Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

Wakil Walikota Auckland, Penny Hulse mengatakan
kesannya pada Falun Gong adalah sebuah komunitas
yang lembut, cinta damai dan terhormat.
(Dewan Kota Auckland)
Auckland - Sebuah e-mail yang dikirim kepada para pejabat Selandia Baru berisikan propaganda dan fitnahan. Propaganda bertujuan menentang latihan kultivasi (tekhnik menempa jiwa dan raga) Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa). Surat elektronik tersebut dilaporkan membuat jengkel para pejabat dan menganggap email tersebut sebagai tipuan bohong dan fitnah.
E-mail yang mengaku seorang praktisi Falun Gong itu membahas secara ofensif...
Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

Hidup Kacau
Semua pengikut iblis yang aktif pasti memiliki kehidupan yang kacau balau, Marx juga tidak luput.
Arnold Kunzli dalam buku ‘Cita-Cita Karl Marx’ menulis: dua putri dan seorang menantu Marx bunuh diri, sementara 3 orang anak lainnya mati karena kurang gizi. Putri Marx yang bernama Laura menikahi seorang paham sosialis bernama Paul Lafargue, ia mengubur sendiri 3 anak darah dagingnya, lalu bunuh diri bersama dengan suaminya. Putri Marx lainnya, Eleanor, memutuskan melakukan hal yang sama bersama suami, putrinya tewas, namun sang suami Edward menciut nyalinya di saat-saat terakhir.
Marx...
Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

KIRI: Sketsa Heinrich Heine saat sakit, pada 1851.
KANAN: Lukisan Pierre-Joseph Proudhon, karya
Gustave Courbet. (WIKIPEDIA)
Semua Teman Dekatnya Pengikut Setan
Proudhon, seorang pemikir paham sosialis penting lainnya, di saat yang sama juga merupakan teman Marx, yang sama-sama memuja iblis. Model rambut dan jenggot Proudhon mirip dengan Marx, dan Proudhon juga menulis karya yang menghujat Tuhan dan memuja iblis.
Sastrawan terkenal Jerman, Heinrich Heine, adalah seorang teman dekat Marx lainnya. ia juga seorang pemuja iblis. Ia menulis: “Aku memanggil iblis, maka iblis pun datang, dengan terheran-heran,...
Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

VII. Masa Reformasi Ekonomi - Kekerasan Tidak Pernah Berubah
Revolusi Kebudayaan merupakan masa yang penuh dengan pertumpahan darah, pembunuhan, kesedihan, tidak jelas mana yang benar dan mana yang salah, hitam dan putih bertukar posisi. Setelah revolusi kebudayaan, kedudukan para pejabat atas bagaikan sebuah pintu putaran, di mana PKC dan pemerintahannya telah mengganti enam pemimpin dalam waktu 20 tahun. Hak kepemilikan swasta kembali lagi ke Tiongkok, perbedaan standar kehidupan di desa dan kota makin jauh, padang-padang pasir semakin banyak, banyak sungai...
Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

V. Lompatan Jauh ke Depan - Menciptakan Kepalsuan untuk Menguji Kesetiaan
Setelah melancarkan Gerakan Anti Sayap Kanan, Tiongkok mulai takut pada fakta yang sesungguhnya. Setiap orang dilibatkan untuk mendengarkan kebohongan, menceritakan kebohongan, membuat cerita palsu, menghindari dan menutupi kebenaran dengan kebohongan dan rumor. Lompatan Jauh ke Depan adalah sebuah contoh menceritakan kebohongan skala nasional. Seluruh masyarakat berada dalam arahan setan jahat PKC, telah melakukan banyak hal yang tidak masuk akal. Di antara yang berbohong dan yang...
Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

Di zaman Marx, kaum pria umumnya memelihara
kumis, namun bentuk kumis mereka berbeda dengan
Marx, dan tidak berambut gondrong. Penampilan
Marx waktu itu adalah simbol pengikut setia
Joanna Southcott, pemimpin perempuan dalam
organisasi pengikut ajaran setan. Meskipun partai
komunis mengklaim sebagai ateis, namun sejak awal
hingga akhir Karl Marx sendiri adalah umat
Kristiani yang taat. Sampai usia 17 tahun ia
adalah seorang umat Kristiani dan dalam karya
tulis kelulusan SMA ia menulis: 'Jika tidak ada
kepercayaan terhadap Tuhan, dan tidak sejalan
dengan Kristus, maka umat manusia tidak...
Posted by Rifan Syambodo
Categories:
Label:
Fakta Perang
12
Maret

Tirani diabadikan dalam jepretan kamera : Polisi berseragam
dan berpakaian preman menangkap kurang lebih 10 praktisi
Falun Gong, yang datang ke Lapangan Tiananmen untuk
memohon secara damai supaya penganiayaan terhadap Falun
Gong diakhiri, pada tanggal 9 November 2000.
(Global Photos/Liaison)
Saat membicarakan tentang tirani, orang Tiongkok akan selalu menghubungkannya dengan Qin Shi Huang (259-210 Sebelum Masehi), Kaisar pertama dari Dinasti Qin, yang memerintah dengan tangan besi, membakar buku-buku filsafat dan mengubur hidup-hidup murid-murid Konghucu. Kebijakan yang dikeluarkan Qin Shi...