Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
,
Perang di Asia
Perang Marathon
Beberapa hari kemudian pasukan Persia mendarat di Marathon, 25 kilometer dari Athena. Hippias, putra Peisistratos, ditunjuk untuk memimpin komando atas Datis, Artaphernes dan 25.000 tentara Persia termasuk pasukan berkuda elit Persia yang berhadap-hadapan dengan 10.000 pasukan infantri Athena dengan persenjataan berat (hoplite) yang memblokir jalan menuju kota Athena.
Hippias ini dulu pernah menjadi raja tiran di Athena sebelum pemerintahan Athena menganut paham demokrasi. Keinginannya untuk kembali ke kota kelahirannya sejalan dengan ambisi Darius, yaitu mendirikan kerajaan Pro-Persia di seluruh wilayah Yunani.
Di saat genting tersebut, pasukan Athena mengirim seorang utusan bernama Pheidippides ke Sparta, untuk meminta Sparta mengirimkan bala bantuan secepat mungkin. Pheidippides kembali tiga hari kemudian setelah menempuh jarak 450 kilometer, membawa berita bahwa orang-orang Sparta harus menunggu sampai bulan purnama untuk melakukan aktifitas militer sesuai adat di yunani, yang berarti enam hari kemudian! (Catatan mengenai bulan purnama ini memungkinkan ahli sejarah menentukan tanggal pertempuran di Marathon).
Sementara pasukan Athena menunda pertempuran, mereka mendapatkan bantuan dari sekutu mereka, Plataea. Lawan terberat bagi orang-orang Yunani adalah pasukan elit berkuda Persia yang sangat tangguh. Ditambah, Marathon adalah dataran terbuka yang memungkinkan pemanah-pemanah Persia untuk bersembunyi di balik bukit. Tidak mungkin bagi pasukan infantri Athena untuk melancarkan serangan di Marathon, karena akan menjadi sasaran empuk mereka.
Tetapi pasukan Yunani masih memiliki seorang jendral pemberani bernama Militiades, yang mempunyai dendam atas orang-orang Persia, karena telah memaksanya mengungsi dari kerajaannya di pintu masuk Selat Hellespontus. Suatu hari, ia mendapat pertanda baik dan memimpin pasukan Yunani ke dalam formasi tempur. Di bagian tengah pasukan, ia menempatkan tentara dengan persenjatan kurang kuat, tetapi di bagian sayap kanan dan kiri, ia mengatur posisi tentara dengan persenjataan lebih kuat dan lembing lebih panjang.
Saat fajar menyingsing, tanggal 10 September atau 12 agustus 490 SM, ia melancarkan serangan kearah musuh, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari perkemahan pasukan Yunani. Pasukan Persia yang unggul dalam jumlah, melihat serangan ini sebagai serangan bunuh diri besar-besaran dan menyerbu dengan kekutan penuh.
Tetapi di saat kedua pasukan bertumbukan, tentara Yunani di sayap kanan dan kiri bergerak maju dan merangsek pasukan Persia dari samping dan belakang, sekaligus menutup celah untuk tentara Persia melarikan diri. Dalam kekacauan, pasukan Persia yang panik, kalang kabut berusaha keluar dari perangkap pasukan Yunani dan melarikan diri secara membabi buta ke arah kapal-kapal Persia ditambatkan. Akibatnya banyak tentara Persia yang mati karena panik dan terkejut oleh serangan balik orang-orang Yunani, Menurut Herodotus, dalam pertempuran Marathon, pasukan Athena kehilangan 192 tentaranya, sementara korban tewas dari pasukan Persia mencapai 6400 orang.
Meskipun perang telah dimenangkan orang-orang Yunani di Marathon, ini bukanlah akhir dari invasi Persia. Pasukan Persia berhasil menarik mundur kapal-kapal mereka dan berniat menyerang Phaleron, pelabuhan Athena. Tetapi pasukan Athena juga telah meninggalkan Marathon dan menyiapkan diri di Phaleron untuk menghadapi serbuan bangsa Persia yang kedua kalinya. Karena sudah tidak mungkin untuk menduduki Athena tanpa perlawanan sengit, kapal-kapal Persia berlayar meninggalkan Yunani dan kembali ke Asia.
Dan inilah akhir dari perang Yunani-Persia pertama: Datis dan Artapharnes kembali ke Persia dan mendapat penghormatan dari sang raja, tawanan penduduk Eretria diasingkan di Mesopotamia, Hippias tidak pernah kembali ke Athena dan pasukan Sparta yang tiba belakangan, sudah terlambat untuk ambil bagian dalam pertempuran.
Walaupun begitu, rencana Darius untuk menancapkan kekuasaan Persia di pulau-pulau sekitar Laut Aegea berhasil dan wilayah kekuasaan Persia di Asia Kecil terlindung dari serangan orang-orang Yunani.
Gambar 1: Dataran Marathon hari ini
Gambar 2: Posisi pasukan Athena dan Persia yang berhadap-hadapan
Gambar 3: Simulasi taktik formasi perang pasukan Athena
Gambar 4: Kuburan 192 prajurit Athena yang tewas di Perang Marathon
Gambar 5: Anak panah yang ditemukan di situs Marathon (British Museum)
diambil dari http://www/livius.orgArtikel Lainnya:
No Response to "Catatan Perang Yunani-Persia 2500 Tahun Yang Lalu Bagian III"
Posting Komentar