Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
,
Perang di Asia


Thailand dan Kamboja sibuk dar-der-dor-an di perbatasan. Namun, perang kedua negara tetangga itu tidak akan mengganggu jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa optimistis, pertemuan 10 negara anggota Asia Tenggara itu berjalan lancar. Sengketa keduanya juga tidak akan mengganggu hubungan baik negara ASEAN dengan kawasan Uni Eropa (UE).
Hal itu dikatakan Menlu Natalegawa usai pembukaan ASEAN-UE Business Summit di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, kemarin.
“Saya rasa tidak (mengganggu). Anda bisa menyaksikan bagaimana tanggapan dari pelaku bisnis Uni Eropa sudah baik. Business Summit ASEAN dengan Uni Eropa ini adalah yang pertama diselenggarakan,” ujar Natalegawa.
Dalam KTT ASEAN 7-8 Mei, belum dijadwalkan secara khusus pembahasan konflik perbatasan Thailand-Kamboja.
“Saya tidak bisa mendahului pertemuan pimpinan negara. Sekali lagi, mengingat masalah ini telah menjadi perhatian dalam beberapa hari ini, sangat wajar seandainya masalah itu dibahas. Namun, kepala negara juga akan membahas banyak masalah,” terangnya.
Pengamat ASEAN University of New South Wales, Australia, Profesor Carl Thayer, berpendapat, perang di perbatasan yang menewaskan 18 orang tewas sejak 22 April, sudah selayaknya menjadi topik utama KTT selama dua hari itu.
Menurut Thayer, sengketa perbatasan Thailand-Kamboja merupakan tantangan demi mempertahankan kredibilitas ASEAN di mata dunia. Apalagi, ASEAN berencana menciptakan Masyarakat ASEAN 2015.
“Kegagalan ASEAN menjadi penengah konflik politik dua anggotanya akan memiliki dampak yang sangat negatif terhadap kredibilitas ASEAN sebagai organisasi regional,” kata Thayer kepada kantor berita Prancis, Agence France-Presse (AFP), kemarin.
Namun, Thayer yakin, Indonesia dapat menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama hampir setengah abad ini. Caranya, kata Thayer, menggunakan wewenang Indonesia sebagai Ketua ASEAN untuk terus proaktif melalui jalur diplomatik.
“Sementara negara-negara ASEAN lainnya menekan kedua pihak untuk merundingkan penyelesaian,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Keterlibatan ASEAN dalam forum internasional, seharusnya tidak hanya ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan. Tetapi juga untuk mendorong investasi dan meningkatkan daya tahan terhadap krisis di masa depan.
“Saya berharap ASEAN dan Uni Eropa bisa bekerja sama untuk mengelola ekonomi dunia,” kata Presiden SBY saat membuka ASEAN-UE Business Summit, kemarin. [RM]
Sumber: http://rakyatmerdekaonline.com

Artikel Lainnya:
Perang di Asia
- Barbarosa Pahlawan Islam yang Menjadi Propaganda Jahat Barat
- Partai-partai Politik Pakistan Tolak Rute Pasokan Nato Dibuka Kembali
- Kofi Annan Serukan Akhiri Kekerasan di Suriah Tanpa Prasyarat
- Mahasiswa Pakistan Kecam AS yang Janjikan Hadiah Untuk Penangkapan Hafiz Said
- Sy'iah, Holocaust dan Clash of Civilization
- AS Mengetahui Adanya Penyiksaan di Penjara-penjara Afghanistan
No Response to "Perang Thailand Vs Kamboja Tidak Ganggu KTT ASEAN"
Posting Komentar