Posted by Rifan Syambodo Categories: Label: ,
Ketika tahu bahwa Paris membawa pergi istrinya, Menelaos langsung memanggil para bekas pelamar Helena. Sesuai sumpah mereka dulu, mereka harus membantu Menelaos mendapatkan Helena kembali. Maka Menelaos berhasil mendapat bantuan pasukan dari seluruh Yunani. Agamemnon, saudara Menelaos dan raja Mikenai, membawa seratus kapal dan didaulat sebagai pemimpin pasukan gabungan Yunani.

Agamemnon dan Menelaos tahu dari Kalkhas sang peramal bahwa Troya tak akan bisa dikalahkan tanpa dua pahlawan, yakni Akhilles dan Odisseus.

Odisseus

Odisseus adalah putra Lairtes dan Antikleia. Odisseus terkenal akan kecerdasan dan kecerdikannya. Odisseus tidak mau ikut serta dalam pasukan Yunani, karena menurut ramalan, dia baru bisa pulang ke Ithaka dua puluh tahun setelah perang Troya usai. Padahal Odisseus baru saja memiliki anak dari pernikahannya dengan Penelope. Putra Odisseus itu diberi nama Telemakhos.

Ketika Menelaos, Nestor, dan Palimedes tiba untuk mengajak Odisseus, sang pahlawan pura-pura menjadi gila. Odisseus membajak ladang dengan kuda dan lembu serta bertingkah aneh. Odisseus juga menaburkan garam di ladang.

Palamedes, putra Nauplios, juga merupakan orang yang cerdas. Palamedes tahu bahwa Odisseus hanya berpura-pura. Palamedes merebut Telemakhos dari pangkuan Penelope dan menempatkan sang bayi di depan bajak yang sedang diarahkan oleh Odisseus. Odisseus terpaksa harus membanting bajaknya ke pinggir supaya tidak mengenai putranya, dan tipu daya Odisseus pun terbongkar. Maka Odisseus pun tak punya pilihan lain selain bergabung dengan Agamemnon. Dari Ithaka, Odisseus membawa dua belas kapal.

Palamedes hendak meletakkan Telemakhos di depan bajak yang dibawa oleh Odisseus.

Odisseus tidak pernah memaafkan Palamedes karena telah membongkar muslihatnya. Ketika sampai di Troya, Odisseus membalas dendam pada Palamedes.

Achilles

Achilles adalah putra Peleus dan Thetis. Dia dibesarkan oleh Khiron sang centaur bijak. Di Gunung Pelion, Khiron mengajari Achilles berburu dan bertarung.

Khiron mengajari Achilles memanah.

Thetis bisa melihat masa depan. Dia tahu bahwa putranya akan berjaya dalam perang Troya, namun Thetis juga tahu harga yang harus dibayar untuk itu, umur yang pendek. Thetis mau putranya berumur panjang, maka Thetis pun berusaha menyembunyikan Achilles supaya tidak ikut dalam Perang Troya. Thetis membuat Achilles mengenakan pakaian perempuan dan memanjangkan rambut Achilles. Thetis juga membawanya ke ruangan perempuan di istana raja Likomedes di Skiros.

Ketika tinggal di istana Likomedes, Achilles berhubungan dengan Deimedeia, putri sang raja, dan mereka memiliki seorang putra yang diberi nama Neoptelemos. Putra Achilles ini ikut berperang pada masa-masa akhir Perang Troya.

Menelaos, Nestor dan Odisseus pergi ke Skiros untuk merekrut Achilles. Tetapi mereka tidak bisa menemukan Achilles karena penyamaran yang diberikan oleh Thetis pada Achilles begitu sempurna. Maka Odisseus pun menggunakan otaknya.

Odisseus membawa banyak hadiah untuk para perempuan di istana Likomedes, seperti misalnya pakaian, perhiasan, dan parfum. Selain itu, ada juga tombak, pedang, dan perisai.

Odisseus lalu mengatur supaya terompet perang di istana dibunyikan, yang menandakan bahwa istana sedang diserang. Para perempuan berlarian ketakutan, sedangkan Achilles mengambil tombak dan perisai lalu maju ke depan. Maka para pemimpin Yunani pun berhasil menemukan Achilles.

Achilles di antara para putri Likomedes.

Setelah penyamarannya diketahui dan diajak untuk ikut serta dalam Perang Troya, Achilles ternyata sangat ingin ikut. Dia lebih memilih hidup yang singkat dan luar biasa daripada hidup lama dan biasa saja. Achilles kemudian kembali ke kerajaan ayahnya, Phthia (Thessali selatan). Di sana, ayahnya memberi Achilles lima puluh kapal beserta pasukan Mirmidon. Achilles juga memperoleh beberapa senjata dari ayahnya, di antaranya adalah baju perang (yang merupakan hadiah pernikahan ayahnya) buatan Hefaistos, pedang, kereta perang beserta dua kuda surgawi (Xanthos dan Balios). Selain itu Achilles mendapat tombak dari ayahnya (atau dari Khiron) yang dibuat dari kayu pohon abu di Gunung Pelion.

Achilles berusia lima belas tahun ketika bergabung dengan pasukan Yunani.

Sebelum berangkat ke Troya, Thetis memperingatkan putranya untuk tidak membunuh Tenes, putra Apollo dan raja pulau Tendos, karena jika Achilles membunuhnya maka Achilles akan mati di tangan Apollo. Achilles juga diperingatkan bahwa prajurit Yunani yang pertama menginjakkan kaki di tanah Troya akan menjadi prajurit pertama yang gugur dalam Perang Troya.

Sumber: http://id.wikibooks.org/
Share to Lintas BeritaShare to infoGueKaskus

No Response to "Perang Troya: Pengumpulan Pasukan"

Posting Komentar

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Promote Your Blog

Recent Posts

Recent Comments