhianat dan memberitahukan apabila Xerxes menginginkan kemenangan, mereka harus segera menyerang karena armada Yunani akan pergi dari Salamis saat fajar.

Kekalahan Persia di Salamis

Xerxes termakan umpan itu. Di tengah malam buta, armada besarnya diam-diam berlayar menuju teluk Salamis. Dan saat fajar, 29 September 480 SM, pasukan Persia baru menyadari mereka telah masuk ke dalam jebakan. Kapal-kapal perang Yunani tahu-tahu telah mengepung kapal-kapal Persia di teluk Salamis yang sempit. 


Begitu komando diberikan, serentak kapal-kapal Yunani yang ukurannya lebih kecil menyerang kapal-kapal Persia yang baik ukuran maupun jumlahnya lebih besar. Tetapi di teluk sempit ini, jumlah armada Persia yang besar tidak ada artinya melawan kegesitan kapal-kapal Yunani. Xerxes yang menonton pertempuran dari atas bukit dengan jelas melihat kapal-kapal kebanggaannya dihancurkan pasukan Yunani. 

Lebih dari 500 kapal perang Persia hancur di Salamis dan sisa kapal lainnya diburu oleh kapal-kapal Yunani.  Dalam perang di Salamis Persia kalah telak karena kapal-kapal yang dihancurkan ini merupakan kapal perang utama dan kapal yang membawa perbekalan. Dengan terpaksa Xerxes menarik mundur pasukannya baik yang di laut maupun yang di darat karena otomatis pasukan daratnya tidak mendapatkan dukungan dan bantuan dari pasukan laut lagi.

Berakhirnya invasi Persia di Eropa

Xerxes memutuskan untuk kembali ke Asia dan hanya meninggalkan sedikit sisa pasukannya di Thessalia sebanyak 300.000 orang di bawah pimpinan salah seorang jendralnya, Mardonius

Hampir setahun kemudian (479 SM), pasukan Mardonius ini kembali berhadapan dengan 10.000 pasukan gabungan Yunani yang dipimpin oleh Pausanias di Plataea. Dalam perang itu, Mardonius tewas dibunuh oleh seorang prajurit Sparta bernama Aeimnestos sedangkan The Immortal, Sepuluh Ribu prajurit elite Persia, ditumpas habis oleh prajurit-prajurit Yunani. Sisa pasukan Persia lainnya mati terbunuh dalam pengejaran. Dari 300.000 orang prajurit Persia hanya tersisa sekitar 3000 orang yang ditawan hidup-hidup.


Dengan kemenangan Yunani di perang Plataea ini invasi Persia di daratan Eropa pun berakhir. Persia kembali menderita kekalahan telak setelah di Salamis dan Xerxes tidak pernah berhasil menguasai seluruh negeri Yunani. 

Note: Tulisan ini dibuat berdasarkan catatan Herodotus, ahli sejarah Yunani dalam The Histories yang ditulis dari tahun 450-420 SM, atau hanya berjarak 30 tahun setelah perang. Dalam bab berikutnya saya akan membandingkan apa yang ditulis Herodotus dengan bukti-bukti yang ditemukan oleh para ahli sejarah modern.

Keterangan gambar (klik gambar untuk memperbesar)
Gambar 3: Foto Plataea sekarang (http://www.livius.org/pi-pm/plataea/battle.html) Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Catatan Perang Yunani-Persia 2500 Tahun Yang Lalu Bagian VIII"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments